Anda di halaman 1dari 3

DEFINISI SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah salah satu upaya untuk mendeteksi
dini kanker payudara yang dapat dilakukan secara mandiri (Ferdiani & Azam, 2016).
SADARI merupakan suatu bentuk pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh diri sendiri
untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara misalnya dari segi bentuk ataupun
tekstur (Siboro et al., 2020).

MANFAAT SADARI
Tindakan SADARI dapat memberikan banyak manfaat khususnya bagi wanita serta
dapat membantu dalam mendeteksi adanya keabnormalan dari payudara yang dapat
menjadi pertanda adanya kanker atau penyakit lainnya. Deteksi dini kanker payudara
dengan SADARI bertujuan untuk menemukan benjolan ataupun tanda-tanda lainnya pada
payudara sedini mungkin agar dapat segera dilakukan tindakan lanjutan apabila
ditemukan adanya keabnormalan pada payudara (Kemenkes RI, 2017).

LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN SADARI


SADARI merupakan tindakan yang tidak memerlukan waktu lama dalam pelaksanaanya.
SADARI dapat dilakukan sewaktu mandi hal itu bertujuan agar mempermudah dalam
perabaan payudara karena adanya busa sabun, namun SADARI pun tetap bisa dilakukan
diluar waktu mandi. Berikut langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa
Anda ikuti saat melakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi:

1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara,
pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri tidak
simetris? Jangan cemas, itu biasa.

2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala.
dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati
bentuk maupun ukuran payudara.

3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara
menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada
Anda.

4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas
punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara,
serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-
bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan
sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.

5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah
ke dokter seandainya hal itu terjadi.

6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas.
Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan
menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar
ketiak.(Kemenkes RI, 2016)
WAKTU PELAKSANAAN SADARI
SADARI dianjurkan untuk dilakukan pada saat wanita telah selesai menstruasi, hal ini
dikarenakan kondisi payudara pada wanita yang sedang menstruasi biasanya menjadi lebih
keras, akibatnya wanita dapat sulit untuk membedakan kerasnya payudara tersebut apakah
karena pertumbuhan sel kanker atau adanya perubahan hormonal (Siboro et al., 2020).
Varney (2004) dalam Tambunan (2017) mengatakan bahwa SADARI dianjurkan untuk
dilakukan secara mandiri sekali dalam satu bulan pada saat setelah menstruasi.

Sumber:
Ferdiani, D. A., & Azam, M. (2016). Media Sosial Facebook Sebagai Sarana Pemberian
Materi Kanker Payudara. JHE (Journal of Health Education), 1(2), 8–14.
Kemenkes RI. (2016). Enam Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara.
Http://Www.P2ptm.Kemkes.Go.Id/Artikel-Sehat/Enam-Langkah-Sadari-Untuk-Deteksi-
Dini-Kanker-Payudara.
Kemenkes RI. (2017). Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI dan SADANIS. 19
September 2017.
Siboro, Y. K., Rasyid, Z., Alhidayati, & Syukaisih. (2020). Determinant Of Self- Breast
Examination In Women Of Childbearing Age On Simpang Tiga Region Pekanbaru.
Jurnal Kesehatan Komunitas, 6(5), 19–24.
Tambunan, R. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Sadari Dengan Perilaku
Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswa D-Iii Kebidanan
Kharisma Husada Binjai Tahun 2017. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB
Medan, 2(2), 118–128. https://doi.org/10.34008/jurhesti.v2i2.78

Anda mungkin juga menyukai