Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REPORT

1. Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia


2. Demokrasi Pancasila dalam Perspektif Sejarah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Syuratty Astuti Rahayu Mananlu, S.Pd., SH., MH

Disusun Oleh :

Nama: Ayu Dearmas Purba

Nim : 3193331009

Kelas: B Geografi 2019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa. yang telah memberikan berkat dan
karunia yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun
yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Journal Report ” .Tujuan saya menulis makalah
ini ialah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah “Pendidikan Pancasila”. Jika dalam penulisan
makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka kepada
para pembaca, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi- koreksi yang telah dilakukan.
Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan mereview journal ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca

Medan, April 2021

AYU DEARMAS PURBA

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
1.1 Rasionalisasi Pentingya CJR .................................................................................................... 4
1.2 Tujuan CJR.................................................................................................................................... 4
1.3 Manfaat ......................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
2.1 Identitas Jurnal ........................................................................................................................... 5
A. Jurnal Utama................................................................................................................................ 5
B. Jurnal Pembanding....................................................................................................................... 5
2. 2 Ringkasan Jurnal........................................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................. 10
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN JURNAL ...................................................................................... 10
3.1 Kelebihan Jurnal .................................................................................................................... 10
3.2 Kekurangan Jurnal ................................................................................................................. 10
BAB IV ................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
4.1 KESIMPULAN ...................................................................................................................... 11
4.2 SARAN .................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 12

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingya CJR
Dalam Critikal Journal Review ini mahasiswa dituntut untuk mengkritisi beberapa
journal,dan meringkas menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dipahami oleh
mahasiswa yang melakukan critikal journal review ini, termasuk didalamnya mengerti akan
kelemahan dan keunggulan journal. Pembuatan tugas critikal journal review ini juga melatih,
menambah, serta menguatkan pemahaman mahasiswa betapa pentingnya mengkritikalisasi suatu
karya yang ada berdasarkan faktual, sehingga terciplah mahasiswa-mahasiswa berkarakter logis.

1.2 Tujuan CJR


Adapun tujuan penulisan yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa saja yang dibahas didalam jurnal yang di review.
2. Untuk menyelesaikan tugas KKNI.

1.3 Manfaat
1. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal
2. Dapat mengetahui bagamana jurnal yang baik dan benar.
3. Dapat mengetahui bagaimana teknik-teknik dalam penulisan suatu jurnal.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Identitas Jurnal

A. Jurnal Utama
Judul Jurnal : Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia
Nama Pengarang : Ida Bagus Brata, Ida Bagus Nyoman Wartha
Jenis Jurnal : Jurnal Santiaji Pendidikan
Penerbit : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas mahasaraswati
Denpasar
Volume : Volume 7, Nomor 1
Tahun Terbit 2017
ISSN : 2087-9016

B. Jurnal Pembanding
Judul Jurnal : Demokrasi Pancasila dalam Perspektif Sejarah
Nama Pengarang : Ajat Sudrajat
Jenis Jurnal : Jurnal-jurnal Ilmu Sosial dan Humanora
Volume : Vol. 6, No. 1
Tahun Terbit 2016
ISSN : 1907-6258
DOI : https://doi.org/10.21831/moz.v8i1.10763

2. 2 Ringkasan Jurnal
A. Ringkasan Jurnal Utama

Abstrak

Kajian ini mengusulkan urgensi dari Citra Ideal Manusia Indonesia (Citra Ideal Manusia
Indonesia) di Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dalam Konstruk Filsafat
Indonesia Pendidikan Nasional. Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Indonesi diharapkan
bersifat dinamis dan kerangka kontekstual dalam perkembangan teori, praksis sistem pendidikan
dan kebangsaan, serta acuan dalam memecahkan masalah pendidikan nasional dari sudut
pandang filosofis. Jenis kajian ini bersifat filosofis studi, yaitu studi hermeneutis. Tujuan dari
penelitian ini adalah karya para "founding fathers" (khususnya Bung Karno) Pancasila, dan karya
Ki Hadjar Dewantara, Notonagoro dan Driyarkara tentang Filsafat Pancasila, tentang pendidikan
dan kebangsaan, serta berdialog dengan karya-karya tokoh terkait lainnya, dan refleksi atas
berbagai masalah filosofis pendidikan nasional. Metodologi yang digunakan adalah hermeneutis
dialektika. Hasil penelitian menunjukkan Urgensi Pancasila sebagai falsafah dasar bangsa

5
Indonesia. Itu citra ideal manusia Indonesia merupakan fokus utama pembangunan dan
penyelenggaraan bangsa Indonesia sistem Pendidikan.

Pendahuluan

Dalam dekade terakhir, diamati di berbagai bidang termasuk pendidikan bahwa


pemikiran teknis telah menggantikan dasar dan pemikiran komprehensif. Selain itu, berbagai
upaya reformasi pendidikan nampaknya lebih cenderung tambal sulam dan parsial, disintegrasi,
tidak kokoh dibangun sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Untuk
menerapkan Pendidikan nasional, khususnya dalam membina upaya reformasi pendidikan
nasional, perlu adanya acuan filosofis, yaitu konstruk filosofis Pendidikan Nasional Pancasila,
sebagai pemberi jalan mengetahui citra ideal masyarakat Indonesia yang dapat menjadi acuan
pencapaian pendidikan kebangsaan.

Perkembangan Filsafat Pendidikan Nasional Indonesia yaitu Filsafat Nasional Pancasila


Pendidikan diharapkan berperan sebagai sumber teori dan praktik nasional yang kontekstual dan
dinamis pendidikan di Indonesia.

Antisipatif berarti tanggap terhadap apa yang akan datang untuk mengambil tindakan
progresif; reflektif, kontemplasi diri berarti menegakkan kejelasan intelektual dan tanggung
jawab moral; rejuvenative, artinya peremajaan iman, konsep dan implementasi falsafah
pendidikan nasional Pancasila.

Pernyataan masalah

Pandangan Pancasila tentang kenyataan, manusia, pengetahuan dan nilai mengandung


makna bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembang potensi siswa untuk menjadi manusia
yang beriman, berbudi luhur, sehat, berilmu, kretif dan menjadi warga negara yang demokratis
dan akuntabel. Demikianlah sistem filsafat, teori, pengajaran, praktik Pendidikan nasional
pancasila harus diatur sedemikian rupa sehingga menjadi kebijakan tunggal untuk menyelesaikan
permasalahan bangsa pendidikan, dan membangun citra ideal manusia Indonesia.

Tujuan Studi

Tulisan ini bertujuan mengkaji sejarah perumusan Pancasila menjadi azas dasar falsafah
negara dan pemersatu bangsa. Metode yang digunakan adalah studikepustakaan, yaitu rangkaian
kegiatan mencari, membaca, mencatat, menelaah laporan-laporan, dan bahan pustaka yang
memuat teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam mengungkapkan peristiwa masa
lampau. Hasil kajian menunjukkan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia
bukanlah hadiah dari Belanda ataupun Jepang. Kemerdekaan diraih melalui perjuangan panjang
penuh liku-liku dengan pengorbanan harta benda, jiwa, dan raga. Pada 17-08-1945 merupakan
titik kulminasi perjuangan bangsa. Kemerdekaan secara de facto belum cukup, dukungan dan
pengakuan dunia internasional (de yure) sangat dibutuhkan. Salah satu syarat untuk diakui oleh

6
dunia internasional, bahwa negara merdeka itu wajib memiliki Dasar Negara dan UUD Negara.
Perumusan Pancasila sebagai calon Dasar Negara dimulai melalui sidang BPUPKI. Usulan calon
Dasar Negara telah disampaikan oleh tokoh-tokoh dihadapan sidang pertama BPUPKI. Pada
sidang kedua disampaikan hasil rumusan Pancasila oleh Panitia sembilan yang lazim dikenal
sebagai Piagam Jakarta. Susunan Pancasila, terutama sila pertama dalam Piagam Jakarta
diusulkan untuk diganti, sehingga menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. UUD 1945 dan
Pancasila disahkan oleh PPKI menjadi Dasar Negara, pemersatu, dan rumah bersama bangsa
Indonesia.

Tujuan dari penelitian ini adalah menyimpulkan Citra Ideal Manusia Indonesia dalam
Konstruksi Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila, yaitu mengkonstruksi Filsafat Pendidikan
Nasional Indonesia yang diharapkan menjadi muara acuan dalam pembentukan Manusia
Indonesia. Konstruksi Filosofis Bangsa Pancasila Pendidikan akan dinamika upaya
pengembangan teori kerangka kontekstual, sistem pendidikan nasional dan praksis, serta sebagai
acuan penyelesaian masalah pendidikan nasional dari segi filosofis.

Metodologi

Metode penelitian yang digunakan adalah hermeneutika dialektika. Analisis data


penelitian ini digunakan pendekatan dialektika hermeneutik (Gbr. Madison, 1988: 29-30) yang
unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: (1). Koherensi, (2) pemahaman, (3) penetrasi, (4)
akurasi, (5) kelayakan, (6) kontekstualisasi, (7) sintesis, dan (6) Bernada.

Hasil dan Diskusi

Kajian ini mengusulkan urgensi dari Citra Ideal Manusia Indonesia (Citra Ideal Manusia
Indonesia) di Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dalam Konstruk Filsafat
Indonesia Pendidikan Nasional. Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Indonesi diharapkan
bersifat dinamis dan kerangka kontekstual dalam perkembangan teori, praksis sistem pendidikan
dan kebangsaan, serta acuan dalam memecahkan masalah pendidikan nasional dari sudut
pandang filosofis. Jenis kajian ini bersifat filosofis studi, yaitu studi hermeneutis. Tujuan dari
penelitian ini adalah karya para "founding fathers" (khususnya Bung Karno) Pancasila, dan karya
Ki Hadjar Dewantara, Notonagoro dan Driyarkara tentang Filsafat Pancasila, tentang pendidikan
dan kebangsaan, serta berdialog dengan karya-karya tokoh terkait lainnya, dan refleksi atas
berbagai masalah filosofis pendidikan nasional. Metodologi yang digunakan adalah hermeneutis
dialektika. Hasil penelitian menunjukkan Urgensi Pancasila sebagai falsafah dasar bangsa
Indonesia. Itu citra ideal manusia Indonesia merupakan fokus utama pembangunan dan
penyelenggaraan bangsa Indonesia sistem Pendidikan.

• Urgensi Pancasila sebagai Falsafah Dasar Bangsa Indonesia

7
Tanpa Negara Pancasila Indonesia akan hancur tanpa ada rasa ikatan kebangsaan
Indonesia dalam upaya untuk mencapai tujuan dan cita-cita kebangsaan Indonesia dalam bingkai
dinamis kehidupan damai yang tertib antarbangsa.

• Kemanusiaan Indonesia Ideal

Hakikat citra manusia Indonesia Pancasila dapat ditemukan dan ada tercermin dari
tampilan gambar di atas; dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu:

Pertama, Kesatuan Harmoni Terorganisir Tubuh Dinamis (Fisik) -Jiwa (Spiritual)


Memiliki Sifat Moral (Susila) Kemanusiaan
Memiliki Kemampuan atau Keahlian
Memiliki Kepribadian Indonesia

• Kedudukan Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila

Kedudukan filsafat pendidikan nasional, teori pendidikan kebangsaan, dan pengajaran


pendidikan nasional praktik pendidikan masing-masing kebangsaan dalam pandangan hierarki
yang berbeda dari tingkat kedalaman, bergerak dari kebanyakan dalam filosofi pendidikan
nasional yaitu, agak kurang dari itu yaitu teori pendidikan nasional, dan terutama kurang dalam
pendidikan nasional dan pengajaran praktek pendidikan nasional yang baru.

Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dapat dikatakan mampu menentukan akar dari
kekokohan Sistem pendidikan nasional Indonesia. Dari akar inilah akan mengalir esensi
pendidikan nasional yang mampu membina dan langkah-langkah pendidikan akan memandu
perkembangan teori dan praksis kebangsaan, sehingga pendidikan terselenggara tidak ada bias
dan melahirkan insan Pancasila Indonesia. Namun ironisnya, hingga saat ini belum ada upaya
yang dilakukan pemerintah merumuskan konstruk falsafah pendidikan nasional (mengkonstruksi
falsafah pendidikan nasional Pancasila). Hiruk pikuk reformasi pendidikan yang dilakukan
hingga saat ini masih bersifat parsial, secara teknis bersifat “meminjam” dan reaktif, Kurang
menelaah terlebih dahulu akar permasalahan sehingga landasan pendidikan nasional penting
dalam masalah pendidikan nasional yang komprehensif tidak tersentuh.

Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila adalah pemikiran yang sistematis atau koheren
tentang pendidikan nasional. Sementara Ajaran Pendidikan Nasional Pancasila dapat diartikan
sebagai seperangkat peraturan perundang-undangan pendidikan nasional tentang disusun atau
dibuat oleh orang atau badan yang berwenang, dan memiliki kekuatan mengikat untuk
pemeliharaan nasional pendidikan.

Implikasi dan Rekomendasi

Hasil penelitian membuktikan bahwa falsafah pendidikan nasional Pancasila sebagai


landasan bagi pendidikan pelaksanaan, perluasan, dan peningkatan sistem pendidikan nasional.

8
Warga negara Indonesia adalah diharapkan mengadopsi skala nilai-nilai Pancasila, khususnya di
bidang pendidikan. Pendidik memiliki peran untuk menjadi contoh yang baik agar siswa dan
peserta didik mampu berkembang menjadi individu yang memiliki kebebasan dan kesempatan
untuk belajar mandiri. Selain itu, pengadopsian nilai-nilai Pancasila juga dapat digunakan dalam
metode pengajaran. Pendidikan metode yang digunakan guru dengan mempertimbangkan tujuan
pendidikan yang ingin dicapai dan aktif berpusat pada siswa belajar.

Kesimpulan

Kesimpulannya, bangsa Indonesia harus selalu berjuang terus dalam melakukan


revitalisasi, reinovasi, rekonstruksi, dan mewujudkan kembali Pancasila dalam masyarakat,
bangsa dan negara. Citra ideal bangsa Indonesia adalah Pancasila, manusia berperilaku religius,
humanis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi keadilan dalam dinamika harmoni yang
terorganisir, kesatuan jasmani rohani yang sehat, sebagai manusia yang bermoral, serta
kemampuan / keterampilan dan kepribadian orang Indonesia yang mampu menerapkan dan
mengembangkan kehidupan yang tertib dan damai dalam pertemuan dan interaksi satu sama lain
dan dunia. Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila, Filsafat Pendidikan Nasional
Pancasila, sebagai landasan dan basis sumber daya pendidikan nasional Indonesia, dalam
menciptakan citra bangsa Indonesia yang ideal orang-orang.

B .Ringkasan Jurnal Pembanding


Pancasila, sebagai ideologi negara dalam kurun waktu 70 tahun, yang juga menjadi pilar
dalam berdemokrasi, ternyata telah memiliki rupa yang berbeda seiring dengan perubahan wajah
perpolitikan di negeri ini. Apakah ini merupakan pertanda bahwa bangsa ini memang sedang
belajar untuk mencari format yang tepat dalam berdemokrasi, tentu yang sesuai dengan jiwa
Pancasila. Seperti apakah wujud dari demokrasi yang berketuhanan, berkemanusiaan,
berkebijaksanaan, dan berkeadilan yang dapat mengikat kesatuan bangsa ini. Upaya
mewujudkan Demokrasi Pancasila yang ideal harus terus dilakukan dengan melakukan
dekontruksi secara berkelanjutan. Dekontruksi di sini tidak diartikan sebagai penghancuran,
peniadaan, atau pembubaran. Kontruksi memang berarti pembangunan, pendirian, dan sistemasi.
Tetapi tidak serta merta terminologi lawannya, dekonstruksi, mengatakan kebalikannya.
Dekonstruksi yang dimaksudkan adalah upaya untuk melakukan pembacaan ulang seluruh
realitas. Karena merupakan aktivitas membaca ulang, maka dekontruksi atas Demokrasi
Pancasila, berarti membaca seluruh realitas dari praktik demokrasi yang telah berlangsung di
bumi Pancasila ini.

9
BAB III

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN JURNAL


3.1 Kelebihan Jurnal
A. Jurnal utama
1. Struktur dari jurnal ini sudah bagus, yaitu terdapat abstrak yang sudah merangkum
keseluruhan isi jurnal, yaitu pendahuluan atau pengantar,
2. metode penelitian, pembahasan, hasil penelitian dan kesimpulan.
3. Pada bagian metode penelitian penulis menjelaskan dengan jelas metode penelitian yang
digunakan.
4. Hasil penelitian dan pembahasan pada jurnal ini sudah bagus karena dijelaskan dengan
rinci.
5. Kesimpulan sudah jelas, singkat, dan padat. Serta sudah merefleksikan hasil penelitian.
6. Tulisan atau font yang digunakan baik, sehingga jelas pada saat dibaca.

B. Jurnal Pembanding
1. Kesimpulan sudah jelas, singkat, dan padat. Serta sudah merefleksikan hasil penelitian.
2. pembahasan pada jurnal ini sudah bagus karena dijelaskan dengan rinci.
3. Tulisan atau font yang digunakan baik, sehingga jelas pada saat dibaca.

3.2 Kekurangan Jurnal


Dari kedua jurnal saya Tidak menemukan kekurangan yang berarti.

10
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan kelebihan dan kekurangan yang telah dijelaskan atau dipaparkan di atas,
jurnal memiliki kelebihan dan kekurangan baik dari segi segi materi, pembahasan, hasil,
penelitian, dan judul. Maka dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut bagus dan dapat dijadikan
referensi walaupun ada beberapa yang harus diperbaiki. Akan tetapi, jurnal tersenut tetap bagus
dan layak dijadikan sebagai bahan referensi.

4.2 SARAN
Saya menyadari bahwa kajian review yang telah kami lakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang tak retak, tak ada
satupun manusia yang sempurna”. Maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sangat kami harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik.
Akhirnya, semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan
dalam keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal.

11
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, Ida. 2017. Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal
Santiaji Pendidikan: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas mahasaraswati
Denpasar.
Sudrajat, Ajat. 2016. Demokrasi Pancasila dalam Perspektif Sejarah. Jurnal-jurnal Ilmu
Sosial dan Humanora.

12

Anda mungkin juga menyukai