Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENANAMAN MODAL ASING

Dosen Pengampu: Mahmudah Hasanah, M. Pd.

Disusun oleh :

KELOMPOK 9

Irwansyah 1910113210033

M. Rezky Ramadani 1810113110016

Rabiatul Aulia 1810113120018

Risnande Dwi Soraya 1910113220008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2021
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah Swt. yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Mahmudah Hasanah,


M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum Bisnis. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami selaku pembawa materi, Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini, yaitu teman-teman kelompok semuanya yang telah berkontribusi.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini, sehingga kami bisa
melakukan perbaikan makalah ini sehingga bisa menjadi makalah yang baik dan benar. akhir
kata kami minta sehingga makalah ini bisa memberi manfaat atau pun inspirasi pada pembaca,
dan tentunya menambah ilmu pengetahuan untuk kita semua.

Banjarmasin, 20 Februari 2021

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB 2 Pembahasan

A. Pengertian Penanaman Modal Asing

B. Unsur-unsur Penanaman Modal Asing

C. Tujuan dan Manfaat Penanaman Modal Asing

D. Bentuk-bentuk Penanaman Modal Asing

E. Faktor yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing

BAB 3 Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penanaman modal yang berasal dari dalam negeri yang disebut Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) dan penanam modal dari luar negeri yang disebut Penanaman
Modal Asing (PMA). Keduanya sama sama penting dan berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dumairy (1996:130). Penanaman Modal Asing
merupakan aliran arus modal yang berasal dari luar negeri yang mengalir ke sektor
swasta baik yang melalui investasi langsung (Direct Investment) maupun investasi tidak
langsung (fortofolio). (Suyatno, 2003 : 72)

Penanaman modal asing (PMA) menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan


modal pembangunan. Di Indonesia, PMA diatur dalam Undang -undang. Penanaman
Modal Asing (UUPMA) yang merupakan landasan hukum mengalirnya PMA ke
Indonesia. Sejalan dengan perubahan keadaan sosial, politik dan ekonomi, diperlukan
pula peraturan PMA yang mampu mempercepat perkembangan ekonomi nasional dalam
mendorong tercapainya sasaran pembangunan ekonomi nasional. Landasan pemikiran ini
merupakan alasan pokok lahirnya UUPMA tahun 2007. Disahkannya Undang-Undang
Penanaman Modal (UUPM) yang mengatur secara komprehensif berbagai hal mengenai
kegiatan penanaman modal langsung di Indonesia untuk menciptakan iklim investasi
yang kondusif tetapi tetap mengedepankan kepentingan nasional.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal,


pengertian Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam
modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang
berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

Memasuki millennium ke tiga, perdebatan melalui penanaman modal asing


(PMA) menjadi salah satu topik yang menarik terutama di banyak negara-negara yang
sedang berkembang. Pengalaman di Negara-negara berkembang (termasuk negara-negara
yang

berpenghasilan rendah) menunjukan bahwa seringkali terjadi kesenjangan investasi.


Tabungan dan devisa yang dicerminkan dalam defisit anggaran, umumnya untuk
menutup kesenjangan-kesenjangan tersebut, kebanyakan di negara-negara berkembang
akan menutupnya dengan mengundang modal asing (Purnomo, 2002; Suyatno, 2003).

Harapan bagi negara-negara berkembang atas penanaman modal asing yang


masuk ke negaranya (Kuncoro, 1997); Pertama, sumber dana eksternal dapat
dimanfaatkan oleh negara berkembang sebagai dasar untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perubahan
struktur produksi dan perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam
mobilisasi dana maupun transformasi structural. Keempat, kebutuhan modal asing
menjadi menurun setelah perubahan struktural benar-benar terjadi.

Akan tetapi hipotesis tersebut segera bertolak belakang dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Sritua Arief yang mengatakan: komponen yang paling bertanggung
jawab dalam menimbulkan defisit transaksi berjalan adalah keuntungan investasi,
khususnya dari investasi asing, karena para investor asing yang lebih banyak menikmati
hasil keuntungan dari invetasi tersebut. Memang, Penanaman Modal Asing (PMA) di
negara sedang berkembang dapat memperbesar dan menambah pertumbuhan ekonomi di
negara tersebut, tetapi di sisi lain juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di
negara yang sedang berkembang tersebut. Makin banyak negara bergantung pada
penanaman modal asing makin besar perbedaaan pendapat yang pada akhirnya
menciptakan pola ketergantungan (dependency) negara yang sedang berkembang
terhadap negara-negara maju (Arief, Sritua, 1999).

Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas maka perlu kita semua ketahui
mengenai prinsip dasar dari Penanaman Modal Asing sehingga dapat mengkaji lebih
dalam terhadap materi ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penanaman modal asing ?

2. Apa saja unsur-unsur yang ada dalam penanaman modal asing ?

3. Apa tujuan dan manfaat penanaman modal asing ?

4. Bagaimana bentuk-betuk penanaman modal asing ?

5. Apa saja faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing ?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan penanaman modal asing

2. Mengetahui apa saja unsur yang ada dalam penanaman modal asing

3. Mengetahui tujuan dan manfaat penanaman modal asing

4. Mengetahui bentuk-bentuk penanaman modal asing

5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penanaman Modal Asing

Penanaman Modal Asing (PMA) atau foreign investment adalah kegiatan


memasukkan modal atau investasi baik nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke
negara lain untuk melakukan kegiatan usaha atau mengelola operasi perusahaan dengan
tujuan untuk menghasilkan keuntungan di bawah pengawasan dari pemilik modal baik
secara total atau sebagian. Adapun ketentuan persentase saham yang dimiliki oleh
pemodal asing adalah maksimal 95% dan pihak pemodal dalam negeri adalah minimal
sebesar 5%.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal,


pengertian Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam
modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang
berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Selanjutnya dijelaskan bahwa modal
asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negara asing,
badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian
atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.

Berikut definisi dan pengertian Penanaman Modal Asing (PMA) dari beberapa
sumber buku:

 Menurut Panjaitan (2003), Penanaman Modal Asing (PMA) adalah transfer modal
baik nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke negara lain, tujuannya untuk
digunakan di negara tersebut agar menghasilkan keuntungan di bawah pengawasan
dari pemilik modal, baik secara total maupun sebagian.
 Menurut Salim (2012), Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan untuk
memasukkan modal atau investasi, dengan tujuan untuk melakukan kegiatan usaha
dengan komposisi modal asing sepenuhnya maupun berpatungan dengan penanam
modal dalam negeri. Persentase saham yang dimiliki oleh pemodal asing maksimal
95%. Sedangkan pihak penanam modal dalam negeri, minimal modalnya sebesar 5%.

 Menurut United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) (dalam


Arifin dkk, 2008), Penanaman Modal Asing (PMA) adalah investasi yang dijalankan
oleh perusahaan di dalam negara terhadap perusahaan di negara lain demi keperluan
mengelola operasi perusahaan di negara tersebut.

 Menurut Jhingan (2003), Penanaman Modal Asing (PMA) adalah penanaman modal
yang dilakukan oleh pemerintah atau warga negara asing di dalam negeri negara
pengimpor modal.

B. Unsur-unsur Penanaman Modal Asing

Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal,


unsur-unsur dalam Penanaman Modal Asing (PMA) antara lain adalah sebagai berikut:

1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa
Indonesia dan dengan pembiayaan pemerintah digunakan untuk pembiayaan
perusahaan Indonesia.

2. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing


dan bahan-bahan yang dimasukkan dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia,
selama alat-alat tersebut tidak dari kekayaan devisa Indonesia.

3. Bagian dari hasil perusahaan yang di dasarkan undang-undang ini diperkirakan di


transfer, tetapi dipergunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia.

Sedangkan menurut Kairupan (2013), Penanaman Modal Asing (PMA) terdiri dari
beberapa unsur pengertian, yaitu:

1. Dilakukan secara langsung, artinya investor secara langsung menanggung semua


risiko yang akan dialami dari penanaman modal tersebut.
2. Menurut undang-undang, artinya bahwa modal asing yang di investasikan di
Indonesia oleh investor asing harus didasarkan pada subtansi, prosedur, dan syarat-
syarat yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
ditetapkan oleh pemerintahan Indonesia.

3. Digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, artinya modal yang


ditanamkan oleh investor asing digunakan untuk menjalankan perusahaan di
Indonesia harus berstatus sebagai Badan Hukum.

C. Tujuan dan Manfaat Penanaman Modal Asing

Masuknya modal asing pada suatu negara mengakibatkan perluasan lapangan


kerja, alih teknologi, pengembangan teknologi subditusi import untuk menghemat devisa,
mendorong berkembangnya industri barang-barang eksport non migas untuk
mendatangkan devisa, pembangunan sarana dan prasarana, serta dapat membangun
daerah tertinggal.

Menurut Panjaitan dan Sianipar (2008), tujuan Penanaman Modal Asing (PMA)
adalah sebagai berikut:

1. Menarik arus modal yang signifikan ke suatu negara.

2. Mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal
dan lain-lain.

3. Membuat rintangan perdagangan bagi perusahaan perusahaan lain.

4. Mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri melalui tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakan yang lebih
menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik.

5. Manfaat keberadaan perusahaan asing dapat dilihat dari segi masalah gaji,
terserapnya tenaga kerja yang luas bagi negara penerima investasi, pendidikan serta
pelatihan bagi tenaga kerja lokal, mendorong berkembangnya industri barang-barang
dan dapat membangun daerah tertinggal di semua negara. Dampak positif tersebut
menjadikan investasi sebagai faktor penentu dalam perekonomian suatu negara,
dengan meningkatnya investasi maka total pengeluaran negara akan ikut meningkat
atau dengan kata lain daya beli dan daya saing nasional mengalami peningkatan pula.

Adapun manfaat adanya Penanaman Modal Asing (PMA) di dalam negeri antara
lain adalah sebagai berikut (Salim dan Sutrisno, 2008):

1. Menciptakan lowongan kerja bagi penduduk negara tuan rumah sehingga mereka
dapat memperoleh dan meningkatkan penghasilan dan standar hidup mereka.

2. Menciptakan kesempatan penanaman modal bagi penduduk negara tuan rumah


sehingga mereka dapat berbagi dari pendapatan perusahaan-perusahaan baru.

3. Meningkatkan ekspor dari negara tuan rumah, mendatangkan penghasilan tambahan


dari luar yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan bagi kepentingan
penduduknya.

4. Menghasilkan pelatihan teknis dan pengetahuan yang dapat digunakan oleh penduduk
untuk mengembangkan perusahaan dan industri lain.

5. Memperluas potensi kewaspadaan negara tuan rumah dengan memproduksi barang


setempat untuk menggantikan barang impor.

6. Menghasilkan pendapatan pajak tambahan yang dapat dipergunakan untuk berbagai


keperluan, demi kepentingan penduduk tuan rumah.

7. Membuat sumber daya negara tuan rumah, baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusia, agar lebih baik manfaatnya dari pada semula.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal,


dijelaskan manfaat atau tujuan penyelenggaraan penanaman modal, antara lain adalah
sebagai berikut:

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

2. Menciptakan lapangan kerja.

3. Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan.


4. Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional.

5. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional.

6. Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan.

7. Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan


dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

8. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

D. Bentuk-bentuk Penanaman Modal Asing

Menurut Anoraga (1994), bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) ada dua jenis, yaitu:

a. Investasi Portofolio

Investasi Portofolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat


berharga seperti saham dan obligasi. Dalam investasi portofolio, dana yang masuk ke
perusahaan yang menerbitkan surat berharga (emiten), belum tentu membuka
lapangan kerja baru. Sekalipun ada emiten yang setelah mendapat dana dari pasar
modal untuk memperluas usahanya atau membuka usaha baru, hal ini berarti pula
membuka lapangan kerja. Tidak sedikit pula dana yang masuk ke emiten hanya untuk
memperkuat struktur modal atau mungkin malah untuk membayar hutang bank
dimana dalam proses ini tidak terjadi alih teknologi atau alih keterampilan
manajemen.

b. Investasi Langsung

Penanaman Modal Asing Langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) adalah
suatu arus pemberian pinjaman atau pembelian kepemilikan perusahaan luar negeri
yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh penduduk dari negara yang melakukan
investasi (investing country). FDI merupakan bentuk investasi dengan jalan
membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan. FDI menjadi salah satu
faktor utama pendorong perekonomian negara. FDI, selain sifatnya yang permanen
dalam jangka panjang, juga memberi andil dalam alih teknologi, alih keterampilan
manajemen dan membuka lapangan kerja baru.

E. Faktor yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing

Menurut Hilmar (2004), terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju
percepatan Penanaman Modal Asing (PMA) dalam suatu negara, antara lain yaitu sebagai
berikut:

a. Produk domestik bruto (PDRB)

Peranan PDRB sangat penting, karena semakin meningkat PDRB suatu negara
maka pertumbuhan ekonomi suatu negara akan meningkat, sehingga lapangan
pekerjaan terbuka luas, pendapatan masyarakat meningkat. Peningkatan pendapatan
akan mengelitkan daya beli masyarakat, permintaan barang dan jasa semakin
meningkat, keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan meningkat sehingga
investasi semakin banyak.

b. Tingkat Inflasi

Inflasi merupakan salah satu hal yang menjadi fokus bagi pemerintah dalam
menjaga kestabilan perekonomian, karena gejolak yang ditimbulkan oleh inflasi
berpengaruh pada semua sektor perekonomian. Inflasi yang sangat berat akan
menyebabkan iklim investasi memburuk, karena dengan tingginya inflasi
pertumbuhan ekonomi akan melemah dan daya saing menurun, hal ini dikarenakan
pada saat inflasi tinggi biaya produksi akan meningkat sebagai akibat dari kenaikan
harga pada barang.

c. Nilai Tukar

Nilai tukar merupakan nilai yang digunakan untuk mendapatkan mata uang asing
sejumlah dengan mata uang dalam negeri yang dimiliki. Nilai tukar terdiri dari dua
jenis yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal adalah nilai
tukar dalam bentuk surat berharga, sedangkan nilai tukar riil adalah nilai tukar
nominal dikalikan dengan harga barang domestik dibagi dengan harga barang asing.
Peningkatan yang terjadi pada nilai tukar riil akan menyebabkan harga barang dalam
negeri cenderung meningkat dan harga barang luar negeri menjadi murah, begitu pula
sebaliknya. Oleh karena itu, jika kurs rendah maka masyarakat akan cenderung
membeli barang dalam negeri dibanding luar negeri sehingga permintaan barang akan
meningkat, dan ini dapat mempengaruhi investor menanamkan modalnya.

d. Upah

Kenaikan upah akan menyebabkan biaya faktor produksi akan meningkat,


sehingga harga barang akan meningkat, peningkatan ini berpengaruh pada kurangnya
minat

investor karena daya beli pemerintah akan menurun dan keuntungan yang diperoleh
akan berkurang.

e. Tarif Pajak

Pajak merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan untuk tetap
menciptakan iklim investasi yang kondusif karena tarif pajak yang besar akan
memberatkan para investor.

Selain dari sisi ekonomi di atas, sisi politik dan hukum juga merupakan aspek
yang menjadi dasar pertimbangan bagi calon investor sebelum menanamkan modalnya di
suatu negara. Kedua faktor tersebut merupakan aspek penting bagi calon investor untuk
melihat apakah investasi di suatu negara akan mendatangkan keamanan, kenyamanan dan
keuntungan bagi investor. Menurut Rajagukguk (2005), beberapa faktor penting yang
menjadi pertimbangan masuknya investasi dalam suatu negara adalah sebagai berikut:

a. Kestabilan politik.

Kestabilan politik merupakan aspek yang sangat diperhitungkan bagi investor


asing sebelum datang ke suatu negara. Investor asing akan mencermati kestabilan
politik suatu negara sebagai iklim yang kondusif untuk usaha-usaha penanaman
modal asing. Konflik vertikal (antar elite politik) maupun konflik horizontal (konflik
antar kelompok masyarakat) harus tidak ada atau tidak terjadi dalam usaha-usaha
penanaman modal asing di sebuah negara. Faktor-faktor politik pada dasarnya
menyangkut tujuan masyarakat bukan tujuan pribadi.

b. Kepastian dan Perlindungan Hukum.

Faktor hukum atau aspek yuridis juga merupakan faktor yang tidak kalah
pentingnya untuk diperhatikan investor asing yang ingin menanamkan modalnya pada
suatu negara. Berbagai ketentuan hukum yang dirasakan terkait dengan investasi
perlu diwujudkan dan disesuaikan dengan kebutuhan iklim investasi. Permasalahan
hukum yang utama dibutuhkan adalah pengaturan mengenai perlindungan hukum
bagi para investor asing. Sistem hukum ini haruslah mampu menciptakan keadilan,
kepastian dan efisien.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penanaman Modal Asing (PMA) atau foreign investment adalah kegiatan memasukkan
modal atau investasi baik nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke negara lain untuk
melakukan kegiatan usaha atau mengelola operasi perusahaan dengan tujuan untuk menghasilkan
keuntungan di bawah pengawasan dari pemilik modal baik secara total atau sebagian.
Penanaman Modal Asing (PMA) terdiri dari beberapa unsur yang salah satunya bersumber dari
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Adapun tujuan dan manfaat dari Penanaman Modal Asing (PMA) ialah perluasan
lapangan kerja, alih teknologi, pengembangan teknologi subditusi import untuk menghemat
devisa, mendorong berkembangnya industri barang-barang eksport non migas untuk
mendatangkan devisa, pembangunan sarana dan prasarana, serta dapat membangun daerah
tertinggal.

Menurut Anoraga (1994), bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) ada dua jenis, yaitu
investasi fortofolio yang dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga seperti
saham dan obligasi. Lalu ada investasi langsung, penanaman Modal Asing Langsung atau
Foreign Direct Investment (FDI) adalah suatu arus pemberian pinjaman atau pembelian
kepemilikan perusahaan luar negeri yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh penduduk dari
negara yang melakukan investasi (investing country).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi Penanaman Asing (PMA) yang berasal
dari perekonomian, seperti produk domestik bruto, tingkat inflasi, nilai tukar, upah, dan tarif
pajak. Selain dari sisi ekonomi, sisi politik dan hukum juga merupakan aspek yang menjadi dasar
pertimbangan bagi calon investor sebelum menanamkan modalnya di suatu negara. Seperti
kestabilan politik merupakan aspek yang sangat diperhitungkan bagi investor asing sebelum
datang ke suatu negara. Serta kepastian dan perlindungan hukum juga merupakan faktor yang
tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan investor asing yang ingin menanamkan modalnya
pada suatu negara.

B. Saran

Penanaman Modal Asing pada suatu negara ke negara lain sangat diperlukan karena bisa
saling menguntungkan kedua belah pihak sesuai unsur-unsur yang ada. Alangkah baiknya
mengenai tujuan dan manfaat Penanaman Modal Asing (PMA) digunakan sebaik mungkin dan
tidak ada tindakan-tindakan yang menyalahi aturan agar tujuan dan manfaat Penanaman Modal
Asing agar berdampak baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/66668/Chapter%20I.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

http://eprints.ums.ac.id/61632/1/BAB%20I.pdf

http://eprints.ums.ac.id/12905/2/BONUS_1.pdf

Lainatul Rizky, R, Agustin, G, Mukhlis, I. 2016. Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman
Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di
Indonesia. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan. 8 (1):8-16.
Ambarsari, I, Purnomo, D. 2005. Studi Tentang Penanaman Modal Asing di Indonesia. Jurnal
Ekonomi Pembangunan. 6 (1):26-47.

Anda mungkin juga menyukai