Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senam ergonomik adalah gerakan yang sangat efektif, efesien dan logis

karena rangkaian geraknya merupakan rangkaian gerak yang dilakukan manusia

sejak dulu sampai saat ini. Belum ada gerakan yang sesempurna gerakan

ergonomik karena gerak-geraknya disesuaikan dengan kaidah-kaidah

penciptaan tubuh manusia dipahmi dari gerakan shalat. Artinya senam yang

dapat langsung membuka, mempersiapakan dan mengaktifkan seluruh sistem

tubuh seperti kardiovaskuler, kandung kemih dan sistem

reproduksi,mengembalikan atau membetulkan posisi dan kelenturan sistem

saraf dan membetulkan kelenturan sistem saraf dan aliran darah pada kaki

diabetes. Sehingga dapat bermanfaat bagi penderita diabetes militus, mengatur

kerja pancreas sehingga gula darah menurun dan untuk mencegah komplikasi.

Sampai saat ini penggunaan senam ergonomik untuk menurunkan peredaran

gula darah dan untuk mencegah kerusakan saraf belum banyak dilakukan oleh

penderita diabetes militus, menurut fenomena yang ada merek hanya untuk

menurunkan peredaran gula darah dan untuk mencegah kerusakan system saraf

(Sagiran 2012).

Pada era sekarang ini, banyak penderita DM yang lebih focus dan hanya

mengutamakan pada penanganan diet dan mengonsumsi obat-obatan, padahal

1
2

penanganan diet yang teratur belum menjamin akan kestabilan kadar glukosa

darah, akan tetapi hal ini harus diseimbangi dengan latihan fisik yang sesuai.

Sebab jika penderita DM tidak melakukan latihan fisik maka metabolisme otot

yang terjadi hanya sedikit, sehingga pemakaian glukosa dalam darah berkurang.

Hal ini dapat menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah, sehingga

glukosa dalam darah tinggi. Latihan fisik atau pergerakan tubuh sering

diabaikan oleh setiap penderita DM, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai

faktor seperti keterbatasan waktu untuk melakukan senam (Aktifitas fisik) oleh

karena pekerjaan usia yang tidak memungkinkan dan minat yang kurang untuk

melakukan aktifitas fisik, serta kurangnya pengetahuan akan pentingnya latihan

fisik seperti senam(Sinaga,2012). Peningkatan jumlah penderita DM

dikarenakan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, misalnya banyak yang

mengkonsumsi makanan berlemak,sehingga menimbulkan kegemukan, dan

berkurangnya aktifitas fisik seperti olah raga yang membuat metabolisme dalam

tubuh yang tidak sempurna sehingga tidak stabilnya kadar gula darah. Penyakit

diabetes mellitus dapat di cegah jika kita mengetahui dasar-dasar penyakit

dengan baik dan mewaspadai perubahan gaya hidup kita (Bagus,2013).

Pengelolaan diabetes mellitus meliputi 5 pilar yaitu perencanaan diet, latihan

jasmani, terapi farmakologis, edukasi dan pemantauan glukosa darah. Latihan

fisik merupakan cara yang sangat penting untuk dilakukan oleh penderita

diabetes mellitus terutama dalam menangani peningkatan glukosa dalam darah.

Salah satu latihan yang dianjurkan adalah senam ergonomik (Sinaga,2012).


3

Latihan fisik seperti senam ergonomik akan menurunkan kadar glukosa darah

dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki

pemakaian insulin serta memperlancar sirkulasi darah(Wratsongko, 2014).

Menurut data World Health Organization (WHO) sejak tahun 1980

hingga 2014 telah terjadi peningkatan prevalensi diabetes mellitus yang

sebagian besar merupakan tipe 2 sebanyak 3,8%.(WHO,2016)

Sedangkan data yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation

(IDF) melalui IDF Diabetes Atlas edisi ke-8, menunjukan nilai yang fantastis

terkait jumlah penderita diabetes mellitus di dunia data yang disajikan pada IDF

diabetes Atlas Edisi ke-8 dikumpulkan mulai Januari 2015 hingga Desember

2016. IDF memprediksi kejadian diabetes mellitus akan meningkat drastis pada

tahun 2045 terdapat pada region South-East Asia dan Africa dengan masing-

masing prevalensi meningkat dari 2017 hingga 2045 sebanyak 84% dan 156%.

Sedangkan IDF memprediksi jumlah penderita diabetes pada tahun 2045 akan

sampai pada angka 629 juta penderita diabetes mellitus. Selain data tersebut

IDF diabetes Atlas juga menunjukan 10 negara yang memiliki jumlah diabetes

mellitus terbesar di dunia. (IDF, 2017)

Indonesia sebagai salah satu Negara dengan jumlah penderita diabetes

mellitus tersebut. WHO menyebutkan, 6% total kematian pada masayarakat

Indonesia semua umur disebabkan oleh penyakit diabetes mellitus

(WHO,2016). Jumlah prevalensi kejadian diabetes mellitus di Indonesia terus

meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Riseksdas (2018), prevalensi


4

diabetes mellitus di provinsi jawa timur 0,2% dan untuk kota mojokerto sendiri

mendudukkin peringkat ke dua di provinsi jawa timur dengan kasus diabetes

mellitus terbanyak dengan prevalensi sebesar 3,8%.

Hasil studi pendahuluhan yang dilakukan pada tanggal 7 Maret 2020 di

puskesmas kedundung di dapatkan data bahwa terdapat 3.418 pasien baru

dengan diabetes mellitus januari- desember 2019, dan hasil observasi dari 10

responden didapatkan semuanya menderita diabetes mellitus. Pada saat

diwawancara didapatkan 10 responden yang menderita diabetes mellitus dengan

kategori 5 yang mengikuti olah raga jalan sehat dan yang 5 tidak mengikuti

olah raga senam ergonomik.

Senam ergonomik merupakan kombinasi dari gerakan otot pernafasan.

Senam ergonomik dapat menurunkan kadar gula darah karena saat melakukan

senam ergonomik, otot-otot di gerakkan secara optimal sehingga lebih banyak

menyerap gula darah untuk proses pembakaran. Manfaat senam ergonomik

pada pasien diabetes mellitus menjangkau seluruh aspek meliputi mengontrolo

glukosa darah, memperbaiki pemakaian insulin, meningkatkan dan

memperlancar sirkulasi darah dan mencegah terjadinya komplikasi. Senam

ergonomik menjadi salah satu intervensi untuk menurunkan kadar gula darah

pada penderita diabetes mellitus sebagai alternative perawatan non farmakologi

(Wratsongko,2014).

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai “ pengaruh senam ergonomik terhadap


5

penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di puskesmas

kedundung kota mojokerto.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan kadar gula darah

pada lansia yang mengalami Diabetes Mellitus

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menjelaskan pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan kadar gula

darah

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menjelaskan pengaruh senam ergonomik

2. Menjelaskan penurunan kadar gula darah

3. Menjelaskan pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan kadar

gula darah

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Sebagai tambahan wawasan dan informasi kepada penderita diabetes

mellitus tentang ada pengaruh senam ergonomik terhadap perubahan

senam ergonomik terhadap penurunan kadar gula darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi lansia
6

Penelitian ini diharapkan lansia dapat mengetahui informasi terkait

senam ergonomik dan dapat menjadi acuan untuk menerapkan

terapi senam ergonomik dalam menurunkan kadar gula darah.

2. Bagi Instusi sekolah

Dapat menambah reverensi yang valid terkait dengan penelitian

pada kasus DM

3. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian

tentang senam ergonomik untuk penurunan kadar gula darah

Anda mungkin juga menyukai