Anda di halaman 1dari 6

No. Dok :003/BMHSE/SOP/2013 Rev : 1.

1
HEALTH SAFETY ENVIRONMENT
Tanggal Terbit:1-01-2013 Hal 1 dari 6
STANDAR OPARTIONAL PROCEDURE Paraf Pengesahan
EMERGENCY      
EVACUATION LIFT L-3 L-2 L-1

Deskripsi Umum
Sebagian besar saat ini orang bekerja di gedung bertingkat, dimana untuk alat
transportasi yang digunakan adalah elevator / lift. Hal tersebut mengharuskan kita
setiap hari menggunakan lift untuk beraktivitas di dalam gedung. Terkadang lift yang
digunakan tidak bekerja dengan baik. Apakah haltersebut dikarenakan adanya
kerusakan pada fungsi lift ataupun mati secara tiba-tiba karena adanya pemadaman
listrik. Tujuan dibuatnya prosedur ini adalah sebaga ipanduan bagi Pengelola Gedung
dan penumpang lift jika dalam keadaan terjebak di dalam lift dapat mengantisipasi apa
yang harus dilakukandan yang tidak boleh dilakukan selama dalam keadaan darura
ttersebut.

RuangLingkup
 BM: Building Manager adalah penanggung jawab tertinggi didalam organisasi
pengelolaan gedung.

 CTR: Chief Tenant Relation adalah Kepala Departemen Tenant Relation yang
berwenang mensupervisi dan mengatur kegiatan di dalam departemen Tenant
Relation terkait dengan keluhan/permintaan Penghuni gedung.

 Tenant: adalah Penghuni gedung yang tinggal di dalam gedung bisa Pemilik Unit
ataupun Penyewa, ataupihak yang menggunakan sarana / fasilitas lift gedung.

 CE: Chief Engineer adalah Kepala Departemen Engineering yang bertanggung


jawab pada operasional gedung termasuk berfungs i/ tidaknya fasilitas gedung.

 Teknisi: adalah pelaksana dilapangan untuk perawatan dan pemeliharaan fasilitas


gedung termasuk lift, genset, dll.

 CS: Chief Security adalah Kepala Departemen Security yang bertanggung jawab
dalam halkeamanan dan keselamatan Penghuni gedung.

 CHSE: Chief Health & Safety Environment adalah Kepala Departemen HSE yang
bertanggung jawab dalam hal keselamatan, kesehatan lingkungan gedung.
No. Dok :003/BMHSE/SOP/2013 Rev : 1.1
HEALTH SAFETY ENVIRONMENT
Tanggal Terbit:1-01-2013 Hal 2 dari 6
STANDAR OPARTIONAL PROCEDURE Paraf Pengesahan
EMERGENCY      
EVACUATION LIFT L-3 L-2 L-1

Kebijakan

Ketika terdapat kerusakan pada lift atau terjadi gangguan listrik seperti listrik padam
dan akan membuat lift berhenti bekerja secara mendadak, maka yang harus langsung
bertindak adalah Chief Engineer danTeknisi Control Room dengan masing-masing
tugas dan wewenangnya.

Chief Engineer harus melaporkan kejadian tersebut ke Property Manager dan Chief
Tenant Relation untuk tindakan lebih lanjut apakah diperlukan Ambulance ataupun
pihak-pihak terkait lainnya.
Sedangkan Teknisi Control Room adalah pihak yang harus dapat berkomunikasi
langsung dengan penumpang di dalam lift dan memonitor setiap saat posisi dan kondisi
dari lift tersebut. Dengan arahan dari Supervisor Engineering, Teknisi Control Room
harus selalu stand by di Control Room untuk pengawasan fungsi dari pada peralatan
gedung seperti lift, dll.

Keputusan untuk dilakukan atau tidaknya evakuasi padasaat terjadi lift macet adalahd
ari Building Manager melalui Chief Engineer.

Kejadian berhenti berfungsinya lift secara mendadak akan membuat para penumpang
lift yang berada didalamnya akan merasa ketakutan, panic karena terjeba katau tidak
bisa keluar dalam beberapa saat.
Oleh karenanya, penting untuk diketahui beberapa hal-hal apasaja yang harus
dilakukan baik oleh penumpang lift maupun Petugas yang menangani masalah ini.
No. Dok :003/BMHSE/SOP/2013 Rev : 1.1
HEALTH SAFETY ENVIRONMENT
Tanggal Terbit:1-01-2013 Hal 3 dari 6
STANDAR OPARTIONAL PROCEDURE Paraf Pengesahan
EMERGENCY      
EVACUATION LIFT L-3 L-2 L-1

Yang harus dilakukan oleh penumpang di dalam lift adalah sebagai berikut:

1. Jangan panic dan usahakan tetap tenang


Jika seseorang terlalu panic, maka dia tidak bisa berpikir dengan tenang dan jarang
berpikir menggunakan logika, sehingga dapat memperparah kondisi yang ada.Tetap
tenang adalah salah satu kunci penting agar dapat tetap bisa bertahan hingga
bantuan datang. Luangkan waktu untuk menenangkan diri sendiri dan berpikirlah
positif bahwa kondisi tersebut akan segera berakhir dan segera keluar dari lift.
Jangan memperburuk keadaan dengan mempengaruhi.

2. Cobalah untuk menekan tombol pintu terbuka


Ketika lift berhenti bekerja, sebaiknya tidak menekan tombol lantai lainnya, tapi
cobalah untuk menekan tombol pintu terbuka. Jika tidak ada tanggapan, maka
cobalah untuk menekan tombol emergency untuk meminta bantuan.
Lilhat gambar disamping tekan tombol yang bergambar LONCENG atau HELP,
maka akan tersambung ke Control Room.

3. Gunakan telepon darurat di lift untuk meminta bantuan


Telepon tersebut akan membantu seseorang untuk menghubungi Teknisi di ruang
Control Room untuk bantuan lebih lanjut. Jika telepon tersebut tidak dapat
digunakan, maka gunakan telepon seluler untuk menghubungi orang lain seperti
teman kerja untuk memberitahukan keadaan yang terjadi jika masih ada sinyal.
Usahakan yang berbicara / berkomunikasi dengan Teknisi Control Room 1-2 orang
saja.Hindari berebut bicara dan hematlah oksigen yang ada.

4. Usahakan dalam kondis I /posisi duduk


Posisi duduk bisa membantu seseorang lebih santai dan ambillah nafas dalam-
dalam serta menyadari bahwa dirinya akan segera keluar dari lift. Jangan membuat
diri Anda dan orang lain yang ada didalam lift menjadi semakin panic atau
No. Dok :003/BMHSE/SOP/2013 Rev : 1.1
HEALTH SAFETY ENVIRONMENT
Tanggal Terbit:1-01-2013 Hal 4 dari 6
STANDAR OPARTIONAL PROCEDURE Paraf Pengesahan
EMERGENCY      
EVACUATION LIFT L-3 L-2 L-1

bersemangat mencari jalan keluarsen diri karena hal ini akan memperburuk
keadaan.

5. Jangan terlalu banyak bicara


Oksigen di dalam lift sangat terbatas, jika ingin bicara dengan orang lain yang juga
terjebak di dalam lift bicaralah seperlunya saja untuk menghemat oksigen. Sangat
penting malah jika Anda berbicara dengan hanyaTeknisi Control Room untuk
menggambarkan suasana di dalam lift.Lihat ceklist di bawah ini beberapahal yang
harus dikomunikasikan dengan Teknisi Control Room.

6. Menunggu datangnya bantuan


Tidak ada yang bisa dilakukan selain memberikan informasi kepada Teknisi Control
Room melalui telepon darurat yang ada pada tombol di dalam lift, dan menunggu
datangnya bantuan. Selama menunggu tidak ada salahnya tetap berpikir positif dan
buat orang lain di dalam lift juga melakukan hal yang sama. Suasana ini dapat
membantu seseorang tetap tenang.Jika seseorang bisa tetap tenang selama
terjebak di dalam lift, maka ia akan bisa membantu dan menjaga orang lain tetap
tenanng.
Hindari keluar dari lift dengan usaha sendiri, terlebih jika menggunakan pintu atas di
atas lift. Usahakan untuk menyimpan dengan baik beberapa barang berguna seperti
telepon seluler dan juga senter jika ada.

Yang harus dilakukan oleh Teknisi Control Room dan pihak-pihak terkait lainnya
selama kondisi lift terjebak, sebagai berikut:

1. Selalu monitor kamera CCTV yang berada di dalam lift setiap saat untuk melihat
kondisi di dalamnya (jika ada kamera terpasang).
No. Dok :003/BMHSE/SOP/2013 Rev : 1.1
HEALTH SAFETY ENVIRONMENT
Tanggal Terbit:1-01-2013 Hal 5 dari 6
STANDAR OPARTIONAL PROCEDURE Paraf Pengesahan
EMERGENCY      
EVACUATION LIFT L-3 L-2 L-1

2. Pada saat salah satu penumpang lift menekan tombol EMERGENCY, langsung
respon dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut kepada salah
satu penumpang di dalam lift yang berbicara.

Procedure Evacuation Lift

 Selamat pagi / siang /sore / malam, Bapak / Ibu….

 Kami dari Ruang Kontrol Pengelola Gedung akan membantu Bapak / Ibu untuk
keluar dari lift yang Bapak / Ibu gunakan saat ini.

 Mohon jangan panic dan tetap tenang…..kami akan menindak lanjuti


penyelamatan Bapak / Ibu keluar dari lift.

 Nomor lift berapakah yang Bapak / Ibu gunakan?

 Berapa penumpang yang ada didalam lift tersebut ? Wanita berapa orang, dan
Pria berapa orang?

 Kami akan tetap berkomunikasi dengan Bapak /Ibu setiap saat. Jangan berebut
bicara dan Bapak / Ibu saja yang berkomunikasi dengan kami.

 Adakah penumpang yang tidak sehat di dalam lift tersebut? Berapa orang?
Wanita atau Pria?

 Bagaimana kondisi di dalam lift? Apakah lampu lift masih berfungsi / tidak?

 Mohon Bapak / Ibu tetap tenang dan jangan panik.

 Segera kami akan mengeluarkan Bapak / Ibudari lift tersebut.

 5 menit dari sekarang, mohon Bapak / Ibu menekan tombol yang sama untuk
bisa berkomunikasi lagi dengan kami.

 Tetap tenang dan jangan panik.

3. Segera laporkan kejadian ini kepada pihak-pihak terkait jika dibutuhkan Ambulance
ataupun yang lainnya. Laporkanke Property Manager kondisi yang terjadi.
No. Dok :003/BMHSE/SOP/2013 Rev : 1.1
HEALTH SAFETY ENVIRONMENT
Tanggal Terbit:1-01-2013 Hal 6 dari 6
STANDAR OPARTIONAL PROCEDURE Paraf Pengesahan
EMERGENCY      
EVACUATION LIFT L-3 L-2 L-1

4. Ikuti prosedur pada flow chart terlampir untuk instruksi kerja masing-masing pihak
terkait.

5. Tetap adakan komunikasi dan up-date kondisi yang terjadi di dalam lift tersebut.

6. Usahakan untuk mengeluarkan penumpang lift secepat mungkin dan jangan


memperburuk keadaan.

7. Jika permasalahan sudah selesai dan teratasi, Chief Engineer harus membuat
laporan atas kejadian ini dan menganalisa sebab terjadinya lift tidak bekerja.

Anda mungkin juga menyukai