FILSAFAT HUKUM
Oleh
FAKULTAS SYARI’AH
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Filsafat Hukum dengan judul
“Manfaat dan Tujuan Mempelajari Filsafat Hukum”. Terimakasih kami ucapkan kepada
Bapak Eko Setyo Ary Wibowo, M.H.I. Selaku Dosen pembimbing kami dalam mata kuliah
Filsafat Hukum.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat hukum relevan untuk membangun kondisi hukum yang sebenarnya, sebab
tugas dari filsafat hukum adalah menjelaskan nilai dasar hukum secara filosofis yang
mampu memformulasikan cita-cita keadilan, ketertiban di dalam suatu kehidupan yang
relevan dengan kenyataan-kenyataan hukum yang telah berlaku. Bahkan merubah secara
radikal dengan tekanan hasrat manusia melalui paradigma hukum baru guna memenuhi
perkembangan hukum pasa suatu masa dan tempat tertentu.
Filsafat hukum memberikan uraian yang rasional mengenai hukum sebagai upaya
untuk memenuhi perkembangan hukum secara universal untuk menjamin kelangsungan
di masa depan. Filsafat hukum memegang peranan penting didalam kegiatan penalaran
dan penelaahan asas dan dasar etik dan pengawasan sosial, yang berkaitan dengan tujuan
masyarakat, masalah-masalah hak asasi, dan kodrat alam (Leon Duguit, 1919: 47).
B. Rumusan Masalah
1. Apa implikasi filsafat hukum dalam kenyataan hidup bermasyarakat, bernegara,
dan berbangsa ?
2. Apa peranan filsafat hukum dalam mewujudkan keadilan ?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hans Kelsen, 1998, General Theory of Law and State, London University, USA
2
Soerjono Soekanto, 1986, Renungan tentang Hukum, CV. Rajawali, Jakarta
Hukum dan citra hukum (keadilan) merupakan dunia nilai dan keseluruhannya
sebagai fenomena budaya. Peranan filsafat hukum memberikan wawasan dan makna
tujuan hukum sebagai cita hukum. Cita hukum adalah suatu apriori yang bersifat
normatif sekaligus suatu apriori yang bersifat normatif dan konstitutif, yang mana
merupakan prasyarat transendental yang telah mendasari tiap hukum positif yang
bermartabat, tanpa cita hukum tidak akan ada hukum yang memiliki sifat watak yang
normatif (Rouscoe, 1972: 23).
Cita hukum memiliki fungsi yang konstitutif menerikan makna pada hukum
dalam arti padatan makna yang bersifat konkrit umum dan mendahului semua hukum
serta berfungsi membatasi apa yang tidak dapat dipersatukan. Pengertian dari fungsi
dan perwujudan cita hukum (rechtidee) menunjukan betapa fundamental kedudukan
dan peranan cita-cita hukum adalah sumber genetik dan tata hukum (rechtsorder).
Maka dari itu cita hukum hendaknya diwujudkan sebagai suatu realitas. Bahwa
filsafat hukum menjadi dasar dan acuan pembangunan kehidupan suatu bangsa serta
acuan pembangunan kehidupan suatu bangsa serta pembangunan hukum dalam
bidang lainnya. Kewajiban negara untuk menegakkan cita keadilan sebagai cita
hukum itu tersirat didalam asas Hukum Kodrat yang dimaksud untuk mengukur
hukum positif, apakah sudah benar-benar telah sesuai dengan aturan yang berasal dari
Hukum Tuhan, dengan perikemanusiaan dan perikeadilan dengan kebaikan Hukum
Etis dan dengan asas dasar hukum umum abstrak Hukum Filosofis (Notonagoro,
1948: 81). 3
Hukum berfungsi sebagai perlindungan bahkan kepentingan manusia, agar
kepentingan manusia bisa terlindungi, hukum haruslah dilaksanakan secara
profesional. Pelaksaan hukum bisa berlangsung normal, damai, tertib. Hukum yang
sudah dilanggar harus ditegakkan melalui penegakkan hukum. Penegakkan hukum
menghendaki kepastian hukum, kepastian hukum merupakan perlindungan yustisiable
terhadap tindakan kesewenang-wenang. Masyaraka akan mengaharapkan adanya
kepastian hukum karena dengan adanya kepastian masyarakat akan tertib, aman serta
damai. Harapan masyarakat mengenai manfaat dalam pelaksanaan penegakkan
hukum. Hukum adalah untuk manusia maka pelaksanaan hukum harus memberikan
manfaat, kegunaan bagi amsyarakat jangan sampai hukum dilaksanakan menimbulkan
keresahan di dalam masyarakat.
3
Notonagoro, 1948, Pembukaan Oendang-oendang Dasar 1945, Pokok Kaidah Negara yang
Fundamental Negara Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Masyarakat yang akan mendapatkan perlakuan yang baik, benar akan
mewujudkan kadaan yang rara tentrem raharja. Dimana hukum dapat melindungi hak
dan kewajiban setiap individu dalam kenyataan, dengan perlindungan hukum yang
kokoh akan terwujud tujuan hukum secara umum :
1) Ketertiban
2) Keamanan
3) Ketentraman
4) Kesejahteraan
5) Kedamaian
6) Kebenaran dan
7) Keadilan