Pengertian.
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung artherostrofik)
merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk
pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada
arteri sirromflex. Aliran darah ke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun
sementara yang di sebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral
berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke
miokardium.
Kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan supply oksigen yang adekuat ke sel yang
berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria, gangguan aliran darah karena obstruksi tidak
permanen (angina pektoris dan angina preinfark) dan obstruksi permanen (miocard infarct) Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, 1993.
B. Etiologi
Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding
dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner),dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh
berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah,dan lain-lain
yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut.Hal ini akan
mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat
menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius,dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark
Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan
kematian mendadak.
Merokok
Kegemukan
Stress
Pria dan wanita dapat terkena penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner dapat
diturunkan secara turun temurun (keturunan).Anda bisa terkena penyakit jantung koroner jika
anda mepunyai berat badan yang berlebihan (overweight) atau seseorang dengan tekanan darah
tinggi dan diabetes. Kolesterol tinggi bisa juga menjadi penyakit jantung koroner. Penyakit
jantung koroner bersumber dari aneka pilihan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok,
kebiasaan makan dengan tinggi lemak dan kurangnya olah raga.
Faktor resiko yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner dapat di golongkan secara logis
sebagai berikut:
Tanda dan gejala awal penyakit jantung koroner yang paling sering terjadi adalah munculnya
rasa nyeri pada dada. Munculnya nyeri pada dada akan menimbulkan rasa sakit yang cukup
menyiksa, seperti ada tekanan pada dada anda, yang membuat dada anda terasa sakit. Rasa sakit
yang muncul akibat nyeri pada dada ini biasanya hanya berlangsung sebentar dan tidak dalam
waktu yang lama, biasanya hanya terjadi selama beberapa menit saja.
Sesak nafas
ika anda mengalami sesak nafas secara tiba-tiba, bisa jadi ini merupakan gejala awal penyakit jantung
koroner. Sesak nafas ini terjadi disaat jantung anda tidak dapat memompa darah dengan normal seperti
biasanya, sehingga pasokan darah yang dibutuhkan oleh tubuh menjadi terganggu. Sebagai langkah awal
untuk mengatasi sesak nafas sebagai salahs atu tanda dan gejala penyakit jantung koroner, anda dapat
mulai melatih pernafasan anda. Mulailah dengan berolahraga dan menjaga kondisi tubuh anda selalu
bugar.
Jika anda merasa mudah merasa lelah, jangan menganggap enteng permasalahan ini, bisa jadi ini
merupakan tanda dan gejala penyakit jantung koroner. Seseorang yang mengidap penyakit
jantung koroner biasanya akan mudah merasa lelah. Walaupun pada kenyataannya, jika
seseorang mudah merasa lelah setelah melakukan kegiatan fisik yang berat adalah hal normal,
akan tetap bisa menjadi hal yang tidak biasa jika hal ini terjadi secara terus menerus. Jika anda
mengalami hal ini, mulailah untuk mengistirahatkan tubuh anda, jangan terlalu memaksa tubuh
anda untuk bekerja terlalu keras.
Serangan jantung
serangan jantung akibat penyakit jantung koronerMunculnya serangan jantung secara tiba-tiba
mengindikasikan bahwa penyakit jantung koroner yang dialami sudah cukup parah. Ciri umum
dan gejala awal dari serangan jantung biasanya meliputi munculnya tekanan yang tajam pada
jantung dan rasa sakit pada bahu atau tangan, dan sesekali anda merasakan sesak nafas dan
mudah mengeluarkan keringat. Baik untuk wanita maupun pria, gejalanya akan berbeda. Pada
beberapa kasus serangan jantung terjadi tanpa adanya tanda atau gejala yang menyertai.
Itulah tadi beberapa tanda dan gejala penyakit jantung koroner yang sangat perlu untuk anda
ketahui sejak dini. Sebagai informasi tambahan, penyakit jantung koroner dapat menyerang siapa
saja, namun tingkat resiko penyakit jantung koroner jauh lebih tinggi pada mereka yang memiliki
pola hidup yang kurang baik, dan juga jangan melupakan adanya faktor genetik yang juga bisa
menjadi penyebab terjadinya penyakit jantung koroner.
Berhenti merokok
Makan makanan yang sehat
Berolahraga secara teratur
Menurunkan berat badan
Mengurangi stres
Selain melakukan tips diatas, pengobatan penyakit jantung koroner juga bisa dilakukan dengan
mengkonsumsi obat jantung koroner, termasuk:
Obat penurun kolesterol, yang dirancang untuk mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan
meningkatkan kolesterol baik (HDL)
Obat pengencer darah seperti aspirin yang berfungsi untuk mengurangi risiko
penggumpalan darah
Nitrogliserin untuk mengontrol nyeri dada berkerja membersihkan penyumbatan di areri
koroner
Angiotesin converting enzyme (ACE) dan angina receptor bloker (ARB) untuk
menurunkan tekanan darah
Dalam beberapa kasus penyakit jantung koroner memerlukan penanganan yang lebih serius
seperti pemasangan ring pada arteri koroner, angiopati atau operasi bypass arteri koroner yang
tentunya membutuhkan biaya yang sangat banyak. Ring yang dipasang bertujuan untuk
membuka arteri yang menyempit dengan tujuan untuk meningkatkan aliran darah.
E. Keluhan
emua pasien PJK memiliki pengalaman dan tanda-tanda secara fisik dan gejala PJK dari
waktu ke waktu yaitu mengalami perasaan nyeri di dada, kegelisahan atau perasaan sakit pada
kaki, pinggang, perut, tulang rusuk, rahang, sendi, tulang belakang, tenggorokan dan tulang leher
belakang, merasa lemah, lelah, dan kehilangan energi, nafas pendek, pusing, sakit kepala, tidak
mampu untuk melakukan pekerjaan dengan normal sebagai akibat dari obesitas. Semua pasien
PJK yang mendapat pengobatan atau perawatan fisik sebelumnya sudah melakukan pengobatan
mengenai asma, kegemukan, tidak menentunya detak jantung, penyakit perdarahan jantung,
paru-paru, ginjal atau masalah pada spinal, rasa sakit pada kaki, diabetes atau arthritis.
Sebagian besar dari pasien PJK telah aktif dengan kehidupan mereka sehari-hari, tetapi
serangan jantung koroner membuatnya tidak aktif, tidur, lemah, tidak berdaya, dan tergantung
pada pengobatan-pengobatan dan keluarga maupun tetangga untuk mendapatkan dukungan.
Secara psikologi, pasien PJK mengalami ketakutan yang luar biasa, kegelisahan, khawatir dan
depresi, sementara beberapa yang lain menjalani keadaan normal pikiran dan mendengarkan
berita-berita baru dari statusnya yang positif terkena PJK. Sebagian besar dari pasien PJK merasa
bosan dengan kehidupannya, berlebihan dan di bawah emosional, mudah marah dan
bermusuhan.
L ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 64 Tahun
Alamat : Madiun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SD
Tgl MRS : 14 Mei 2009 pukul 09.25 WIB
Tgl Pengkajian : 16 Mei 2009 pukul 17.00 WIB
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. I
Umur : 45 Tahun
Alamat : Madiun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Hub. Dengan Klien : Anak
2. Keluhan Utama
a. Saat MRS
Klien mengeluh nyeri dada hilang timbul seperti ditusuk-tusuk timbul sebelah melakukan
aktivitas sedang seperti menyapu, memasak dan hilng setelah istirahat. Nyeri dada timbul
± 5 menit dalam 1 hari, lokasi nyeri dada sebelah kiri.
b. Saat Pengkajian
Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri berkurang dank lien mengeluh tidak bisa tidur.
B. NURSING HISTORY
1. Riwayat penyakit sekarang
Tanggal 14 Mei 2009 pukul 09.00 WIB, klien mengeluh nyeri dada hilang timbul seperti
distusuk-tusuk, timbul setelah melakukan aktivitas sedang seperti memasak, dan menyapu
hilang setelah istirahat. Oleh keluarga dibawa keIRD RSUP Dr. Soedono Madiun dan IRD px
mendapat terapi :
Infus pz 12 tetes/menit
Injeksi lasix 1 ampul
O2 2L/menit
Dengan TTV :
Kemudian px di bawa / dipindah ke ruang ICU / ICCU RSUP Dr. Soedono Madiun.
Nama : Tn. I
Umur : 45 Tahun
Alamat : Madiun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Hub. Dengan Klien : Anak
2. Keluhan Utama
a. Saat MRS
Klien mengeluh nyeri dada hilang timbul seperti ditusuk-tusuk timbul sebelah melakukan
aktivitas sedang seperti menyapu, memasak dan hilng setelah istirahat. Nyeri dada timbul
± 5 menit dalam 1 hari, lokasi nyeri dada sebelah kiri.
b. Saat Pengkajian
Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri berkurang dank lien mengeluh tidak bisa tidur.
D. NURSING HISTORY
1. Riwayat penyakit sekarang
Tanggal 14 Mei 2009 pukul 09.00 WIB, klien mengeluh nyeri dada hilang timbul seperti
distusuk-tusuk, timbul setelah melakukan aktivitas sedang seperti memasak, dan menyapu
hilang setelah istirahat. Oleh keluarga dibawa keIRD RSUP Dr. Soedono Madiun dan IRD px
mendapat terapi :
Infus pz 12 tetes/menit
Injeksi lasix 1 ampul
O2 2L/menit
Dengan TTV :
Kemudian px di bawa / dipindah ke ruang ICU / ICCU RSUP Dr. Soedono Madiun.
Setelah seleai dirawat di WKC RSUP Dr. Soedono Madiun, px rajin kontrol di dr. Thamrin
tap 1 bulan sekali.
Px mempunyai penyakit hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. TD yang biasanya ± 150
/90
mmHg.
Keterangan :
: laki-laki : perkawinan
: perempuan : keturunan
: klien
N : 80 x /menit
Rs : 24 x/menit
S : 36,5 oC
3. Body Sistem
3.1 Pernafasan (B1)
Inspeksi: px memakai O2 tambahan 2L/menit, pola nafas teratur, Rr = 24 x/menit
Auskultasi : Tidak ada suara nafas tambahan seperti wheezing, Ronchi
Perkusi : Sonor
Palposi : Vokal fremitus teraba simetris kanan dan kiri
Sebelum MRS klien taat beribadah sholat 5 waktu di mushola terdekat atau
kadang-kadang dirumah.
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium tanggal 15 Mei 2009
Pemeriksaan Hasil Nilai Nasional
- Hemoglobin 12,8 11,5 – 16,0 g/dl
- Leukosit 9100 4000 – 11.000/cmm
- Eritrosit 4.440.000 3,0 – 6,0 juta/cmm
- Differensial Count 1/-/-/75/24/- 1-2/0-1/3-5/54-62/25-33/3-7
- LED 60 0-20/jam
- Trombosit 334.000 150.000 – 450.000/cmm
- Hemotocrit 39,7 35 – 47 %
- MCV 89,4
- MCH 26,8
- MCHC 32,2
- CKMB 2,00 0–0
- GOT (AST) 26,3 5 – 34 u/L
- GPT (ALT) 14,7 10 – 35 u/L
- Cholesterol 202 0 – 200 mg/dL
- HDL 35,00 35 – 150 mg/dL
- LDL 140,80 0 – 150 mg/dL
- TG 132 0 – 150 mg/dL
- BUN 9,6 10 – 20 mg/dL
- Creatinine 0,48 0,6 – 1,2 mg/dL
- UA 4,2 2,4 – 5,7 mg/dL
- CA 4,65 4 - 5,2 mg/dL
- KA 3,80 3,6 – 5,5 mmol/L
- NA 142,00 135 – 155 mmol/L
- BSN 102 70 – 110 mg/dL
E. Terapi
Infus pz 12 tetes/menit
Injeksi per IV (lewat selang infuse)
Lasix 1 ampul (20 mg)
Oral
Ticard 250 mg 2 x 1 tablet
Cardisan 5 mg 1 x ½ tablet
Spironolactone 100 mg 1 x ½ tablet
Diazepam 2 2 x 1 tablet
Maintate 5 1 x ½ tablet
Isosorbide Dinitrate 5 mg 3 x 1 tablet
Cardio Aspirin 1 x 1 tablet
O2 2 L/menit
Analisa Data
DO =
- RR = 24 x/menit, S=36oC
- Inspirasi dan Ekspirasi tidak maksimal
(cepat dan dangkal)
- Saturasi O2
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d Iskemi jaringan akibat penyumbatan arteri koroner
2. Pola nafas tidak efektif b/d nyeri / kelemahan otot
Intervensi
Dx1:
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam nyeri yang dikeluhkan
pasien berkurang
R/ :
R/ :
R/ :
1. Observasi TTV
R/ :
Dx2 :
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam masalah pola nafas dapat
teratasi
Intervensi :
1. Observasi TTV
Evaluasi
Disusun oleh:
Yosua Adipati Paraso
Reski Sumolang
Ireine S Manopo
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA
MANADO
2019/2020