Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA Tn. S DENGAN PENYAKIT KRONIS

DOSEN PEMBIMBING

Nur Melizza, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh :

NURUL AINUN SYAMSIAH


(NIM: 201810300511061)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020/2021
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Nama Kepala
: Tn. S
Keluarga
Umur : 53 tahun Pekerjaan Kepala Keluarga : Guru
: Jl. Lintas Bima-Sape,
Alamat dan telephon RT.03 RW.01, Pendidikan Kepala Keluarga: Sarjana
Kec.Wawo,Kab.Bima
Komposisi keluarga : Tipe Keluarga : The Nuclear Family
Nama Jenis Tanggal Hubungan Pendidikan Pekerjaan
kelamin lahir/umur
1. Tn. S L 31 Desember Kepala Sarjana Guru
1967 keluarga
2. Ny. N P 06 Juni 1970 Istri SMA Penjual
3. An. S p 04 November Anak Mahsiswa Pelajar
1996
4. An. W (klien) P 04 Desember Anak Mahasiswa Pelajar
2000
5. An. A L 05 Maret 2010 Anak SD Pelajar
6. An. V P 23 Juni 2015 Anak TK Pelajar
Genogram :

Keterangan :
: Meninggal

: Laki-laki

: Perempuan
: tinggal satu rumah

: Klien

Latar belakang : Keluarga Tn. S berasal dari Bima dan menganut nilai budaya Bima
budaya
a. Suku Bangsa : Bima
b. Kegiatan-kegiatan : Kegiatan Tn. S yaitu Bekerja sebagai pengajar di
sebuah sekolah dasar di Bima. Keluarga Tn. S mempunyai sebuah toko
besar disamping rumahnya yang menjual sembako dan jenis barang
lainnya, toko tersebut dijaga oleh istrinya. Selain pekerjaan tersebut ereka
juga berprofesi sebagai petani jagung dan padi.
c. Bahasa sehari hari: Bahasa Bima dan bahasa indonesia
d. Penggunaan pelayanan kesehatan : Tn. S bersama keluarganya selalu
Pergi ke Puskesmas atau rumah sakit untuk berobat jika mengalami sakit.

Identitas religious a. Agama : Islam


b. Organisasi Keagamaan : Ny. N selalu ikut pengajian
c. Keaktifan beragama : Tn. S dan Ny. N kadang-kadang mengikuti kegiatan
agama di masjid.
d. Keluarga sangat percya kepada Allah Swt, Percaya rizki, sehat, sakit
sudah di tetapkan allah.

Status ekonomi : Pendapatan keluarga Tn. S cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
sudah terpenuhi
a. Jumlah Pendapatan per Bulan : 3.000.000.00-5.000.000.00per bulan
b. Sumber-sumber Pendapatan per Bulan : Sumber pendapatan yaitu Dari
Tn. S dan Ny. N
c. Jumlah Pengeluaran per Bulan : 3.000.000,000 Perbulan
d. Sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga : sangat mencukupi
e. Pengaturan pendapatan keluarga : Ny.N mengatur keuangan keluarganya
untuk kebutuhan sehari-hari.

Aktivitas rekreasi : Jarang melakukan rekreasi karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
waktu luang Rekreasi hanya dilakukan pada hari-hari tertentu saja.
1. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap : pada tahap ke III yaitu Tahap Keluarga dengan anak sekolah (Families With
perkemabangan
Preschoolers)
keluarga saat ini
Perkembangan keluarga sangat baik, anak pertama dan kedua tidak tinggal
serumah karena mereka masuk pondok pesantren. memenuhi kebutuhan keluarga
mis ( tempat tinggal, privacy dan rasa aman), membantu anak untuk
bersosialisasi, Beradaptasi dengan anak yang baru lain, sementara kebutuhan
anak yang paling tua harus terpenuhi, mempertahankan hubungan yang sehat,
baik di dalam maupu diluar keluarga. Pembagian waktu untuk individu-individu,
pasangan dan anak. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga. Merencanakan
kegiatan dan waktu untuk menstimulus tumbuh kembang anak.
Tahap perkembangan : Tidak ada tahap perkembangan yang belum terpenuhi
yang belum terpenuhi
Riwayat keluarga inti : Ny. N menderita penyakit Wasir/Ambeien(Hemoroid) sama seperti klien

Riwayat keluarga : Tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


sebelumnya

2. DATA LINGKUNGAN
Karakteristik rumah Kepemilikan rumah Tn. S adalah rumah sendiri, penerangan dan ventilasinya
baik, cahaya dapat masuk rumah pada pagi dan siang hari, lantai sudah
berkeramik, kebersihan rumah, tangga sudah kramik dan bersih. dan lantai secara
keseluruhan bersih, Ny. N memiliki sebuah toko disamping rumahnya.
menggunakan PDAM, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan 1 ruang tamu

Karakteristik a. Tipe lingkungan/komunitas : Kabupaten


lingkungan b. Tipe tempat tinggal : Tempat tinggal hunian milik pribadi
c. Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanan sosial yang ada
dalam lingkungan dan komunitas yaitu dekat dengan Puskemas, Polindes
dan Posyandu.
d. Fasilitas-fasilitas ekonomi di dekat lingkungan rumah klien adalah tempat
wisata yang jaraknya bisa ditepuh dengan motor. Dekat dengan Lembaga-
lembaga kesehatan (posyandu, dan rumah sakit).

3. STRUKTUR KELUARGA
Pola komunikasi Komunikasi keluarga cukup akrab dan terjadi setiap hari. Keluarga
berkomunikasi menggunakan bahasa Bima. Jika ada masalah di dalam keluarga,
bisa diselesaikan dengan cara baik-baik dan musyawarah.

Struktur kekuasaan Strukutur kekuasaan di pegang oleh Tn. S, tetapi Anggota keluarga Tn. S saling
keluarga
mendukung satu sama lain. Seperti isitri Tn. S yang selalu mendukung dan juga
membantu suaminya dalam menambah penghasilan setiap harinya.
Struktur peran Tn. S dan Ny. N memiliki peran yang sama yaitu sama-sama mencari nafkah.
Dikarenakan mempunya toko disamping rumahnya Ny. N juga dapat memberikan
perannya sebagai Ibu rumah tangga dan mengurus anak-anaknya.

Struktur nilai Nilai dan budaya yang dianut keluarga Tn. S adalah nilai budaya Bima dan
budaya Indonesia.
4. FUNGSI KELUARGA
Fungsi afektif Tn.S berusaha untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga, saling
membantu jika ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan, saling
menghargai, memperhatikan dan percaya antara satu dengan yang lainnya.

Fungsi sosialisasi Seluruh anggota keluarganya dapat berinteraksi dengan baik di dalam
lingkungannya. Tanggung jawab dalam keluarga dijalankan dengan baik seperti
Tn.S bekerja mencari nafkah dan istrinya juga membantu memenuhi kebutuhan
keluarga dengan penuh kasih sayang serta memberikan dukungan dalam
perkembangan anak.
Fungsi perawatan Perawatan keluarga pada Tn. S yaitu Jika terdapat anggota keluarga yang sakit
keluarga
penolongan pertama langsung dibawa ke Puskesmas terdekat agar segera
mendapat pertolongan.
Fungsi reproduksi Tn.S dan Ny.N mempunyai 1 anak laki-laki dan 3 anak perempuan.

5. STRESS DAN KOPING KELUARGA


Kondisi stress dan Dalam keluarga Tn. S saling berespon terhadap masalah, jika istri mengalami
koping keluarga
kesulitan pada saat mengurus anaknya maka Tn. S selalu membantu meringankan
bebannya yaitu Tn. S mencucui baju, Mencuci pirang dan Menyapu rumah.
Strategi koping dalam menghadapi masalah keluarga Tn. S bukannya menghindar
melainkan sangat mendukung satu sama lain dan membantu mengatasi masalah
tersebut.

PEMERIKSAAN FISIK

Tn. S Ny. N An.W (klien)

Pasien mengatakan tidak ada Pasien mengatakan sulit Klien mengatakan bahwa ia
keluahan apapun. mengeluarkan fases dan fases sulit untuk mengeluarkan
terasa kering. fesesnya dan tidak tuntas ia
Keadaan umum merasakan fesesnya kering
Tingkat kesadaran : Klien dan keras. Ia juga
Keadaan umum
tampak baik dan sehat mengatakan pengeluaran
Tingkat kesadaran : Klien
Nadi : 88x / menit tampak baik dan sehat fesesnya diikuti oleh
Suhu : 36,6C Nadi : 85x / menit pengeluaran darah setetes
RR : 24x / menit Suhu : 36,2C dua tetes. Saat duduk terlalu
TD : 110/90 mMhg RR : 23x / menit lama pasien mengatakan
Respon nyeri : - TD : 120/80 mMhg pinggangnya terasa sakit.
BB : 70 kg TB : 175 cm Respon nyeri : - Klien mengatakan awal mula
BB : 60 kg TB : 159 cm kejadian tersebut mulai dari
2019 hingga sekarang,
biasanya muncul 1xsebulan
atau 1xdalam 2 bulan saat
pasien banyak pikiran atau
depresi.

Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Klien
tampak baik dan sehat
TD : 120/80
Nadi : 95x/mnt
RR : 24x/mnt
Suhu : 36,4 °C
BB terakhir : 50 kg TB: 160
cm

Kulit : Warna kulit putih, Kulit : Warna kulit putih, Kulit : Warna kulit putih,
bersih, tidak terdapat bintik- bersih, tidak terdapat bintik- bersih, tidak terdapat bintik-
bintik pada kulit, terdapat bintik pada kulit terdapat bintik pada kulit. tidak
bulu sedikit bulu
terdapat bulu

Kepala : Normal, tidak Kepala : Normal, tidak Kepala : Normal, tidak


terdapat benjolan, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat benjolan, tidak
terdapat luka / bekas jahitan. terdapat luka / bekas jahitan. terdapat luka / bekas jahitan.
Rambut hitam tampak bersih
Rambut panjang, tampak Rambut pendek, hitam
bersih tampak bersih

Mata : Lapang pandang Mata : Lapang pandang Mata : Lapang pandang


normal, konjungtiva normal, normal, konjungtiva normal, normal, konjungtiva normal,
sclera mata putih. Tidak ada sclera mata putih. Tidak ada sclera mata putih. Tidak ada
riwayat katarak
riwayat katarak. Tidak pakai riwayat katarak.
kacamata.

Telinga : Daun telinga baik, Telinga : Daun telinga baik, Telinga : Daun telinga baik,
tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat nyeri tekan,
tidak terdapat serumen, tidak terdapat serumen, tidak terdapat serumen,
pendengaran baik. pendengaran baik. pendengaran baik.
Hidung : Penciuman baik, Hidung : Penciuman baik, Hidung : Penciuman baik,
simetris simetris tidak ada secret, simetris

Mulut : Kemampuan Mulut : Kemampuan Mulut : Kemampuan


Menelan bagus, bibir tidak Menelan bagus, bibir tidak Menelan bagus, Bibir tidak
kering, berwarna pink kering berwarna pink kering, berwarna pink, gigi
kecoklatan karies bagian depan, lidah
tampak bersih.
Leher : Normal, tidak Leher : Normal, tidak Leher : Normal, tidak
terdapat benjolan atau luka di terdapat benjolan atau luka di terdapat benjolan atau luka di
bagian leher. bagian leher. bagian leher

Dada : Normal chest, tidak Dada : Normal chest, tidak Dada : Normal ches, tidak
ada benjolan. ada benjolan, tidak ada suara ada suara tambahan, tidak
tambahan retreraksi, tidak ada suara
tambahan.
payudara: - . Payudara :Normal, simetris payudarah : Normal, simetris
kanan kiri kanan kiri

Abdomen : Tidak ada nyeri Abdomen : Tidak ada nyeri Abdomen : Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan, tekan, tidak ada benjolan, tekan, tidak ada benjolan,
bising usus frekuensi bising usus frekuensi bising usus frekuensi
14/permenit bentuk perut 14/permenit 14/permenit bentuk perut
normal, tidak ada luka atau normal, tidak ada luka atau
bekas jahitan bekas jahitan.

Genital :- Genital :- Genital : -

Ekstermitas : Ekstermitas : Ekstermitas :


a. Kekuatan oto kanan : (5) a. Kekuatan oto kanan : 5 a. Kekuatan oto kanan : 5
b. kekuatan otot kiri : (5) b. kekuatan otot kiri : 5 b. kekuatan otot kiri : 5
c. kekuatan ektermitas kanan c. kekuatan ektermitas kanan c. kekuatan ektermitas kanan
bawah : (5) bawah : 5 bawah : 5
d. kekuatan ektermitas kiri d. kekuatan ektermitas kiri d. kekuatan ektermitas kiri
bawah :( 5) bawah : 5 bawah : 5

e. posturtubuh : tegap e. posturtubuh : tegap e. posturtubuh : tegap


f. rentang gerak : Normal f. rentang gerak : Normal f. rentang gerak : Normal
g. deformitas : tidak ada g. deformitas : tidak ada g. deformitas : tidak ada
h thremor : tidak h thremor : tidak h thremor : tidak
i. edem kaki : tidak i. edem kaki : tidak i. edem kaki : tidak
j. penggunaan alat bantu : j. penggunaan alat bantu : j. penggunaan alat bantu :
tidak tidak tidak
k. reflek
Area Kanan kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee + +
Achille + +
s

TABEL ANALISA DATA


DIAGNOSA KEPEAWATAN MASALAH ETIOLOGI
DS :
- Klien mengatakan bahwa ia - Konstipasi - Depresi
sulit untuk mengeluarkan - Gangguan emosional
fasesnya dan tidak tuntas ia - Faktor keturunan
merasakan fasesnya kering
dan keras.
DO :
- TD : 120/80
- Nadi : 95x/mnt
- RR : 24x/mnt
- Suhu : 36,4 °C
- BB terakhir : 50 kg TB: 160
cm
DS : - Risiko - Keletihan
- Klien mengatakan perdarahan - Kurang terpapar informasi
pengeluaran fasesnya tentang pencegahan
diikuti oleh pengeluaran perdarahan
darah setetes dua tetes.
DO :
- TD : 120/80
- Nadi : 95x/mnt
- RR : 24x/mnt
- Suhu : 36,4 °C
- BB terakhir : 50 kg TB: 160
cm

DS : - Gangguan Rasa - Gejala penyakit


- Klien mengatakan Nyaman
pinggangnya terasa sakit
Saat duduk terlalu lama.
DO :
- TD : 120/80
- Nadi : 95x/mnt
- RR : 24x/mnt
- Suhu : 36,4 °C
- BB terakhir : 50 kg TB: 160
cm

Prioritas Diagnosa: Konstipasi


Intervensi Keperawatan:

DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI


Konstipasi Setelah dilakukan intervensi OBSERVASI:
keperawatan selama 1x24 - Periksa tanda dan
jam maka diharapkan gejala konstipasi
konstipasi membaik dengan - Periksa karakteristik
kriteria hasil: feses (konsistensi,
1) Kontrol pengeluaran bentuk, volume, dan
fases meningkat warna
2) Keluhan defekasi - Identifikasi faktor
lama dan sulit risiko konstipasi (mis.
menurun obat-obatan, tirah
3) Mengejan saat baring, dan diet
defekasi menurun rendah serat)
4) Konsistensi feses
membaik TERAPEUTIK:
5) Frekuensi defekasi - Anjurkan diet tinggi
membaik serat
- Lakukan masame
abdomen
- Lakukan evakuasi
fases secara manual
- Berikan enema atau
irigasi

EDUKASI:
- Jelaskan etiologi
masalah dan alasan
tindakan
- Anjurkan peningkatan
asupan cairan
- Latih buang air besar
secara teratur
- Ajarkan cara
mengatasi
konstipasi/impaksi

Implementsi Keperawatan Diagnosa Prioritas:

DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI


Ansietas OBSERVASI: OBSERVASI:
- Periksa tanda dan - Memeriksa tanda dan
gejala konstipasi gejala konstipasi
- Periksa karakteristik - Memeriksa
feses (konsistensi, karakteristik feses
bentuk, volume, dan (konsistensi, bentuk,
warna volume, dan warna
- Identifikasi faktor - Mengidentifikasi
risiko konstipasi (mis. faktor risiko
obat-obatan, tirah konstipasi (mis. obat-
baring, dan diet obatan, tirah baring,
rendah serat) dan diet rendah serat)

TERAPEUTIK: TERAPEUTIK:
- Anjurkan diet tinggi - Menganjurkan diet
serat tinggi serat
- Lakukan masame - Melakukan masame
abdomen abdomen
- Lakukan evakuasi - Melakukan evakuasi
fases secara manual fases secara manual
- Berikan enema atau - Memberikan enema
irigasi atau irigasi

EDUKASI: EDUKASI:
- Jelaskan etiologi - Menjelaskan etiologi
masalah dan alasan masalah dan alasan
tindakan tindakan
- Anjurkan peningkatan - Menganjurkan
asupan cairan peningkatan asupan
- Latih buang air besar cairan
secara teratur - Melatih buang air
- Ajarkan cara besar secara teratur
mengatasi - Mengajarkan cara
konstipasi/impaksi mengatasi
konstipasi/impaksi
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyuluhan tentang Konstipasi


Sasaran : Keluarga Tn. S (An.S dan An.W)
Tempat : Kontrakan An. W
Hari/Tanggal : 15 januari 2021
Waktu : 20 menit

1)Tujuan intruksional umum


Setelah diberikan penyuluhan, klien diharapkan mampu mengetahui dan memahami
tentang Konstipasi.

2)Tujuan intruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, klien diharapkan mampu :
a) Kemampuan menjelaskan masalah kesehatan yang dialami
b) Aktivitas keluarga dan klien dalam mengatasi masalah kesehatan dengan tepat
c) Tindakan untuk mengurangi faktor resiko

3)Sasaran
Keluarga Tn. S

4)Materi
a) Pengertian Konstipasi, yaitu mengajarkan pemahaman tentang Konstipasi dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Akibat dari Konstipasi, memberikan pemahaman tentang efek yang ditimbulkan
oleh Konstipasi.
c) Memberikan pemahaman tentang cara pencegahan Konstipasi

5)Metode
 Ceramah
 Diskusi

6)Media
 LEAFLET

7)Kegiatan penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA


PENYULUHAN
1. 2 Menit Pembukaan :  Menjawab salam
 Membuka kegiatan dengan  Mendengarkan
mengucapkan salam  Memperhatikan
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan,
2. 8 Menit Pelaksanaan :  Memperhatikan
 Menjelaskan tentang  Memperhatikan
pengertian tentang  Memperhatikan
Konstipasi  Bertanya
 Menjelaskan tentang
penyebab dari
Konstipasi
 Memberikan
pemahaman tentang
cara pencegahan
Konstipasi
 Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya

3. 5 menit Evaluasi :  Menjawab


 Menanyakan kepada pertanyaan
peserta tentang materi  Mengulangi materi
yang telah diberikan, yang telah
 Apakah bisa diberikan
mengulangi

4. 5 menit Terminasi :  Menjawab salam


 Mengucapkan terimakasih
atas peran serta peserta
dan Mengucapkan salam
penutup

8)Pengorganisiran
Ketua pelaksana : Nurul Ainun Syamsiah
9)Kriteria Evaluasi
a) Evaluasi Struktur :
 Klien hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan Penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan di Kontrakan.
 Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya
b) Evaluasi Proses :
 Klien antusias terhadap materi penyuluhan
 Klien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
 Klien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
c) Evaluasi hasil :
Klien mengerti tentang Konstipasi dan cara untuk mencegahnya.
10) Lampiran
A. Latar Belakang
Konstipasi biasa disebut sembelit atau susah buang air besar. Konstipasi
adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan konsistensi feses menjadi keras
dan kering,ukuran besar, jumlah fess yang kurang, penurunah fekuensi atau
kesulitan defekasi (Jannah et al., 2017). Depresi, gangguan fisiologis, dan
kecemasan merupakan beberapa hal yang berhubungan dengan kejadian konstipasi
(Kasus, 2014).
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi
mengalami stasis usus besar sehingga menimbulkan eliminasi yang jarang atau
keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras (Endyarni & Syarif, 2016).
Konstipasi kronik adalah terhambatnya defekasi dari kebiasaan normal yaitu
defekasi yang jarang, jumlah feses yang kurang, konsistensinya keras dan kering.
Faktor risiko konstipasi kronik adalah diet rendah serat, aktivitas fisik, dan stress
oleh karena itu perlu dilaukan pembinaan keluarga karena adanya risiko pada pasien
agar pasien dapat merubah pola hidupnya (Kasus, 2014).
B. Penyebab Konstipasi
Penyebab umum dari konstipasi, yaitu (Sma et al., 2018):
a. Pola hidup dengan diet rendah serat seperti terdapat pada sayuran, buah, biji-
bijian, dan tinggi lemak seperti dalam keju, mentega, telur dan daging.
b. Asupan cairan yang tidak mencukupi menyebabkan dehidrasi (kurang
minum).
c. Kurang olahraga.
d. Kebiasaan BAB yang buruk (yaitu kurang dari 3 kali dalam seminggu atau 3
hari tidak buang air besar dan diperlukan mengejan secara berlebih).
C. Tanda dan Gejala Konstipasi
Terdapat beberapa tanda dan gejala konstipasi yaitu, (Kartika Sari &
Wirjatmadi, 2017);(Yasmara et al., 2013):
a. Kebiasaan BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu
b. Perut terasa penuh dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja
c. Tinja menjadi lebih keras, panas, berwarna lebih gelap dan jumlahnya lebih
sedikit.
d. Pada saat buang air besar terkadang harus mengejan (bahkan sampai
mengalami ambeien dan berkeringat dingin.
e. Lebih sering buang angin yang berbau lebih busuk daripada biasanya.
D. Cara pencegahan Konstipasi
Beberapa cara untuk mencegah konstipasi yaitu (Sma et al., 2018):
a. Banyak mengkonsumsi serat seperti sayuran dan buah-buahan.
b. Meningkatkan konsumsi cairan.
c. Rutin berolahraga setidaknya 30 menit sehari.
d. Jangan mengabaikan keinginan untuk buang air besar. Kebiasaan menahan
keinginan buang air besar akan meningkatkan risiko konstipasi.
E. Pengobatan konstipasi
a. Non-Farmakologi
- Diet tinggi serat
- Banyak minum air putih
b. Farmakologi
- Obat melalui oral (pencahar atau laksatif)
- Obat melalui Rektum (Suppositoria)
11) Lampiran
LEAFLEFT

Anda mungkin juga menyukai