Anda di halaman 1dari 38

1 Pengertian

FTP atau File Transfer Protocol merupakan protokol internet yang digunakan
untuk urusan pengiriman data dalam jaringan komputer, seperti upload dan
download file yang dilakukan oleh FTP client dan FTP server. Layanan FTP
bisa diatur menjadi FTP public, dimana semua orang bisa mengakses data-data
yang ada di server FTP dengan mudah. Selain dapat diatur menjadi FTP public,
layanan FTP ini juga bisa diatur agar tidak semua orang dapat mengakses data-
data yang ada di server, jadi hanya pengguna terdaftar saja yang memiliki izin
untuk mengakses data-data tersebut.

FTP berkerja menggunakan salah satu protokol yang dapat diandalkan untuk
urusan komunikasi data antara client dan server, yaitu protokol TCP (yang
menggunakan port nomor 21). Port 21 ini digunakan untuk mengirimkan
command (perintah). Oleh karena port 21 dimaksudkan khusus untuk
mengirimkan
command, maka port ini sering juga disebut dengan nama command port. Dengan
adanya protokol ini, antara client dan server dapat melakukan sesi
komunikasi sebelum pengiriman data berlangsung.

Terdapat beberapa persyaratan untuk menggunakan FTP, yaitu :


1. Pada komputer pengguna sudah terinstall FTP Client, seperti misalnya
FileZilla.
2. Pengguna memiliki cukup informasi tentang FTP server yang ingin
terhubung dengan komputer. Informasi tersebut mencakup:
Alamat FTP Server, yang bentuknya mirip dengan alamat domain sebuah website.
Alamat FTP Server biasanya diawali dengan kata ftp, misalnya saja
: ftp.namadomain.com atau ftp://ftp.namadomain.com. Pada beberapa kasus,
alamat FTP Server juga diberikan dalam bentuk IP address, seperti
misalnya :
61.185.225.87.
Username dan password. Beberapa FTP server memang membiarkan para
client
mengakses data secara anonim, namun beberapa memerlukan inputan
username dan password yang harus diketahui oleh client.

~~ FTP Server ~~
2

Perbedaan antara FTP client dan FTP server?


FTP server merupakan server yang bertugas memberikan layanan pengiriman/
tukar menukar data kepada FTP client dengan syarat FTP client harus meminta
(request) terlebih dahulu kepada FTP server. Sebuah FTP server dapat bekerja
dengan koneksi aktif maupun pasif. Pada koneksi aktif, jika klien membuka
sebuah port, maka server secara otomatis terkoneksi dengan aktif. Jika Anda
terhubung dengan FTP server secara aktif, maka Anda perlu mengatur firewall
untuk
menerima koneksi ke sebuah port yang akan dibuka oleh FTP client. FTP server
aktif biasanya menggunakan 20 port sebagai port datanya.

Sedangkan FTP client merupakan komputer/ perangkat yang meminta layanan


tukar-menukar data kepada FTP server. Setelah terkoneksi dengan FTP server,
FTP client dapat melakukan proses download, upload dan lain sebagainya
sesuai dengan izin yang telah diberikan oleh FTP server sebelumnya.
Kebanyakan FPT Client memilih untuk menggunakan koneksi pasif secara
default, karena admin server menganggap hal tersebut lebih aman. Dengan
menggunakan koneksi pasif, maka semua koneksi yang dimulai dari luar akan
langsung terkena blok. Dengan mode pasif, FTP Client lah yang meminta
server untuk membuat koneksi. Beberapa contoh FTP client antara
lain coreFTP (Windows), FileZilla (Windows), cuteFTP (Windows),
dan CyberDuck (Mac). Sebetulnya, FTP Client hanyalah aplikasi atau tool
yang dapat digunakan untuk mengakses FTP. Terdapat tool lainnya yang
dapat digunakan pula untuk mengakses FTP,

~~ FTP Server ~~
diantaranya :
Web brows er : Walaupun sebetulnya tidak begitu direkomendasikan, tapi
sebetulnya Anda dapat menggunakan FTP pada sebagian besar web browser.
HTML Editor : Misalnya Adobe Dreamweaver yang dapat terhubung dengan
FTP
sehingga pengguna komputer dapat melakukan pengeditan website pada
web server secara langsung.
File Explorer : Anda juga dapat mengakses FTP melalui File
Explorer (atau Windows Explorer) dengan terlebih dahulu mengetikkan alamat
FTP servernya.

Fungsi FTP
FTP memiliki banyak fungsi atau manfaat yang menguntungkan
bagi penggunanya, misalnya saja :

1. Kita dapat melakukan pertukaran file antar komputer dengan mudah, walaupun
file tersebut memiliki ukuran yang besar.
2. Bagi pemilik website, dengan adanya FTP, mereka dapat melakukan backup
website mereka dengan mudah.
3. Kita dapat melakukan indirect maupun implicit remote computer.
4. FTP menyediakan transfer data yang reliabel dan efisien, karena setiap pengguna
tidak memerlukan tahapan-tahapan yang rumit untuk memperoleh suatu file
atau mentransfer suatu file.
5. FTP memfasilitasi tiap pengguna untuk melakukan transfer data secara dua arah.
Artinya, jika FTP digunakan dalam sebuah perusahaan, maka setiap pemimpin
perusahaan mampu mengirimkan file kepada karyawannya dan sebaliknya,
dengan menggunakan server yang sama.
6. Progress perpindahan data tidak akan hilang walaupun sambungan terputus.
7. Transer data/file dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisir.
Selain mempunyai manfaat yang besar dalam pertukaran data, FTP juga
memiliki beberapa kekurangan, misalnya saja :

1. Sistem FTP sudah cukup tua, jika seseorang tidak memiliki background IT
atau gaptek (orang yang belum familiar dengan dunia IT), akan sedikit sulit
untuk menggunakannya.
2. Jika pengguna tidak begitu paham mengenai FTP, sangat mudah untuk
menghapus
keseluruhan data dengan sekali klik.
3. Tidak dapat mengubah kepemilikan dari suatu file.
4. Tidak begitu aman sebagai media transfer data karena tidak adanya
enkripsi, kecuali jika menggunakan alternatif seperti SFTP.
5. Jika anda ingin memiliki FTP server sendiri, anda harus memiliki komputer
server sendiri atau menyewa server dengan biaya yang tidak murah.

Cara Kerja FTP


Satu-satunya metode yang digunakan oleh FTP adalah metode autentikasi
standar, dimana diperlukan username dan password untuk mengakses data-data
yang ada pada FTP server. Pengguna yang terdaftar (memiliki username dan
password) memiliki akses penuh pada beberapa direktori-direktori beserta file-
file yang ada di dalamnya sehingga pengguna yang terdaftar tersebut dapat
membuat, menyalin, memindahkan atau bahkan menghapus direktori-direktori
tersebut.
Cara kerja FTP dalam melakukan pertukaran data
Untuk cara kerjanya, secara umum terlebih dahulu FTP client harus meminta
koneksi kepada FTP server, jika sudah terhubung dengan FTP server maka FTP
client dapat melakukan pertukaran data seperti upload dan download data. FTP
dapat bekerja dalam mode aktif dan mode pasif, yang menentukan bagaimana
koneksi data terbentuk. Pada kedua mode, client membuat sebuah kontrol TCP
dari port N menuju FTP server port 21.

Pada mode aktif, client mulai menyimak koneksi data yang datang dari server
pada port M. Kemudian client mengirimkan FTP command port M untuk
menginformasikan kepada server, port mana yang harus disimak. Serverk
emudian menginisiasi channel data kepada client dari port 20/ port FTP server.
Dalam situasi ketika client berada di balik firewall dan tidak mampu
menerima
koneksi TCP yang datang, dapat digunakan pasif mode. Dalam mode tersebut,
client menggunakan kontrol koneksi untuk mengirimkan perintah PASV kepada
server, kemudian menerima alamat IP server, alamat server, dan nomor port
server.
Dalam kegiatan ini anda bertindak sebagai System Administrator, Anda
diminta untuk merancang bangun dan mengkonfigurasi sebuah PC Server yang
berfungsi sebagai DNS, Web, SSH dan FTP Server.
Dengan opsi konfigurasi sebagai berikut :
Konfigurasi Server :
1. IP LAN = 172.20.20.45/29
2. Sistem Operasi = Linux Debian
Konfigurasi Client :
1. IP LAN = Static IP
2. Sistem Operasi = Windows / Linux
Konfigurasi DNS Server
1. Domain = smktb.net
2. Sub Domain = www Untuk halaman website utama
FTP untuk ftp server
Konfigurasi WEB Server
1. Server web = apache
2. Document Root = /var/www/tkj
3. Modul = PHP
4. Database = MySQL
5. Custom Halaman Web = “Selamat Datang Di Web
Kami. Silahkan kunjungi Layanan FTP Kami :
ftp.smktb.net“
Konfigurasi SSH Server
1. Disable root login = Yes
2. Port = 713
Konfigurasi FTP Server
1. Domain = ftp.smktb.net
2. Service = proftpd
3. Login = 1. User : tkj , password : tkj123
2. User : smktb , password : tkj1234
Tugas anda sebagai seorang system administrator adalah
mengimplementasikan topologi diatas untuk pengujian server dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan sesuai dengan topologi jaringan yang disediakan.
2. Melakukan instalasi dan konfigurasi jaringan Server
3. Melakukan instalasi dan konfigurasi DNS Server
4. Melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server
5. Melakukan instalasi dan konfigurasi SSH Server
6. Melakukan instalasi dan konfigurasi FTP Server

Topologi
Instalasi dan konfigurasi jaringan server
1. kita mulai dari menyalakan komputer (Virtual Machine) yang sudah
diinstalkan Debian Server. Kemudian kita akan memberi alamat IP untuk
komputer server. Setelah dinyalakan dan login sebagai root.

2. Setelah berhasil login maka tampilannya seperti dibawah ini

3. ketikkan perintah “nano /etc/network/interfaces” untuk masuk ke


konfigurasi
alamat IP Debian. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar dibawah ini.
4. Kemudian setelah mengetikkan perintah tadi, silahkan untuk menekan
“enter” untuk masuk ke konfigurasi alamat IP Debian. Untuk alamat IP
Debian, kita memakai IP address dan netmask yang sudah di tentukan.
seperti dibawah ini.

5. Pada langkah selanjutnya, ketikkan perintah “/etc/init.d/networking


restart” untuk me-restart sistem dan agar konfigurasi yang telah dibuat tadi
terpasang. Setelah merestart network interface-nya, maka akan muncul
pemberitahuan seperti gambar dibawah ini yang berarti proses restart
berhasil dan IP telah berubah. Dan untuk melihat apakah IP yang kita
masukkan sudah berhasil atau tidak dapat kita cek menggunakan perintah
“ifconfig”
6. Jika alamat IPnya sudah benar, kita berlanjut ke proses pengalamatan IP
pada komputer Client. Klik kanan pada symbol wifi di sebelah pojok kanan
bawah lalu pilih “Open Network and Sharing Center”

7. Jika sudah masuk pada jendela seperti gambar dibawah, klik “Properties”.
8. Setelah meng-klik “Properties” maka akan muncul jendela seperti ini.
Karena IP yang digunakan adalah IP v4, maka kita klik “Internet Protocol
Version 4 (TCP/IPv4)”. Kemudian, konfigurasi IPnya harus selaras dan
sejalur dengan IP pada Server supaya bisa saling terhubung satu sama lain.
9. Jika sudah selesai mengkonfigurasi IP komputer Client, klik “Ok” lalu
tutup
jendela konfigurasi IP. Lalu kita akan berlanjut ke pengecekan koneksi
antara
server dengan client. Caranya, buka “Command Prompt” pada
Windows
(Client) lalu ketikkan “ping 172.20.20.45”. IP yang ditulis adalah IP dari
Server
(172.20.20.45). Jika berhasil maka akan seperti yang diberi tanda kotak
warna
hitam. IP Address tersebut merupakan IP yang saya buat di
server.
Instalasi dan konfigurasi DNS Server
1. install paket DNS yang terletak pada repositori DVD 1

2. Masuk ke direktori bind untuk mempermudah akses ke file konfigurasi

3. Edit file named.conf untuk membuat zona domain

4. Kemudian akan muncul tampilan berikut :

5. Di baris paling bawah tambahkan script, hingga menjadi


6. Kemudian copy file forward dan reverse untuk konfigurasi lebih lanjut.
File forward berisikan barisan konfigurasi yang mentranslasikan
nama/domain ke IP. Kebalikan dari file reverse.
#cp db.local domain [enter] ==> ini file forward
#cp db.127 ip [enter] ==> ini file reverse

7. Edit file forward dan file reverse dengan perintah “nano domain”
8. localhost diganti menjadi nama domain utama.dan Untuk yang dibawah
diedit sesuai kebutuhan 127.0.1 di ubah sesuai ip kita dan kita buat
subdomainnya www untuk halaman web site utama, ftp untuk ftp server
9. Edit file reverse dengan perintah “nano ip”

10.localhost diganti menjadi domain utama. Dan pada 1.0.0 diganti menjadi
blok akhir IP
11.Edit file resolv.conf yang ada di /etc. Perintahnya “nano /etc/resolv.conf “ .
Bila mendapati file tersebut kosong sama sekali kita dapat mengisinya
sendiri,

seperti gambar di bawah ini.

12.Restart bind9 untuk menyimpan perubahan telah dibuat dengan perintah


“/etc/init.d/bind9 restart”

13.Periksa hasil konfigurasi anda dengan perintah ‘nslookup domain’ dan atau
‘nslookup IP’
14.Jika menemui hasil SERVFAIL saat melakukan perintah ‘nslookup
domain’
maka kemungkinan konfigurasi pada file forward dan
atau named.conf kurang tepat. Jika SERVFAIL saat mengeksekusi
perintah
‘nslookup IP’ maka konfigurasi yang perlu di check kembali
adalah file reverse dan atau named.conf.Memeriksa DNS bisa
juga dengan menggunakan perintah ‘dig domain’

Instalasi dan konfigurasi Web Server


1. Aplikasi web server yang akan kita install kali ini adalah apache2 maka kita
harus menginstall paket apache2 pada server ini, php5 dan mysql kita instal
juga agar mendukung bahasa pemograman PHP dan database mysql

2. Kita pindah ke directory yang berisi konfigurasi situs-situs pada apache2


di
/etc/apache2/sites-available

3. Salin file konfigurasi "default" dengan file konfigurasi situs yang kita buat
yaitu web.

4. Kemudian kita edit file tersebut untuk mengkonfigurasi VirtualHost dan


tempat menyimpan file HTML atau konten dari situs web dengan perintah
“nano web” maka akan muncul tulisan seperti dibawah ini :
5. Kita edit DocumentRoot merupakan path atau folder menyimpan isi
konten situs, dan tambahkan ServerName untuk nama domain VirtualHost
nya.
6. Aktifkan file konfigurasi situs tersebut

7. Dan reload layanan apache2 untuk memperbarui konfigurasi.

8. Buat folder yang nantinya akan diisi file HTML disitus. Dengan cara kita
masuk terlebih dahulu kedalam direktori /var/www/ menggunakan
perintah “cd
/var/www” lalu kita buat foldernya menggunakan perintah “mkdir tkj”

9. Kita lanjut pada folder konten tkj dan buat file index.html beserta isinya.
10. Setelah itu kita uji coba di server apakah isi konten sudah berbeda
dengan perintah
“w3m smktb.net”.
11. Dan kita uji coba juga di PC client melalui browser

Instalasi dan konfigurasi SSH Server


1. Instal paket ssh server, dengan perintah “apt-get install ssh”

2. Kemudian kita akan merubah port ssh tersebut dan mendisable root login,
maka file yang akan kita konfigurasikan adalah /etc/ssh/sshd_config
3. Lalu ubah port pada baris seperti gambar dibawah :

4. Ubah Port 22 menjadi port yang yang telah di tentukan, yaitu: 713

5. Lalu ubah permision root login pada baris seperti gambar dibawah :
6. Kita disable dengan mengganti yes menjadi no

7. Setelah selesai, simpan file tersebut dengan CTRL-X, Y dan


Restart konfigurasi ssh mengunakan perintah “/etc/init.d/ssh
restart”
8. Kita uji coba lewat PC Client yang sudah terpasang putty, buka aplikasi
putty lalu Pada kolom Host Name (or IP address) masukkan alamat IP
Address server Pada kolom Port masukkan Port yang tadi dikonfigurasi

9. Jika muncul Security Alert, pilih saja Yes


10.Dan jika sudah masuk ke cli lalu kita coba login dengan user root maka
terdapat tulisan access denied karna permision root login sudah di disable

11. Lalu jika tidak bisa login dengan user root kita dapat login dengan akun
yang telah kita buat, masukkan username dan password. Dan jangan lupa
masuk su atau root untuk melakukan konfigurasi lainnya
Instalasi dan konfigurasi FTP Server

1. Install terlebih dahulu proftpd, dengan perintah “apt-get install proftpd”

2. Pilih standalone, lalu Ok.


3. buat folder untuk meletakan semua file dan data pada ftp server. Kemudian
tambahkan user dan hak akses untuk user tkj dan smktb pada direktori
tersebut.

4. Buat beberapa folder dalam direktori ftp server, sebagai bahan pengujian.

5. Edit file /etc/proftpd/proftpd.conf, dengan cara “nano


/etc/proftpd/proftpd.conf”
6. Tambahkan kalimat berikut di baris paling bawah.
<Anonymous /home/server/share> #direktori untuk ftp
server User tkj #user untuk ftp
server User smktb #user untuk ftp
server
</Anonymous>

7. Kemudian restart agar bisa mengetahui langkah anda benar atau tidak.
dengan perintah “/etc/init.d/proftpd restart”

8. Dalam pengujian di server localhost, kita akan menggunakan ftp client


berbasis text. Secara otomatis ftp client sudah terinstall bersamaan dengan
system operasi Debian.
9. Untuk menguji, apakah ftp server berhasil atau tidak. Pergi ke alamat
ftp.smktb.net melalui Web Browser. Dan jika dns tidak resolveable, maka
anda harus menambahk sub domain untuk ftp terlebih dahulu. Kita login
menggunakan user yang telah dibuat tadi
10.Dan jika berhasil maka akan terlihat folder folder yang telah kita buat
di direktori tersebut
11.Sekarang kita uji coba di PC Client menggunakan aplikasi FTP Client,
seperti FileZilla, WinSCP, dll. Disini kita menggunakan WinSCP, buka
WinSCP pada file protocolpilih FTP, lalu masukkan Host Name nya, kita
memakai port number FTP yaitu 21, kita isi Username dan Password yang
kita telah buat sebelumnnya, jika sudah klik Login
12.Jika berhasil Login maka akan muncul isi file-file pada FTP tersebut
35 Aditya Bintang Pradana

~~ FTP Server ~~
13.Sekarang kita akan mencoba mengupload file kedalam FTP tersebut. Disini
kita akan menguji coba dengan mengupload CMS Wordpress, kita masuk
kedalam direktori PC Client tempat file yang akan kita Upload, kita klik
kanan pada file tersebut, lalu klik tanda petunjuk disamping upload, disini
ada 3 metode cara uploadnya, yang pertama untuk Upload itu kita
mengUpload seperti biasa, yang kedua Upload in Background kita dapat
mengupload file tersebut dilatar belakang aktifitas PC Clietn tersebut, dan
yang terakhir Upload and Delete itu jika file tersebut sudah kita upload
otomatis file tersebut terhapus dari direktori

PC Cliet tersebut. Disini kita pilih upload

~~ FTP Server ~~
14.Jika dalam mengupload terdapat eror seperti gambar dibawah ini, kita
dapat mengubah permision pada file tersebut

15.Kita menuju ke PC Server lalu kita ketikkan perintah “chmod –R 777


/home/server/share” (sesuaikan tempat direktory FTPnya)

16.Jika sudah kita ubah permision filenya kita coba mengupload file itu
kembali

17.Jika sudah diupload maka file tersebut sudah berada di direktori FTP
tersebut.
Maka kita sudah berhasil mengupload file tersebut
38 Aditya Bintang Pradana

~~ FTP Server ~~

Anda mungkin juga menyukai