Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 2

EK O NO M I M ANAJERIAL

NAMA : MILLINNIA
NIM : 041252896

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
1. Deskripsikan fungsi produksi dan biaya produksi dan terangkan cara untuk
menghitung berbagai jenis biaya produksi! Dengan memperhatikan jenis dari varisasi
biaya

Jawab : Fungsi produksi menunjukkan hubungan teknis antara kombinasi kombinasi


penggunaan input dengan tingkat output nya. Dalama bahasan fungsi
produksi terdapat sejumlah konsep dasar terkait produksi, yaitu produk total
(O ), produk marjinal (MP ), dan produk rata rata ( AP ). Sesuai dengan the
law of diminishing returns, jika jumlah penggunaan suatu input variabel
meningkat sementara jumah penggunaan input lainnya

Sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan produksi untuk suatu barang


dan jasa guna dijual kembali dan menghasilkam keuntungan. Kegiatan
tersebut tentu membutuhkan biaya, inilah yang bisa disebut dengan biaya
produksi sebuah perusahaan.

Pada dasarnya biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dilakukan pada


proses produksi perusahaan. Biaya tersebut meliputi bahan baku, overhead
pabrik dan biaya tenaga kerja langsung. Ketiga unsur biaya tersebut sangat
berpengaruh pada kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.

1. Direct Material atau Bahan Baku Langsung


Bahan yang berbentuk fisik serta diidentifikasi dan di proses menjadi
bagian barang jadi, atau dapat dilihat asal usulnya sebagai barang jadi
dengan cara ekonomis dan sederhana.

2. Direct Labour atau Tenaga Kerja Langsung


Bahan baku yang menjadi produk jadi telah dikonversi oleh tenaga kerja
yang melakukan kegiatan tersebut dan bisa digabungkan secara layak ke
produk tertentu dalam proses produksi.

3. Factory Overhead atau Overhead Pabrik


Adanya unsur biaya manufaktur yang tidak terlihat secara langsung pada
pengeluaran tertentu. Pada pelaporan keuangan, biasanya overhead
pabrik memasukkan semua biaya manufaktur. Tanpa memasukkan unsur
bahan baku langsung serta tenaga kerja langsung dalam proses produksi.

Adanya ketiga unsur penting ini memang tak bisa lepas dari biaya produksi
sebuah perusahaan. Banyaknya biaya overhead pabrik juga akan
mempengaruhi biaya yang akan di catat dalam laoran keuangan, seperti:
▪ Adanya biaya bahan baku tak langsung
▪ Tenaga kerja tidak langsung
▪ Biaya pemeliharaan mesin serta reparasi
▪ Amortisasi dan depresiasi
▪ Biaya air dan listrik pabrik
▪ Asuransi pabrik
▪ Operasi, dll.

Hal tersebut di atas akan berpengaruh dalam menghitung production cost


pada suatu bisnis. Biaya-biaya tersebut memang melibatkan berbagai
macam unsur dan kebutuhan dalam pelaksanaan proses pembuatan suatu
barang dan jasa. Selain itu, pengaruh dari adanya biaya ini akan terlihat pada
saat pelaporan keuangan perusahaan.

Contoh Biaya Produksi


Dalam menjalankan proses produksi tentu harus mengetahui apa saja yang
termasuk production cost. Karena biaya tersebut yang akan berpengaruh dan
sebagai pelaporan keuangan perusahaan.

Contoh biaya yang digunakan dalam acuan perhitungan produksi.


1. Biaya Tetap atau fixed Cost
Fixed cost merupakan biaya dengan jumlah tetap serta tidak bergantung
pada produksi yang didapatkan pada periode tertentu. Sebagai contoh,
pajak perusahaan, sewa gedung, biaya administrasi dan sebagainya.

2. Biaya Variabel atau Variable Cost


Biaya variabel ini besarnya bisa berubah-ubah disesuaikan dengan hasil
produksi. Dalam artian hasil produksi yang semakin besar maka biaya
variabel juga akan semakin besar. Seperti, upah bagi pekerja, biaya
bahan baku yang digunakan sesuai dengan jumlah produksi.

3. Biaya Total atau Total Cost


Pada periode tertentu sebuah perusahaan menghasilkan barang jadi.
Maka total dari biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan
perusahaan tersebut dihitung sebagai besarnya production cost, inilah
biaya total.

4. Biaya Rata-rata atau Average Cost


Adanya production cost per unit yang dihasilkan oleh perusahaan yang
mengasilkan barang produksi dalam jumlah banyak dan average cost
ini dihitung melalui pembagian total biaya dengan jumlah produksi
yang dihasilkan di perusahaan.

5. Marginal Cost
Biaya marginal merupakan biaya tambahan yang dibutuhkan dalam
menghasilkan unit barang yang sudah jadi. Marginal cost yang muncul
saat adanya perluasan produksi pada saat akan menambah jumlah
barang yang dihasilkan.

Itulah beberapa contoh production cost yang ada serta berpengaruh pada
pelaporan keuangan. Berikut inilah rumusnya perhitungan production cost
Setelah mengetahui contoh production cost dan rumusnya, berikutnya
adalah mengetahu bagaimana cara dalam perhitungan biaya produksi
tersebut.

Cara Perhitungan Biaya untuk Produksi


Inilah contoh dari cara menghitung production cost. Misalnya saja
perusahaan ABC bergerak di bidang pakaian jadi, dalam kurun waktu satu
bulan bisa memproduksi 5000 produk pakaian jadi yang dipasarkan pada 2
toko besar dan e-commerce secara online.
Pada proses produksi 5.000 produk pakaian jadi, maka diperlukan :
➢ Rp. 80.000.000 untuk pengadaan bahan baku
➢ Rp. 30.000.000 sebagai gaji karyawan
➢ Rp. 20.000.000 untuk endorsement
➢ Rp. 15.000.000 guna launching produk mengundang media
➢ Rp. 12.000.000 digunakan sebagai bandwith kuota internet
➢ Rp. 6.000.000 untuk transport produk ke 2 toko besar
➢ Rp. 10.000.000 packaging produk.
➢ Rp. 3.000.000 digunakan sebagai pengeluaran gudang penyimpanan.

Setelah ditambahkan semua biaya tersebut maka menghasilkan produksi


sebesar Rp 176.000.000 dan dibagi dengan 5000 unit, hasilnya biaya
rata-rata atau Average Cost untuk satu buah barang adalah Rp 35.200.

Contoh lain, sebuah PT XYZ perusahaan dalam pengadaan alat rumah


tangga. Di awal juli, PT XYZ memiliki laporan bisnis sebagai berikut :
➢ Persediaan bahan baku mentah Rp. 50.000.000
➢ Bahan baku setengah jadi, Rp 80.000.000
➢ Barang jadi yang siap dijual Rp. 110.000.000
➢ Pembelian persediaan bahan baku, Rp. 700.000.000
➢ Biaya pengiriman Rp. 10.000.000.
➢ Biaya pemeliharaan mesin Rp 8.000.000
➢ Sisa penggunaan bahan baku serta sisa bahan setengah jadi, Rp.
50.000.000
➢ Sisa bahan baku setengah jadi, Rp. 10.000.000
➢ Alat rumah tangga siap dijual Rp. 25.000.000.

Tahap 1 :
Bahan baku digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku-
saldo akhir bahan baku
80.000.000 + ( 700.000.000 +10.000.000) – 50.000.000 = 740.000.000
Tahap 2 :
Total production cost = bahan baku digunakan + tenaga kerja langsung +
overhead produksi
135.000.000+ 8.000.000 = 143.000.000

Tahap 3 :
Harga pokok produksi = total biaya + saldo awal persediaan – saldo akhir
persediaan
143.000.000 + 80.000.000 – 10.000.000 = 213.000.000

Tahap 4 :
Harga pokok produksi = HPP + persediaan barang awal – persediaan barang
akhir.
213.000.000 + 110.000.000 – 25.000.000 = 298.000.000

Jadi, harga pokok produksi bulan juli, Rp 298.000.000.


2. Penggunaan alat analisis dengan menggunakan metode regresi dapat membatu
prediksi output perisahaan. Apa manfaat regresi dalam pengambilan keputusan? Dan
jelaskan keunggulan metode anlisis regresi dibandingkan dengan korelasi!

Jawab : Manfaat regresi saat pengambilan keputusan adalah, mengestimasi fungsi


permintaan sebuah produk adalah mengestimasi elastisitas produk tersebut
terhadap factor faktor yang mempengaruhinya. Argumen ini bisa diletakkan
dalam konteks analisis regresi. Analisis regresi pada prinsipnya adalah
menjelaskan pengaruh variable bebas (independen variable) terhadap tidak
bebas (variable dependen).

Pernyataan yang sering kita dengan adalah bahwa regresi dimengerti dengan
kata kunci pengaruh, dan korelasi dimengerti dengan kata kunci hubungan.
Pengertian sederhana itu tidaklah salah, akan tetapi, tidak ada salahnya juga
kita memahami secara lebih lanjut tentang regresi dan korelasi.

Analisis korelasi berkaitan erat dengan regresi, tetapi secara konsep berbeda
dengan analisis regresi. Analisis korelasi adalah mengukur suatu tingkat
atau kekuatan hubungan linear antara dua variabel. Koefisien korelasi
adalah mengukur kekuatan hubungan linear. Sebagai contoh, kita tertarik
untuk menemukan korelasi antara merokok dengan penyakit kanker,
berdasarkan penjelasan statistik dan matematika, pada anak sekolah dan
mahasiswa (dst). Dalam analisis regresi, kita tidak menggunakan
pengukuran tersebut. Analisis regresi mencoba untuk mengestimasi atau
memprediksikan nilai rata-rata suatu variabel yang sudah diketahui nilainya,
berdasarkan suatu variabel lain yang juga sudah diketahui nilainya.
Misalnya, kita ingin mengetahui apakah kita dapat memprediksikan nilai
rata-rata ujian statistik berdasarkan nilai hasil ujian matematika.

Regresi mempelajari bentuk hubungan antar variabel mealui suatu


persamaan. Persamaan yang digunakan untuk melihat hubungan antar
variabel adalah Regresi Linear Sederhana (RLS), Regresi Linear Berganda
(RLB), dan Regresi non Linear.
Regresi bisa berupa hubungan sebab akibat. Regresi mengukur seberapa
besar suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain, sehingga dapat
digunakan untuk melakukan peramalan nilai suatu variabel berdasarkan
variabel lain.

Korelasi juga mempelajari hubungan antar variabel, tetapi digunakan untuk


melihat seberapa erat hubungan antar dua variabel kuantitatif dilihat dari
besarnya angka dan bukan dari tandanya. Dengan menggunakan korelasi,
kita dapat mengetahui arah hubungan yang terjadi dalam dua variabel. Jika
korelasi bertanda positif artinya berbanding lurus dan jika bertanda negatif
maka berbanding terbalik.

Korelasi tidak bisa menyatakan hubungan sebab akibat meskipun angka


korelasinya tinggi. Misal ada dua pernyataan :
1) Tanaman mati kekeringan di musim kemarau
2) Pupuk kompos diberikan saat musim kemarau

Dari kedua pernyataan di atas, kita tidak dapat mengatakan bahwa pupuk
kompos menyebabkan tanaman mati meskipun korelasinya tinggi.
3. Apa yang membedakan pasar persaingan tidak sempurna dengan pasar lainnya dan
Jelaskan bagaimana keadaan pasar persaingan tidak sempurna? Apakah perusahaan
monopoli bisa saja mempertahankan keuntungan di atas normal, jelaskan!

Jawab : Pasar persaingan tidak sempurna menggambarkan situasi dimana penjual


atau pedagang dalam suatu pasar pasar lebih sedikit dibandingkan pembeli.
Penjual berhak atas penjualan produk tertentu dan hanya merekalah yang
boleh atau mampu menjual produk dengan jumlah yang terbatas. Adanya
hal jumlah penjual yang lebih banyak menjadikan penentuan harga produk
di pasar terjadi ketidakseimbangan.

Ciri Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Secara umum, kondisi pasar dengan persaingan tidak sempurna dapat
memicu konflik karena jumlahnya yang tak seimbang antara penjual dan
pembeli. Ciri-ciri dari pasar tidak sempurna antara lain :

1) Ketidakseimbangan Antara Penjual dan Pembeli


Penjual dan pembeli mempengaruhi kondisi pasar. Dalam kondisi pasar
yang tidak sempurna, pasar hanya terdiri dari satu atau beberapa penjual
yang lebih sedikit dari pembeli. Ketidakseimbangan ini menyebabkan
penjual lebih berkuasa di pasar.

2) Penjual Menentukan Harga


Karena penjual lebih berkuasa dibandingkan pembeli dan hanya sedikit
pihak yang mempengaruhi pasar, penjual bebas dan mendominasi
dalam penentuan harga. Kebebasan dan dominasi memungkinkan
perusahaan memperoleh profit yang jauh lebih besar. Hal ini
disebabkan oleh persaingan yang minim dalam penjualan barang di
pasar.

3) Sulit untuk Masuk ke Dalam Pasar


Industri dalam pasar tidak sempurna hanya mampu dijalankan pihak
tertentu. Karena hanya mampu dijalankan oleh pihak tertentu, maka
sulit bagi penjual lain untuk masuk dan memulai bisnis dalam pasar. Ini
berbanding terbalik dengan pasar persaingan sempurna dimana penjual
bebas keluar masuk pasar.

4) Tidak ada barang pengganti


Tidak adanya kebebasan untuk memasuki pasar menjadikan
ketersediaan atas pengganti produk dengan fungsi dan manfaat yang
sama menjadi lebih sedikit atau bahkan sulit dicari. Jadi, untuk
mendapatkan produk atau barang yang bersangkutan, penjual harus
membeli dari penjual yang hanya menjual produk tersebut.

Kelebihan Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Walau berpotensi terjadi konflik, ada beberapa kelebihan dari pasar tidak
sempurna. Kelebihannya dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Produk yang Dijual Berkualitas Unggul


Barang yang susah dicari dan hanya terdapat beberapa penjual yang
menjualnya biasanya bersifat unggul dan mempunyai banyak manfaat.
Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan barang atau produk
yang mudah dicari.

2) Keuntungan yang Lebih Besar


Penjual akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar. Ini
dikarenakan pembeli tidak punya opsi pilihan lain atas produk
pengganti dan harga yang ditetapkan penjual bersifat bebas tergantung
keinginan penjual.

3) Bebas Biaya Produksi


Sebelum memasuki pasar, penjual sudah melakukan riset terlebih
dahulu apakah mampu atau tidak memasuki industri pasar tidak
sempurna. Riset akan menunjukkan bahwa produk yang dijual dalam
pasar sangat dibutuhkan oleh masyarakat, seperti bahan bakar dan
listrik. Tanpa promosi dan iklan sekalipun, pembeli sudah mengenal
baik produk yang dijual perusahaan.
4) Mendorong Inovasi Produk
Inovasi produk dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan
menguntungkan penjual kedepannya. Ini dapat didorong dengan hak
paten atau lisensi yang dipegang oleh penjual terhadap produk sehingga
penjual lebih leluasa melakukan eksplorasi demi kepentingan inovasi.

Kekurangan Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Saat pasar mengalami persaingan yang tidak sempurna akan mengalami
sebuah fluktuasi ekonomi. Keuntungan pun hanya dapat dirasakan pihak
tertentu. Ada beberapa kerugian karena pasar didominasi satu orang, yaitu :

1) Permainan Harga
Karena pasar hanya didominasi oleh pihak tertentu dan jumlah
penjualnya sedikit, besar kemungkinan terjadi permainan harga.
Permainan harga makin lama dapat merugikan konsumen.
Ketidakmampuan konsumen dalam memahami kisaran harga yang
seharusnya diterapkan karena minim pembanding juga menjadi faktor
terjadinya permainan harga.

2) Sedikit Alternatif
Konsumen dihadapi oleh ketidakberadaan alternatif produk pengganti
dengan manfaat dan fungsi yang sama. Tidak ada pilihan lain selain
membeli produk dari penjual yang menguasai pasar.

3) Diskriminasi Harga
Tidak hanya permainan harga, penjual juga dapat melakukan
diskriminasi harga. Penjual dapat mematok harga yang jauh lebih mahal
untuk kelompok pembeli yang berbeda atas produk yang sama.

4) Eksploitasi Konsumen
Jumlah penjual yang mendominasi pasar dibandingkan pembeli
membuat pasar riskan terjadi eksploitasi konsumen. Imbas dari
eksploitasi konsumen yang tidak bisa bertindak mengambil alih untuk
menyeimbangkan pasar.

Jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Ketidaksempurnaan menyebabkan pasar terdiri dari beberapa jenis.
Jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna antara lain :

1) Pasar Monopoli
Monopoli adalah kondisi dimana terdapat satu penjual dan banyak
pembeli dalam pasar. Penjual mempunyai kekuatan besar, dikenal oleh
masyarakat luas, dan modal yang besar. Keberadaan modal yang besar
menyulitkan kompetitor baru untuk memasuki pasar. Penjual biasanya
akan menetapkan hak paten (hak cipta) serta hak eksklusif terhadap
produk dan meningkatkan kualitas melalui inovasi dalam memenuhi
kebutuhan konsumen. Contoh penjual dalam pasar Monopoli di
Indonesia adalah PT PLN yang melayani dan menyediakan kebutuhan
listrik masyarakat seluruh Indonesia.

2) Pasar Oligopoli
Jika monopoli hanya terdapat satu penjual, maka Oligopoli terdapat
beberapa penjual yang menguasai pasar dengan banyak pembeli.
Kegiatan promosi masih diperlukan untuk mengenalkan produk kepada
masyarakat luas serta bersaing dengan penjual lain. Persaingan yang
terjadi pun cenderung sangat ketat. Bila terjadi penurunan harga oleh
satu penjual, maka penjual lain akan terpengaruh dan ikut menurunkan
harga supaya pembeli tidak berpaling kepada kompetitor.

3) Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik terdiri dari penjual yang menjual produk identik
tetapi memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing dari segi fungsi,
manfaat, kemasan, bentuk, dan lain-lain. Jumlah penjual pada pasar ini
tidak terbatas dan dapat dimasuki dengan mudah oleh kompetitor baru.
Inovasi dan promosi menjadi penentu dalam kesuksesan penjualan
produk.
4) Pasar Monopsoni
Berbanding terbalik dengan Monopoli, pasar Monopsoni terdapat
banyak penjual dengan hanya ada satu pembeli. Pada pasar ini pembeli
jauh lebih berkuasa dibandingkan penjual. Harga produk bisa
disesuaikan dengan keinginan pembeli, di samping penjual tetap akan
mencari keuntungan sebanyaknya. Kualitas dari produk yang dijual
juga lebih terjamin karena penjual berusaha memberikan yang terbaik
untuk pembeli agar tak kalah dengan penjual lain.

5) Pasar Oligopsoni
Oligopsoni terdiri dari banyak penjual dan beberapa pembeli, dimana
pembeli akan mengolah produk untuk kemudian akan dijual kembali.
Kebanyakan barang yang dijual dalam pasar ini merupakan barang
mentah yang harus diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan fungsi
dan manfaatnya. Harga produk cenderung lebih stabil dan lebih
ditentukan oleh pembeli. Tetapi, penjual tidak kehilangan dayanya atas
menentukan harga. Kondisi pasar yang didominasi penjual membuat
dibutuhkannya pengawasan dari badan terkait sesuai dengan peraturan
dan regulasi pemerintah agar tidak merugikan pembeli. Itulah
penjelasan singkat mengenai pasar persaingan tidak sempurna. Semoga
dapat membantu dan menambah wawasan.

Sumber : BMP EKMA4312

Anda mungkin juga menyukai