Anda di halaman 1dari 3

Definisi Pencemaran Udara

Berbagai kegiatan manusia yang dilakukan secara sengaja maupun tidak dapat
menyebabkan pencemaran udara. Siklus hidrologi mempunyai fungsi dapat membersihkan
atmosfer secara alamiah (self purification). Alam telah menyedikan unsur yang dapat
digunakan untuk kehidupan mikroorganisme untuk mampu menguraikan bahan pencemar
dalam jumlah yang cukup dan berkelanjutan, tetapi dengan adanya bahan pencemar udara
dari kegiatan manusia maka udara tidak dapat lagi membersihkan dirinya secara alamiah
sehingga bahan pencemar yang berada di udara melibihi batas dan tidak mampu memenuhi
fungsi untuk mendukung kegiatan manusia.

Pencemaran udara merupakan bertambahnya bahan dan substrat fisik atau kimia ke
dalam lingkungan udara normal yang mecapai sejumlah tertentu, sehingga dapat di deteksi
oleh manusia atau yang dapat dihitung dan diukur serta dapat memberikan efek pada
manusia, binatang, vegetasi dan material, menurut (Chambers dan Mukono 2008). Sedangkan
menurut Kumar dalam Mukono (2008), pencemaran udara merupakan adanya bahan polutan
atmosfer yang dalam konsentrasi tertntu akan mengganggu keseimbagan dinamik atmosfer
dan mempunyai efek pada manusia serta lingkungannya.

Dari kedua pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa pencemaran udara merupakan
terdapatnya bahan-bahan atau zat asing di dalam udara yang dapat menyebabkan perubahan
susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan pencemar tersebut
apabila dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila
keadaannya seperti itu maka dapat dikatakan udara telah tercemar.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 mengenai Pengendalian


Pencemaran udara, pengertian pencemaran udara adalah “masuknya atau dimasukannya zat,
energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu
udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak
memenuhi fungsinya”.

Penyebab Pencemaran Udara

Kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global, karena udara telah tercemar
akibat aktivitas manusia maupun proses alamiah. Masuknya zat pencemar udara secara
alamiah, misalnya debu meteorit dan pancaran garam dari laut, asap kebakaran hutan, akibat
gunung berapi; dan disebabkan oleh kegiatan manusia seperti industri, pembuangan sampah,
aktivitas transfortasi, baik akibat proses dekomposisi atau pembakaran serta kegiatan rumah
tangga. Terdapat dua jenis sumber pencemar udara yaitu:

a. Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam
konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut merupakan komponen udara alamiah
seperti karbon dioksida yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau zat yang tidak
biasanya ditemukan di udara seperti unsur timbal.
b. Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya terbentuk di atmosfer melalui
reaksi kimia antar komponen-komponen udara.

Selain itu, sumber pencemar primer dibagi menjadi dua yaitu sumber yang bersifat
alamiah (natural) serta kegiatan manusia (antropogenik). Contoh pencemaran antropogenik
yaitu yang dihasilkan dari aktivitas industri, rokok, tranfortasi, dari persampahan baik akibat
dekomposisi ataupun pembakaran. Selain itu, contoh sumber alamiah yaitu akibat dari
kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, letusan gunung berapi, spora tumbuhan, dll.

1. Sumber Alamiah (Natural)


a. Akibat letusan gunung berapi
Salah satu gas akibat letusan gunung berapi yang dapat menyebabkan pencemaran
udara adalah Sox.
b. Akibat kebakaran hutan
Zat yang dihasilkan akibat kebakatan hutan yang dapat menyebabkan pencemaran
adalah hidrokarbon, karbon dioksida, senyawa sulfur oksida, senyawa nitrogen
serta nitrogen dioksida.
2. Sumber Kegiatan Manusia (Antropogenik)
a. Sumber tidak bergerak (stationary source)
- Sumber titik, merupakan sumber pada titik tetap, seperti cerobong asap
maupun tangki penyimpanan yang memencarkan pencemar udara.
- Sumber area, ialah sumber-sumber kecil yang dapat mempengaruhi kualitas
udara di suatu daerah. Seperti pembakaran bahan bakar rumah tangga, TPA,
kebakaran hutan (sumber alamiah), jalan tidak beraspal serta konstruksi
pembangunan.
b. Sumber bergerak (mobile source): seperti kendaraan bermotor, pesawat serta
kapal laut
- Sumber on-road (bergerak di jalan), seperti: metromini, motor, bis kota, mobil,
dll.
- Sumber non-road (bergerak bukan di jalan), seperti: pesawat terbang, kapal
laut, kereta api, dll.
c. Debu zat kimia atau partikel-partikel sebagai hasil dari industri pertanian maupun
perkebunan
d. Asap dari penggunaan cat, hair spray serta jenis pelarut lainnya
e. Gas yang dihasilkan dari PTA (proses pembuangan akhir), umumya sebagai gas
metan
f. Peralatan militer seperti senjata nuklir, gas beracun, senjata biologis, maupun
roket.

Reference

Prabowo, K., & Muslim, B. (2018). Penyehatan Udara. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai