Anda di halaman 1dari 4

Nama : Intan Dahlia

Nim : 180111109
Kelas : Manajemen SDM Semester 5A

JAWABAN UAS TPAI


1. Jawaban akan dikirim pada tanggal 17 Februari 2021 melalui email
2.1. Reksadana Saham
Ini adalah Reksadana yang menunjukkan hasil yang paling keuntungannya paling tinggi
diantara yang lain. Tapi ini juga yang risikonya paling besar.Dalam Reksadana jenis ini,
Manajer Investasi menempatkan dana investor ke instrument saham. Tujuannya adalah
memberikan tingkat keuntungan yang menarik dalam jangka panjang dengan cara
mengkapitalisasi pasar modal Indonesia.Risiko Reksadana ini paling tinggi karena fluktuasi
harga saham yang tajam. Jelas bukan investasi paling aman dalam jangka pendek.
Oleh sebab itu, Reksadana Saham sebaiknya untuk investasi jangka panjang diatas 5 tahun.
Reksadana Saham ditujukan untuk investasi jangka panjang. Karena tingginya fluktuasi harga
saham dalam jangka pendek. Contohnya, di 2018, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) tidak positif, IHSG terkoreksi hingga 2,5%. Pergerakan IHSG tahun 2018 mencatat
angka terburuk dalam tiga tahun.
Sementara, dalam tiga tahun ke belakang, IHSG mencatat pertumbuhan 19,99% pada 2017
dan 15,32% di tahun 2016. Sementara pada tahun 2015, IHSG terperosok 12,13%.Investasi
pada reksadana saham memang memiliki risiko fluktuasi, apalagi jika dilakukan dalam
jangka pendek. Tetapi, kita dapat melihat bahwa pergerakan saham dalam jangka panjang
akan tetap positif, demikian juga dengan reksadana saham. Karena itu, evaluasi Reksadana
saham terbaik sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang. Dibawah ini adalah hasil peringkat
Reksadana saham berdasarkan kinerja 5 tahun.
2. Reksadana Campuran
Reksadana ini menawarkan kombinasi investasi dalam berbagai instrumen.Tujuannya adalah
memperoleh keuntungan dalam jangka panjang dengan investasi pada saham, obligasi dan
pasar uang.Tapi keuntungan Reksadana Campuran tidak setinggi Reksadana Saham. Ini
karena risikonya lebih rendah dibandingkan Reksadana Saham.Keunggulan Reksadana ini
adalah komposisi portfolio bisa lebih fleksibel. Manajer Investasi bisa meracik instrumennya
dengan berbagai instrumen.Bandingkan dengan Reksadana Saham yang hanya fokus di satu
instrumen, sementara Reksadana Campuran bisa menggabungkan saham dengan hutang,
obligasi dan lain – lain.Memang keuntungan Reksadana Campuran tidak sebesar Reksadana
Saham, tapi risikonya juga lebih rendah.
3. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana Pendapatan Tetap bertujuan untuk memberikan suatu tingkat pengembalian yang
menarik dengan penekanan pada stabilitas modal.Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap
didorong oleh perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia. Penurunan BI rate akan
mendorong kenaikkan harga obligasi, yang merupakan instrument penempatan dana
Reksadana ini. Naiknya harga obligasi meningkatkan nilai Reksadana Pendapatan Tetap.Isi
jenis investasi reksadana ini adalah obligasi. Terdapat perbedaan saham dan obligasi yang
nanti bisa dilihat dalam Reksadana pendapatan tetap.Risiko Reksadana Pendapatan Tetap
berada dibawah Reksadana Campuran.
4. Reksadana Pasar Uang
Ini adalah jenis investasi Reksadana yang paling aman. Risikonya paling kecil.

Reksadana Pasar Uang bertujuan memberikan keuntungan yang menarik melalui investasi
pada instrument pasar uang serta menurunkan tingkat risiko melalui diversifikasi penempatan
instrumen pasar uang yang dipilih secara selektif.Dan juga bertujuan memberikan tingkat
likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang singkat
Reksadana ini melakukan investasi 100% (seratus persen) pada instrument Pasar Uang. Boleh
dibilang jenis investasi reksadana pasar uang adalah investasi jangka pendek paling
menguntungkan dan investasi paling aman dibandingkan jenis investasi Reksadana
lainnya.Namun, apakah Reksadana pasar uang adalah investasi yang menguntungkan dalam
jangka panjang ? Jawabannya tidak.

3. 1.Return Reksadana Tidak Pasti


Banyak yang menganggap Reksadana itu sama dengan Tabungan atau Deposito.Itu
pemahaman yang salah. 100 persen salah karena kedua instrumen ini sangat berbeda.Resiko
Reksadana lebih tinggi. Keuntungannya tidak pasti.Return Reksadana tidak pasti. Bisa
untung, bisa rugi.Untuk menghadapi ketidakpastian ini, pemodal yang ingin membeli
Reksadana bisa melakukan hal sebagai berikut:
• Memilih Reksadana yang tepat karena terdapat berbagai jenis Reksadana yang
memiliki tingkat resiko berbeda – beda. Ketepatan pemilihan yang sesuai dengan tujuan
keuangan jadi kunci keberhasilan rencana investasi
• Melakukan diversifikasi. Tidak menaruh semua uangnya di satu tempat, tetapi
menyebarkannya ke banyak instrumen, supaya jika yang satu rugi, masih ada yang lain.
2. Tidak Ada Jaminan Pemerintah
Jika Reksadana rugi, maka kerugian tersebut harus ditanggung oleh nasabah. Tidak ada
perlindungan dari pemerintah.Ini berbeda dengan tabungan dan deposito yang dijamin oleh
pemerintah. Sehingga menaruh uang di tabungan tidak akan mungkin berkurang
nilainya.Karena itu, dengan resiko ke-dua ini, kembali lagi ke poin #1 diatas, investor perlu
memilih jenis reksadana yang tepat dan melakukan diversifikasi investasi.
3. Tidak Ada Proteksi Jiwa
Bagaimana jika pencari nafkah kena musibah sehingga tidak bisa melanjutkan investasi di
Reksadana ?Investasi stop. Tidak ada pihak lain yang mengggantikan dan
melanjutkannya.Reksadana tidak memiliki proteksi asuransi karena ia murni investasi.Ini
sebuah resiko.Namun bisa dikelola dengan membeli asuransi jiwa sebagai proteksi. Jika
investor kena musibah, masih ada uang dari asuransi untuk melanjutkan investasi.Apa
asuransi yang perlu dibeli ? Kami merekomendasikan Asuransi Jiwa Term-Life karena
preminya murah dan nilai proteksinya besar.Untuk asuransi yang digabung dengan investasi,
asuransi unit link, perlu diteliti dengan cermat, apakah itu cocok.
4.Harus Inisiatif Sendiri
Investasi di Reksadana membutuhkan kedisplinan dalam menabung karena tidak ada pihak
yang mengingatkan investor. Jika lupa, investor kehilanAdvertisemen
Berbeda dengan asuransi yang nasabah harus membayar premi secara rutin. Di Reksadana
tidak ada kewajiban membayar secara rutin.Tapi, kealpaan di Reksadana bisa diatasi dengan
bantuan program ‘Auto-Invest’. Ini adalah program investasi Reksadana yang diset secara
otomatis setiap bulan, sehingga setiap bulan uang Anda di tabungan secara otomatis akan
dipotong untuk diinvestasikan ke Reksadana yang sudah dipilih.Jadi, pemodal tidak perlu
khawatir lagi akan lupa berinvestasi karena sistem secara otomatis memotong rekening
investor dalam jumlah yang telah ditentukan untuk ditempatkan dalam Reksadana.
5 Reksadana Bisa Dibubarkan
Ada sejumlah kondisi dimana Reksadana dibubarkan sebagai berikut:
• Diperintahkan oleh OJK sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
• Nilai Aktiva Bersih Reksadana menjadi kurang dari nilai Rp 25.000.000.000,- (dua
puluh lima miliar Rupiah) selama 90 (sembilan puluh) Hari Bursa berturut-turut, Manajer
Investasi akan melakukan pembubaran dan likuidasi.
Bagaimana menghadapi resiko ini ?
Dari ketentuan ini, kita lihat bahwa kinerja yang buruk akan berujung pada pembubaran
Reksadana. Oleh sebab itu, investor perlu memilih Reksadana yang kinerjanya baik.Investor
perlu melihat daftar list reksadana dengan menganalisa data nilai aktiva bersih.Perhitungan
nilai aktiva bersih reksadana menunjukkan seberapa besar jumlah uang dalam reksadana yang
dikelola oleh Manajer Investasi. Semakin besar menunjukkan semakin kuat Reksdana
tersebut.Niscaya, jika kinerjanya bagus, Reksadana tidak mungkin akan dibubarkan. Itu
kuncinya.
6. Pencairan Bisa Tidak Dilakukan
Secara normal, pencairan Reksadana dilakukan dalam 3 hari. Jadi, jika investor mencairkan
hari ini maka T+3 uangnya sudah masuk ke rekening nasabah.Itu normalnya. Apakah bisa
tidak masuk dalam 3 hari ?Bisa. Ada resiko tersebut.Ada resiko likuiditas.Penjualan Kembali
(pelunasan) tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau kemampuan dari Manajer
Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan menyediakan uang tunai.
Risiko likuiditas dapat timbul jika pada saat yang bersamaan, semua investor melakukan
penjualan Reksadana dan Manajer Investasi gagal menyediakan dana.Untuk mengatasi ini,
kita perlu melihat kekuatan Manajer Investasi. Salah satunya melihat berapa besar dana
kelolaan atau AUM Manajer Investasi.AUM adalah asset bersih yang dikelola Manajer
Investasi. Nilai AUM bisa dilihat, salah satunya, di Bareksa data reksadanaDana kelolaan
mencerminkan kepercayaan investor terhadap Manajer Investasi. Makin besar makin baik.
Kesimpulan
Reksadana memang menawarkan return yang lebih tinggi dibandingkan tabungan dan
deposito. Namun, ada sejumlah resiko investasi Reksadana.Kewajiban kita sebagai investor
memahami resiko tersebut dan mencari solusi untuk mengelola resiko tersebut. Bukannya
malah menghindari atau khawatir setelah tahu akan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai