Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

TUMOR MAMMAE SUSPEK KEGANASAN T4N2MX

Disusun Oleh :
Nama : Sinta Dwi Maharani

NPM : 1102013273

Pembimbing :
dr. Nanang Wahyu Hidayat, Sp.B

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RS UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI
PERIODE 15 MARET – 24 APRIL 2021
FAKULTAS KEDOKTERAN UNVERSITAS YARSI
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Syukur Alhamdullilah saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, serta shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW, dan para Sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Karena atas rahmat dan ridha-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas dengan
judul “Tumor Mammae Suspek Keganasan” sebagai salah satu tugas di
kepanitraan klinik Ilmu Bedah di RSUD Kabupaten Bekasi.
Dalam pembuatan tugas ini, saya selaku penulis mengucapkan terimakasih
kepada dr. Nanang Wahyu Hidayat, Sp.B selaku pembimbing saya yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan saran dalam penyusunan tugas ini. Selain itu,
ucapan terima kasih juga saya tujukan kepada orang tua dan teman-teman saya
yang telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan kepada penulis sehingga
tugas ini dapat saya selesaikan.
Demikian, tugas ini penulis hadirkan dengan segala kelebihan dan
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
tugas ini, sangat saya harapkan. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan bagi semua pihak yang membacanya.

Bekasi, November 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Karsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal


mammae dimana sel abnormal timbul dari sel- sel normal berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. Jumlah penderita kanker
diseluruh dunia terus mengalami peningkatan, baik pada daerah insiden tinggi di
negara-negara Barat, maupun pada insiden rendah seperti dibanyak daerah di
Asia. Kanker payudara umumnya menyerang wanita yang telah berusia lebih dari
40 tahun. Diperkirakan semakin meningkat di masa yang akan datang. Hal ini
mungkin disebabkan antara lain oleh gaya hidup yang jauh berbeda, pola makan,
polusi lingkungan, penggunaan insektisida, zat-zat pengawet, penyedap rasa,
pewarna, serta stres yang berkepanjangan.
Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk)
berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. Angka
kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki laki adalah kanker paru yaitu sebesar
19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk,
yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-
rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk. Sedangkan angka kejadian untuk
perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker
leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9
per 100.000 penduduk.
BAB II
ILUSTRASI KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama Pasien : Ny. K
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Usia : 51 tahun
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Alamat : Jakarta Timur
f. Status Pernikahan : Menikah
g. Pendidikan Terakhir : SMMA
h. Tanggal Masuk RS : Rabu, 17 Maret 2021-03-21
i. Tanggal Pemeriksaan : Kamis, 18 Maret 2021

II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Berdarah pada payudara kiri sejak 4 hari SMRS.
B. Keluhan Tambahan
Benjolan pada payudara sejak  3 bulan SMRS, serta terdapat benjolan
pada ketiak kiri sejak 2 bulan SMRS. Kulit di payudara kiri mengeras dan
mengeluarkan nanah sejak 2 bulan SMRS, terasa gatal di sekitar luka,

C. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan


Luka berdarah pada payudara kiri sejak kurang lebih 4 hari SMRS.
Keluhan diawali dengan payudara kiri pasien terasa benjolan sebesar biji
kelereng sejak  3 bulan SMRS. Lalu 2 minggu lalu timul benjolan
seperti bisul di bawah ketiak, benjolan tersebut pecah dan menyebabkan
payudara terlihat memerah, bengkak, nyeri, mengeluarkan nanah dan darah.
Seiring berjalannya waktu payudara seperti mengeras dan luka yang
meluas sampai area ketiak kiri. Sebelumnya Pasien sempat melakukan
biopsi pada benjolan di payudaranya 2 minggu SMRS di RS Cikarang, dan
sedang menunggu hasilnya.
Pasien pertama kali haid pada usia 12 tahun, pasien melahirkan anak
pertama pada usia 18 tahun, dan anak terakhir pada usia 28 tahun. Pasien
menyusui ketiga anaknya selama 2 tahun. Pasien menggunakan alat
kontrasepsi spiral dan pil KB sejak setelah melahirkan anak ketiganya.
Selama keluhan pertama kali muncul, pasien belum pernah dilakukan USG.
Sebelum timbul keluhan, pasien jarang melakukan pemeriksaan
payudaranya sendiri.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Diabetes disangkal
- Riwayat hipertensi disangkal.
- Riwayat penyakit jantung disangkal.
- Riwayat penyakit paru-paru disangkal.
- Riwayat penyakit ginjal disankal.
- Riwayat asma dan alergi disangkal.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat DM pada keluarga disangkal.
- Riwayat hipertensi pada keluarga disangkal.
- Riwayat penyakit paru pada keluarga disangkal.
- Riwayat penyakit jantung pada keluarga disangkal.
- Riwayat asma dan alergi pada keluarga disangkal.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum : Tampak lemah
B. Kesadaran : Compos mentis
C. Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 100/60 mmHg

b. Nadi : 92 x/menit
c. Pernafasan : 22 x/menit
d. Suhu : 36,7o C
e. VAS : 4/10
D. Status Generalis
a. Kepala : Normocephal
b. Mata : Refleks pupil (+/+), konjungtiva anemis (+/+),
sklera ikterik (+/+)
c. Hidung : Septum deviasi (-), mukosa normal, hipertofi
konka (-), secret (-)
d. Telinga : Normotia, secret (-), liang telinga lapang
e. Tenggorokan : Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
f. Leher : Bentuk normal, terdapat pembesaran KGB 2 buah
sebesar biji kelereng, kelenjar tiroid tidak teraba
g. Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : BJ. I-II normal regular, murmur (-), gallop (-)
h. Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakkan dada simetris kanan-kiri
Palpasi : Fremitus taktil dan vocal simetris
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : Suara nafas. Vesikuler (+/+), wheezing (-/-),
rhonki (-/-)
i. Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, massa (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), distensi (-),
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) 4-5x/menit
j. Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 dtk
E. Status Lokalis

Mamma Sinistra
Inspeksi : Tampak nekrosis pada seluruh kuadran mamma sinistra,
Hiperemis (+), nipple retracted (-), p’eau d orange
(-), discharge (-), skin dimpling (-)
Palpasi : Teraba masa multiple batas tegas, konsistensi
keras, permukaan berbenjol-benjol, terfiksir, nyeri
tekan (+), nipple discharge (-)
Mamma Dextra
Inspeksi : Tidak tampak massa, hiperemis (-), discharge (-),
nipple retracted (-), p’eau d orange (-)
Palpasi : tidak teraba massa, nipple discharge (-)

Axilla Sinista
Inspeksi : Tidak Tampak massa pada axilla
Palpasi : Tidak Teraba massa pada axilla

Axilla Dextra
Inspeksi : Tidak Tampak massa pada axilla
Palpasi : Tidak Teraba massa pada axilla
Axilla Dextra
Inspeksi : Tidak tampak massa
Palpasi : Tidak teraba massa

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium Selasa, 16 – 03- 2021

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 5,0 12 - 16 g/dl
Hematokrit 14 38 – 47 %
Eritrosit 1,6 4,2 – 5,4 juta/μL
Leukosit 13,8 5.000-10.000 /μL
Trombosit 224.000 150.000-450.000 /μL
MCV 84 80 - 96 fL
MCH 30 28 - 33pg
MCHC 36 33 - 36 g/dL
Basofil 0-1%
Eosinofil 1-6%
Neutrofil 50 – 70%
Limfosit 20 – 40%
NLR <= 5.80
Monosit 2 – 9%
Laju Endap Darah < 10 mm/jam
Eritrosit 3,97 4,2 – 5,4 juta/μL
Leukosit 13.600 5.000-10.000 /μL
Trombosit 532.000 150.000-450.000 /μL
MCV 71 80 - 96 fL
MCH 26 28 - 33pg
MCHC 36 33 - 36 g/dL
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 5 1-6%
Neutrofil 71 50 – 70%
Limfosit 14 20 – 40%
Monosit 10 2 – 9%
Laju Endap Darah 30 < 10 mm/jam
KIMIA KLINIK
Ureum 42 20 – 50 mg/dL
Kreatinin 1,0 0,5 – 1,5 mg/dL
SGOT 12 < 38 U/L
SGPT 5 < 41 U/L
Glukosa Darah Sewaktu 102 <140 mg/dL
Natrium 112 135 – 147 mmol/L
Kalium 4,5 3,5 – 5,0 mmol/L
Klorida 92 95 – 105 mmol/L
Rabu, 11. November 2020
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 128 <140 mg/dL
Natrium 131 135 – 147 mmol/L
Kalium 4,4 3,5 – 5,0 mmol/L
Klorida 104 95 – 105 mmol/L
SEROLOGI
Anti HIV Non reaktif Non reaktif
Anti HCV Non reaktif Non reaktif
HBsAg Non reaktif Non reaktif
IMUNOLOGI
Anti COVID IgM Non reaktif Non reaktif
Anti COVID IgG Non reaktif Non reaktif
HEMOSTASIS
Waktu Perdarahan 2,3 1 – 3 menit
Waktu Pembekuan 3,00 1 – 6 menit

A. Pemeriksaan Radiologi
Foto Thorax AP

Kesimpulan :
- Suspek TB paru (lab dan klinis ?)
- Scoliosis thoracal

V. RESUME
Pasien mengeluh nyeri pada payudara kiri sejak kurang lebih 3 bulan
SMRS yang diawali dengan payudara kiri pasien tampak merah, bengkak,
nyeri, namun tanpa terasa adanya benjolan. Selama di rumah pasien
meminum obat-obatan herbal dan pemijatan pada tangan dan kaki. Seiring
berjalannya
waktu payudara kiri pasien semakin mengeras dan meluas sampai area
pinggang kiri, lalu pada payudara kiri pasien mengeluarkan nanah disertai
nyeri dan gatal. Lalu muncul benjolan pada ketiak kiri sejak kurang lebih 1
bulan SMRS. Riwayat penggunaan KB spiral dan pil KB (+).Pada
pemeriksaan fisik didapatkan massa pada mamma sinistra berukuran16 cm
x 20 cm berbatas tegas, konsistensi keras, permukaan tidak rata, terfiksir,
nyeri tekan (+), discharge (+), disertai massa pada axilla sinistra berukuran
5 cm x 2 cm x 2 cm, batas tegas, konsistensi keras, permukaan licin,
terfiksir, dan nyeri tekan (-). Didapatkan pula ulkus pada regio pedis dexta
tanpa disertai pus atau darah, permukaan tidak rata, warna luka kehitaman
dan teraba hangat. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia,
leukositosis, serta pada pemeriksaan rontgen thorax didapatkan kesan susp.
TB paru, dan scoliosis thoracal.

VI. DIAGNOSIS
Tumor Mamma Sinistra suspek Keganasan T4N2MX
Ulkus Pedis Dextra
Hiponatremia
Diabetes Melitus tipe 2

VII. DIAGNOSIS BANDING


- Fibroadenoma mamma
- Fibrokistik mamma

VIII. TATALAKSANA
a. Non-Medikamentosa
- Perbaikan kondisi umum
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit dan rencana terapi.
- Bed rest
- Rawat luka
b. Medikamentosa
- IVFD NaCl 0,9% 500 cc / 8 jam
- Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gram IV
- Injeksi Ketorolac 3x 30 mg IV
- Injeksi Omeprazole 2 x 40 mg IV
- Injeksi Tramadol 3 x 10 mg IV
c. Tindakan
- Biopsy insisi mamma
- Usulan mastektomi, kemoterapi, radioterapi

IX. PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanactionam : Dubia ad bonam

X. FOLLOW UP
Follow up 11 November 2020
S Nyeri payudara kiri dengan VAS score 4, disertai gatal dan terdapat pus.
Demam (-), mual (-), muntah (-)
O - Tekanan darah : 100/80 mmHg
- Nadi: 88 kali/menit
- Frekuensi nafas: 22 kali/menit
- Suhu: 36,7℃
Pemeriksaan Fisik:
- Dalam batas normal
A Tumor mammae dextra susp. Keganasan
DM tipe 2
P - Rawat luka
- IVFD NaCl 0,9% 500 cc / 8 jam
- Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gram IV
- Injeksi Ketorolac 3x 30 mg IV
- Injeksi Omeprazole 2 x 40 mg IV
- Rencana operasi biopsy insisi mamma sinistra besok
Follow up 12 November 2020
S Nyeri payudara kiri dengan VAS score 4, disertai gatal dan terdapat pus.
Demam (-), mual (-), muntah (-)
O - Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Nadi: 88 kali/menit
- Frekuensi nafas: 20 kali/menit
- Suhu: 36,8℃
Pemeriksaan Fisik:
- Dalam batas normal
A Tumor mammae dextra susp. Keganasan
DM tipe 2
P - Rawat luka
- IVFD NaCl 0,9% 500 cc / 8 jam
- Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gram IV
- Injeksi Ketorolac 3x 30 mg IV
- Injeksi Omeprazole 2 x 40 mg IV
- Rencana operasi biopsy insisi mamma sinistra hari ini
Follow up 13 November 2020
S Nyeri payudara kiri dengan VAS score 4, disertai gatal dan terdapat pus.
Demam (-), mual (-), muntah (-)
O - Tekanan darah : 100/80 mmHg
- Nadi: 88 kali/menit
- Frekuensi nafas: 22 kali/menit
- Suhu: 36,7℃
Pemeriksaan Fisik:
- Dalam batas normal
A Tumor mammae dextra susp. Keganasan
DM tipe 2
P - Besok boleh pulang
- PO Cefixim 2 x 200 mg
- PO Asam Mefenamat 3 x 500 mg
- PO. Lansoprazole 2 x 200 mg
- Ganti verban sebelum pulang

Anda mungkin juga menyukai