Anda di halaman 1dari 13

Nama : Kheren Carollina Pamintarso

NIM : 200111600467

Offering : A1A

UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Bayangkan Anda adalah seorang konselor baru di salah satu SMA di Kota Malang.
Oleh Koordinator BK, Anda diminta untuk mengidentifikasi kebutuhan layanan dasar
untuk kelas X. Tulis 5 topik dan materi pokok yang Anda prioritaskan untuk
dilaksanakan, lengkapi dengan rencana strategi dan metode yang akan Anda gunakan,
serta rasional pemilihan metode. Laporkan dalam bentuk tabel.

NO. Topik dan Strategi Metode Rasional Pilihan


Rencana Materi Layanan Metode
Pokoknya
1. Psikologi Remaja Bimbingan Pemberian Saya memilih metode
dan Permasalahan- Klasikal Informasi/ceramah pemberian
nya (Expository informasi/ceramah ini
techniques) karena saya rasa untuk
topik materi mengenai
psikologi remaja dan
permasalahannya siswa
kelas X masih perlu
mendapatkan informasi
yang lebih dari konselor
untuk menambah
pengetahuan dan
memantapkan
pengertian terhadap diri
sendiri. Disamping itu,
bagi siswa kelas X
metode ini relevan
digunakan sebagai
awalan layanan BK
(apalagi dengan guru
BK baru) untuk
memunculkan citra-
citra guru BK yang baik
di mata siswa (tidak
melulu memberi
layanan yang
mengharuskan siswa
berpikir)
2. Kenakalan Remaja Bimbingan Diskusi Kelompok Saya memilih diskusi
dan Cara Kelompok kelompok untuk topik
Menghindarinya materi Kenakalan
Remaja dan Cara
Menghindarinya karena
dengan cara diskusi
kelompok, siswa bisa
saling bertukar pikiran
mengenai kenakalan
remaja yang mereka
ketahui dan memancing
pemikiran mereka
untuk menemukan cara-
cara yang tepat untuk
menghindarinya. Juga
terkadang di dalam
suatu kelas ada siswa
yang sudah melakukan
kenakalan remaja, disini
siswa lain bisa
mendapatkan alasan
mereka melakukannya,
mengamati dan
menemukan jalan
keluar bagi siswa
tersebut serta
menemukan
pencegahan bagi diri
sendiri. Konselor juga
bisa mengetahui sejauh
mana pemikiran siswa
dalam menanggapi
topik materi ini
3. Manajemen Waktu Bimbingan Permainan Setelah menerima
belajar Klasikal simulasi pelajaran akademik
(Simulation yang cukup menguras
Games) pikiran setiap harinya,
siswa pasti
membutuhkan hiburan.
Dengan Simulation
Games ini saya rasa
siswa akan
mendapatkan hiburan
dan materi dalam satu
waktu, sehingga siswa
akan merasa senang
dalam menerima
layanan BK. Tidak
hanya itu, dengan
simulation games ini
materi yang
disampaikan pun bisa
dengan mudah diterima
dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
siswa.
4. Kebiasaan Bimbingan Permainan Peran Dengan Permainan
Mencontek dan Klasikal (role playing) peran ini, saya rasa
akibatnya siswa dapat lebih kreatif
dalam menggali
imajinasinya. Dengan
Roleplaying ini siswa
bisa mengamati
perilaku seseorang
secara langsung, dan
menentukan perilaku
yang cocok dalam
menanggapi nya. Selain
itu, siswa juga dapat
mengerti bagaimana
pemecahan masalah
yang tepat.
5. Prospek karir Bimbingan Karyawisata (field Saya rasa, Karyawisata
sesuai Klasikal trip) ini sangat cocok untuk
peminatan/jurusan digunakan sebagai
SMA mmetode dalam topik
materi Prospek karir ini,
karena dapat membantu
siswa untuk
menghilangkan
kejenuhan peserta didik
dalam pembelajaran
sekaligus mengajak
peserta didik
mengobservasi
langsung perihal
persiapan karir di masa
depan. Karyawisata ini
juga sangat bermanfaat
untuk mengetahui
lingkungan dan
masalahnya, sehingga
efektif untuk memupuk
rasa tanggung jawab,
Kerjasama,
kepercayaan diri,
mengembangkan
kemampuan dan cita-
cita peserta didik.

2. Pilih 1 topik di antara 5 topik di atas, yang akan Anda laksanakan dengan strategi
bimbingan klasikal, di kelas yang baru pertama kali Anda masuk di kelas tersebut.
Rencanakan aktivitas yang Anda lakukan, sesuai dengan tahapan perkembangan
kelompok, sehingga kelas Anda dapat berkembang menjadi kelas yang kohesif.
Rencanakan prosedur di kegiatan inti, tahap demi tahap, sesuai dengan metode yang
Anda gunakan.

A. Komponen Layanan Layanan Dasar


B. Bidang Layanan Belajar
C. Topik Layanan Manajemen waktu belajar
D. Fungsi Layanan Pengembangan
E. Tujuan Umum Mengatur waktu belajar
F. Tujuan Khusus Siswa dapat mengatur waktu belajar secara efektif
dan efisien
G. Sasaran layanan Siswa kelas X IPA/IPS
H. Materi layanan a. Pengertian manajemen waktu
b. Keuntungan memanajemen waktu
c. Faktor yang menumbuhkan kemampuan
memanajemen waku
I. Waktu 1 x 45 menit
J. Sumber Anonim. 2010. Tips Mengatur Jadwal Belajar
Efektif [online] tersedia:
http://minat.files.wordpress.com/2010/11/jadwal.jpg
K. Metode/ Teknik Permainan simulasi (Simulation Games)
L. Media/Alat - Bola pingpong
- Beras
M. Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Guru BK mengucapkan salam dan berdoa.
b. Guru BK menanyakan kabar
c. Guru BK memperkenalkan diri sebagai tenaga pendidik baru, dan tanya
jawab terkait perkenalan
d. Guru BK mengecek kehadiran siswa, dan mempersilahkan siswa untuk
memperkenalkan diri
e. Guru BK menyampaikan tujuan layanan kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Tahap Inti (permainan bola pingpong dan beras)
a. Guru BK membagi kelompok masing-masing 5-10 siswa
b. Guru BK menjelaskan teknik permainan bola pingpong dan beras. Langkah
permainan bola pingpong dan beras ialah :
- Berkumpul sesuai kelompok
- Siswa diminta mengisi toples sampai terisi penuh dengan 3 bola
pingpong dan beras, tanpa ada beras yang tersisa

- Kelompok yang paling cepat dalam mengatur strategi untuk mengisi


toples tersebut, ialah pemenangnya
c. Guru BK memandu siswa dalam melakukan permainan “bola pingpong dan
beras”
d. Guru BK menanyakan pada siswa intisari kegiatan yang sudah dilaksanakan
: (dengan menunjuk bebrapa siswa dalam masing-masing kelompok)
- Bagaimana pemikiran para siswa dalam memecahkan masalah ini?
- Adakah percobaan-percobaan?
- Apakah makna dari permainan ini?
e. Guru BK menyampaikan materi mengenai manajemen waktu yang efektif
dan efisien
3. Tahap Penutup
a. Guru BK menjelaskan keseluruhan kesimpulan dari materi dan permainan
b. Guru BK mengumumkan pemenang
c. Guru BK menutup dengan permohonan maaf dan terimakasih
d. Guru BK dan berdoa menyamaikan salam penutup
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses a. Program sesuai dengan permasalahan anak,
yaitu belum bisa mengatur waktu belajar
dengan permainan bola pingpong dan beras
yang mengajarkan anak untuk mengerjakan
kegiatan utama seperti belajar baru dengan
kegiatan selingan agar dapat memanfaatkan
waktu dengan baik
b. Siswa antusias mengikuti simulasi
permainan siapakah kamu
c. Sarana dan prasarana yang ada mendukung
simulasi
d. Kebermanfaatan dan kebermaknaan kegiatan
2. Evaluasi Hasil a. Siswa mampu menyangkutkan isi materi
dan tujuan cerita dalam simulasi permainan
b. Siswa aktif dalam permainan
c. Siswa mampu memanajemen waktu belajar
yang efektif dan efisien
d. Siswa mampu mengetahui pengertian,
keuntungan, dan faktor yang menumbuhkan
kemampuan memanajemen waktu

3. Cermati video yang linknya saya pasang di sini. https://youtu.be/TcXbhtU9jok Silahkan


dianalisis, konselor menggunakan metode apa? Bagaimana metode itu dilaksanakan?
Bagaimana pendapat Anda terkait dengan metode yang digunakan oleh konselor?
Deskripsikan kelebihan dan kelemahannya. Beri usulan untuk memperbaikinya.

Jawaban :

Setelah saya melihat dan mengamati video tersebut, konselor terlihat menggunakan metode
diskusi kelompok dalam penerapan layanan klasikalnya bagi siswa.

Metode tersebut dilaksanakan sesuai Langkah-langkah dalam Diskusi kelompok yakni


dengan membuka forum dengan salam, doa, beberapa kalimat yang memotivasi, serta sedikit
games untuk mencairkan suasana dan melatih konsentrasi siswa pada saat kegiatan pemberian
layanan berlangsung. Dilanjutkan dengan pemberian materi pembuka sebagai bahan diskusi
dalam ranah satu kelas, lalu konselor memberikan kesempatan semua siswa untuk
mengutarakan pendapatnya mengenai materi. Selepas itu, konselor menjelaskan bagaimana
kegiatan akan berlangsung, tata caranya, peraturan-peraturan, apa yang harus dikerjakan, dan
lain sebagainya sebagai bekal untuk diskusi. Konselor Konselor membentuk kelas menjadi
beberapa kelompok yang beranggotakan 2 orang (teman sebangku). Kelompok diberi tugas
untuk mengamati sesuatu yang konselor tampilkan di layar monitor lalu mendeskripsikannya
dalam sebuah kertas, dilanjut mendiskusikannya dengan kelompok. Hasil diskusi tersebut lalu
disampaikan kedepan kelas dengan perwakilan kelompok yang ingin mengemukakan
pendapatnya. Tata laksana diskusi ini dilakukan 2 kali dengan materi yang berbeda.
Menurut saya, metode yang digunakan sudah sesuai dengan tata laksana dalam metode
diskusi kelompok. Layanan yang konselor berikan pun sudah efektif, karena terlihat bahwa
siswa-siswi antusias dalam kegiatan kali ini. Dengan diskusi kelompok, saya rasa semua siswa
bisa menuangkan pendapatnya dan bertukar pikiran, sehingga siswa tidak pasif melainkan aktif
dalam kelas. Selain itu dengan pembawaan konselor yang ceria, tidak monoton dan
membebaskan siswa berpendapat, hal ini menjadikan kegiatan bimbingan bisa berjalan dengan
efektif, dan membuat siswa perhatian.

Kelebihan:

1. Dapat menjadikan siswa mampu berpikir kreatif mengenai suatu topik materi
2. Siswa menjadi pribadi yang aktif dalam kelas
3. Siswa tidak suntuk karena merasa terhibur dengan mengobrol dan berdiskusi satu
sama lain
4. Siswa akan terbiasa untuk mengamati, berpikir, dan mengutarakan pendapat satu
sama lain.
5. Dapat melatih siswa dalam mengungkapkan pendapat secara verbal di depan banyak
orang.

Kekurangan+usulan:

1. Penyampaian pendapat didepan kelas tidak menyeluruh, karena memberikan


kesempatan bagi beberapa siswa saja untuk maju didepan kelas. Bisa diganti dengan
penyampaian pendapat melalui media lainnya, seperti tulis, video, dll
2. Menguras pikiran jika materi yang disampaikan kurang dapat dipahami oleh siswa
3. Terkadang pembicaraan di dominasi oleh segelintir orang. Bagi konselor, memberi
Batasan bagi siswa itu perlu demi adilnya jalan diskusi.
4. Bagi siswa yang pendiam dan pemalu, hal ini tidak akan berjalan dengan efektif
karena cenderung diam dan pasif. Konselor harus dapat memancing siswa tersebut
untuk berpendapat agar tidak hanya pasif
5. Apabila terdapat perbedaan pendapat bisa memunculkan suatu konflik. Hal ini bisa
ditanggulangi dengan cara mengawasi dan meluruskan pendapat peserta diskusi.
6. Terkadang pembahasan sedikit keluar dari topik. Hal ini bisa dihindari dengan cara
membuat topik yang sederhana namun jelas, serta mengingatkan peserta diskusi
apabila sudah mulai melenceng dari topik
4. Terdapat sejumlah model pembelajaran yang bisa kita implementasikan dalam layanan
bimbingan klasikal. Di antara model yang sudah pernah kita kaji yaitu SLA, EL, PCBL.
Menurut Anda, mana yang paling efektif kita gunakan? Beri rasional Anda, minimal
ditinjau dari sisi tujuan, materi.

Jawaban :

Menurut saya, Problem Base Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang paling efektif
untuk digunakan dalam layanan bimbingan klasikal dalam ranah bimbingan kelompok.
Ditinjau dari tujuannya PBL ini mempunyai tujuan yang sangat kompleks dan relevan bagi
siswa, yakni tercapainya kemampuan siswa untuk berpikir kreatif, analitis, sistematis dan logis
untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam
rangka menumbuhkan sikap ilmiah. Selain itu, PBL ini juga unggul apabila ditinjau dari sisi
materi yang menjadikan siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan
memecahkan masalah, dapat belajar berperan sebagai orang dewasa untuk persiapan masa
depan, dan juga dapat meningkatkan keterampilan-keterampilan siswa untuk belajar mandiri.
Disini siswa mendapatkan pengetahuan secara langsung melalui problem atau masalah yang
dikemukakan. Dengan mengetahui dan mengerti secara langsung, siswa juga akan mampu
untuk mengelola pandangan terhadap pemecahan masalah dan cara-cara menghindari masalah
tersebut. Ditinjau dari ciri-ciri, model pembelajaran PBL ini dapat merangsang siswa untuk
mengutarakan pemikirannya dan pendapatnya seputar masalah kepada teman/orang
lain/anggota kelompok. Siswa juga belajar untuk berkolaborasi dengan anggota lain dalam
kelompok untuk memegang tanggung jawab dalam menjalankan proses belajar secara
langsung. Ditinjau dari kelebihannya, model pembelajaran PBL ini mempunyai kelebihan
antara lain :

1. Metode yang efektif untuk memahami materi layanan BK,

2. Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan


baru,
3. Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa,

4. Mengaplikasikan materi yang selama ini diajarkan ke dalam kehidupan nyata,

5. Mengembangkan pengetahuan baru hasil dari brainstorming,

6. Belajar bertanggungjawab atas pembelajaran yang dilakukan,

7. Menunjukkan pada siswa bahwa mata pelajaran yang dipelajari di kelas pada dasarnya
merupakan sesuatu yang harus dimengerti. Bukan hanya sekadar belajar dari guru atau
baca buku,

8. Lebih menyenangkan,

9. Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan menyesuaikan dengan


pengetahuan baru,

10. Meningkatkan minat siswa untuk belajar terus menerus, bahkan di luar sekolah.

5. Refleksikan pengalaman belajar yang telah Anda peroleh dari matakuliah bimbingan
kelompok. Perolehan pengalaman belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Berikan masukan atas perbaikan pembelajaran untuk matakuliah ini.

Di tengah semester 2 ini dalam mata kuliah Bimbingan Kelompok yang dibimbing oleh Ibu
Ella, saya mendapatkan banyak ilmu mengenai Bimbingan Kelompok dalam layanan Bimbingan
dan konseling ini. Saya dapat memahami materi melalui diskusi kelompok, diskusi materi, video
pembahasan materi, dan tugas-tugas yang diberikan dengan baik. Saya jadi mengerti mengenai
pengertian kepemimpinan, tipe kepemimpinan, peran pemimpin kelompok dalam bimbingan
kelompok, dan kualifikasi pemimpin kelompok yang efektif. Saya juga mengerti perihal konsep
dan tujuan dalam tahapan kelompok. Saya pun mengerti perihal model pembelajaran dan
penerapannya (SLA, EL, PCBL). Dan, saya juga memahami mengenai berbagai Teknik dalam
bimbingan kelompok yang masih dalam bahasan awal (ekspositori, dan diskusi kelompok).

Dari berbagai ilmu yang saya peroleh, hal tersebut membuat saya dapat merefleksikan
pengalaman belajar bagi saya sesuai kategorinya, sebagai berikut:

1. Aspek Kognitif
Saya mampu mengingat materi-materi yang diberikan, dan mampu mengutarakan
/menjelaskan kembali melalui tugas-tugas yang Ibu Ella berikan. Adapun materi Bimbingan
Kelompok mencakup: konsep dasar Bimbingan Kelompok (pengertian, tujuan, manfaat,
urgensi dalam layanan BK), perbandingan dari strategi bimbingan klasikal, bimbingan
kelompok dan juga bimbingan lintas kelas, konselor sebagai pemimpin kelompok
(pengertian, tipe, peran, kualifikasi), tahap perkembangan, model-model pembelajaran (SLA,
EL, PCBL), dan metode atau Teknik dalam bimbingan kelompok. Materi-materi tersebut
akan terus saya pahami dan praktikkan guna memperisapkan diri sebagai calom konselor
masa depan.

2. Aspek Afektif

Dalam aspek afektif ini, refleksi pembelajaran yang saya peroleh dalam tengah semester ini
adalah saya dapat ikut merespon dan terlibat aktif dalam diskusi, baik diskusi kelompok
maupun diskusi kelas di sipejar yang pada setiap pertemuan membahas materi-materi baru
yang tentunya sangat menarik untuk didiskusikan. Saya juga dapat mengkaji pendapat dari
teman-teman saya dan Bersama-sama menyamakan pikiran terhadap suatu hal yang
didiskusikan. Selain itu, dalam kerja kelompok saya juga mencoba untuk menerapkan sikap-
sikap yang tepat sebagai pemimpin kelompok atau sebagai anggotanya sehingga pemahaman
saya terhadap materi dapat tertanam selalu di dalam otak saya. Saya juga dapat berusaha
untuk lebih semangat dan aktif dalam memahami materi dalam mata kuliah bimbingan
kelompok agar mampu menerapkannya sebagai bekal di masa karier saya nanti.

3. Aspek Psikomotorik

Dari aspek psikomotori ini saya menjadi mampu mempraktekkan setiap materi bimbingan
kelompok dalam kegiatan perkuliahan saya yang nantinya akan saya gunakan sebagai salah
bekal untuk layanan bimbingan dan konseling yang saya lakukan. Dengan gambaran yang
cukup, saya yakin bahwa saya mampu untuk menggunakan setiap materi dalam Bimbingan
kelompok ini dalam layanan BK saya.

4. Berikan masukan atas perbaikan pembelajaran untuk matakuliah ini


Saya sangat bersyukur bisa berada di offering A1A dimana Bu Ella yang membimbing
kami pada mata kuliah bimbingan dan kelompok. Dengan penyampaian materi yang mudah
dipahami, sikap mengerti dan peduli kepada mahasiswa, arahan setiap pertemuan, hal ini
membuat saya sangat semangat dalam mata kuliah bimbingan kelompok ini.

Dengan hormat, saya mohon izin untuk menyampaikan beberapa masukan. Mungkin untuk
pembelajaran mata kuliah ini adalam penyampaian materi perlu adanya variasi model di
setiap pertemuannya, misalnya pada pertemuan minggu ini asinkron lalu pertemuan minggu
depan sinkron. Dengan variasi tersebut, saya rasa pemahaman mahasiswa terhadap materi
akan semakin mantap. Juga untuk pokok materi pembahasan, terkadang ada hal yang belum
kami pahami, maka saya mengusulkan agar setiap materi dapat dikupas secara detail dan
diberikan contoh penerapannya.

Terimakasih Bu Ella atas 8 pertemuan yang sungguh mengesankan ini, tetap sabar untuk
menghadapi mahasiswa seperti kami yang sering melakukan kesalahan. Semoga kita semua
selalu sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan YME. Amin…

Anda mungkin juga menyukai