Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ilhamfadillah

Nim: 042851614

Semester: 2

Mata kuliah: ISIP 4130 HUKUM/PTHI

Prodi/kelas: administrasinegara/A

Tugas 1

1.ada 3 hubungan Pertama, tesis kaca atau cermin (mirror thesis) yang menyatakan hukum positif yang
berlaku di suatu negara, sepenuhnya mencerminkan apa yang berlaku di tengah-tengah masyarakatnya.
Jadi, masyarakatlah yang menentukan hukum. Jika sistem kemasyarakatan suatu bangsa bobrok, maka
demikianlah wajah hukumnya. Sebaliknya, jika sistem kemasyarakatannya sehat, maka sehat pula
hukumnya. Durkheim adalah salah satu tokoh utama dari tesis cermin ini. Dalam konstelasi aliran-aliran
pemikiran hukum, Mazhab Sejarah juga termasuk pendukung tesis ini, yakni dengan menyatakan bahwa
hukum itu sepenuhnya berasal dari masyarakat. Oleh sebab itu, tidak perlu ada upaya pembentukan
hukum yang secara terstruktur dijalankan oleh negara karena hukum tinggal mengikuti apa yang sudah
terjadi dan berlaku di masyarakat.2Tesis kedua adalah tesis kaca selektif (selective mirror thesis).
Menurut tesis ini, hukum sudah tidak lagi orisinal mengikuti apa adanya pola-pola perilaku yang terjadi
di masyarakat. Hukum sudah didesain menurut kepentingan penguasa, sehingga ada pola yang diambil
(jika menguntungkan kelas penguasa) dan ada pola yang ditinggalkan (jika tidak menguntungkan). Jadi,
penguasa adalah pemegang kekuasaan yang menyeleksi hukum. Karl Marx percaya dengan tesis ini.3
Tesis ketiga berasal dari Max Weber yang meyakini bahwa ada proses interaktif antara masyarakat dan
hukum. Jadi, tidak selalu masyarakat yang mempengaruhi hukum, melainkan hukumpun akan
mempengaruhi masyarakat. Tesis ini dikenal dengan tesis kaca interaktif (interactive mirror thesis).

2.Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang
dilakukan oleh model dengan melibatkan indra sebagai penerima rangsang dan pemasangan
kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk
melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya
melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain Kajian psikologi Sunting

Imitasi harus dibedakan dengan peniruan gerakan yang sama saja (mimikri) maupun peniruan tujuan
(emulasi), tetapi pada proses imitasi manusia melakukan prinsip peniruan suatu aksi dengan memahami
tujuan aksi dan diarahkan oleh pencapaian target tujuan (goal)[3][4][5].

Imitasi sering dikaitkan pula dengan teori belajar sosial dari Albert Bandura.Selain itu dengan imitasi,
dikatakan bahwa anak membentuk teory pemikirannya (Theory of Mind) melalui imitasi terhadap aksi
orang lain maupun persepsi terhadap rangsang yang diterima dari lingkungannya.Kajian neurosains
Sunting Ditemukannya mirror neuron system atau sistem saraf cermin pada monyet jenis macaque yang
dipublikasikan pada tahun 1996 oleh Giacomo Rizzolati dari Universitas Parma Italy[6] memberikan bukti
neurologis bahwa imitasi penting. Sistem saraf cermin adalah saraf binatang dan manusia yang menyala
saat melakukan suatu aksi maupun menyaksikan aksi yang sama dilakukan oleh binatang atau manusia
lain.

Sistem saraf cermin (SSC) terletak pada bagian precortex otak. SSC ini membantu untuk memahami
tindakan yang dilakukan oleh orang lain, sehingga memungkinkan untuk diimitasi.

B.Identifikasi (penelaahan) berasal dari kata Inggris Identify yang artinya meneliti, menelaah. Identifikasi
adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data
dan informasi dari “kebutuhan” lapangan. Secara intensitas kebutuhan dapat dikategorikan (dua)
macam yakni kebutuhan terasa yang sifatnya mendesak dan kebutuhan terduga yang sifatnya tidak
mendesak.

C.Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat dari sudut
pandang orang tersebut, dan juga membayangkan diri sendiri berada pada posisi orang tersebut. Empati
memainkan peran penting dalam membangun dan menjaga hubungan antara sesama manusia.Ayah
kadang membantu ibu mencuci piring jika sedang di rumah. TANGGAPAN, sikap ayah sangat baik dan
menunjukkan kepedulian atas beban berat yang harus dijalankan ibu di rumah.

Kakak membantu adik mengerjakan PR yang akan dikumpul esok hari. TANGGAPAN, sikap kakak sangat
baik dan menjadi teladan baik bagi adik-adiknya.

Mandayu gemar menyisihkan uang jajan untuk ditabung. Ketika sudah terkumpul, uang tersebut
disumbangkan ke panti asuhan. TANGGAPAN, tindakan Dayu sangat mulia.

3.menurut Rodeliffe –Brown dan Malinovsky bahwa hukum itu tidak ada pada masyarakat primitif
karena hukum hanya terbatas pada masyarakat yang memiliki organisasi politik yang lebih formal karena
ini hakiki dan hukum itu adalah sanksi fisik. Tetapi yang menjadi persoalan bahwa didalam suatu
masyarakat manusia mempunyai beragam kewajiban disamping kewajiban hukum seperti kewajiban
agama, moral, dan lain-lain.atribut hukum (attributes of law), yaitu :(1) Atribut Otoritas (Attribute of
Authority)(2) Atribut dengan Maksud untuk Diaplikasikan secara Universal (Attribut of Intention of
Universal Aplication)(3) Atribut Obligasio (Attribute of Obligatio)(4) Atribut Sanksi (Attribute of
Sanction).

Anda mungkin juga menyukai