Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN BIOKIMIA II

(KIM 1521)
METABOLISME KARBOHIDRAT

OLEH:
Gusti Ayu Komang Tri Dharma Ulan Dewi
1813081007
Kimia

KIMIA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2020/2021
A. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Sistem pencernaan adalah sistem yang membantu dalam mencerna makanan yang
dikonsumsi sehingga mudah dicerna oleh tubuh yang berguna untuk menghasilkan energi bagi
seluruh anggota tubuh. Makanan yang diserap berupa nutrisi dibantu oleh enzim untuk
memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga mudah diserap
oleh tubuh. Proses pencernaan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
 Pencernaan fisik/mekanis
Merupakan proses perubahan molekul makanan yang besar menjadi kecil-kecil,
misalnya penghancuran makanan dengan gigi atau dengan otot lambung
 Pencernaan kimiawi
Merupakan proses perubahan molekul-molekul bahan organik yang ada dalam bahan
makanan dari bentuk yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim
Saluran cerna yaitu Mulut (oris), Tenggorokan/ faring/ tekak, Kerongkongan/ Esofagus,
Lambung (ventrikulus), Usus halus (intestinum minor), Usus besar (intestinum mayor),
Rektum, Anus. Organ pencernaan tambahan yaitu Gigi/ geligi, Lidah, Kelenjar ludah,
Kandung empedu, Hati, Pankreas.
Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses pencernaaan
mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil. Setiap organ dalam sistem pencernaan manusia memiliki peranan penting
dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu masuk makanan di mana
makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi dengan unsure kimiawi yang dimiliki oleh
ludah yang mengandung enzim amylase (Ptyalin) akan mempermudah proses system
pencernaan manusia dengan menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil. Pada
tahap berikutnya menuju lambung di sini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi
zat-zat gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah. Dalam
system pencernaan manusia makanan yang dikonsumsi tak sepenuhnya menjadi zat-zat gizi
yang dapat diserap, sisa makanan yang tidak diserap dan tidak dibutuhkan oleh tubuh akan
dikeluarkan melalui anus sebagai proses metabolisme tubuh.

B. METABOLISME KARBOHIDRAT
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi.
Karbohidrat merupakan suatu zat gizi yang memiliki fungsi sebagai penghasil energi.
Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat memiliki berbagai
fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil.
Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus
(CH2O) n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul
air. Namun, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Karbohidrat sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa. Konsentrasi glukosa plasma
paling penting dikarenakan hanya glukosa yang dapat dimetabolisme oleh otak. Komposisi
karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar 55% dari total kalori.
Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis, yaitu:
- available carbohydrat yang dicerna, diabsorbsi, dan digunakan sebagai sumber energi
- unavailable carbohydrate yang menyuplai serat.

2. Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah
satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut
juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang
mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -
CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin
piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon
terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat
pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Jika kadar glukosa darah dalam batas normal maka sebagian besar jaringan
menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai
glikogen. Sintesis glikogen dari glukosa disebut glikogenesis. Simpanan glikogen terbatas
sehingga kelebihan glukosa yang lain diubah menjadi lemak (lipogenesis). Jika kadar
glukosa darah turun, tubuh mengubah glikogen kembali menjadi glukosa (glikogenolisis).

3. Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa dalam jangka panjang. Hewan dan
manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Amilum terdiri dari
amilosa dan amilopektin.
1. Amilosa: Rangkaian glukosa rantai lurus dengan ikatan -1,4-glukosidik.
Menghasilkan produk yaitu maltose, mengandung sedikit glukosa.
2. Amilopektin: Amilopektin adalah polisakarida yang sangat bercabang yang juga
merupakan bagian dari pati. 70-80% dari pati terdiri dari amilopektin. Seperti pada
amilosa, ada beberapa molekul glukosa yang dihubungkan dengan ikatan α-1,4-
glikosidik yang membentuk struktur linier amilopektin. Namun, pada beberapa titik
ikatan α-1,6-glikosidik juga terbentuk. Titik-titik ini dikenal sebagai titik percabangan.
Percabangan dilakukan setiap 24 hingga 30unit glukosa. 2.000 hingga 200.000unit
glukosa berpartisipasi dalam pembentukan molekul amilopektin tunggal. Karena itu,
kekakuan percabangan amilopektin lebih rendah, dan larut dalam air. Amilopektin
dapat dengan mudah terdegradasi menggunakan enzim. Ini adalah molekul penyimpan
energi tanaman dan juga sumber energi.

4. Metabolisme Karbohidrat
- Glikolisis
Glikolisis juga disebut dengan Embden Meyer Hoff Pathway, prsoses glikolisis terjadi di
dalam sitosol (sitoplasma). Proses glikolisis dapat terjadi pada kondisi aerob maupun
anaerob. Adapun tahapan-tahapan dalam glikolisis yaitu
1) Glukosa difosforilasi oleh ATP membentuk glukosa 6-fosfat dan ADP. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim heksokinase.
2) Glukosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 6-fosfat oleh fosfogluko isomerase.
Isomerisasi ini melibatkan pengubahan aldosa menjadi ketosa.
3) Fruktosa 6-fosfat difosforilasi oleh ATP membentuk fruktosa 1,6-bisfosfat dan ADP.
Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah fosfofruktokinase (PFK).
4) Aldolase memecah fruktosa 1,6-bisfosfat (molekul dengan 6 atom karbon) menjadi dua
molekul dengan tiga atom karbon, gliseraldehid 3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat
5) Gliseraldehid 3-fosfat dapat diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat oleh triosa fosfat
isomerase.
6) Gliseraldehid 3-fosfat diubah menjadi 1,3-bisfosfogliserat. Reaksi ini dikatalisis oleh
gliseraldehid 3-fosfat dehidrogenase dengan menggunakan fosfat anorganik dan
NAD+. Produk lain adalah NADH.
7) Ikatan fosfat berenergi tinggi pada 1,3-bisfosfogliserat digunakan untuk mensintesis
ATP dan menghasilkan 3-fosfogliserat.
8) 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh fosfogliserat mutase melalui
perpindahan gugus fosfat dari C3 ke C2 pada molekul yang sama
9) Enolase mengkatalisis dehidrasi 2-fosfogliserat membentuk fosfoenolpiruvat (PEP).
Reaksi ini mengubah ikatan ester fosfat berenergi rendah pada 2-fosfogliserat menjadi
ikatan fosfat berenergi tinggi pada PEP.
10) Pada reaksi yang terakhir, piruvat kinase mengkatalisis pemindahan gugus fosforil
secara irreversibel dari PEP ke ADP untuk membentuk ATP dan piruvat.
Dari uraian reaksi glikolisis di atas jelas bahwa untuk setiap satu molekul glukosa akan
menghasilkan 2 molekul piruvat, 4 molekul ATP, dan 2 molekul NADH. Namun,
dikarenakan pada awal membutuhkan 2 ATP sehingga secara total proses glikolisis
menghasilkan 2 ATP, 2 NADH, dan 2 piruvat.
Pengendalian Glikolisis
1) Fosfofruktokinase
Rasio ATP/AMP: Glikolisis dipercepat jika persediaan ATP terbatas (AMP
melimpah) sehingga lebih banyak ATP dibentuk, dan glikolisis diperlambat jika
persediaan ATP sudah mencukupi. Kadar sitrat yang tinggi tidak diperlukan
pemecahan glukosa melalui glikolisis. Kecepatan glikolisis menurun jika pH turun
secara signifikan.
2) Heksokinase
3) Piruvat kinase: glikolisis diperlambat sejalan dengan menurunnya kadar glukosa darah.

- Siklus asam sitrat


Siklus asam sitrat (TCA) atau siklus Kreb (ditemukan pada tahun 1937), berfungsi
untuk mengoksidasi piruvat (yang dibentuk pada pemecahan glukosa secara glikolitik)
menjadi CO2 dan H2O.
Siklus ini merupakan sumber energi utama dalam bentuk ATP dan juga
menghasilkan prekursor untuk beberapa jalur biosintesis. Berlangsung dalam
mitokondria (eukariot) dan dalam sitosol (prokariot).
Adapun tahapan-tahapan dalam siklus asam sitrat yaitu sebagai berikut.
1) Sitrat (6C) dibentuk dari kondensasi irreversibel asetil CoA (2C) dan oksaloasetat
(4C), dikatalisis oleh sitrat sintase.
2) Sitrat kemudian diubah menjadi isositrat (6C) melalui reaksi isomerisasi yang
dikatalisis oleh akonitase. Reaksi ini sesungguhnya merupakan reaksi dua tahap di
mana cis-akonitat dibentuk sebagai intermediet.
3) Isositrat dioksidasi menjadi -ketoglutarat (5C) dan CO2 oleh isositrat
dehidrogenase.
4) -ketoglutarat (5C) dioksidasi menjadi suksinil CoA (4C) dan CO2 oleh kompleks
-ketoglutarat dehidrogenase.
5) Suksinil CoA (4C) diubah menjadi suksinat (4C) oleh suksinil CoA sintetase.
Reaksi ini menggunakan energi yang dibebaskan dari pemecahan ikatan suksinil
CoA untuk mensintesis GTP (umumnya pada hewan) atau ATP (umumnya pada
tanaman) dari Pi dan masing-masing GDP atau ADP.
6) Suksinat (4C) dioksidasi menjadi fumarat (4C) oleh suksinat dehidrogenase.
7) Fumarat (4C) diubah menjadi malat (4C) oleh fumarase. Pengubahan ini
merupakan reaksi hidrasi yang memerlukan tambahan molekul air.
8) Malat (4C) dioksidasi menjadi oksaloasetat (4C) oleh malat dehidrogenase.
Pada setiap putaran siklus asam sitrat dihasilkan tiga molekul NADH, satu molekul
FADH2 dan satu molekul GTP (ATP). Setiap molekul NADH dan FADH2 pada siklus
asam sitrat akan menghasilkan masing-masing tiga molekul ATP dan dua molekul ATP
melalui fosforilasi oksidatif. Dengan demikian, oksidasi satu molekul asetil CoA
melalui siklus asam sitrat akan menghasilkan 12 molekul ATP.
- Glukoneogenesis
Glukoneogenesis ialah dimana proses piruvat dimetabolisme menjadi glukosa. Proses
glukoneogenesis dapat terjadi apabila terdapat sumber energi dari karbohidrat sudah tidak
lagi tersedia. Sehingga tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Apabila
lemak di dalam tubuh juga sudah tidak tersedia, maka proses pemecahan protein akan
terjadi.
Dapat diartikan juga bahwa glukoneogenesis merupakan suatu lintasan metabolisme
yang dapat dimanfaatkan tubuh, untuk menjaga kadar glukosa dalam darah tetap seimbang
selain dengan glikogenolisis.
Proses yang terjadi dalam glukoneogenesis atau pembentukan gula baru yaitu asam
laktat akan diubah kembali menjadi glukosa melalui rangkaian reaksi. Karena pada
dasarnya glukoneogenesis tersebut merupakan proses sintesis glukosa yang berasal dari
senyawa-senyawa selain karbohidrat, seperti asam laktat serta beberapa asam amino.
Meskipun proses glukoneogenesis merupakan suatu proses sintesis glukosa, akan tetapi
bukan suatu kebalikan dari proses glikolisis. Sebab dalam tahap reaksi glikolisis terdapat
tiga tahap yang tidak reversible, yang mana dapat diartikan dalam prosesnya memerlukan
enzim lain untuk kebalikannya. Seperti:
- Glukosa + ATP menjadi heksokinase glukosa-6-fosfat + ADP.
- Fruktosa-6-fosfat + ATP fosforuktokinase menjadi fruktosa 1,6 difosfat + ADP.
- Fosfoenol piruvat + ADP piruvat kinase menjadi asam piruvat + ATP
Dengan ketiga tahap reaksi yang tidak reversible tersebut, menyebabkan proses
glukoneogenesis dapat berlangsung melalui tahap reaksi lain seperti fosfoenol piruvat akan
dibentuk dari asam piruvat dengan pembentukan asam oksaloasetat.
- Jalur Pentosa Fosfat
Reaksi utama dari jalur pentosa fosfat adalah :

Glukosa 6-fosfat + 2NADP+ + H2O ⎯→ Ribosa 5-fosfat + 2NADPH + CO2


Adapun tahapan-tahapan jalur pentose fosfat yaitu:
1) Reaksi oksidasi yang mengubah glukosa 6-fosfat menjadi ribulosa 5-fosfat,
menghasilkan dua molekul NADPH
2) Isomerisasi ribulosa 5-fosfat menjadi ribosa 5-fosfat
3) Penggabungan jalur pentosa fosfat dan glikolisis melalui transketolase dan
transaldolase
2 silulosa 5-fosfat + ribosa 5-fosfat ⎯→ 2 fruktosa 6-fosfat + gliseraldehid 3-
fosfat
4) Rangkaian reaksi inti dari jalur ini mengoksidasi glukosa 6-fosfat menjadi ribosa
5-fosfat dan menghasilkan NADPH.
5) Ribosa 5-fosfat atau turunan dari senyawa ini diperlukan untuk sintesis RNA,
DNA, NAD+, flavin adenin dinukleotida (FAD), ATP, koenzim A, dan molekul
penting lainnya.
6) Dengan demikian dua produk utama dari jalur ini adalah NADPH dan ribosa 5-
fosfat

- Glikogenesis
Glikogenesis yaitu sintesis glikogen dari glukosa. Terjadi di dalam hati dan otot.
𝑀𝑔++
1) Glukosa + ATP → Glukosa 6-p + ADP
Glukokinase / Heksokinase
2) Glukosa 6-p ↔ Glukosa
Fosfoglukomutase
3) Glukosa 1-p + UTP ⎯→ UDPG + Pirofosfat
UDPG Pirofosforilase

- Glikogenolisis
Glikogenesis yaitu proses pemecahan glikogen.
1) Dalam otot tujuannya untuk mendapat energi bagi otot. Hasil akhirnya yaitu piruvat /
laktat sebab glukosa 6-p yg dihasilkan dr glikogenolisis masuk ke jalur glikolisis di
otot
2) Dalam hati tujuannya untuk mempertahankan kadar glukosa darah di antara dua
waktu makan. Glukosa 6-p akan diubah menjadi glukosa.
Glukosa 6-p + H2O ⎯→ Glukosa + Pi
Glukosa 6-fosfatase
• Glikogen (n residu) + Pi ⎯→ glikogen (n-1 residu) + glukosa 1-fosfat
• glukosa 1-fosfat ⎯→ glukosa 6-fosfat
• Glukosa 6-fosfat + H2O ⎯→ glukosa + Pi

5. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan suatu proses dimana karbon dioksida (CO2) dan air (H2O)
digunakan untuk menghasil kan karbohidrat dan dengan adanya cahaya matahari dan
khlorofil akan melepaskan oksigen (O2).
𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎
6H2O* + 6CO2 → C6H12O6 + 6O2*
Fotosintesis berlangsung di bagian daun (tulang Daun) terdapat bagian yang disebut
mesofil, Dalam mesofil terdapat jaringan palisade yang kaya akan kloroplas, Dalam
kloroplas terdapat pigmen hijau daun yang disebut klorofil, Dalam kloroplas terdapat
bagian-bagian yang disebut granum, stroma (fluida kental), tilakoid, membran dalam,
membran luar.
- Reaksi terang
Energi cahaya akan diubah menjadi energi kimia dengan menghasilkan oksigen
sebagai produk samping. Terjadi di dalam membran tilakoid. Energi cahaya yang
diserap klorofil dalam membran tilakoid akan digunakan untuk membentuk ATP dari
ADP dan fosfat. Pada fase ini terjadi fotolisis air yang menghasilkan oksigen.
- Reaksi gelap
Senyawa gula dibentuk dari CO2 (karbondioksida). Fase ini tidak terlibat
langsung dalam pemanfaatan cahaya. Terjadi dalam stroma dari kloroplas.
Fotosistem
Fotosistem merupakan unit pengumpul cahaya dari membran tilakoid. Setiap
fotosistem berupa kompleks dari protein dan jenis protein danjenis molekul lainnya,
termasuk antena yang terdiri dari beberapa ratus molekul pigmen. Di pusat reaksi energi
ini menggerakkan reaksi reduksi-oksidasi. Elektron tereksistasi dari klorofil pusat reaksi
dan ditangkap oleh molekul khusus yang disebut akseptor elektron primer.
Pada Fotosistem I, penyerapan cahaya matahari dilakukan oleh klorofil a yang
sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm, sehingga fotosistem I disebut
juga sebagai P700. Sedangkan pada Fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh
klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang 680 nm (nanometer), sehingga
fotosistem II disebut juga P680.

Anda mungkin juga menyukai