Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Gus Shofi

NIM : 1809511102

Kelas : D

TUGAS RESUME PATOSIS

Prosedur nekropsi dimulai dengan pemeriksaan secara meyeluruh. Pemeriksaan


dimulai dari bagian kepala dengan membandingkan kedua sisi, apakah simetris atau tidak.
Lakukan palpasi pada daerah tengkorak untuk melihat adanya fraktur dan kelainan lainnya.
Pemeriksaan pada bagian mata dilakukan untuk melihat ada tidaknya peradangan dan infeksi.
Kongjungtiva umumnya berwarna merah muda dan bebas dari pembengkakan. Pemeriksaan
pada bagian telinga ditujukan untuk memastikan bahwa bagian telinga tidak terdapat adanya
eksudat. Pemeriksaan pada bagian rongga mulut dapat dilihat dengan menarik lidah dan
melihat apakah terdapat lesi atau tidak. Pada jengger ayam umumnya berwarna merah cerah,
namun setelah mati warnanya akan cepat memudar. Ketika dipalpasi kemungkinan diketahui
adanya edema, petechiae, nekrosis dan sianosis, papula dan ulser.

Pemeriksaan badan dilakukan dengan merebahkan hewan dan melakukan palpasi, untuk
mengetahui apakah ada fraktur atau tidak. Melihat kondisi unggas dengan menentukan jumlah
lemak yang disimpan dapat diketahui secara visual dari adanya endapan kuning di bawah kulit
setelah dilakukan palpasi pada bagian otot dada. Volume otot dan lemak akan bervariasi
tergantung dari rasnya. Unggas yang menghasilkan lebih banyak daging memiliki lebih banyak
otot dari pada unggas yang menghasilkan telur. Pemeriksaan pada bagian sakrum dilakukan
dengan palpasi secara hati-hati untuk menemukan adanya fraktur atau deviasi. Di seluruh
permukaan tubuh biasanya kulit sangat tipis dan terdapat banyak pigmen bervariasi, mulai dari
merah muda sampai hitam. Kulit harus terbebas dari eksudat, lesi, atau berbagai ektoparasit.
Ektoparasit yang terdapat di bulu unggas dapat dikumpulkan untuk dilakukan pemeriksaan
identifikasi. Adanya pembengkakan bisa menjadi indikasi beberapa jenis infeksi.

Pemeriksaan sayap dilakukan dengan merentangkan kedua sayap. Sayap biasanya


sangat fleksibel dan dengan mudah memanjang ke luar. Sisi kanan dan kiri harus simetris.
Palpasi bagian dalam sayap dilakukan untuk mengatahui ada tidaknya fraktur pada tulang.
Pemeriksaan pada bagain kaki dilakukan dengan meraba tulang sepanjang kaki untuk
mengetahui ada tidaknya patah tulang dan penyimpangan tulang. Tulang kaki harus lurus dan
lentur. Pembengkakan yang terjadi pada bagian tendon mengindikasikan terjadinya
tenosinovitis atau kelemahan terkait ruptur tendon. Palpasi yang dilakukan pada bagian
bantalan kaki dapat mengetahui ada tidaknya infeksi. Bantalan kaki umumnya terasa lembut,
bebas dari keropeng ataupun bengkak. Jika terasa keras, memborok, atau ditutupi oleh
keropeng, mungkin unggas tersebut mengalami infeksi yang disebabkan oleh
Staphylococcus. Pemeriksaan secara eksternal membutuhkan pemeriksaan yang cermat.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan secara eksternal, sampel diagnostik diperlukan untuk
pengujian laboratorium. Selanjutnya celupkan unggas ke dalam larutan disinfektan untuk
membuatnya lebih mudah untuk mengevaluasi bagian kulit dan bagian luar lainnya. Evaluasi
ulang semua bagian untuk memastikan bahwa tidak ada lesi yang terabaikan selama
pemeriksaan ekternal sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai