Disusun oleh :
KELOMPOK 9
Irwansyah 1910113210033
BANJARMASIN
2021
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah Swt. yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini, sehingga kami bisa
melakukan perbaikan makalah ini sehingga bisa menjadi makalah yang baik dan benar. akhir
kata kami minta sehingga makalah ini bisa memberi manfaat atau pun inspirasi pada pembaca,
dan tentunya menambah ilmu pengetahuan untuk kita semua.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2 Pembahasan
BAB 3 Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penanaman modal yang berasal dari dalam negeri yang disebut Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) dan penanam modal dari luar negeri yang disebut Penanaman
Modal Asing (PMA). Keduanya sama sama penting dan berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dumairy (1996:130). Penanaman Modal Asing
merupakan aliran arus modal yang berasal dari luar negeri yang mengalir ke sektor
swasta baik yang melalui investasi langsung (Direct Investment) maupun investasi tidak
langsung (fortofolio). (Suyatno, 2003 : 72)
Akan tetapi hipotesis tersebut segera bertolak belakang dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Sritua Arief yang mengatakan: komponen yang paling bertanggung
jawab dalam menimbulkan defisit transaksi berjalan adalah keuntungan investasi,
khususnya dari investasi asing, karena para investor asing yang lebih banyak menikmati
hasil keuntungan dari invetasi tersebut. Memang, Penanaman Modal Asing (PMA) di
negara sedang berkembang dapat memperbesar dan menambah pertumbuhan ekonomi di
negara tersebut, tetapi di sisi lain juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di
negara yang sedang berkembang tersebut. Makin banyak negara bergantung pada
penanaman modal asing makin besar perbedaaan pendapat yang pada akhirnya
menciptakan pola ketergantungan (dependency) negara yang sedang berkembang
terhadap negara-negara maju (Arief, Sritua, 1999).
Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas maka perlu kita semua ketahui
mengenai prinsip dasar dari Penanaman Modal Asing sehingga dapat mengkaji lebih
dalam terhadap materi ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penanaman modal asing ?
C. Tujuan
2. Mengetahui apa saja unsur yang ada dalam penanaman modal asing
PEMBAHASAN
Berikut definisi dan pengertian Penanaman Modal Asing (PMA) dari beberapa
sumber buku:
Menurut Panjaitan (2003), Penanaman Modal Asing (PMA) adalah transfer modal
baik nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke negara lain, tujuannya untuk
digunakan di negara tersebut agar menghasilkan keuntungan di bawah pengawasan
dari pemilik modal, baik secara total maupun sebagian.
Menurut Salim (2012), Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan untuk
memasukkan modal atau investasi, dengan tujuan untuk melakukan kegiatan usaha
dengan komposisi modal asing sepenuhnya maupun berpatungan dengan penanam
modal dalam negeri. Persentase saham yang dimiliki oleh pemodal asing maksimal
95%. Sedangkan pihak penanam modal dalam negeri, minimal modalnya sebesar 5%.
Menurut Jhingan (2003), Penanaman Modal Asing (PMA) adalah penanaman modal
yang dilakukan oleh pemerintah atau warga negara asing di dalam negeri negara
pengimpor modal.
1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa
Indonesia dan dengan pembiayaan pemerintah digunakan untuk pembiayaan
perusahaan Indonesia.
Sedangkan menurut Kairupan (2013), Penanaman Modal Asing (PMA) terdiri dari
beberapa unsur pengertian, yaitu:
Menurut Panjaitan dan Sianipar (2008), tujuan Penanaman Modal Asing (PMA)
adalah sebagai berikut:
2. Mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal
dan lain-lain.
4. Mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri melalui tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakan yang lebih
menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik.
5. Manfaat keberadaan perusahaan asing dapat dilihat dari segi masalah gaji,
terserapnya tenaga kerja yang luas bagi negara penerima investasi, pendidikan serta
pelatihan bagi tenaga kerja lokal, mendorong berkembangnya industri barang-barang
dan dapat membangun daerah tertinggal di semua negara. Dampak positif tersebut
menjadikan investasi sebagai faktor penentu dalam perekonomian suatu negara,
dengan meningkatnya investasi maka total pengeluaran negara akan ikut meningkat
atau dengan kata lain daya beli dan daya saing nasional mengalami peningkatan pula.
Adapun manfaat adanya Penanaman Modal Asing (PMA) di dalam negeri antara
lain adalah sebagai berikut (Salim dan Sutrisno, 2008):
1. Menciptakan lowongan kerja bagi penduduk negara tuan rumah sehingga mereka
dapat memperoleh dan meningkatkan penghasilan dan standar hidup mereka.
4. Menghasilkan pelatihan teknis dan pengetahuan yang dapat digunakan oleh penduduk
untuk mengembangkan perusahaan dan industri lain.
7. Membuat sumber daya negara tuan rumah, baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusia, agar lebih baik manfaatnya dari pada semula.
Menurut Anoraga (1994), bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) ada dua jenis, yaitu:
a. Investasi Portofolio
b. Investasi Langsung
Penanaman Modal Asing Langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) adalah
suatu arus pemberian pinjaman atau pembelian kepemilikan perusahaan luar negeri
yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh penduduk dari negara yang melakukan
investasi (investing country). FDI merupakan bentuk investasi dengan jalan
membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan. FDI menjadi salah satu
faktor utama pendorong perekonomian negara. FDI, selain sifatnya yang permanen
dalam jangka panjang, juga memberi andil dalam alih teknologi, alih keterampilan
manajemen dan membuka lapangan kerja baru.
Menurut Hilmar (2004), terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju
percepatan Penanaman Modal Asing (PMA) dalam suatu negara, antara lain yaitu sebagai
berikut:
Peranan PDRB sangat penting, karena semakin meningkat PDRB suatu negara
maka pertumbuhan ekonomi suatu negara akan meningkat, sehingga lapangan
pekerjaan terbuka luas, pendapatan masyarakat meningkat. Peningkatan pendapatan
akan mengelitkan daya beli masyarakat, permintaan barang dan jasa semakin
meningkat, keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan meningkat sehingga
investasi semakin banyak.
b. Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan salah satu hal yang menjadi fokus bagi pemerintah dalam
menjaga kestabilan perekonomian, karena gejolak yang ditimbulkan oleh inflasi
berpengaruh pada semua sektor perekonomian. Inflasi yang sangat berat akan
menyebabkan iklim investasi memburuk, karena dengan tingginya inflasi
pertumbuhan ekonomi akan melemah dan daya saing menurun, hal ini dikarenakan
pada saat inflasi tinggi biaya produksi akan meningkat sebagai akibat dari kenaikan
harga pada barang.
c. Nilai Tukar
Nilai tukar merupakan nilai yang digunakan untuk mendapatkan mata uang asing
sejumlah dengan mata uang dalam negeri yang dimiliki. Nilai tukar terdiri dari dua
jenis yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal adalah nilai
tukar dalam bentuk surat berharga, sedangkan nilai tukar riil adalah nilai tukar
nominal dikalikan dengan harga barang domestik dibagi dengan harga barang asing.
Peningkatan yang terjadi pada nilai tukar riil akan menyebabkan harga barang dalam
negeri cenderung meningkat dan harga barang luar negeri menjadi murah, begitu pula
sebaliknya. Oleh karena itu, jika kurs rendah maka masyarakat akan cenderung
membeli barang dalam negeri dibanding luar negeri sehingga permintaan barang akan
meningkat, dan ini dapat mempengaruhi investor menanamkan modalnya.
d. Upah
investor karena daya beli pemerintah akan menurun dan keuntungan yang diperoleh
akan berkurang.
e. Tarif Pajak
Pajak merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan untuk tetap
menciptakan iklim investasi yang kondusif karena tarif pajak yang besar akan
memberatkan para investor.
Selain dari sisi ekonomi di atas, sisi politik dan hukum juga merupakan aspek
yang menjadi dasar pertimbangan bagi calon investor sebelum menanamkan modalnya di
suatu negara. Kedua faktor tersebut merupakan aspek penting bagi calon investor untuk
melihat apakah investasi di suatu negara akan mendatangkan keamanan, kenyamanan dan
keuntungan bagi investor. Menurut Rajagukguk (2005), beberapa faktor penting yang
menjadi pertimbangan masuknya investasi dalam suatu negara adalah sebagai berikut:
a. Kestabilan politik.
Faktor hukum atau aspek yuridis juga merupakan faktor yang tidak kalah
pentingnya untuk diperhatikan investor asing yang ingin menanamkan modalnya pada
suatu negara. Berbagai ketentuan hukum yang dirasakan terkait dengan investasi
perlu diwujudkan dan disesuaikan dengan kebutuhan iklim investasi. Permasalahan
hukum yang utama dibutuhkan adalah pengaturan mengenai perlindungan hukum
bagi para investor asing. Sistem hukum ini haruslah mampu menciptakan keadilan,
kepastian dan efisien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penanaman Modal Asing (PMA) atau foreign investment adalah kegiatan memasukkan
modal atau investasi baik nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke negara lain untuk
melakukan kegiatan usaha atau mengelola operasi perusahaan dengan tujuan untuk menghasilkan
keuntungan di bawah pengawasan dari pemilik modal baik secara total atau sebagian.
Penanaman Modal Asing (PMA) terdiri dari beberapa unsur yang salah satunya bersumber dari
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Adapun tujuan dan manfaat dari Penanaman Modal Asing (PMA) ialah perluasan
lapangan kerja, alih teknologi, pengembangan teknologi subditusi import untuk menghemat
devisa, mendorong berkembangnya industri barang-barang eksport non migas untuk
mendatangkan devisa, pembangunan sarana dan prasarana, serta dapat membangun daerah
tertinggal.
Menurut Anoraga (1994), bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) ada dua jenis, yaitu
investasi fortofolio yang dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga seperti
saham dan obligasi. Lalu ada investasi langsung, penanaman Modal Asing Langsung atau
Foreign Direct Investment (FDI) adalah suatu arus pemberian pinjaman atau pembelian
kepemilikan perusahaan luar negeri yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh penduduk dari
negara yang melakukan investasi (investing country).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi Penanaman Asing (PMA) yang berasal
dari perekonomian, seperti produk domestik bruto, tingkat inflasi, nilai tukar, upah, dan tarif
pajak. Selain dari sisi ekonomi, sisi politik dan hukum juga merupakan aspek yang menjadi dasar
pertimbangan bagi calon investor sebelum menanamkan modalnya di suatu negara. Seperti
kestabilan politik merupakan aspek yang sangat diperhitungkan bagi investor asing sebelum
datang ke suatu negara. Serta kepastian dan perlindungan hukum juga merupakan faktor yang
tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan investor asing yang ingin menanamkan modalnya
pada suatu negara.
B. Saran
Penanaman Modal Asing pada suatu negara ke negara lain sangat diperlukan karena bisa
saling menguntungkan kedua belah pihak sesuai unsur-unsur yang ada. Alangkah baiknya
mengenai tujuan dan manfaat Penanaman Modal Asing (PMA) digunakan sebaik mungkin dan
tidak ada tindakan-tindakan yang menyalahi aturan agar tujuan dan manfaat Penanaman Modal
Asing agar berdampak baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/66668/Chapter%20I.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://eprints.ums.ac.id/61632/1/BAB%20I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/12905/2/BONUS_1.pdf
Lainatul Rizky, R, Agustin, G, Mukhlis, I. 2016. Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman
Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di
Indonesia. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan. 8 (1):8-16.
Ambarsari, I, Purnomo, D. 2005. Studi Tentang Penanaman Modal Asing di Indonesia. Jurnal
Ekonomi Pembangunan. 6 (1):26-47.