Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
Untuk Pengadaan
RENOVASI KANTOR STASIUN
KLIMATOLOGI
Karangploso - Malang
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM
D. Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha atau kemitraan/KSO serta perorangan.
Nilai total HPS : Rp. 704.960.000,-(Tujuh Ratus Empat Juta Sembilan Ratus
Enam Puluh Ribu Rupiah)
3. Pelaksanaan Pengadaan
Tempat dan alamat : Kantor Stasiun Meteorologi Klas I Juanda Surabaya
Jl. Raya BandaraJuanda Surabaya
Website : http://www.lpse.bmkg.go.id
N
Tahap Mulai Sampai
o
a. Pengumuman Pascakualifikasi 13 Juni 2016 14:00 16 Juni 2016 13:00
b. Download Dokumen Pengadaan 13 Juni 2016 14:00 16 Juni 2016 13:00
c. Pemberian Penjelasan 16 Juni 2016 09:00 16 Juni 2016 11:00
d. Upload Dokumen Penawaran 19 Juni 2016 09:00 20 Juni 2016 12:00
e. Pembukaan Dokumen Penawaran 20 Juni 2016 12:30 20 Juni 2016 15:00
f. Evaluasi Penawaran 20 Juni 2016 12:30 26 Juni 2016 15:00
g. Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan
20 Juni 2016 12:30 26 Juni 2016 15:00
Pembuktian Kualifikasi
h. Upload Berita Acara Hasil
20 Juni 2016 12:30 26 Juni 2016 15:00
Pelelangan
i. Penetapan Pemenang 20 Juni 2016 12:30 26 Juni 2016 15:00
j. Pengumuman Pemenang 20 Juni 2016 12:30 26 Juni 2016 15:00
k. Masa Sanggah Hasil Lelang 26 Juni 2014 10:00 28 Juni 2016 10:00
l. Surat Penunjukan Penyedia Barang
28 Juni 2016 11:00 28 Juni 2016 12:00
/ Jasa
m. Penandatangan Kontrak 29 Juni 2016 08:00 29 Juni 2016 15:00
A. UMUM
1. Lingkup 1.1 Pokja ULP mengumumkan kepada para peserta
Pekerjaan untuk menyampaikan penawaran atas paket
Pekerjaan Konstruksi sebagaimana tercantum
dalam LDP.
sama.
B. DOKUMEN PENGADAAN
8. Isi Dokumen 8.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen
Pengadaan Pemilihan dan Dokumen Kualifikasi.
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang sebagaimana tercantum
dan Cara dalam LDP.
Pembayaran
17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis
sesuai dengan yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem
gugur dengan ketentuan:
1) Pokja ULP menilai persyaratan
teknis monimal yang harus
dipenuhi dengan membandingkan
pemenuhan persyaratan teknis
sebagaimana tercantum dalam LDP;
2) Penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan teknis apabila:
a) metode pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan
menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan;
b) jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah
terima pertama Pekerjaan
(PHO) yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang
ditetapkan dalam LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah peralatan minimal yang
disediakan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam LDP;
d) spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan yang ditetapkan
dalam Bab XII Spesifikasi
Teknis dan Gambar;
e) personil inti yang akan
ditempatkan secara penuh
sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam LDP serta
posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan;
f) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
dalam LDP;
g) [sertifikat garansi khususnya
untuk pekerjaan Enginering
Procurement and
Construction/EPC (apabila
dipersyaratkan)]
h) [evaluasi teknis dalam sistem
gugur menggunakan sistem
ambang batas terhadap unsur
teknis yang dinilai.]
[dalam hal evaluasi teknis
dengan sistem gugur
menggunakan ambang batas
nilai teknis, penawaran
Keterangan :
NTi = harga penawaran terendah
harga penawaran i
NEi = NTi x bobot harga
i = peserta]
30. Berita Acara Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara
Hasil Hasil Pelelangan (BAHP) yang paling sedikit memuat:
Pelelangan a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi
dari masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal
ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi; dan
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara.
F. PENETAPAN PEMENANG
G. PENUNJUKAN PEMENANG
35. BAHP, Berita 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau
Acara Lainnya, Berita Acara tambahan lainnya segala hal
dan terkait proses pemilihan penyedia secara
Kerahasiaan elektronik yang tidak dapat diakomodir atau
Proses difasilitasi aplikasi SPSE.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
pihak penjamin.
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
3. Website: http://www.meteojuanda.info.
Jumlah
No Alat Status
(unit)
1 Truck/ Pick- 1unit Sewa/Milik
Up Sendiri
2 Beton Molen 2 unit Sewa/Milik
Sendiri
3 Scaffolding 100 set Sewa/Milik
Sendiri
4 Mesin Potong 2 unit Sewa/Milik
Keramik Sendiri
5 Bar Cutter 1 unit Sewa/Milik
Sendiri
6 Bar Bender 1 unit Sewa/Milik
Sendiri
7 Vibrator 1 unit Sewa/Milik
Sendiri
(melampirkan bukti kepemilikan alat, kwitansi/nota/
sewa/dukungan)
memiliki NPWP;
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
______________________________
Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai
dengan tanggal ____________. [perkiraan tanggal penandatanganan kontrak, diisi oleh
Pokja ULP]
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
______________________________
Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai
dengan tanggal ____________. [perkiraan tanggal penandatanganan kontrak, diisi oleh
Pokja ULP]
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
[Peserta 1] [Peserta 2]
(_______________) (________________)
[Peserta 3] [dst
(________________) (________________)]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diata s kertas
segel/bermaterai
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat
dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
Formulasi perhitungan:
[tanda tangan]
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]
[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form Isian
Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
[FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK KEMITRAAN/KSO]
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
5. Klasifikasi Usaha : ___________
F. Data Keuangan
2. Pajak
Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
Kapasitas
Jenis atau Merk Status
Tahun Kondisi Lokasi
No. Fasilitas/Peralatan/ Jumlah output dan Kepemilikan/Dukungan
pembuatan (%) Sekarang
Perlengkapan pada tipe Sewa
saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Kontrak Prestasi
Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Modal Kerja
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan
tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang dapat
dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-
undangan, contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa
Kontruksi (IUJK).
Untuk persyaratan perizinan bagi Penyedia Asing disesuaikan dengan praktek bisnis
internasional dan/atau ketentuan negara asal Penyedia)
F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/persero, dan
persentase kepemilikan saham/persero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa
SPT Tahunan.
3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan untuk
Penyedia Asing (khusus untuk International Competitive Biding)]
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama
pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat
Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga
ahli/teknis/terampil yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini,
merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi keberadaan saat
ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan sewa) dari masing-
masing fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan. Bukti status kepemilikan
harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.
L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai
paket (HPS).
Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing
kualifikasi badan usahanya.
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;
5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT Tahunan);
7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang
sesuai untuk usaha non-kecil;
12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang
sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang sesuai
dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan
yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak dan
status peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan
sekarang (present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:
B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta dalam
Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum pada aplikasi
SPSE dalam hal:
1.kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2.pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan,
peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan
perundangan-perundangan.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui aplikasi SPSE.
E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data kualifikasi yang kurang
tidak dapat dilengkapi.
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
__________
Nomor: __________
“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat
dan ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________
tahun ____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara __________
[nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak
untuk dan atas nama __________ [nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang
berkedudukan di __________ [alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat
Keputusan _______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK]
No _________________ [No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen]
selanjutnya disebut “PPK” dan
(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”);
(b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak
ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-
hal sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum,
ditulis sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp________________
(_______________________ rupiah);”]
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya:
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan
tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak
ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama Penyedia/Kemitraan
PPK (KSO)
__________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran
kegiatan __________
NILAI PEKERJAAN
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini
dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar
1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari kalender keterlambatan . Selain tunduk
kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia maka [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan kerja
rekatkan materai Rp 6.000,- )] Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan
volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.
3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta pekerjaan yang dilakukan.
5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga
satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).
6. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan dengan jasa yang
diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara
optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua peralatan
tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua
peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan
pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
7. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap cacat mutu
yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji
pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam)
bulan setelah serah terima hasil pekerjaan.
8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh hukum yang
berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
10. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar
pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta
pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko
lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.
penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia, dan Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;
b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua
risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam syarat ini.
d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal
Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya
sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.
15. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum
dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban
untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap
sebagai Peristiwa Kompensasi.
f. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari harga SPK, sedangkan yang 5% (lima
perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari harga SPK dan penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari
harga SPK.
g. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.
h. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
akhir pekerjaan.
i. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa harga SPK yang belum dibayar atau mengembalikan
Jaminan Pemeliharaan.
j. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak menggunakan
uang retensi untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
3) penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
4) penyedia berada dalam keadaan pailit;
5) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK;
6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari
harga SPK dan PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;
7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan
perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari;
8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SPK;
9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) penyedia membayar denda; dan/atau
2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau bahan yang menjadi
bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus
sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran.
PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal
yang sedang menjadi perselisihan.
26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji
terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran
prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.
3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia. [kecuali
Hukum dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa nasional
pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa
Inggris.]
7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
Pihak diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK
atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat
yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia
perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.
11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka
pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-
menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara
tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.
12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh
terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta
pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.
14. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak
yang berwenang semua penemuan benda/barang yang
penemuan mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi
pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan
dikuasai oleh negara .
II. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK
19. Rapat Persiapan 19.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan
unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan
Pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
Kontrak
19.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan
Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.
24. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah
PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi
Kerja lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.
31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada
Pekerjaan PPK untuk penyerahan pekerjaan.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam
jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.
34. Perubahan 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
Kontrak 34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui
oleh para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal
yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak
sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam
kontrak;
2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat
adanya perubahan pekerjaan; dan/atau
3) perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan
pekerjaan perubahan jadwal pelaksanaan
pekerjaan, dan/atau penyesuaian harga.
36. Perubahan Jadwal 36.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga
Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga
Pelaksanaan Satuan pada bagian harga satuan, perubahan jadwal
Pekerjaan dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan
dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak
dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;
dan/atau
e. keadaan kahar.]
37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
39. Pemutusan 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau
Kontrak pihak Penyedia.
40. Pemutusan 40.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat
Kontrak oleh PPK memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis
kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal sebagai
berikut:
a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan batas akhir pelaksanaan pekerjaan
dan kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda
melebihi batas berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan,
tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua
puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak
tercantum dalam program mutu serta tanpa
persetujuan Pengawas Pekerjaan;
g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki
Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan
oleh PPK;
i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan
Jaminan Pelaksanaan;
j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk
menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan,
dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua
puluh delapan) hari;
k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
41. Pemutusan 41.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat
Kontrak oleh memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis
Penyedia kepada PPK apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
43. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat
penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
Kontrak akibat pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan
lainnya pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim
dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas
Kekayaan Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.
Intelektual
48. Penanggungan dan 48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
Risiko beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang
timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal
Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta
benda penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan
Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;
55. Kerjasama Antara 55.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus
Penyedia dan Sub diatur dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh
PPK.
Penyedia
55.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.
56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra lain dengan
Usaha Kecil dan mensubkontrakkan sebagian pekerjaanya.
Koperasi Kecil
56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia
terpilih tetap bertanggungjawab penuh atas
keseluruhan pekerjaan tersebut.
58. Keselamatan dan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan
kerja semua pihak di lokasi kerja.
Kesehatan Kerja
59. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial
berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji
Denda terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak ini.
PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran
pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda
tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.
62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana
atau kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK
untuk kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.
64. Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan
harus sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
65. Harga Kontrak 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran
ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat
diperiksa oleh PPK.
67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada
tenaga kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.
70. [Penyesuaian 70.1 [Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah
akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan
Harga (Untuk peraturan yang berlaku.
Kontrak Harga
Satuan atau 70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun
Kontrak Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua
belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga
Gabungan Lump belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.
Sum dan Harga
Satuan)] 70.3 Penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak
Tahun Jamak yang berbentuk Kontrak Harga Satuan
atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan
yang mengacu pada Dokumen Pengadaan dan/atau
perubahan Dokumen Pengadaan, yang selanjutnya
dituangkan dalam SSKK.
73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas
Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan
dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji Hasil
Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas
perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan.
75. Perbaikan Cacat 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera
Mutu setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa
Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam
kontrak.
Penyedia:
Nama :__________
Alamat :__________ __________
Telepon :__________ __________
Website :__________ __________
Faksimili :__________ __________
e-mail :__________
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]
- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk
pelaksanaan pekerjaan]
SYARAT–SYARAT UMUM
Penawar harus membaca dengan seksama petunjuk – petunjuk yang tertulis dibawah ini
dengan gugatan tidak akan dipertimbangkan jika alasannya karena tidak membaca atau
kurang memahami petunjuk – petunjuk ini, atau karena pernyataan kesalah fahaman
apapun mengenai artinya.
Pasal 1.
NAMA KEGIATAN DAN LINGKUP PEKERJAAN
1.1. NAMA KEGIATAN
Nama Kegiatan ini adalah Renovasi Kantor Stasiun Klimatologi Karangploso Malang
Pasal 2.
PIHAK – PIHAK YANG BERSANGKUTAN
Pasal 3.
CARA LELANG
Pasal 4.
KEGIATAN LELANG
Pasal 5.
DOKUMEN PELELANGAN
Pasal 6.
TATA CARA DAN KETENTUAN PENAWARAN
6.1.1. Peserta pelelangan yang tidak hadir pada waktu Aanwijzing/Bill of Quantity
atau yang datang terlambat pada saat diselenggarakan pemasukan surat
penawaran, dianggap tidak ikut dalam pelelangan atau mengundurkan diri.
6.1.2. Harga penawaran menjadi tawaran yang mengikat dan tidak dapat dirubah
lagi sejak waktu diserahkan. Usul Perubahan, perbaikan dan lain sebagainya
yang diajukan kemudian tidak akan diterima.
6.2. SAMPUL PENAWARAN
6.2.1. Isi Sampul Penawaran
Terdiri dari 1 (satu) bendel dokumen yaitu :
1. Bendel dokumen Penawaran yang terdiri dari :
1.1. Surat Penawaran
Surat Penawaran diatas kertas kop Perusahaan yang asli ditambah
tindasan rangkap 3 ( tiga ) diisi secara lengkap.
Nama Direktur, Nama Perusahaan, Alamat Perusahaan, tanggal,
Yth. Panitia Lelang Belanja Modal Renovasi Gedung dan Bangunan Berupa
Renovasi Kantor Stasiun Klimatologi Karangploso – Malang
Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya
Jl Bandar Udara Juanda Surabaya
Di Surabaya
d. Harga – harga yang tercantum dalam angka tidak sesuai dengan yang tertera
dalam huruf.
e. Diajukan dengan syarat – syarat lain dari pada syarat – syarat yang telah
ditentukan.
f. Tidak terdapat pernyataan yang jelas bahwa penawar akan tunduk pada
ketentuan – ketentuan yang termuat dalam peraturan ini dan syarat – syarat
lainnya yang ditentukan dalam pelelangan.
Pasal 7.
HARGA PENAWARAN
7.1. Penawaran dibuat berdasarkan pokok – pokok (item – item) pekerjaan sesuai
dengan volume yang telah diseragamkan yang memuat uraian lengkap mengenai
pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan RKS dan Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan.
7.2. Jika Penawar tidak memberikan harga pada salah satu pokok dalam daftar uraian
pekerjaan tersebut dan nilainya relatif kecil, maka dianggap bahwa pekerjaan
tersebut dipandang oleh penawar sebagai tidak ada nilainya ataupun sudah
dimasukkan kedalam pokok pekerjaan yang lain. Sehingga harus dianggap bahwa
semua nilai pekerjaan yang terdapat dalam dokumen pelelangan telah tercantum
dalam perincian penawaran.
Pasal 8.
JAMINAN PENAWARAN
8.1. Pada saat memasukkan surat Penawaran, penawar harus memberikan jaminan
penawaran sebesar 10 % berupa surat jaminan Bank yang tercantum dalam surat
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 233/MK.001/1984 dan berlaku selama 120
(seratus dua puluh) hari terhitung sejak pembukaan penawaran.
Jaminan Penawaran tersebut tidak boleh diambil oleh penawar sebelum jangka
waktunya berakhir atau telah diserahkan kembali oleh Pemimpin Proyek kepada
Penawar dengan disertai keterangan bahwa jaminan tersebut telah dapat dicairkan
kembali. Jaminan ini berlaku dan mengikat seperti tertera dalam Keppres No. 80
Tahun 2003.
8.2. Kepada para penawar yang tidak memenangkan atau sebagai pemenang
pelelangan, jaminan penawarannya akan dikembalikan setelah pengumuman
pemenang dikeluarkan atau ditunjuk dengan menunjukkan bukti penyerahan
Jaminan Penawaran.
8.3. Kepada penawar yang diterima, Jaminan Penawaran akan dikembalikan setelah
penawar yang ditunjuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan.
Pasal 9.
PENILAIAN PENAWARAN
9.1. Setelah Panitia menilai berdasarkan kriteria dan mengadakan penilaian syarat –
syarat Penawaran seperti tercantum dalam pasal 6, maka Panitia akan mencalonkan
3 (tiga) peserta pemenang pelelangan yang kemudian diusulkan kepada
Pimpinan/Atasan dari Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang pelelangan.
9.3. Jika dua penawar atau lebih mengajukan harga yang sama, maka Panitia memilih
peserta, membuat kriteria tersendiri untuk penilaian penawaran.
9.4. Penilaian penawaran tersebut dibuat Berita Acara yang ditanda tangani oleh semua
anggota Panitia yang hadir.
Pasal 10.
HAK SANGGAH
10.1. Kepada peserta yang keberatan atas penetapan pemenang pelelangan tersebut,
diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada atasan
dari Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang pelelangan, yang
bersangkutan, selambat – lambatnya dalam waktu 4 (empat) hari kerja, setelah hari
pengumuman/sesuai Keppres No. 80/2003.
10.2. Sanggahan tersebut hanya dapat diajukan terhadap kekeliruan Panitia dalam
prosedur pelaksanaan pelelangan.
BAB II
Pasal 11.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Pasal 12.
JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN
12.1. Jangka waktu pemeliharaan dimulai dari hari penyerahan I (Pertama) sampai
dengan penyerahan II (Dua) dan berakhir 180 (Seratus delapan puluh lima) hari
kalender, didalam waktu tersebut kontraktor masih bertanggung jawab sepenuhnya
atas segala kekurangannya yang menurut Konsultan Pengawas masih harus
diperbaiki.
12.2. Penyerahan Pekerjaan Kedua dan atau terakhir hanya dapat diterima setelah semua
kekurangan pada masa pemeliharaan seperti pada butir diatas dipenuhi oleh
Kontraktor.
Pasal 13.
PENGUNDURAN WAKTU/KELAMBATAN PELAKSANAAN
Pasal 14.
JAMINAN PELAKSANAAN
Pasal 15.
SURAT PERINTAH KERJA
b. Kontraktor yang ditunjuk baru dapat memulai bekerja setelah menerima Surat
Perintah Kerja (SPK) dari Pejabat Pembuat Komitmen yang merupakan hari
permulaan kerja.
d. Pada saat Kontraktor akan memulai pekerjaannya, maka harus membuat surat
kepada Konsultan Pengawas dengan menyebutkan data – data petugas lapangan
yang ditunjuk dan tindasannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Surat Perintah Kerja diberikan setelah sehabis masa sanggah, secepat – sepatnya
4 (empat) hari.
Pasal 16.
PERATURAN PEMBAYARAN
Pasal 17.
KENAIKAN HARGA DAN FORCE MAJEURE
harus disahkan oleh Pejabat setempat dengan disertai foto – foto seperlunya
terhadap pekerjaan yang terkena bencana tersebut.
d. Jika waktu tersebut dalam ayat 17.d. diatas dilampaui, tetapi laporannya belum
juga disampaikan, maka Kontraktor kehilangan haknya mengajukan
permintaan ganti rugi dan lain sebagainya yang ada hubungannya dengan pasal
ini.
Pasal 18.
SANKSI DAN DENDA
b. Kerugian atau kelambatan yang mungkin terjadi akibat dari tindakan ini tetap
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pasal 19.
PENGAWASAN PEKERJAAN
Kontraktor bertanggung jawab atas segala tuntutan ganti rugi yang disebabkan
karena pelaksanaan pekerjaan ini.
Pasal 21.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Bila terjadi perselisihan atau ketidak sesuaian paham yang timbul antara
Pengelola Proyek dan Kontraktor, baik selama pelaksanaan atau setelah
penyelesaian pekerjaan yang ditinggalkan, atau hal apa saja yang dapat timbul
atau ada hubungannya dengan soal – soal itu., maka untuk itu wajib diadakan
arbitrase sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dewan Arbitrase yang
dimaksudkan adalah Badan Arbitrase Nasional Indonesia ( BANI ) atau Badan
lain yang akan diatur dalam Kontrak.
21.3. Penyelesaian Melalui Pengadilan
Apabila dengan cara yang ditempuh pada pasal 21 ayat 1 & 2 diatas tidak dapat
memperoleh kesepakatan, maka penyelesaian dapat dilakukan melalui Pengadilan
Negeri yang sesuai dengan domisili yang ditentukan dan beaya ditanggung oleh
Kontraktor.
BAB III
URAIAN TEKNIS
Pasal 22.
LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 23.
JENIS DAN MUTU BAHAN
23.1. Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini harus menggunakan bahan yang baru.
23.6. Contoh
Pada waktu memintakan persetujuan atas Bahan/Produk kepada Direksi Pekerjaan
harus diserahkan Contoh dari Bahan / Produk tersebut, dengan ketentuan sebagai
berikut
23.6.1. Jumlah Contoh :
23.6.1.1. Untuk Bahan / Produk yang tidak dapat diberikan sesuatu
Sertifikat Pengujian yang dapat disetujui / diterima oleh Direksi
Pekerjaan sehingga perlu untuk diadakan Pengujian, maka kepada
Direksi Pekerjaan harus diserahkan sejumlah Bahan / Produk
sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam Standar Prosedur
Pengujian, untuk dijadikan Benda Uji guna diserahkan kepada
lembaga Penguji yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.
Pasal 24.
URAIAN PEKERJAAN
24.2. Penyediaan
Pemborong harus menyediakan semua keperluan guna pelaksanaan pekerjaan yang
sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk sarana bantu seperti
alat-alat penarik dan pengangkat, andang-andang dan sebagainya.
24.2.1. Peralatan yang digunakan harus baik dan bisa beroperasi dengan lancar.
Semua peralatan yang rusak harus diperbaiki di luar lokasi proyek atau
dikoordinasikan dengan Pengguna Jasa.
24.2.2. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran perjalanan alat-alat
berat. Yang melalui jalan umum agar tidak mengganggu lalu lintas.
24.2.3. Pengawas atau Direksi Pekerjaan berhak memerintahkan untuk menambah
peralatan yang tidak sesuai / tidak memenuhi persyaratan.
24.2.4. Bila pekerjaan sudah selesai, Kontraktor diwajibkan untuk segera
menyingkirkan alat-alat tersebut dan memperbaiki semua kerusakan yang
diakibatkannya serta membersihkan bekas-bekasnya.
24.2.5. Disamping alat-alat yang diperlukan seperti tersebut diatas. Kontraktor harus
menyiapkan tenda-tenda untuk para pekerja waktu hujan.
24.2.6. Dalam daftar dibawah ini tercantum peralatan yang dimaksud dalam ayat 3.1
sebagai persyaratan untuk pelaksana.
Pasal 25.
GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
25.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang meliputi bestek, detail konstruksi, situasi
dan sebagainya yang telah dibuat perancang telah disampaikan kepada rekanan
bersama dokumen lainnya. Rekanan tidak boleh mengubah/menambah tanpa ijin
tertulis dari Pimpinan proyek. Semua gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada
pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan ini, atau digunakan untuk
maksud-maksud lain.
Pasal 26.
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
26.1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar
detail yang diikuti.
26.2. Bila pada gambar terdapat perbedaan antara skala dan ukuran maka ukuran dengan
angka dalam gambar yang diikuti.
26.3. Bila terdapat perbedaan ukuran, jumlah serta bahan-bahan yang diperlukan, maka
RKS yang diikuti.
26.4. Bila rekanan meragukan perbedaan antara gambar-gambar yang ada dengan RKS,
baik tentang mutu bahan maupun konstruksi, maka rekanan wajib bertanya kepada
Pengawas secara tertulis.
26.5. Sebelum melaksanakan pekerjaan, rekanan harus meneliti kembali semua dokumen
yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat Penjelasan (Aanwijzing).
26.6. Kekeliruan pelaksanaan akibat kelalaian hal-hal diatas menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
Pasal 27
PERSIAPAN DI LAPANGAN
27.10. Jalan masuk ke tempat pekerjaan yang telah ditentukan harus diadakan oleh
rekanan bila diperlukan, sesuai kebutuhan dan kepentingan proyek.
27.13. Sambungan listrik, air dan transportasi pelaksanaan agar dipersiapkan dengan baik
dan berkoordinasi dengan BMKG Karangploso . Bila BMKG Karangploso tidak dapat
memenuhi, maka rekanan (Pemborong) harus menyediakan sendiri.
Pasal 28
PELAKSANAAN
28.4. Dokumentasi
28.4.1. Kontraktor harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta
pengirimannya ke pihak Direksi Pekerjaan dan ke pihak lain yang
memerlukan.
28.4.2. Yang dimaksud dokumentasi dalam pekerjaan ini adalah :
28.4.2.1. Laporan-laporan perkembangan Proyek.
28.4.2.2. Foto-foto hasil pekerjaan berwarna ukuran post card dimasukkan
dalam album. Foto-foto tersebut menggambarkan kemajuan proyek
dan dibuat minimal peristiwa sebagai berikut :
a. Sebelum pekerjaan dimulai.
b. Pada saat pengurugan lahan
c. Pelaksanaan pekerjaan pondasi tiang pancang (plat lajur,
strausspile).
d. Pada saat pengerjaan poer
e. Pada saat penulangan dan pengecoran plat lantai
f. Pada saat penulangan dan pengecoran kolom-kolom
g. Pada saat penulangan dan pengecoran balok-balok
h. Pada saat pelaksanaan konstruksi atap (erection) dan
pemasangan atap.
i. Setelah dinding dan kusen terpasang.
j. Pemasangan instalasi Listrik dan Mekanikal Elektrikal
Pasal 29
KUASA PEMBORONG DI LAPANGAN
Apapun kebangsaan kontraktor, sub kontraktor, leveransir, dan penengah (arbirator) dan
dimanapun pekerjaan atau bagian pekerjaan atau bagian pekerjaan berada, undang-
undangRepublik Indonesia adalah undang-undang yang melindungi kontrak ini, untuk
memudahkan komunikasi demi kelancaran jalannya pelaksanaan pekerjaan, rekanan
wajib memberikan alamat tetap yang jelas dengan nomor telepon kepada Pimpinan Proyek.
Pasal 31.
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
Pasal 32
LAPORAN MINGGUAN DAN HARIAN
Pasal 35
JAMINAN KESELAMATAN BURUH
35.1. Kontraktor harus menjamin keselamatan kerja pekerja sesuai dengan yang
ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk
setiap bidang pekerjaan.
35.3. Kecelakaan.
Bila terjadi kecelakaan pada pekerja Pemborong saat pelaksanaan, Kontraktor harus
segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban dengan biaya
pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab Pemborong. Kejadian tersebut
harus segera dilaporkan pada Jawatan Perburuan dan Direksi.
35.4. Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertama
yang selalu tersedia setiap saat dan berada di Direksi keet.
Pasal 37
ALAT–ALAT PELAKSANAAN PENGUKURAN
Pasal 38
SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
38.1. Rekanan harus selalu memegang teguh disiplin kerja, dan tidak memperkerjakan
tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang
diserahkan kepadanya.
38.2. Pemborong menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang
disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan
berkualitas baik. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar dapat ditolak
38.3. Pengujian Hasil Pekerjaan
38.3.1. Dalam pengajuan penawaran, Pemborong harus memperhitungkan
semua biaya pengujian, pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan,
Pemborong tetap bertanggung jawab atas biaya-biaya pengiriman yang
tidak memenuhi syarat-syarat (penolakan bahan) yang dikehendaki.
38.3.2. Kecuali dipersyaratkan lain, maka semua pekerjaan akan diuji dengan
cara dan Tolok Ukur Pengujian yang dipersyaratkan dan ditetapkan
dalam Persyaratan Teknis
38.3.3. Kecuali dipersyaratkan lain, maka Badan / Lembaga yang akan
melakukan Pengujian dipilih atas persetujuan kedua pihak.
Pasal 39
PEKERJAAN TIDAK BAIK
Pasal 40
PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG
40.1. Pemborong wajib sesuai dengan pekerjaan yang diterimanya menurut ketentuan
pada gambar detail yang telah disahkan Direksi, melaksanakan secara keseluruhan
atau dalam bagian-bagian menurut semua persyaratan teknis untuk mendapatkan
pekerjaan yang baik. Pemborong selanjutnya wajib pula tanpa tambahan biaya
mengerjakan segala sesuatu demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan
yang tepat, walaupun satu dan lain hal tidak dicantumkan dengan jelas dalam
gambar dan bestek.
40.2. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau
persetujuan tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan
pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah
pihak, jika tidak tercantum dalam daftar harga upah dan satuan pekerjaan.
40.3. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tanpa ijin tertulis Pengawas adalah
tidak sah dan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
Pasal 41
PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN
41.2. Penyerahan.
Pada waktu Penyerahan Pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan :
41.2.1. 2 (dua) set Dokumen Terlaksana.
41.2.2. Untuk peralatan / perlengkapan :
a. 2 (dua) set Pedoman Operasi ("Operation Manual") dan Pedoman
Pemeliharaan (Maintanance Manual).
b. Suku Cadang sesuai yang dipersyaratkan.
41.2.3. Untuk berbagai macam kunci :
a. Semua kunci orsinil.
b. Minimum 1 (satu) kunci duplikat.
c. Dilakukan pewarnaan / penomoran pada kunci
41.2.4. Dokumen-dokumen Resmi (seperti Surat Izin Tanda Pembayaran Cukai,
Surat Fiskal Pajak dan lain-lain).
41.2.5. Segala macam Surat Jaminan sesuai yang dipersyaratkan.
41.2.6. Surat pernyataan Pelunasan sesuai Petunjuk Direksi Pekerjaan.
Pasal 42
UMUM
42.1. Yang dimaksud dengan pekerjaan sipil (konstruksi) disini adalah segala sesuatu
pekerjaan yang menyangkut kekuatan atas fungsinya.
42.2. Apabila terjadi penyimpangan antara skala gambar & ukuran yang tercantum di
dalam gambar tersebut pada dasarnya ukuran adalah yang menentukan, kecuali satu
dan lain hal setelah diteliti secara tuntas baik oleh Pemborong maupun Pengawas
terjadi penyimpangan, maka ralat dapat diberikan atas dasar kaidah-kaidah ke pihak
yang berlaku.
42.3. Besi tulangan yang dipakai harus sesuai dengan perencanaan dan tidak boleh kurang
dari ukuran yang sebenarnya. (Toleransi mengikuti gambar)
42.4. Apabila terdapat gambar-gambar yang meragukan, dapat ditanyakan pada
Pengawas. Jika Pengawas tidak dapat menjawab harus diteruskan ke pihak
Perencana.
42.5. Apabila terjadi perbedaan antara RKS dan gambar kerja, maka Pemborong harus
segera melaporkannya kepada Pengawas untuk mendapat penyelesaian.
42.6. Pemborong wajib membuat gambar pelaksanaan yang biasa disebut as built drawing
yaitu gambar-gambar yang melukiskan sebagaimana pekerjaan dilaksanakan.
Pasal 43
b. Konstruksi Baja
Perencanaan konstruksi baja harus memenuhi standar-standar yang
berlaku seperti :
1) Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung, SNI-1729
2) Tata Cara/pedoman lain yang masih terkait dalam perencanaan
konstruksi baja
3) Tata Cara Pembuatan atau Perakitan Konstruksi Baja
4) Tata Cara Pemeliharaan Konstruksi Baja selama Pelaksanaan
Konstruksi.
c. Konstruksi dengan Bahan dan Teknologi Khusus
1) Perencanaan Konstruksi dengan bahan dan teknologi khusus harus
dilaksanakan oleh ahli sturktur yang terkait dalam bidang bahan dan
teknologi khusus tersebut.
2) Perencanaan konstruksi dengan memperhatikan standar-standar
teknis padanan untuk spesifikasi teknis, tata cara, dan metode uji
bahan dan teknologi khusus tersebut.
d. Pedoman Spesifik untuk Tiap Jenis Konstruksi
Selain pedoman yang spesifik untuk masing-masing jenis konstruksi,
standar
teknis lainnya yang terkait dalam perencanaan suatu bangunan yang harus
dipenuhi, antara lain;
1) Tata Cara Perencanaan Bangunan dan Lingkungan untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung, SNI-1735.
2) Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung, SNI-1736.
3) Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung, SNI-1745.
4) Tata Cara Dasar Koordinasi Modular untuk Perancangan Bangunan
Rumah dan Gedung, SNI-1963.
5) Tata Cara Perancaangan Bangunan Sederhana Tahan Angin, SNI-239'7
6) Tata Cara Pencegahan Rayap pada pembuatan Bangunan Rumah dan
Gedung, SNI-2404.
Pasal 44
44.1. Pemborong tidak diperkenankan melakukan pengurugan tanah tanpa izin Pengawas.
Seluruh pengurugan tanah harus di bawah pengawasan Pengawas, yang harus
menyetujui seluruh bahan pengisi terlebih dahulu. Pengawas juga akan mengatur
persiapan tes-tes yang harus dilakukan sebelum pekerjaan dimulai.
44.2. Untuk pengurugan di bawah gedung atau tempat lain yang nantinya tidak diijinkan
adanya penurunan yang berarti, Pemborong harus memadatkan urugan tersebut
sesuai keharusan. Pemborong harus memadatkan lapisan tanah yang diurugan,
dibasahi bila perlu sesuai ketentuan hasil tes, kemudian digilas hingga tercapai
kepadatan maksimum (Standar Kepadatan Maksimum). Derajat kepadatan
maksimum ini harus memenuhi semua syarat dan ketentuan yang dijelaskan pada
ASTM 1557 test metode, kecuali ada kebijaksanaan lain yang disetujui oleh
Pengawas. Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan maka bahan tersebut
harus segera diganti.
44.3. Pemborong diwajibkan menggunakan alat-alat berat disesuaikan dengan tanah urug
untuk seluruh pemadatan. Untuk itu bila digunakan mesin gilas ringan, paling
sedikit 5 ton.
44.4. Pengetesan harus dilakukan untuk setiap luasan pengukuran maksimal sebesar 200
m². Pengetesan harus dilakukan pada setiap tiga lapis urugan, sedangkan tebal setiap
lapis urugan adalah 15 cm dalam keadaan padat/tebal terakhir.
44.5. Bila terjadi kegagalan pemadatan, maka jumlah “passing” pemadatan pada
permukaan itu harus ditambah sampai memenuhi syarat kepadatan yang diminta.
44.6. Pelaksanaan pemadatan (terutama yang berada di dalam gedung) harus memikirkan
situasi sekitar dimana pemadatan tersebut dilakukan. Kerusakan yang timbul akibat
kelalaian pelaksanaan pemadatan/pengurugan menjadi tanggung jawab Pemborong.
Pasal 45
45.1. Umum
45.7.1. Spesifikasi ini meliputi semua pekerjaan beton bertulang dan beton tidak
bertulang. Semua pekerjaan ini harus mengikuti peraturan beton bertulang
(PBI 1971 dan dengan Peraturan-peraturan Beton yang berlaku saat ini)
sepanjang tidak diatur lain dalam spesifikasi ini.
45.7.2. Kecuali disebutkan khusus dalam gambar kerja, maka semua beton bertulang
struktural memakai beton fc 25 mpa.
45.7.3. Di atas lubang/tembok di atas kusen jendela dan pintu harus dipasang balok
latai dengan lebar setebal tembok dan tinggi 1/10 bentang (minimum 15
cm) dengan pembesian sesuai perhitungan, paling sedikit 4 10 dengan
sengkang 6-150. Ujung-ujung balok lantai masuk ke dalam tembok
minimum sepanjang 20 cm.
45.7.4. Kolom-kolom praktis ukuran 15 x 15 cm dengan tulangan 4 10 dan
sengkang 6-150 dengan mutu beton minimal fc 25 mpa harus dipasang
pada pasangan bata 1/2 batu:
45.7.5. Bila tebal tembok bukan ½ batu, maka ukuran kolom praktis harus
disesuaikan dan dirundingkan dengan Pengawas kecuali sudah disebut pada
gambar kerja secara eksplisit.
45.7.6. Bagi pekerjaan beton bertulang harus dipakai baja tulangan sesuai gambar
masing-masing sedang kawat pengikatnya harus dari baja lunak dengan
diameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak
disepuh seng.
45.7.7. Semua campuran beton bertulang harus dibuat ‘mix design’ nya terlebih dulu
untuk mendapatkan mutu yang diinginkan dan sedapat mungkin dihindarkan
pemakaian bahan-bahan ‘additive’. Pemakaian ‘additive’ hanya
diperkenankan untuk hal-hal tertentu dan segala sesuatu yang menyangkut
hal ini harus atas sepengetahuan dan seijin Pengawas.
45.7.8. Untuk kolom, balok plat lantai dan tangga menggunakan besi 08, 10,
12, D 13, D 16, semua besi diharuskan sesuai dengan gambar dan ukuran
dan harus mengacu pada peraturan – peraturan yang berlaku
45.7.9. Untuk Pekerjaan Dinding beton Diruang CT-Scan Dilapisi dengan PB tebal
4mm adapun cara pemasangan PB tersebut di temple dengan menggunakan
lem/perekat plat penahan Radiasi kemudian ditutup dengan gypsum board
tebal 9mm . Untuk pemasangan harus betul betul di perhatikan tebal tipisnya
PB dan cara pemasangan harus dikonsultasikan dengan pengawas terlebih
dahulu
45.5. Pengurugan
Agregat halus dan kasar harus diurug pada tempat-tempat terpisah yang
memudahkan pekerjaan pengawasan oleh Pengawas.
45.6. Air
Air yang dipakai untuk pekerjaan beton beton harus bebas dari lumpur, minyak,
asam, garam, unsur-unsur organik dan kotoran lain. Kecuali air yang berasal PDAM
sebelum dipakai untuk pekerjaan beton ini, air harus diperiksa atau diuji
kesesuaiannya dengan ketentuan yang ditetapkan oleh PBI 1971 dan dengan
Peraturan-peraturan Beton yang berlaku saat ini.
45.14.4. Beton harus dicor pada tempat-tempat pekerjaan secepat mungkin setelah
pencampuran dan pengadukan dan didapatkan dengan mechanical
vibration, lama pemadatan dengan vibrator tersebut harus disesuaikan
dengan tipe alat yang dipakai (tidak boleh terlalu lama, sekitar 30 detik).
Beton harus sudah dicor dalam waktu kurang dari 1 jam, setelah
pengadukan dengan air dimulai.
45.14.5. Sambungan-sambungan pengecoran harus dibersihkan dibasahi dan
kemudian dilapisi dengan air semen sebelum dilakukan pengecoran beton
baru. Pencampuran kembali beton yang sudah mengikat, tidak
diperkenankan. Adukan beton tidak boleh dituangkan terlalu tinggi
sehingga bisa mengakibatkan terjadi pemisahan/segregasi agregat
(maksimal 1.5 m).
45.14.6. Alat-alat penuang harus selalu bersih dan bebas dari lapisan beton yang
telah mengeras.
45.14.7. Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah
harus diberi lantai dasar dari beton tak bertulang campuran 1 pc : 3 ps : 5
kr setebal 5 cm untuk menjamin duduknya tulangan dengan baik dan
tidak ada penyerapan air semen ke dalam tanah.
45.14.8. Pada penyetopan/pemotongan oleh hubungan semua penuangan beton
harus berbentuk satu sudut (lereng) dan tidak boleh vertikal. Apabila
terjadi hujan yang dapat berpengaruh terhadap campuran beton, maka
pengecoran tidak diperkenankan.
45.13. Bekisting
45.14.1. Acuan harus dibuat sedemikian sehingga beton dapat dengan baik
ditempatkan, dipadatkan dan tidak terjadi perubahan bentuk acuan
selama proses pengerasan beton berlangsung.
45.14.2. Rencana (design) seluruh cetakan/acuan menjadi tanggung jawab
Pemborong dan untuk acuan-acuan tertentu terlebih dahulu harus
diajukan ke tim Pengawas untuk mendapat persetujuan, sebelum rencana
acuan dilaksanakan.
45.14.3. Sesuai dengan persyaratan betonnya, bahan acuan dapat menggunakan:
untuk papan-papan bekisting digunakan papan meranti 3/20 atau triplek
9 mm dengan penguat dari kayu atau balok ukuran 4/6 atau 5/7 dan
gelam 10 cm atau cetakan dari plat baja yang dapat dipergunakan
secara berulang-ulang.
45.14.4. Permukaan cetakan harus dibasahi terlebih dahulu dengan air, kemudian
diberi lapisan minyak khusus untuk expose (form oil) pertama agar tidak
terjadi penyerapan air semen pada beton yang baru dituangkan untuk
mencegah lekatnya beton pada cetakan. Penggunaan minyak harus
berhati-hati jangan sampai besi tulangan dan begel terkena minyak karena
akan mengurangi daya lekat beton dengan tulangan.
45.14.5. Acuan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan yang
cukup memikul dua kali berat sendiri. Perlu ditekankan bahwa tanggung
jawab keamanan konstruksi selama pelaksanaan adalah Pemborong.
Pemborong harus meminta ijin pada Pengawas bilamana ia akan
bermaksud membuka cetakan. Segala ijin yang diberikan Pengawas tidak
dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengurangi/membebaskan
tanggung jawab pemborong dari adanya kerusakan-kerusakan yang
timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran cetakan
harus dilaksanakan dengan berhati-hati sedemikian rupa sehingga tidak
menyebabkan cacat pada permukaan beton. Setelah pembongkaran
bekisting harus tetap dihasilkan sudut-sudut yang tajam dan tidak pecah.
45.14.6. Bekisting harus dibuat dengan mempertimbangkan kontra lendutan
elemen struktur yang dibuat.
45.14. Pengujian
Pengujian dilaksanakan sebagai berikut :
45.14.1. Pada beton mutu fc 25 mpa, untuk waktu permulaan pelaksanaan dibuat
satu benda uji untuk setiap 3 m³ beton, kemudian di setiap 5 m³ beton
dengan minimum satu benda uji untuk setiap harinya. Biaya untuk
maksud tersebut di atas sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor. Dan
segala sesuatunya dapat berpedoman pada PBI 1971 dan dengan
Peraturan-peraturan Beton yang berlaku saat ini.
45.14.2. Untuk pemeriksaan langsung mutu beton-beton yang ada di lapangan
pekerjaan setiap hari Kontraktor harus menyiapkan alat hammer test
untuk digunakan Pengawas selama masa pelaksanaan.
45.14.3. Benda uji yang digunakan berbentuk kubus dengan ukuran (15 x 15) cm
atau (20 x 20) cm, atau silinder Ø 16 tinggi 32 cm.
45.14.4. Pembuatan dan pemeriksaan benda-benda uji coba harus memenuhi
ketentuan-ketentuan pasal-pasal dalam PBI 1971 dan dengan Peraturan-
peraturan Beton yang berlaku saat ini.
Pasal 46
46.1. Umum :
Seluruh pekerjaan baja/besi harus memenuhi ketentuan untuk pekerjaan baja yang
lazim. Pekerjaan ini meliputi konstruksi atap, railing pagar dan tangga, serta shading
bangunan.
46.1.1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian ini meliputi pengadaan dari bahan (profil, pelat, pipa, baut, mur,
angker, batang elektroda las, cat dan sebagainya), tenaga, peralatan dan
perlengkapan serta cara-cara pemasangan dan pemeriksaan/inspeksi dari
semua pekerjaan baja.
46.1.2. Mutu Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proyek ini harus memenuhi mutu
sebagai berikut:
Profil-profil baja dan plat-plat baja adalah BJ 37;
Baut-baut dengan diameter 12 mm BJ 37;
Baut-baut diameter 16 mm dipakai baut mutu BJ 37;
Angker-angker baut dipakai baja BJ 37;
Batang elektroda las yang dipakai harus mempunyai mutu paling
sedikit sama dengan baja yang dilas yaitu kawat las AWS. E 7018.
46.1.3. Bahan-bahan yang Dipergunakan
Seluruh baja yang dipergunakan harus memenuhi standar SII, JIS yang
berlaku atau standar lainnya yang sederajat. Sebelum mulai dengan
mendatangkan bahan-bahan, Pemborong diwajibkan untuk memberikan
keterangan-keterangan dan detail-detail seperlunya mengenai bahan-bahan
baja yang akan dipakai kepada Pengawas untuk mendapat persetujuan.
Seluruh bahan-bahan baja ini harus lurus dan tanpa cacat-cacat sebelum
dikerjakan. Dan baja yang ada cacatnya harus diganti/ tidak dipergunakan.
46.1.4. Supply dari Bahan Baja
Pemborong bertanggung jawab dalam mencari/men-supply bahan-bahan
baja. Harga penawaran harus berdasarkan pada harga-harga dimana dapat
dijamin sumber supply secara kontinyu. Waktu pelaksanaan tidak dapat
diperpanjang dengan adanya bahan-bahan baja yang belum diterima dan
tidak ada pembayaran ekstra sebagai biaya tambahan untuk perantara dalam
men-supply baja tersebut.
46.1.5. Baja Uji
Pemrakarsa mewajibkan Kontraktor untuk terlebih dulu menguji bahan-
bahan baja yang akan digunakan dalam struktur, minimal 3 periode @ 3
benda uji. Jenis tes adalah stress-strain. Bahan-bahan yang gagal memenuhi
persyaratan dalam tes seluruhnya ditolak atau sebagai alternatif lain,
Pemrakarsa memerintahkan untuk digunakan hanya terbatas pada bagian-
bagian tertentu dari struktur baja.
46.2.4. Gambar kerja harus memuat detail-detail seperti ketebalan, tipe, grade,
angker, jarak dan panjang batang dan semua yang berhubungan dengan
batang dan alat pengikat lainya.
46.2.5. Gambar kerja yang perlu dibuat antara lain detail-detail sambungan, cara-
cara erection dan lain-lain.
46.2.6. Pemborong boleh mengajukan alternatif detail-detail sambungan dengan
menyertakan perhitungan yang diperlukan dan nantinya akan
dipertimbangkan oleh Pengawas.
46.2.7. Sedapat mungkin dihindarkan pengelasan di lapangan, kecuali yang
ditetapkan pada gambar.
46.2.8. Setelah mendapat persetujuan, tidak boleh diadakan perubahan gambar lagi
kecuali dengan persetujuan Pengawas.
46.2.9. Skala yang dipakai untuk gambar kerja adalah :
Denah dan potongan tidak kurang dari 1 : 10
Detail potongan dan sambungan tidak kurang dari 1 : 5
47.6. Fabrikasi.
Pemborong harus memberi tahu lokasi fabrikasi dan mengijinkan Pengawas setiap
saat untuk melihat cara pengerjaan/fabrikasi di tempat tersebut (workshop
Kontraktor). Kontraktor harus menyerahkan program kerja yang menunjukkan
semua item kegiatan pekerjaan fabrikasi dan ereksi bersama dengan pekerjaan-
pekerjaan yang sifatnya sementara. Pada satu elemen struktur harus dari bahan satu
pabrik. Pekerjaan pembuatan harus sesuai dengan standar JIS, SII.
48.6. Pemotongan.
Pemotongan baja dan plat yang lebih tebal dari 9 mm tidak boleh dengan cara
menggunting. Pemotongan dengan las tidak diijinkan kecuali ada ijin khusus dari
Pengawas.
48.7. Lubang.
Pembuatan lubang harus dilaksanakan dengan menggunakan bor mekanik. Punching
tidak diijinkan. Sisa-sisa pengeboran harus segera dibersihkan.
48.8. Penyambungan.
Penyambungan tidak diperkenankan kecuali dicantumkan dalam gambar yang telah
disetujui Pengawas.
Semua pekerjaan yang berhubungan dengan las harus memenuhi standar JIS, AWS
atau DIN.
48. 11. Pada setiap pekerjaan sambungan las, Kontraktor harus membuat tabel yang berisi
informasi :
Bagian konstruksi yang disambung dan dimensinya.
Bentuk alur.
Posisi pengelasan.
Metode pengelasan.
Jenis arus, kutub elektroda dan voltage.
Jenis barang elektroda.
Metoda kontrol kualitas hasil las.
Urutan pengelasan.
Personil-personil yang mengerjakan.
Pasal 47
UMUM
47. 1. Yang dimaksud dengan pekerjaan arsitektural disini adalah segala sesuatu
pekerjaan yang menyangkut dinding, lantai dan atap, dimana menjadi kesatuan
fungsi ruang dan mendukung hubungan antar ruang. Termasuk didalamnya
estetika tampak dan fungsional bangunan.
47. 2. Apabila terjadi penyimpangan antara skala gambar & ukuran yang tercantum di
dalam gambar tersebut pada dasarnya ukuran adalah yang menentukan, kecuali
satu dan lain hal setelah diteliti secara tuntas baik oleh Pemborong maupun
Pengawas terjadi penyimpangan, maka ralat dapat diberikan atas dasar kaidah-
kaidah ke pihak yang berlaku.
47. 4. Apabila terjadi perbedaan antara RKS dan gambar kerja, maka Pemborong harus
segera melaporkannya kepada Pengawas untuk mendapat penyelesaian.
47. 5. Pemborong wajib membuat gambar pelaksanaan yang biasa disebut as built
drawing yaitu gambar-gambar yang melukiskan sebagaimana pekerjaan
dilaksanakan.
Pasal 48
PERATURAN YANG DIPAKAI
48. 1. Adapun peraturan-peraturan yang berlaku ialah semua peraturan yang disahkan
oleh Pemerintah yang mengikat pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini.
48. 3. Secara teknis semua pekerjaan harus mengikuti Ketentuan dan Peraturan Teknis
seperti yang tercantum dalam :
48.3.1. Peraturan Pemerintah RI No.29 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
48.3.2. Peraturan Pemborongan Pekerjaan (Aalgeme ne Voorwaden voor de
iutoering bij Aaneming van open bare Werken) tahun 1941, melalui tender
yang dikeluarkan dengan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9
tanggal 18 Mei 1941 dan pelengkapnya dari Berita Negara No. 14571
(hanya pasal-pasal yang masih berlaku khususnya bila ada penyimpangan-
penyimpangan seperti tertera dalam bestek ini.)
48.3.3. Peraturan Beton bertulang di Indonesia tahun 1991 yang diterbitkan
oleh Yayasan Normalisasi Indonesia.
48.3.4. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung, SNI
1726;
48.3.5. Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SNI 1727.
48.3.6. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 2847;
48.3.7. Tata Cara Perencanaan binding Struktur Pasangan Blok Beton Berongga
Bertulang untuk Bangunan Rumah dan Gedung, SNI-3430.
48.3.17. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur
Tembok Beton Bertulang untuk Gedung tahun 1983 yang diterbitkan oleh
DPMB.
48.3.18. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung Tahun 1983.
48.3.19. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983.
48.3.20. Standard Industri Indonesia (SII).
48.3.21. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 025/KTPS/1985 tentang
penanggulangan Bahaya Kebakaran.
48.3.22. Hukum Perburuhan di Indonesia dan Peraturan-peraturan perburuhan yang
berlaku.
48.3.23. SNI dan NI lain yang terkait dan masih berlaku.
48.3.24. PUBB (Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan) N.1.3./57.
48.3.25. Peraturan Muatan Indonesia (PMI) N.I 18/1970.
48.3.26. Peraturan Perburuan di Indonesia (Tentang Pengerahan Tenaga Kerja)
antara lain tentang larangan mempekerjakan anak di bawah umur.
48.3.27. Pedoman Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP) bagi bangunan di
Indonesia.
48.3.28. Pedoman Plumbing Indonesia 1979.
48.3.29. Peraturan-peraturan Pemerintah Daerah setempat mengenai bangunan-
bangunan.
Pasal 49
TEKNIS PELAKSANAAN
Pasal 50.
PEKERJAAN PEMBONGKARAN ATAP
• Ruang Lingkup
meliputi semua pekerjaan menurunkan atap dan rangka atap serta pekerjaan lain yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
• Pelaksanaan
- Pembonkaran/ penurunan atap genteng dibuat sedemikian rupa sehinga
mencegah genteng rusak.
- Genteng bongkaran di bersihkan dan disusun rapi pada lokasi yang telah
disetujui oleh direksi/ pengawas.
- Kayu bongkaran di bersihkan dan di susun rapi pada tempat yang telah
disetujui oleh direksi / pengawas.
Pasal 51
PEKERJAAN PEMBONGKARAN DINDING
• Ruang Lingkup
meliputi semua pekerjaan pembongkaran dinding serta pekerjaan lain yang berhubungan
dengan pekerjaan tersebut.
• Pelaksanaan
- Pembongkaran dinding dilakukan secara hati-hati sehingga tidak merusak struktur
lainya seperti kusen pintu dan jendela.
- Sisa bongkaran di kumpulkan pada tempat yang telah disetujui oleh direksi/
pengawas.
- Kecuali ditentukan lain, maka segala akibat pembiayaan dalam pekerjaan
pembongkaran atap tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pasal 52
PEKERJAAN PEMBERSIHAN LOKASI
• Ruang Lingkup
meliputi semua pekerjaan pembesrihan sisa bonkaran, pengukuran serta pekerjaan lain
yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
• Pelaksanaan
- Tapak harus dalam keadaan bersih sisa bongkaran yang ada.
- Sisa material atau bangunan di atas lokasi pelaksanaan pekerjaan serta yang dapat
mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan harus dibersihkan.
Untuk memindahkan sarana yang telah ada pada tapak termasuk pembongkaran dan
perataannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Kecuali ditentukan lain, maka segala akibat pembiayaan dalam pekerjaan pembersihan
tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pasal 53
PEKERJAAN GALIAN, URUGAN TANAH DAN URUGAN PASIR
• Pelaksanaan
Penggalian tanah sesuai dengan persyaratan atau penampang melintang.
Pengurugan tanah kembali diurug sedemikian rupa sehingga hasil pengurugan
padat dan permukaanya di rapikan.
• Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi urugan pasir bawah pondasi dan urugan pasir bawah lantai.
• Pelaksanaan
Jenis bahan pengurugan adalah jenis pasir urug yang disetujui Pengawas. Urugan pasir
harus dipadatkan, ketinggian urugan pasir setelah dipadatkan disesuaikan dengan
Pasal 54
PEKERJAAN PASANGAN
• Pelaksanaan
Pelaksanaan pasangan pondasi batu kali adalah sbb :
- Dimensi, kedalaman, serta kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan harus
selalu dikontrol pada saat pelaksanaan.
- Konstruksi pondasi dari bawah ke atas terdiri dari :
Urugan pasir
Anstamping dengan ukuran sesuai gambar pelaksanaan.
- Seluruh konstruksi pondasi di atas hanya boleh dilaksanakan bila galian pondasi
tidak tergenang air.
- Urugan pasir dibuat setebal sesuai gambar rencana, dilaksanakan selapis demi
selapis, disiram air hingga jenuh, dan dipadatkan dengan stamper sampai
benar–benar padat dan rata.
- Pondasi harus dibuat dengan ukuran penampang sesuai gambar. Batu kali yang
digunakan batu kali belah (bukan bulat) dengan penampang minimal 20 cm
dengan perekat 1 pc : 5 ps.
- Batu–batu pondasi harus ditata dengan rapat dan solit dengan pondasi yang
lain.
- Celah–celah yang besar antara batu pondasi harus diisi campuran perekat
dengan kericak.
• Pelaksanaan
- Dimensi, kedalaman sesuai dengan gambar kerja dan harus selalu dikontrol
pada saat pelaksanaan.
- Seluruh konstruksi pondasi di atas hanya boleh dilaksanakan bila galian pondasi
tidak tergenang air dan selesia pekerjaan urugan pasir di bawahnya.
- Pondasi harus dibuat dengan ukuran penampang sesuai gambar. Batu kali yang
digunakan batu kali belah (bukan bulat) dengan penampang minimal 20 cm
dengan selah sealah di isi dengan pasir urug lalu di siram dengan air sehingga
urugan pasir mengunci pasnga batu.
- Batu–batu pondasi harus ditata dengan rapat dan solit dengan pondasi yang
lain.
• Bahan
- Bata menggunakan ukuran 5,5 x 11 x 22 cm dengan kualitas terbaik, terbakar
matang dan tidak pecah serta berukuran sama.
• Pelaksanaan
- Semua batu bata yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu kedalam
air dan tidak diperkenankan menggunakan batu bata yang patah.
- Tembok harus dipasang tegak lurus, siku, rata dan tidak boleh adanya retak-
retak dengan maksimum pecah dari bata merah 20%.
- Bata harus berukuran sama menurut aturan normalisasi dan sebelum dipasang
direndam air hingga kenyang.
- Bata yang digunakan harus berkualitas baik dan hasil pembakaran yang matang
(kayu), berukuran sama, tidak boleh pecah-pecah dan lain-lain, menurut
pemeriksaan Direksi.
- Semua siar di antara pasangan bata pada hari pemasangan harus dikeruk
sedalam 1 cm pada bagian luar dan dalam.
- Tidak diperbolehkan memasang bata yang pernah dipakai atau bata-bata yang
pecah.
- Pemasangan tembok bata hanya diperbolehkan maksimum tinggi 1 m setiap
hari.
- Luas pemasangan tembok maksimum 12 m², bila lebih harus dipasang kolom
beton praktis.
- Perancah (andang) tidak boleh dipasang menembus tembok.
• Bahan
- Bata menggunakan ukuran 5,5 x 11 x 22 cm dengan kualitas terbaik, terbakar
matang dan tidak pecah serta berukuran sama.
- Adukan atau spesi bata terdiri dari campuran 1 semen : 3 pasir
- Semen PC : hasil produksi lokal ex Gresik atau merk lain sesuai syarat-syarat ini
yang telah mendapat persetujuan Pengawas dan tidak boleh memakai semen PC
yang telah mengeras.
- Air yang digunakan haruslah air bersih yang bebas dari bahan-bahan yang
merusak misalnya minyak, asam dan unsur organik lainnya. Kontraktor harus
menyediakan air kerja ini atas biaya sendiri.
- Pasir pasang : untuk semua pekerjaan pemasangan harus dipakai pasir pasang
berbutir keras dan kasar, tajam bersih, dan tidak mengandung debu.
• Pelaksanaan
- Semua batu bata yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu kedalam
air dan tidak diperkenankan menggunakan batu bata yang patah.
- Tembok harus dipasang tegak lurus, siku, rata dan tidak boleh adanya retak-
retak dengan maksimum pecah dari bata merah 20%.
- Bata harus berukuran sama menurut aturan normalisasi dan sebelum dipasang
direndam air hingga kenyang.
- Bata yang digunakan harus berkualitas baik dan hasil pembakaran yang matang
(kayu), berukuran sama, tidak boleh pecah-pecah dan lain-lain, menurut
pemeriksaan Direksi.
- Semua siar di antara pasangan bata pada hari pemasangan harus dikeruk
sedalam 1 cm pada bagian luar dan dalam.
- Tidak diperbolehkan memasang bata yang pernah dipakai atau bata-bata yang
pecah.
• Bahan
- Bata menggunakan ukuran 5,5 x 11 x 22 cm dengan kualitas terbaik, terbakar
matang dan tidak pecah serta berukuran sama.
- Adukan atau spesi bata terdiri dari campuran 1 semen : 2 pasir untuk dinding
kayu.
- Semen PC : hasil produksi lokal ex Gresik atau merk lain sesuai syarat-syarat ini
yang telah mendapat persetujuan Pengawas dan tidak boleh memakai semen PC
yang telah mengeras.
- Air yang digunakan haruslah air bersih yang bebas dari bahan-bahan yang
merusak misalnya minyak, asam dan unsur organik lainnya. Kontraktor harus
menyediakan air kerja ini atas biaya sendiri.
- Pasir pasang : untuk semua pekerjaan pemasangan harus dipakai pasir pasang
berbutir keras dan kasar, tajam bersih, dan tidak mengandung debu.
• Pelaksanaan
- Semua batu bata yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu kedalam
air dan tidak diperkenankan menggunakan batu bata yang patah.
- Tembok harus dipasang tegak lurus, siku, rata dan tidak boleh adanya retak-
retak dengan maksimum pecah dari bata merah 20%.
- Bata harus berukuran sama menurut aturan normalisasi dan sebelum dipasang
direndam air hingga kenyang.
- Bata yang digunakan harus berkualitas baik dan hasil pembakaran yang matang
(kayu), berukuran sama, tidak boleh pecah-pecah dan lain-lain, menurut
pemeriksaan Direksi.
- Semua siar di antara pasangan bata pada hari pemasangan harus dikeruk
sedalam 1 cm pada bagian luar dan dalam.
- Tidak diperbolehkan memasang bata yang pernah dipakai atau bata-bata yang
pecah.
- Pemasangan tembok bata hanya diperbolehkan maksimum tinggi 1 m setiap
hari.
- Luas pemasangan tembok maksimum 12 m², bila lebih harus dipasang kolom
beton praktis.
- Perancah (andang) tidak boleh dipasang menembus tembok.
• Bahan-bahan
- Semen PC : hasil produksi lokal ex Gresik atau merk lain sesuai syarat-syarat ini
yang telah mendapat persetujuan Pengawas dan tidak boleh memakai semen PC
yang telah mengeras.
- Air yang digunakan haruslah air bersih yang bebas dari bahan-bahan yang
merusak misalnya minyak, asam dan unsur organik lainnya. Kontraktor harus
menyediakan air kerja ini atas biaya sendiri.
- Pasir pasang untuk pekerjaan plesteran harus dipakai pasir pasang berbutir
keras dan kasar, tajam bersih, dan tidak mengandung debu.
• Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dinding diplester, permukaan harus dibuat kasar dulu
dengan pahat dan disapu air semen.
- Campuran spesi untuk plesteran beton dibuat 1 pc : 2 ps, sedangkan untuk
tembok 1 pc : 5 ps.
- Semua pekerjaan plesteran dinding beton dan tembok harus rata dan halus dan
merupakan bidang yang tegak lurus dan siku, tidak boleh ada retak-retak, bila
ada retak-retak Pemborong harus segera memperbaikinya.
- Sebelum plesteran tembok dilaksanakan jalur-jalur instalasi listrik maupun air
harus sudah ditanam dalam tembok lebih dulu sesuai rencana.
- Plesteran dinding dikerjakan dengan tebal minimal 1 (satu) centimeter dan
maksimal 2 (dua) centimeter.
- Semua plesteran dengan 1 pc : 2 ps tersebut dalam RKS ini dilaksanakan untuk
plesteran trasraam tembok kedap air dan bagian pondasi yang tampak.
- Pekerjaan plesteran tembok dilaksanakan pada seluruh pekerjaan tembok, baik
tampak maupun tidak tampak antara lain tembok-tembok di atas langit-langit
maupun tembok gevel bagian dalam dan sebagainya.
- Pekerjaan bagian tembok baru boleh dilaksanakan setelah tembok dibasahi
dengan air sehingga betul-betul kenyang.
- Untuk penyelesaian sudut-sudut, sponing (benangan) agar digunakan plesteran
1 pc : 4 ps dilaksanakan dengan lurus dan tajam.
- Untuk menghindari bocor pada kamar mandi khusus lantai 2 sebelum di pasang
keramik plat lantai harus dibersihkan dari segala macam kotoran kemudian di
siram dengan air semen, dilanjutkan dengan plester Water proof bata cote 3
lapis. Untuk menghindari kebocoran
- Pekerjaan plesteran harus dikoordinasikan dengan pekerjaan pemasangan
instalasi listrik, instalasi air maupun instalasi lain yang terletak di bawah
plesteran.
- Plesteran untuk dinding yang akan dicat tembok, harus mempunyai permukaan
yang halus dengan cara, setelah diaci dan dalam keadaan setengan kering
digosok dengan kertas semen.
• Pelaksanaan
- Permukaan plesteran yang akan diaci dibersihkan dari kotoran, material lepas
dan sudah cukup keras.
- Semen Acian dihampar dengan menggunakan trowel dan diratakan dengan
jidar alumunium, digosok padat dan dihaluskan dengan trowel kayu sehingga
menghasilkan bidang yang rata dan halus.
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan benangan atau sesuai dengan yang
tercantum didalam gambar.
• Pelaksanaan
- Untuk benangan sudut, sebelum pekerjaan benangan sudut dilaksanakan maka
permukaan dinding yang akan dibenangi harus dibasahi terlebih dahulu.
- Semua pekerjaan benangan sudut harus lurus, dan merupakan satu bidang
tegak lurus dan siku, dan pekerjaan benangan sudut yang telah selesai harus
bebas dari retak-retak dan cacat.
- Benangan sudut pada pleteran tembok tampak luar di buat nat-nat selebar 2 cm
untuk menghindari retak plesteran yang panjang.
• Bahan
- Batu andesit menggunakan ukuran 20 x 40 cm dengan kualitas terbaik, dengan
jenis dan model alur di tunjukkan pada direksi atau pengawas.
- Adukan atau spesi bata terdiri dari campuran 1 semen : 3 pasir
- Semen PC : hasil produksi lokal ex Gresik atau merk lain sesuai syarat-syarat ini
yang telah mendapat persetujuan Pengawas dan tidak boleh memakai semen PC
yang telah mengeras.
- Air yang digunakan haruslah air bersih yang bebas dari bahan-bahan yang
merusak misalnya minyak, asam dan unsur organik lainnya. Kontraktor harus
menyediakan air kerja ini atas biaya sendiri.
- Pasir pasang : untuk semua pekerjaan pemasangan harus dipakai pasir pasang
berbutir keras dan kasar, tajam bersih, dan tidak mengandung debu.
• Pelaksanaan
- Semua batu andesit yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu
kedalam air dan tidak diperkenankan menggunakan batu andesit yang patah.
- Tembok harus dipasang tegak lurus, siku, rata dan tidak boleh adanya retak-
retak dengan maksimum pecah dari bata merah 20%.
- Bata harus berukuran sama menurut aturan normalisasi dan sebelum dipasang
direndam air hingga kenyang.
- Bata yang digunakan harus berkualitas baik dan hasil pembakaran yang matang
(kayu), berukuran sama, tidak boleh pecah-pecah dan lain-lain, menurut
pemeriksaan Direksi.
- Semua siar di antara pasangan bata pada hari pemasangan harus dikeruk
sedalam 1 cm pada bagian luar dan dalam.
- Tidak diperbolehkan memasang bata yang pernah dipakai atau bata-bata yang
pecah.
- Pemasangan tembok bata hanya diperbolehkan maksimum tinggi 1 m setiap
hari.
- Luas pemasangan tembok maksimum 12 m², bila lebih harus dipasang kolom
beton praktis.
- Perancah (andang) tidak boleh dipasang menembus tembok.
Pasal 55
PEKERJAAN BETON
• Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan lantai kerja, lantai dasar sebelum pemasangan
keramik dan tempat lain yang telah ditunjukkan didalam gambar
• Bahan-bahan
- Semen PC : hasil produksi lokal ex Gresik atau merk lain sesuai syarat-syarat ini
yang telah mendapat persetujuan Pengawas dan tidak boleh memakai semen PC
yang telah mengeras.
- Air yang digunakan haruslah air bersih yang bebas dari bahan-bahan yang
merusak misalnya minyak, asam dan unsur organik lainnya. Kontraktor harus
menyediakan air kerja ini atas biaya sendiri.
- Pasir harus bersih, bebas dari kotoran, dan tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5%.
- Kerikil harus kasar dan keras tidak berpori
• Pelaksanaan
- Pelaksanaan beton rabat dilaksanakan pada pekerjaan pondasi foot plat diatas
pasir urug sebelum plat pondasi dan di lantai dasar sebelum pemasangan
penutup lantai (tegel/keramik).
- Sebelum pengecoran, permukaan harus diratakan dan ketebalan pengecoran
sesuai dengan gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi/ konsultan pengawas.
- Campuran untuk beton rabat dibuat 1 pc : 3 ps : 5 kr.
- Lokasi/ tempat yng akan dicor harus bersih dari genangan air.
• Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain berikut ini, maka Sebagai dasar code PBI 1971 dan SNI-2847
tetap digunakan.
• Bahan-bahan
- Portland Cement
Digunakan Portland semen yang memenuhi No. SII (Standard Industri Indonesia) S.400
menurut Standard Semen Indonesia (NI 8 – 1972). Tidak boleh mencampur
merek semen yang berbeda untuk 1 tahap proses pengecoran
- Agregat
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak melebihi seperempat ukuran yang telah
ditetapkan
Pasir yang digunakan harus bersih dari lumpur, bahan organik atau kotoran lainnya,
serta tidak mengandung garam asam.
Batu kerikil yang digunakan rata-rata berukuran Ø 20 sampai 30 mm dengan kualitas
jenis batu tidak rapuh dan harus mendapat persetujuan untuk dipakai dari
Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
Untuk pekerjaan dengan pasangan batu kali digunakan batu kali berukuran rata-rata Ø
10 - 20 cm.
- Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja, digunakan dari jenis U 24 besi polos,
untuk diameter dan susunan seperti pada gambar.
Ukuran yang digunakan adalah ukuran pas sesuai dengan gambar kerja.
Besi yang digunakan tidak kotor, tidak berminyak dan tidak berkarat.
- Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi beton ditentukan dari jenis kawat beton pengikat No. 16 SWG (Ø 1
mm) dan tidak bersepuh seng.
- Air
Air untuk adukan beton dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan
yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat
semen, seperti asam dan garam.
- Bahan Tambahan
Tidak diperkenankan menambah bahan-bahan tambahan kedalam campuran beton,
kecuali telah ada ketentuan atau keputusan tertulis sebelumnya dari Pengawas
Lapangan.
- Bekisting
Bekisting harus dipakai kayu yang cukup kering dan kuat sesuai dengan finishing yang
diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari beton, seperti pada
gambar kerja. Papan-papan untuk cetakan harus bermutu baik, lurus dan rata
atau menggunakan triplex dengan ketebalan yang sesuai.
• Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama
dari pekerjaan, Sub-Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan untuk
mendapat persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan sebagaimana mestinya
atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh Pengawas Lapangan, maka Sub-
Kontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan beton yang telah dicor
atas perongkosan Sub-Kontraktor sendiri.
- Adukan beton harus sedemikian rupa, sehingga dapatdihindarkan adanya
pemisahan dari bagian-bagian bahan.
- Sebelum beton dicor, semua kotoran-kotoran dan benda-benda lepas harus
dibuang dari cetakan. Permukaan cetakan dan pasangan-pasangan dinding
yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan air sebelum
dicor.
- Pengecoran kedalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai mengental,
yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu
unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak
boleh terputus tanpa adanya persetujuan Pengawas Lapangan. Tidak boleh
mengecor beton pada waktu hujan, kecuali jika Sub-Kontraktor mengambil
Pasal 56
PEKERJAAN PEMBESIAN DAN PENGELASAN
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pembesian dan pengelasan, penyambungan besi,
pemasangan rangka atap, pemasangan galvalum dan pembuatan railling tangga
atau sesuai dengan yang tertera didalam gambar.
• Bahan-bahan
- Bahan Rangka penutup atap menggunakan baja double siku L 50.50.5, Goding
C 125.50.20.3,2, Plat tumpu dan plat simpul dengan ketebalan sesuai dengan
gambar, trekstang diameter 8 mm atau sesuai dengan gambar kerja.
- Rangka galvalum yang digunakan C 75 dan As ketebalan 0.8 mm.
- Baut angkur yang digunakan pada palt rumpu diameter 19.
• Pelaksanaan
- Bahan tersebut dipasang sesuaikan dengan gambar dan bentuk dan dipasang
lurus dan rapi dengan cara pengelasan baik.
- Teknik pemasangan dan penyelesaian detail-detail yang belum jelas dalam
gambar, harus diikuti ketentuan dari pabrik atap tersebut. Tidak boleh
memotong genteng ke arah pinggir atau ujungnya untuk disesuaikan dengan
ukuran atap tapi ukuran atap dan bagian-bagian atap harus diatur supaya
cocok dengan ukuran-ukuran genteng.
- Lokasi pengelasan harus jauh atau aman dari bahan- bahan yang mudah
terbakar. Pengelasan dapat dilakukan di workshop atau di lokasi, jika dilakukan
di workshop maka direksi atau konsultan pengawas diberi akses untuk
memeriksa hasil pekerjaan.
- Kawat las yang digunakan harus berkualitas baik dan mendapat persetujuan
dari direksi/ konsultan pengawas.
- Dalam pelaksanaan pengelasan tidak boleh sebagian-sebagian, tidak ada kerak
yang terbungkus, Penampang las sama dengan penampang batang
- setelah pengelasan besi harus dilapisi dengan meni.
- setelah pemasangan rangka atap (erection) dan sudah mendapat persetujuan
direksi/ konsultan pengawas, pekerjaan pemasangan rangka galvalum baru
boleh dilakukan.
- penyambungan galvalum dengan besi rangka menggunakan baut drilling.
- pada tumpuan di pasang plat plendes dan baut angker seperti yang tertera
dalam gambar.
Pasal 57
PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN TALANG
• Pelaksanaan
- Sebelum melakukan pekerjaan kontraktor harus mengajukan shop-drawing
untuk dilakukan pemerikasaan oleh konsultan pengawas mengenai konstruksi
rangka atap.
- Pemansangan gentek dipasng sedemikian rupa sehingga pasangan saling terkait
dang mengunci.
- Pemasangan bubungan dipasang dengan campuran 1pc : 3 ps.
- Sisa spesi pada waktu pemasangan bubungan harus segera dibersihkan agar
tidak terjadi penyumbatan pada talang dan pada permukaan genteng.
- Pemborong harus bertanggung jawab atas kerapian pemasangan dan kebocoran
pada atap hingga disetujui Pengawas.
Pasal 58
PEKERJAAN PLAFON
• Bahan-Bahan
- Plafon GRC Board atau setara
- Metal furing galvalum, hanger menggunakan track stang 4 mm ex Malcindo
atau setara
- List plafon gypsum
• Pelaksanaan
- Rangka plafon dari metal furing galvalum, hanger menggunakan track stang 4
mm dengan jarak sesuai standar produsen Malcindo atau yang setara.
- Penutup plafon dari GRC Board atau setara, dipasang dengan ukuran sesuai
gambar.
- Plafon harus rata, tanpa nat dan tidak menggelembung/melengkung.
- Semua bahan yang digunakan harus baru dan tidak cacat.
- Pada sudut plafon dengan dinding dipasang list gypsum.
- Pada nat plafon diberi isolasi plafont untuk mencegah retak.
- Penutupan plafon dapat dilaksanakan setelah semua pekerjaan yang ada di
bagian tersebut selesai dilaksanakan serta telah disetujui Direksi.
Pasal 59
PEKERJAAN ALUMUNIUM ,PENGUNCI , ACP DAN PARTISI
• Bahan-Bahan
- Bahan untuk kaca tempered sesuai dengan gambar, untuk floorhinge, lock case
dan door closer ex dorma atau setara dan Handle steinless steel. Ebelum
pemasangan semua bahan ditujukkan dahulu kepada direksi/ konsultan
pengawas.
- Kusen alumunium ukuran 4” ( sesuai dengan gambar) ex Indal atau setara.
- Pekerjaan daun pintu dan daun pintu kupu tarung menggunakan alaumunium
5” (sesuai gambar) dengan GRC tebal 9mm dengan finising HPL.
- Pekerjaan daun jendela kaca alumunium menggunakan kaca polos 5 mm.
- Pekerjaan partisi kusen alumunium menggunakan alumunium kusen 4”,
dengan GRC tebal 9mm dengan finising HPL.
- Pekerjaan pemasangan ACP (aluminium Composit Panel) menggunakan rangka
besi hollo 40x60, hollo 40x40, breket siku 40x40 dan brazing besi diameter 8
mm.
• Pelaksanaan
- Pemasangan kaca tempered dipasang sedemikian rupa sehingga pintu dapat
berfungsi dengan baik dan hasil pasangan rapi.
- Pintu dan jendela dibuat dalam beberapa tipe sesuai dengan gambar rencana,
bila terdapat kelainan bentuk antara gambar dan gambar detail Pemborong
harus melaporkan kepada Pengawas.
- Semua kusen pintu dan jendela dibuat dari aluminium dengan ukuran sesuai
gambar dan dilapisi seal dari karet mengelilingi kusen pintu dan jendela. Pada
rongga kusen pintu diberi kayu sebagai pengisi.
- Rangka daun pintu dari kayu kamper dan daun jendela dibuat dari aluminium
ukuran-ukuran untuk ambang daun pintu dan jendela sesuai gambar dan
harus disetujui Pengawas.
- Pemasangan daun pintu alumunium dipasang sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan gambar dan hasil pasangan harus rapi.
- Pemasangan engsel pintu, engsel jendela,grendel dan kunci sebelum dipasang
kontraktor harus menunjukkan dahulu pada direksi/ konsultan pengawas
untuk mendapat persetujuan.
- Seluruh pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan kusen aluminium
harus dilaksanakan oleh ahli dalam bidangnya, berdasarkan petunjuk pabrik.
Ketepatan ukuran didasarkan pada hasil pengukuran di tempat pekerjaan.
Pemasangan kaca pada bingkai aluminium harus menggunakan seal berupa
alur karet yang harus terjamin tidak bocor/tembus air.
- pemansangan ACP menggunakan rangka besi yang disambung dengan las dan
sipasang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan gambar. Sisa pengelasan
harus dirapikan dan di beri finishing cat meni.
- Pemasangan ACP dilakukan oleh ahli di bidangnya sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang maksimal.
- Seluruh pemasangan dinding partisi harus mengikuti ukuran dalam gambar dan
pengecekan di lapangan agar tidak mengalami kesulitan dalam penyetelan.
- Rangka dinding partisi menggunakan alumunium 4”
- Dinding partisi menggunakan GRC 9 mm dan dilapisi dengan HPL di kedua
sisinya.
- Kaca reyben tebal 5 mm ex Asahi atau setara.
- Dinding partisi tanpa nat. Dinding partisi berdiri di atas lantai keramik.
- Dinding partisi harus mudah dibongkar dan dipasang ulang di tempat lain.
- Sambungan partisi ke lantai dan dinding menggunakan Dyna Bolt.
- Pemasangan partisi dilakukan oleh ahlinya dan diwajibkan untuk berkoordinasi
dahulu dengan Pengawas.
- Pemborong harus bertanggung jawab atas hasil pekerjaan dan kerapian hingga
disetujui Pengawas.
• Syarat–Syarat Pelaksanaan
- Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh–contohnya kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
- Pengajuan / penyerahan harus disertai brosur / spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
- Apabila dianggap perlu, Direksi dapat meminta mengadakan tes–tes
laboratorium yang dilakukan terhadap contoh–contoh bahan yang diajukan
sebagai dasar persetujuan.
- Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
- Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah.
Engsel bawah di pasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas.
Engsel tengah dipasang di tengah–tengah antara kedua engsel tersebut.
- Handel pintu harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
- Setelah kunci terpasang, noda–noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.
- Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai setempat.
- Posisi pemasangan Lockcase dan Double Cylinder harus rapi dan benar serta
di ajukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
• Syarat Pemeliharaan
- Pemasangan hardware yang tidak rapih dan mengalami cacat atau terkena
noda pada permukaannya harus segera diperbaiki dan dibersihkan kembali.
- Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya, apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat
perbaikan pekerjaan ini maka kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus
segera diperbaiki atas biaya pemborong
• Bahan-Bahan
- Penutup lantai digunakan Penutup lantai Uk. 60 x 60 cm ex Granit atau
sekualitas dengan bagaian tepi dipasang plint col. Lantai KM & WC
menggunakan keramik ukuran 20 x 20 cm ex Platinum atau sekualitas,
sedangkan dinding menggunakan keramik 20 x 25 cm ex Platinum atau yang
sekualitas. Jenis, warna dan motif ditentukan kemudian dan harus mendapat
persetujuan Pengawas
- Bahan perekat dan pengisi nat sesuai warna lantai digunakan produk LEMKRA
atau setara yang disetujui oleh direksi.
• Pelaksanaan
- Adukan spesi untuk pemasangan lantai keramik adalah 1 pc : 3 ps.
- Keramik yang cacat menurut Pengawas tidak boleh dipasang.
- Pemasangan di semua lantai harus bernat 2 mm siku dan rata.
- Setelah pemasangan keramik harus dicor dengan semen yang warnanya sesuai
warna keramik yang dipasang. Semen pengisi dengan spesifikasi kekerasan ex
LEMKRA atau setara.
- Pemasangan keramik terpisah dengan tembok dan kolom serta diberi nat silikon
atau ex LEMKRA atau setara.
- Pemborong harus bertanggung jawab atas kerapian pemasangan dan kesamaan
warna serta kualitas keramik hingga disetujui Pengawas.
Pasal 61
PEKERJAAN SANITAIR
•Bahan-Bahan
- Perlengkapan untuk closet toilet menggunakan produk ex Ina, Toto atau setara
dan disetujui oleh Direksi.
- Perlengkapan jet washer dan Hanger towel menggunakan produk Toto atau
setara dan distujui oleh direksi.
- Kitchen zink dank ran menggunakan produk Royal atau setara dan disetujui oleh
Direksi.
- Pemasangan kran dan flor drain menggunakan produk Toto atau setara dan
• Pelaksanaan
- Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi beserta
persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang
tidak di setujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
- Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian, bahan pengganti
harus disetujui Direksi berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
- Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar–gambar yang
ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
cara pemasangan dan detail–detail sesuai gambar.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar Arsitektur dengan spesifikasi
dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Direksi.
- Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan / perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
- Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
- Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor,
selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
- Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi
dan lancar dipergunakannya.
- Kontraktor wajib mengadakan pembuatan mock–up untuk mendapatkan
persetujuan Direksi sebelum perkerjaan dimulai. Biaya pengadaan mock–up
menjadi tanggungan pemborong. Mock–up yang disetujui akan dipakai sebagai
bahan patokan pemeriksaan dan penerimaan hasil perkerjaan ini.
• Syarat Pemeliharaan
- Setiap pasangan pekerjaan sanitair yang rusak harus diperbaiki dengan cara–
cara yang dianjurkan oleh pabriknya.
- Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya.
- Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan lain,
maka kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki atas biaya
pemborong
• Pengamanan
- Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan sanitair selesai terpasang, harus dibiarkan
mengering dan selama itu tidak boleh dipergunakan.
- Sesudah pekerjaan sanitair terpasang harus dijaga terhadap kemungkinan
terkena cairan–cairan dan benda–benda lain yang mungkin bisa menimbulkan
cacat, noda–noda dan sebagainya.
Apabila hal ini terjadi Pemborong harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih
kembali seperti semula atas biaya Pemborong.
• Standard Penerimaan
- Setiap pekerjaan sanitair yang dipasang harus teliti pada posisinya dan rapat,
tidak bocor dan terjamin hubungan kerapihannya.
- Setiap pekerjaan sanitair harus dipasang lengkap dengan asesorisnya dan dapat
berfungsi dengan sempurna, tanpa cacat.
• Pengujian
- Pembuangan Air Kotor.
Seluruh sistem harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup plug agar
dapat diisi air sampai dengan lubang vent tertinggi. Sistem ini harus dapat
menahan air isian tersebut minimum satu jam, dan selama waktu itu airnya tidak
boleh turun lebih dari 10 cm, atau dengan pengujian hidrostatik 4 kg/cm² untuk
pipa cabang dan 6 kg/cm² untuk pipa induk. Bila Pemilik menginginkan
pengujian lain di samping cara di atas, maka Kontraktor harus melakukannya
tanpa tambahan biaya.
- Sistem Air Bersih.
Sebelum dipasang fixtures seluruh jaringan harus diuji dengan tekanan 8
kg/cm² untuk pipa sanitary, dan 12 kg/cm², biaya pengetesan serta alat-alat
yang diperlukan menjadi tanggung jawab Pemborong. Pengetesan pipa harus
disaksikan Pengawas, yang berita acaranya akan dibuat setelah hasilnya diterima
dan memenuhi syarat.
●Sistem Pemipaan.
Sistem Penyambungan Pipa.
Air bersih
Disini digunakan sambungan shock dari bahan yang sesuai dengan jenis
bahan pipanya. Agar tahan terhadap kebocoran, penyambungan pipa
direkatkan dengan lem secara homogen.Untuk pipa PVC sambungan lem
harus memakai lem berkualitas tinggi setara Wavin.
Air Kotor
Sambungan dari bahan yang sama dan diikat dengan lem/selvent cement bagi
penyambungan pipa induk juga bisa digunakan pengelasan bila diperlukan
pada kondisi-kondisi tertentu.
Katup-katup
Stop kran diletakkan di tiap ujung pipa suplai air bersih pada tiap lantai, di
pangkal pipa suplai keluar tandon atas, pipa kuras tandon atas.
Kran di bak mandi, wastafel, urinoir, menggunakan produk setara Toto.
Wastafel, urinoir, closet jongkok menggunakan produk setara Toto, warna
ditentukan kemudian.
Pasal 62
PEKERJAAN LISTRIK
• Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini ada pada seluruh ruangan bangunan meliputi pekerjaan
pemasangan Instalasi, Pemasangan Box MCB dan instalasinya, penangkal petir
dan pemasangan fitting lampu Down light.
Pekerjaan listrik dilaksanakan dengan menggunakan instalasi listrik baru
disambungkan ke instalasi lama yang sudah ada dengan perubahan dan
pemasangan kembali instalasi seperti pada gambar perencanaan.
• Persyaratan
a. Untuk keperluan ini pemborong dapat menugaskan pihak ketiga (instalatir)
yang mempunyai sertifikat dari PLN setempat dengan mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi secara tertulis.
b. Pemborong tetap bertanggung jawab atas pekerjaan instalasi yang dimaksud.
• Ukuran Isolasi
Untuk ukuran isolasi ditentukan antara 0.5 Ohm sampai 0.3 Ohm.
Kotak Sekering (Panel).
a. Kotak berkunci tersebut dari plat baja dengan ukuran sesuai dengan
perencanaan serta dilengkapi dengan sekring MCCB/MCB merk Merlin
Gerin /sejenis.
Pasal 63
PEKERJAAN PENGECATAN
• Bahan-bahan
- Cat tembok dan plafond untuk cat interior adalah ex Catylac khusus interior
atau yang sejenis dan setara. Pada cat bagian luar (eksterior) menggunakan cat
ex MOWILEX, Dulux, Propan atau setara dan harus mengandung watershield.
Bahan cat yang digunakan harus baru / asli dalam kaleng yang bagian luarnya
tahan cuaca dan masih disegel dalam kemasan, tidak pecah dan tidak bocor dan
telah mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan / Pengawas.
- Jenis dan warna yang belum tercantum akan ditentukan kemudian.
• Pelaksanaan
Persyaratan Pengecatan
1. Sebelum pelaksanaan kontraktor wajib melakukan percobaan atas semua
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan biaya percobaan ditanggung oleh
Kontraktor. Hasil percobaan tersebut harus diserahkan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan bagi
pelaksanaan pekerjaan.
2. Pekerjaan pengecatan tidak diperkenankan dilaksanakan dalam cuaca
lembab/hujan atau angin berdebu bertiup.
3. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat dan sebagainya, harus tersedia dari
kualitas/mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk melaksanakan pekerjaan
ini.
4. Semua pengecatan harus dilindungi agar terhindar dari benturan atau cat
lain akibat pekerjaan lain. Kontraktor wajib mengganti bagian-bagian yang
rusak tanpa tambahan biaya sampai pekerjaan tersebut disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas. Hal tersebut tidak dapat diajukan sebagai
pekerjaan tambahan.
Pasal 64
PENUTUP
1. Apabila dalam gambar maupun dalam RKS belum disebutkan suatu detail komponen
bangunan, tetapi dari segi fungsi maupun konstruksi harus ada, maka menjadi
kewajiban kontraktor untuk menyelenggarakannya namun harus terlebih dahulu
2. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan,
pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat "diselenggarakan
oleh pemborong" maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
3. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata
termasuk didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata
dalam RKS ini, haruslah diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai "hal"
yang disebutkan dan segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5. Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
pihak Direksi/ Pemberi Tugas, bila perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.
Hal-hal yang belum tercantum dalam Peraturan dan Syarat-Syarat ini akan daitur secara
musyawarah berdasarkan A.V. 1941 dan peraturan-peraturan lain yang lazim
dipergunakan dalam suatu Pekerjaan pemborongan bangunan sepanjang tidak
bertentangan dengan rencana kerja dan syarat-syarat ini
Mengetahui/ Menyetujui :
Kuasa Pengguna Anggaran
Lampiran Gambar :
REKAPITULASI BIAYA
BILL OF QUANTITY (BOQ)
A PEKERJAAN LANTAI II
I Pekerjaan Pasangan Rp -
II Pekerjaan Atap Rp -
III Pekerjaan Plafon Rp -
IV Pekerjaan Alumunium & Pengunci Rp -
V Pekerjaan Lantai Rp -
VI Pekerjaan Sanitair Rp -
VII Pekerjaan Instalasi Listrik Rp -
VIII Pekerjaan Pengecatan Rp -
JUMLAH Rp -
PPN 10% Rp -
JUMLAH
TOTAL Rp -
DIBULATKAN Rp -
TERBILANG :
…………………………….
Direktur
BADAN METEOROLOGI,
KLIMATOLOGI DAN
INSTANSI : GEOFISIKA
RENOVASI KANTOR STASIUN KLIMATOLOGI
PEKERJAAN : KARANGPLOSO
TA : 2016
I Pekerjaan Pasangan
1 Plesteran 357,18 m2
2 acian 357,18 m2
3 Benangan 364,20 m1
Sub Total I
II Pekerjaan Atap
Kuda2 ,1/2 kuda2 & jurai baja L
1 60.60.6 3.778,16 kg
9 Bumbungan 60,00 m1
Sub Total II
III Pekerjaan Plafon
Daun Pintu
Alumunium 80 x
2 210 5,00 bh
Daun Pintu
Alumunium 70 x
3 200 ( toilet ) 1,00 bh
Daun Pintu
Alumunium ( kupu
4 tarung ) 2,00 bh
Daun Jendela Kaca
5 Alumunium 19,45 m2
Sub Total IV
V Pekerjaan Lantai
Sub Total V
VI Pekerjaan Sanitair
Sub Total VI
VII Pekerjaan Instalasi Listrik
3 Waterproving 56,13 m2
Coating batu
4 andesit 13,60 m2
total -
1 m2
Menurunkan
atap genteng
lama -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
total -
1 m2
Menurunkan
atap genteng
lama -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
total -
jika tidak
dengan
membersihka
n 1/4 x total -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
PERSIAPAN
JUMLAH - - -
DIBULATKAN
Pemasangan
6 1,00 m1 Bouwplank
SNI-
2007 Bahan :
@
Rp
I.6.4 0,0120 M³ Kayu 5/7 . - -
@
Paku Biasa 2'' - Rp
0,0200 Kg 5'' . - -
@
Kayu Papan Rp
0,0070 M³ 3/20 meranti . - -
Upah :
@
Rp
0,1000 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,1000 oh Tukang Kayu . - -
@
Kepala tukang Rp
0,0100 oh Kayu . - -
@
Rp
0,0050 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
TANAH
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Urug kembali
8 1,00 m3 bekas galian
SNI-
2002 Upah :
@
Rp
0,1920 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,0190 oh Mandor . - -
JUMLAH - -
DIBULATKAN -
Mengurug
9 1,00 m3 pasir urug
SNI- Bahan
2007 :
@
Rp
1,2000 m3 Pasir urug . - -
Upah :
@
Rp
0,3000 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,0100 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
PONDASI
Pasangan pondasi
10 1,00 m3 batu kosong
Bahan
SNI :
@
Rp
6.14 1,2000 m3 Batu belah . - -
03- @
2836- Rp
2007 0,3000 m3 Pasir urug . - -
Upah :
@
Rp
0,3900 org Tukang batu . - -
@
Kepala tukang Rp
0,0390 org batu . - -
@
0,7800 org Pekerja Rp - -
.
@
Rp
0,0390 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
DINDING
.
Upah :
@
Rp
0,3000 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,1000 oh Tukang batu . - -
@
Rp
0,0100 oh Kepala tukang . - -
@
Rp
0,0150 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang dinding
14 1,00 m2 batu andhesit
Bahan
SNI :
@
Rp
6.74 1,0500 m2 Batu andhesit . - -
@
###### Rp
# kg PC . - -
@
Rp
0,0350 m3 Pasir pasang . - -
Upah :
@
Rp
0,3500 org Tukang batu . - -
@
Kepala tukang Rp
0,0350 org batu . - -
@
Rp
0,6500 org Pekerja . - -
@
Rp
0,0300 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
BETON
@
Rp
0,0250 oh Kepala tukang . - -
@
Rp
0,0800 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Rp - -
.
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
@
Rp
1,4000 oh Tukang besi . - -
@
Rp
0,5700 oh Kepala tukang . - -
@
Rp
0,2500 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Rp - -
.
@
Rp
2,50 oh Tukang kayu . - -
@
Rp
1,40 oh Tukang besi . - -
@
Rp
0,46 oh Kepala tukang . - -
@
Rp
0,21 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Upah :
@
Rp
5,00 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,35 oh Tukang batu . - -
@
Rp
2,25 oh Tukang kayu . - -
@
Rp
1,40 oh Tukang besi . - -
@
Rp
0,41 oh Kepala tukang . - -
@
Rp
0,20 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Rp - -
.
@
Rp
8,0000 Btg Dolken . - -
Upah :
@
Rp
5,0000 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,3500 oh Tukang batu . - -
@
Rp
2,2500 oh Tukang kayu . - -
@
Rp
1,4000 oh Tukang besi . - -
@
Rp
0,4050 oh Kepala tukang . - -
@
Rp
0,2020 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
@
Rp
0,78 M³ Koral beton . - -
Upah :
@
Rp
4,25 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,35 oh Tukang batu . - -
@
Rp
1,56 oh Tukang kayu . - -
@
Rp
1,40 oh Tukang besi . - -
@
Rp
0,33 oh Kepala tukang . - -
@
Rp
0,17 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
@
Rp
0,0200 oh Tukang Batu . - -
@
Rp
0,0200 oh Tukang Kayu . - -
@
Tukang Rp
0,0200 oh Besi/Baja . - -
@
Kepala Rp
0,0060 oh Tukang Batu . - -
@
Rp
0,0090 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Upah :
@
Rp
5,6000 Oh Pekerja . - -
@
Rp
0,3500 Oh Tukang Batu . - -
@
Rp
2,3000 Oh Tukang Kayu . - -
@
Rp
1,4000 Oh Tukang Besi . - -
@
Kepala Tukang Rp
0,4050 Oh Batu . - -
@
Rp
0,2020 Oh Mandor . - -
Up
ah -
JUMLAH -
DIBULATKAN -
.
@
32,000 Rp
0 unit Scafolding . - -
-
Upah :
@
Rp
5,6000 Oh Pekerja . - -
@
Rp
0,3500 Oh Tukang Batu . - -
@
Rp
2,3000 Oh Tukang Kayu . - -
@
Rp
1,4000 Oh Tukang Besi . - -
@
Kepala Tukang Rp
0,4050 Oh Batu . - -
@
Rp
0,2020 Oh Mandor . - -
Up
ah -
JUMLAH -
DIBULATKAN -
-
Upah :
@
Rp
5,6000 Oh Pekerja . - -
@
Rp
0,3500 Oh Tukang Batu . - -
@
Rp
2,3000 Oh Tukang Kayu . - -
@
Rp
1,4000 Oh Tukang Besi . - -
@
Kepala Tukang Rp
0,4050 Oh Batu . - -
@
Rp
0,2020 Oh Mandor . - -
Up
ah -
JUMLAH -
DIBULATKAN -
PEKE
RJAA
N
PLESE
RAN
@
Rp
0,0150 oh Kepala tukang . - -
@
Rp
0,0150 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
27 1,00 m1 Sponengan
Bahan
AK :
@
Rp
0,3600 kg PC . - -
@
Rp
0,0009 m3 Pasir pasang . - -
Upah :
@
Rp
0,0900 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,0300 oh Tukang batu . - -
@
Rp
0,0030 oh Kep. Tk. Batu . - -
@
Rp
0,0045 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Memasang
28 1,00 m2 acian
SNI- Bahan
2007 :
@
Portland Rp
3,5000 kg Cement . - -
Upah :
@
Rp
0,0330 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,0033 oh Tukang batu . - -
@
0,0700 oh Kepala tukang Rp - -
.
@
Rp
0,0100 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
PENUTUP
LANTAI
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
@
Portland Rp
8,1900 kg Cement . - -
@
Rp
0,0450 m3 Pasir Pasang . - -
@
Rp
1,6200 kg Semen warna . - -
Upah :
@
Rp
0,7000 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,3500 oh Tukang batu . - -
@
Rp
0,0350 oh Kepala tukang . - -
@
Rp
0,0350 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
ATAP DAN
LANGIT-
LANGIT
Pasang
33 1,00 m2 genteng lama
H.2 Bahan :
@
###### Rp
# bh Genteng lama . - -
Upah :
org Tukang batu @
0,1000 Rp - -
.
@
Rp
0,0100 org Kep. Tk. Batu . - -
@
Rp
0,2000 org Pekerja . - -
@
Rp
0,0100 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang bubungan
34 1,00 m1 genteng
H.6 Bahan :
@
Bubungan Rp
5,0000 bh genteng . - -
@
Rp
0,0152 m3 Pasir pasang . - -
@
Rp
1,5240 kg PC . - -
Upah :
@
Rp
0,2000 org Tukang batu . - -
@
Rp
0,0200 org Kep. Tk. Batu . - -
@
Rp
0,4000 org Pekerja . - -
@
Rp
0,0200 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
.
@
Rp
0,0500 roll Kasa gypsum . - -
@
Tepung Rp
0,4500 kg gypsum . - -
@
Rp
0,0030 kg Alkasit . - -
@
Rp
0,1500 kg Paku skrup . - -
@
Kawat Rp
5,0000 m1 penggantung . - -
Upah :
@
Rp
0,2400 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,3700 oh Tukang kayu . - -
@
Kepala tukang Rp
0,0370 oh kayu . - -
@
Rp
0,0120 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
@
Rp
0,1125 org Pekerja . - -
@
Rp
0,0065 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
PENGECATA
N
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pengecatan
38 1,00 m2 Genteng
Bahan
:
@
Rp
0,3600 kg Cat Genteng . - -
Upah :
@
Rp
0,0200 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,0630 oh tukang cat . - -
@
Kepala tukang Rp
0,0063 oh cat . - -
@
Rp
0,0025 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
.
Upah :
@
Rp
0,0450 oh Pekerja . - 0
@
Rp
0,0650 oh Tukang Cat . - 0
@
Rp
0,0050 oh Kepala Tukang . - 0
@
Rp
0,0020 oh Mandor . - 0
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
SANITASI
Memasang kloset
42 1,00 bh duduk/monoblock
Bahan
:
@
Kloset duduk / Rp
SNI 1,0000 bh monoblock . - -
@
Harga kloset Rp
6.1 6% x (Perlengkapan) . - -
Upah :
@
Rp
1,1000 org Tukang batu . - -
@
Kepala tukang Rp
0,0010 org batu . - -
@
Rp
3,3000 org Pekerja . - -
@
Rp
0,1600 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Memasang
43 1,00 bh wastafel
Bahan
SNI :
@
Rp
6.5 1,0000 bh Wastafel . - -
@
Harga wastafel Rp
12% x (Perlengkapan) . - -
@
Rp
6,0000 kg PC . - -
@
Rp
0,0100 m3 Pasir pasang . - -
Upah :
@
Rp
1,4500 org Tukang batu . - -
@
Kepala tukang Rp
0,1500 org batu . - -
@
Rp
1,2000 org Pekerja . - -
org Mandor @
0,1000 Rp - -
.
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Memasang pipa
44 1,00 m1 PVC diameter 1"
Bahan
SNI :
@
Rp
6.27 1,2000 m1 Pipa PVC . - -
@
Harga pipa Rp
35% x (Perlengkapan) . - -
Upah :
@
Rp
0,0600 org Tukang batu . - -
@
Kepala tukang Rp
0,0060 org batu . - -
@
Rp
0,0360 org Pekerja . - -
@
Rp
0,0018 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
@
Rp
0,0410 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
.
@
Rp
0,0027 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
75.000, 75.000,
JUMLAH - 00 00
75.000,
DIBULATKAN 00
.
@
Rp
0,0100 org Pekerja . - -
@
Rp
0,0050 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Memasang
51 1,00 bh floor drain
Bahan
SNI :
@
Rp
6.35 1,0000 bh Floor drain . - -
Upah :
@
Rp
0,1000 org Tukang batu . - -
@
Kepala tukang Rp
0,0100 org batu . - -
@
Rp
0,0100 org Pekerja . - -
@
Rp
0,0050 org Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
KUSEN DAN KACA
Upah :
@
Rp
0,1500 Oh Pekerja . 0,00 0,00
@
Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . 0,00 0,00
@
Kepala Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . 0,00 0,00
@
Rp
0,0008 Oh Mandor . 0,00 0,00
JUMLAH - - -
Juml
DIBULATKAN ah = Rp. -
Pasang Pintu P1
53 1,00 Unt kaca tempered
SNI-
2002 Bahan:
@
Rp
7,5600 m2 Kaca tempered . - -
@
Floorhinge Rp
4,0000 set dorma . - -
Handle @
2,0000 set steinless Rp - -
.
@
Lockcase Rp
1,0000 set dorma . - -
@
Door closer Rp
2,0000 set dorma . - -
Upah :
@
Rp
0,6250 oh Pekerja . - -
@
Rp
6,2500 oh Tukang . - -
@
Rp
0,6250 oh Kepala tukang . - -
@
Rp
0,0313 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Daun Pintu
Alumunium 80 x
54 1,00 Unt 210
SNI- Bahan
2002 :
Frame @
Aluminium Rp
6,6000 m' Brown 5" . - -
@
Rp
0,1500 x Perlengkapan . - -
@
Rp
3,3600 m2 GRC 9mm . - -
@
Rp
3,3600 m2 HPL . - -
@
Rp
3,0000 psg Engsel pintu . - -
@
Selot kunci Rp
1,0000 set pintu . - -
Upah :
@
Rp
0,1500 Oh Pekerja . - -
@
Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . - -
@
Kepala Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . - -
@
Rp
0,0008 Oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Frame @
Aluminium Rp
6.20 6,1000 m' Brown 5" . - -
03- @
3434- Rp
2002 0,1500 x Perlengkapan . - -
@
Rp
2,8000 m2 GRC 9mm . - -
@
Rp
2,8000 m2 HPL . - -
@
Rp
3,0000 psg Engsel pintu . - -
@
Selot kunci Rp
1,0000 set pintu . - -
Upah :
@
Rp
0,1500 Oh Pekerja . 0,00 -
@
Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . 0,00 -
@
Kepala Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . 0,00 -
@
Rp
0,0008 Oh Mandor . 0,00 -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
@
Rp
0,1500 Oh Pekerja . - 0
@
Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . - 0
@
Kepala Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . - 0
@
Rp
0,0008 Oh Mandor . - 0
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Partisi Kusen
58 1,00 m2 Aluminium
Bahan
SNI :
@
Aluminium Rp
6.20 4,0000 m' Brown 4" . - -
03- @
3434- Rp
2002 0,1500 x Perlengkapan . - -
@
Rp
2,0000 m2 GRC 9mm . - -
@
Rp
2,0000 m2 HPL . - -
@
Kaca reybend Rp
1,0000 m2 5 mm . - -
Upah :
@
Rp
0,1500 Oh Pekerja . 0,00 -
@
Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . 0,00 -
@
Kepala Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . 0,00 -
@
Rp
0,0008 Oh Mandor . 0,00 -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
59 m2 Pasang ACP t
1,00 = 3 mm
Bahan
:
Las Rangka @
hollo besi 40 x Rp
0,6594 kg 60 . - -
Las Rangka @
hollo besi 40 x Rp
6,0280 kg 40 . - -
@
Las Braket siku Rp
10,960 kg besi 40 x 40 . - -
@
Brazing besi Rp
1,1139 kg dia. 8 . - -
@
Rp
0,0250 tube Sealent . - -
@
Rp
16,000 bh Sekrup drilling . - -
@
Rp
8,0000 set Braket ACP . - -
Alluminium @
Composite Rp
1,0000 m2 Panel . - -
@
Rp
0,3000 % Alat bantu . - -
Upah :
@
Rp
0,1500 Oh Pekerja . - 0
@
Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . - 0
@
Kepala Tukang Rp
0,0150 Oh Aluminium . - 0
@
Rp
0,0008 Oh Mandor . - 0
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang kaca,
60 1,00 m2 tebal 5 mm
Bahan
:
@
Rp
1,1000 m2 Kaca . 0 -
Upah :
@
Tukang Rp
0,1500 org Aluminium . 0 0
@
Kepala tukang Rp
0,0150 org aluminium . 0 0
@
Rp
0,0150 org Pekerja . 0 0
@
Rp
0,0008 org Mandor . 0 0
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
PEKERJAAN
GANTUNGAN
Pasang Slot
61 1,00 bh Pintu Standart
SNI- Bahan
2002 :
@
slot pintu Rp
1,0000 set Standart . - -
Upah :
@
Rp
0,0200 oh Pekerja . - 0
@
Tukang Rp
0,2000 oh Alumunium . - 0
@
Kepala Tukang Rp
0,0200 oh Alumunium . - 0
@
Rp
0,0010 oh Mandor . - 0
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang
62 1,00 bh Engsel Pintu
SNI- Bahan
2002 :
@
Rp
1,0000 bh Engsel Pintu . - -
Upah :
oh Pekerja @ 0
0,0150 Rp -
.
@
Tukang Rp
0,1500 oh Alumunium . - 0
@
Kepala Tukang Rp
0,0150 oh Alumunium . - 0
@
Rp
0,0008 oh Mandor . - 0
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang Engsel
63 1,00 bh Jendela (Pivot)
SNI- Bahan
2002 :
@
Engsel Jendela Rp
1,0000 bh (Pivot) . - -
Upah :
@
Rp
0,0100 oh Pekerja . - 0
@
Tukang Rp
0,1000 oh Alumunium . - 0
@
Kepala Tukang Rp
0,0100 oh Alumunium . - 0
@
Rp
0,0005 oh Mandor . - 0
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang
Grendel
64 1,00 bh Jendela
SNI- Bahan
2002 :
@
Grendel Rp
1,0000 bh Jendela . - -
Upah :
@
Rp
0,0100 oh Pekerja . - 0
Tukang @
0,1000 oh Alumunium Rp - 0
.
@
Kepala Tukang Rp
0,0100 oh Alumunium . - 0
@
Rp
0,0005 oh Mandor . - 0
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang Hak
65 1,00 set Angin
SNI- Bahan
2002 :
@
Rp
1,0000 bh Hak Angin . - -
Upah :
@
Rp
0,0200 oh Pekerja . - 0
@
Tukang Rp
0,2000 oh Alumunium . - 0
@
Kepala Tukang Rp
0,0200 oh Alumunium . - 0
@
Rp
0,0100 oh Mandor . - 0
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Grendel Tanam
66 1,00 set Kupu tarung
SNI- Bahan
2002 :
@
Grendel Rp
1,0000 bh Tanam . - -
Upah :
@
Rp
0,0050 oh Pekerja . - 0
@
Tukang Rp
0,5000 oh Alumunium . - 0
@
Kepala Tukang Rp
0,0050 oh Alumunium . - 0
oh Mandor @ 0
0,0025 Rp -
.
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pekerjaan
68 1,00 kg Pengelasan
Bahan :
@
Rp
1,1000 kg Bahan besi . - -
Upah :
@
Rp
0,0576 oh Tukang. Las . - -
@
Kepala Tukang Rp
0,0053 oh Las . - -
@
Rp
0,1200 oh pekerja . - -
@
0,0005 oh mandor Rp - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang
Rangka Atap
69 1,00 KG Besi
@
Rp
1,150 kg Besi Profil . - -
@
Rp
0,080 kg Meni Besi . - -
@
Tukang Las Rp
0,060 oh Konstruksi . - -
@
Kepala Tukang Rp
0,006 oh Besi . - -
@
Rp
0,060 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,003 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang
70 1,00 bh Anggkur
SNI -
2013 Bahan :
@
Rp
2,0400 bh Besi angkur . - -
Upah :
@
Rp
0,0200 oh Pekerja . - -
@
Rp
0,0300 oh Tukang Besi . - -
@
Rp
0,0060 oh Kepala Tukang . - -
@
Rp
0,0003 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang
72 1,00 unit Sekreing MCB
SNI-
2013 Bahan :
@
Rp
1,0000 bh Sekering MCB . - -
Upah :
@
Pembantu Rp
0,2400 oh tukang . - -
@
Rp
0,1200 oh Tukang Lsitrik . - -
@
Rp
0,3000 oh Tukang Batu . - -
@
0,0300 oh Kepala Tukang Rp - -
.
@
Rp
0,0250 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang Box
73 1,00 unit MCB Presto
SNI-
2013 Bahan :
@
Rp
1,0000 Bh Box MCB . - -
@
MCB 1 phase 6 Rp
1,0000 Bh + 10 A . - -
Upah :
@
Pembantu Rp
0,2400 oh tukang . - -
@
Rp
0,1200 oh Tukang Lsitrik . - -
@
Rp
0,3000 oh Tukang Batu . - -
@
Rp
0,0300 oh Kepala Tukang . - -
@
Rp
0,0250 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang Titik
74 1,00 ttk Lampu
SNI-
2013 Bahan :
@
Rp
1,0000 unit Fitting . - -
@
Rp
1,0000 Ljr Pipa pralon 5/8 . - -
@
Kabel NYM Rp
5,0000 Mtr 2x1,5 mm . - -
@
2,0000 Bj Isolator Rp - -
.
@
Rp
1,0000 Bj T doos PVC . - -
Upah :
@
Pembantu Rp
0,4000 oh tukang . - -
@
Rp
0,2000 oh Tukang Lsitrik . - -
@
Rp
0,1000 oh Tukang Batu . - -
@
Rp
0,0250 oh Kepala Tukang . - -
@
Rp
0,0130 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang Saklar
75 1,00 unit Tunggal
SNI-
2013 Bahan :
@
Rp
1,0000 bh Saklar tunggal . - -
@
Rp
1,0000 Ljr Pipa pralon 5/8 . - -
@
10,000 Kabel NYA Rp
0 Mtr 1x1,5 mm . - -
@
Rp
3,0000 Bj Isolator . - -
@
Rp
1,0000 Bj Inbouw doos . - -
Upah :
@
Pembantu Rp
0,2400 Oh tukang . - -
@
Rp
0,1200 Oh Tukang Lsitrik . - -
@
Rp
0,3000 Oh Tukang Batu . - -
@
0,0300 Oh Kepala Tukang Rp - -
.
@
Rp
0,0250 Oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang Saklar
76 1,00 unit Ganda
SNI-
2013 Bahan :
@
Rp
1,0000 unit Saklar ganda . - -
@
Rp
1,0000 Ljr Pipa pralon 5/8 . - -
@
10,000 Kabel NYA Rp
0 Mtr 1x1,5 mm . - -
@
Rp
4,0000 Bj Isolator . - -
@
Rp
1,0000 Bj Inbouw doos . - -
Upah :
@
Pembantu Rp
0,2400 oh tukang . - -
@
Rp
0,1200 oh Tukang Lsitrik . - -
@
Rp
0,3000 oh Tukang Batu . - -
@
Rp
0,0300 oh Kepala Tukang . - -
@
Rp
0,0250 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
Pasang Stop
77 1,00 unit Kontak
SNI-
2013 Bahan :
@
1,0000 unit Stop Kontak Rp - -
.
@
Rp
1,0000 Ljr Pipa pralon 5/8 . - -
@
10,000 Kabel NYA Rp
0 Mtr 1x1,5 mm . - -
@
Rp
3,0000 Bj Isolator . - -
@
Rp
1,0000 Bj Inbouw doos . - -
Upah :
@
Pembantu Rp
0,2400 oh tukang . - -
@
Rp
0,1200 oh Tukang Lsitrik . - -
@
Rp
0,3000 oh Tukang Batu . - -
@
Rp
0,0300 oh Kepala Tukang . - -
@
Rp
0,0250 oh Mandor . - -
JUMLAH - - -
DIBULATKAN -
I Pekerjaan Persiapan
Sub Total I -
II Pekerjaan Tanah
Sub Total II -
III Pekerjaan Pasangan
2 Anstampeng 10,28 m3 - -
5 Plesteran 562,52 m2 - -
6 acian 562,52 m2 - -
7 Benangan 577,80 m1 - -
8,10 -
1 Pondasi Setempat 1,50 x 1,50 m m3 -
0,77 -
2 Pondasi Setempat 0.80 x 0.80 m3 -
2,44 -
3 Sloof 15/20 m3 -
17,10 -
4 Kolom Struktur 50/50 m3 -
2,56 -
5 Kolom Struktur 40/40 m3 -
0,36 -
6 Kolom Struktur 15/30 m3 -
15,84 -
7 Balok 30/60 m3 -
10,80 -
8 Balok 20/40 m3 -
0,32 -
9 Balok 15/30 m3 -
24,72 -
10 Plat Lantai t = 12 cm m3 -
2,17 -
11 Plat Kanopi t= 8 cm m3 -
1,32 -
12 Plat Tangga + Pondasi m3 -
-
13 Kolom Praktis 88,00 m1 -
-
14 Ring Balk & balok latai 1,04 m3 -
-
15 Plat talang + Listplank beton 1,72 m3 -
-
16 Lantai Kerja 1,78 m3 -
-
17 Meja dapur 0,25 m3 -
Sub Total IV -
Total Pekerjan I - IV -
V Pekerjaan Atap
9 Bumbungan 13,16 m1 - -
Sub Total V -
VI Pekerjaan Plafon
Sub Total VI -
Pekerjaan
Alumunium &
VII Pengunci
-
1 Pasang keramik Lt Km 20/20 5,25 m2 -
-
2 Pasang keramik Dinding 20/25 28,00 m2 -
-
3 Pasang keramik Lantai 40/40 208,52 m2 -
-
4 Plint Kol 122,00 m1 -
-
1 Pasang Closed Duduk (lengkap) 2,00 bh -
-
2 Jet washer 2,00 bh -
-
3 Hanger Towel 2,00 bh -
-
4 Pasang Wastafel 2,00 bh -
Sub Total IX -
Pekerjaan Instalasi
X Listrik
-
1 MCB 2,00 Unit -
-
2 Box Presto 1,00 Unit -
-
3 Pasang titik Lampu 47,00 ttk -
-
4 Pasang Saklar Tunggal 7,00 unit -
-
5 Pasang Saklar Ganda 9,00 bh -
-
6 Pasang Stop Kontak 24,00 bh -
Sub Total X -
Pekerjaan
XI Pengecatan
-
1 Pengecatan Dinding 588,12 m2 -
-
2 Pengecatan Plafon 281,04 m2 -
-
3 Pengecatan Genteng 22,45 m2 -
-
4 Waterproving 28,56 m2 -
-
5 Coating batu andesit 98,05 m2 -
Sub Total XI -
Total (V - XI) -
Total I - XI ( Lantai I ) -
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi,
laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat
umum.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah
harga sebelum PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
3
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
4
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
5
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata
Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
6
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Daftar Rekapitulasi
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatangan surat perjanjian. Kegagalan Saudara untuk menerima
penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
perubahannya dan aturan turunannya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PELAKSANAAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan __________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. _______________ tanggal
________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima
Jaminan atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan _______________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan
Kontrak No. _______________ tanggal _____________________ dari
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PEMELIHARAAN
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]