Anda di halaman 1dari 20

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

DAN PENELITIAN PERUBAHAN


INTENSITAS NYERI SENDI
RHEUMTOID ARTRITIS PADA
LANSIA DENGAN PEMBERIAN
TEKNIKRELAKSASI KOMBINASI
KOMPRES HANGAT DAN DINGIN
“REMATOID ATRITIS”
DEFINISI
 Artritis reumatoid merupakan penyakit inflamasi
sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya,
diakrekteristikkan oleh kerusakan dan proliferasi
membran sinovial yang menyebabkan kerusakan pada
tulang sendi, ankilosis, dan deformitas. (Kusharyadi,
2010)
 Artritis reumatoid adalah penyakit inflamasi
sistemik yang kronis dan terutama menyerang
persendian, otot-otot, tendon, ligamen, dan pembuluh
darah yang ada disekitarnya. (Kowalak, 2011)
ETIOLOGI
 Infeksi Streptokkus hemolitikus dan
Streptococcus non-hemolitikus.
 Endokrin

 Autoimmun

 Metabolik

 Faktor genetik serta pemicu lingkungan


PATOFISIOLOGI

KLIK DISINI
MANIFESTASI KLINIK
1. Terdapat radang sendi dengan pembengkakan membran
sinovial dan kelebihan produksi cairan sinovial. Tidak
ada perubahan yang bersifat merusak terlihat pada
radiografi. Bukti osteoporosis mungkin ada.
2. Secara radiologis, kerusakan tulang pipih atau tulang
rawan dapat dilihat. Pasien mungkin mengalami
keterbatasan gerak tetapi tidak ada deformitas sendi.
3. Jaringan ikat fibrosa yang keras menggantikan pannus,
sehingga mengurangi ruang gerak sendi. Ankilosis
fibrosa mengakibatkan penurunan gerakan sendi,
perubahan kesejajaran tubuh, dan deformitas. Secara
radiologis terlihat adanya kerusakan kartilago dan
tulang.
4. Ketika jaringan fibrosa mengalami kalsifikasi, ankilosis
tulang dapat mengakibatkan terjadinya imobilisasi sendi
secara total. Atrofi otot yang meluas dan luka pada
jaringan lunak seperti medula-nodula mungkin terjadi.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Pemeriksaan cairan synovial :
 Pemeriksaan darah tepi:
1. Warna kuning sampai
putih dengan derajat 1. Leukosit : normal
kekeruhan yang atau meningkat (
menggambarkan <>3 ). Leukosit
peningkatan jumlah sel menurun bila
darah putih. terdapat
2. Leukosit 5.000 – splenomegali;
50.000/mm3, keadaan ini dikenal
menggambarkan adanya sebagai Felty’s
proses inflamasi yang Syndrome.
didominasi oleh sel
neutrophil (65%). 2. Anemia normositik
3. Rheumatoid factor
atau mikrositik,
positif, kadarnya lebih tipe penyakit
tinggi dari serum dan kronis.
berbanding terbalik
dengan cairan sinovium.
LANJUTAN...
 Pemeriksaan kadar sero-imunologi :
1. Rheumatoid factor + Ig M -75% penderita ;
95% + pada penderita dengan nodul
subkutan.
2. Anti CCP antibody positif telah dapat
ditemukan pada arthritis rheumatoid dini
KOMPLIKASI
Kelainan sistem pencernaan yang sering
dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik yang
merupakan komplikasi utama penggunaan obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat
pengubah perjalanan penyakit (disease
modifying antirheumatoid drugs, DMARD) yang
menjadi faktor penyebab morbiditas dan
mortalitas utama pada artritis reumatoid.
PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan Keperawatan
1. Pendidikan
2. Istirahat
3. Latihan Fisik dan Termoterapi

 Penatalaksanaan Medikamentosa
1. Penggunaan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (
OAINS )
2. Penggunaan DMARD
3. Operasi
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
 Biodata
Nama, umur, jenis kelamin, status, alamat,
pekerjaan, penanggung jawab.Data dasar
pengkajian pasien tergantung padwa keparahan
dan keterlibatan organ-organ lainnya (misalnya
mata, jantung, paru-paru, ginjal), tahapan
misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan
keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis
lainnya.
 Riwayat Kesehatan
1. Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada
tangan, atau pada tungkai.
2. Perasaan tidak nyaman dalam beberapa
periode/waktu sebelum pasien mengetahui dan
merasakan adanya perubahan pada sendi.
PEMERIKSAAN FISIK B1-B6
1. Breathing (B1) 3. Brain (B3)
 Inspeksi : Klien arthritis  Kesadaran biasanya
rheumatoid tidak Composmentis .Pada kasus
menunjukkan kelainan yang lebih parah,klien dapat
system pernafasan mengeluh pusing dan gelisah.
 Palpasi : thoraks  Kepala dan wajah : Ada
menunjukkan taktil fremitus sianosis.
seimbang kanan dan kiri.  Mata : Sklera biasanya tidak
 Auskultasi : tidak ada suara ikterik, konjungtiva anemis
nafas tambahan. pada kasus efusi pleura
hemoragi kronis.
2. Blood (B2)  Leher: Biasanya JVP dalam
batas normal.
 Inspeksi : Tidak ada
iktus jantung
 Palpasi : Nadi 4. Bladder (B4)
mungkin meningkat,iktus Produksi urine biasanya
tidak teraba dalam batas normal dan tidak
 Auskultasi : ada suara S1 dan ada keluhan pada system
S2 tunggal dan tidak ada perkemihan.
murmur.
5. Bowel (B5) 6. Bone (B6)
Umumnya klien  Inspeksi : Didapatkan adanya
pembengkakan yang tidak
arthritis rheumatoid tidak biasa, deformitas pada
mengalami gangguan daerah sendi kecil
eleminasi. Meski demikian tangan,pergelangan kaki,dan
perlu dikaji frekwensi, sendi besar lutut,panggul,dan
pergelangan tangan.Adanya
konsistensi, warna serta bau degenerasi serabut otot
feses. Frekuwensi berkemih, memungkinkan terjadinya
kepekatan urine, warna, bau, pengecilan,atrofi otot yang
jumlah urine juga harus disebabkan oleh tidak
digunakannya otot akibat
dikaji. Gangguan inflamasi sendi.Sering
gastrointestinal yang sering ditemukan nodul subcutan
adalah mual, nyeri lambung, miltipel.
yang menyebabkan klien  Palpasi : Terdapat nyeri
tidak nafsu makan, terutama tekan pada sendi yang sakit.
klien yang menggunakan  Perkusi : Ada gangguan
mekanis dan fungsional pada
obat reumatik dan NSAID. sendi dengan manifestasi
Peristaltik yang menurun nyeri bila menggerakkan
menyebabkan klien jarang nyeri sendi yang sakit.Klien
defekasi. sering mengalami kelemahan
fisik sehingga mengganggu
aktivitas hidup sehari-hari.
DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera,
distensi jaringan oleh akumulasi cairan/ proses
inflamasi, destruksi sendi.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
deformitas skeletal,
nyeri, penurunan kekuatan otot.
3. Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan
Peran berhubungan dengan perubahan
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
umum, peningkatan penggunaan energi,
ketidakseimbangan mobilitas.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan
kerusakan musculoskeletal, penurunan kekuatan,
daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
INTERVENSI

Klik disini
PENELITIAN

Klik disini

Anda mungkin juga menyukai