ABSTRAK : Anemia post partum merupakan keadaan ibu setelah melahirkan
yang jumlah kadar Hemoglobin (Hb) kurang dari batas normal sehingga ibu menjadi lemah, pucat dan tidak bertenaga. Gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa hamil dengan angka kejadian sekitar 20%. Penulisan ini untuk memberikan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan post partum dengan anemia di RSUD Mardi Waluyo Blitar. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dalam bentuk studi kasus. Berdasarkan perumusan masalah didapatkan secara teori dan kenyataan yang ditemukan di lapangan pada saat pengkajian tentang keluhan pasien dan pemeriksaan fisik adalah kepala pusing, berkunang-kunang dan badan terasa lemas. Ditemukan diagnosa keperawatan utama yang muncul adalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Implementasi yang dilakukan adalah meningkatkan jumlah kadar Hb dengan tranfusi darah sesuai dengan intervensi yang dibuat dan evaluasi. Hasil evaluasi selama tiga hari dari diagnosa utama sudah dapat teratasi tetapi tidak semua kriteria hasil dapat dicapai. Hasil penulisan ini direkomendasikan bagi petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang anemia dan komplikasi yang terjadi akibat anemia sehingga ibu hamil dapat mencegah anemia.
Kata kunci : post partum anemia, asuhan keperawatan
ABSTRACT : Postpartum anemia is a postpartum state where the amount of hemoglobin (Hb) is less than normal so the mother becomes weak, pale and unpowered. The most common medical disorders encountered during pregnancy with an incidence rate of about 20%. Writing is to give nursing care to Ny. R with post partum with anemia at RSUD Mardi Waluyo Blitar. The research method used qualitative method in the form of case study. Based on the formulation of the problem obtained in theory and reality found in the field at the time of assessment of patient complaints and physical examination is headache, dizzy and body feels weak. Discovered primary nursing diagnoses that arise are peripheral tissue perfusion ineffectiveness. Implementation is to increase the amount of Hb with blood transfusion in accordance with the intervention made and evaluation. The three-day evaluation results from the primary diagnosis can be resolved but not all of the outcome criteria can be achieved. The results of this study recommended for health workers are expected to provide counseling about anemia and complications that occur due to anemia so that pregnant women can prevent anemia.
Keywords : post partum anemia, nursing care
PENDAHULUAN Anemia merupakan gangguan
Post partum merupakan masa medis yang paling umum ditemui sesudah persalinan dapat juga pada masa hamil dengan angka disebut masa nifas (puerperium) kejadian 20%. Wanita hamil dengan adalah masa atau waktu sejak bayi anemia memiliki insiden komplikasi dilahirkan dan plasenta keluar lepas puerperal yang lebih tinggi seperti dari rahim, sampai enam minggu infeksi dibanding dengan wanita berikutnya, disertai dengan pulihnya hamil tidak anemia (Bobak, 2004). kembali organ-organ yang berkaitan Anemia sebenarnya adalah dengan kandungan, yang mengalami tanda suatu penyakit bukan perubahan seperti perlukaan dan lain penyakit itu sendiri. Dalam sebagainya berkaitan saat melahirkan menentukan etiologi anemia, akan (Suherni, 2009). sangat membantu jika kita mempertimbangkan berbagai tes Data yang diperoleh dari laboratorium yang hasilnya dapat Wiknjsastro 2007, anemia masih digunakan untuk mengkategorikan menjadi masalah dunia diperkirakan kemungkinan penyebab anemia dan 30% dari 5 milyar penduduk dunia dilanjutkan dengan diagnosa banding terdapat ibu hamil menderita anemia. serta menegakkan diagnosa. Sekitar 90% penyebab anemia adalah Pemeriksaan kadar hemoglobin yang akibat kekurangan besi. World dianjurkan dilakukan pada trimester Health Organization (WHO) pertama dan ketiga kehamilan sering memperkirakan 800–900 juta kali hanya dapat dilaksanakan pada penduduk dunia menderita anemia trimester ketiga saja karena defisiensi besi. Keadaan ini terjadi kebanyakan ibu hamil baru terutama di Negara berkembang memeriksakan kehamilannya pada termasuk Indonesia yaitu data Survei trimester kedua kehamilan (Varney, Kesehatan Rumah Tangga tahun 2006). 2011 anemia untuk ibu hamil Anemia post partum sebesar 63,5%. merupakan kadar hemoglobin kurang Pendarahan menempati dari 10g/dl, hal ini merupakan persentase tertinggi penyebab masalah yang umum dalam bidang kematian ibu 28%, anemia dan obstetric. Meskipun wanita hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan kadar besi yang terjamin, pada ibu hamil menjadi penyebab konsentrasi hemoglobin biasanya utama terjadinya pendarahan dan berkisar 11-12g/dl sebelum infeksi yang merupakan faktor melahirkan. Hal ini diperburuk kematian utama ibu. Diberbagai dengan kehilangan darah saat Negara paling sedikit seperempat melahirkan dan pada masa nifas. dari seluruh kematian ibu disebabkan Menurut analisa terbaru, kehilanngan oleh pendarahan, proporsinya darah pada saat postpartum diatas berkisar antara kurang dari 10% 500 ml masih merupakan suatu sampai hampir 60%. Walaupun masalah meskipun pada obstetric seorang perempuan bertahan hidup modern (Wiknjsastro, 2007). setelah mengalami pendarahan pasca persalinan, namun ia akan menderita akibat kekurangan darah yang berat 3. Mampu menyusun intervensi (anemia berat) dan akan mengalami keperawatan pada pasien Ny masalah kesehatan yang R dengan post partum dengan berkepanjangan (WHO, 2009). anemia di RSUD Mardi 1.2 Rumusan Masalah Waluyo Blitar. Bagaimana Asuhan Keperawatan 4. Mampu melakukan pada Ny R dengan Post Partum implementasi pada pasien Ny dengan Anemia di RSUD Mardi R dengan post partum dengan Waluyo Blitar ? anemia di RSUD Mardi 1.3 Tujuan penelitian Waluyo Blitar. 1.3.1 Tujuan Umum 5. Mampu melakukan evaluasi Memperoleh dan mendapatkan pada pasien Ny R dengan kemampuan yang nyata dalam post partum dengan anemia menyusun dan memberikan di RSUD Mardi Waluyo asuhan keperawatan pada Ny R Blitar. dengan post partum dengan 1.4 Manfaat anemia di RSUD Mardi 1.4.1 Bagi Penulis Waluyo Blitar ? Sebagai salah satu 1.3.2 Tujuan Khusus pengalaman berharga dan nyata Setelah melakukan praktik yang didapat dalam hal praktek klinik keperawatan mahasiswa yang dilakukan sesuai ilmu dapat : yang didapat serta sebagai 1. Mampu melakukan acuan bagi penulis dalam pengkajian keperawatan pada menghadapi kasus yang sama pasien Ny R dengan. post sehingga dapat memberikan partum dengan anemia di asuhan keperawatan yang lebih RSUD Mardi Waluyo Blitar. baik bagi penderita post partum 2. Mampu merumuskan dengan anemia. diagnosa keperawatan pada 1.4.2 Bagi Pendidikan pasien Ny R dengan post Sebagai informasi dan partum dengan anemia di referensi yang baik untuk RSUD Mardi Waluyo Blitar. pengembangan ilmu tentang asuhan keperawatan pada pada masa kehamilan. Cara pasien dengan post partum pencegahan dan dengan anemia. penatalaksanaannya adalah 1.4.3 Bagi Rumah Sakit pemeriksaan kesehatan disertai Sebagai bahan pustaka untuk adanya pemeriksaan laboratorium meningkatkan mutu pelayanan sebagian besar dari pemeriksaan kesehatan dan memberikan serta pengobatan anemia biasanya gambaran pelaksanaan asuhan meliputi pemberian tambahan zat keperawatan pada pasien besi dan asam folat, diet yang dengan post partum dengan seimbang juga memperbaiki anemia. anemia. Sesuai kasus dengan pasien PEMBAHASAN post partum dengan anemia yang Berdasarkan hasil dari saya kelola, anemia adalah pengkajian dan asuhan rendahnya hitung sel darah merah keperawatan yang dapat diberikan dan kadar hemoglobin dan kepada klien Ny. R selama praktek hematokrit dibawah normal. di RSUD Mardi Waluyo Blitar Anemia bukan merupakan dengan diagnosa anemia post penyakit, melainkan merupakan partum pada Ny. R dapat dianalisa pencerminan keadaan suatu sebagai berikut: penyakit atau akibat gangguan Anemia adalah suatu keadaan fungsi tubuh. Secara fisiologis menurunnya kadar hemoglobin, anemia terjadi apabila terdapat dan jumlah sel darah merah kekurangan jumlah hemoglobin dibawah nilai normal yang dipatok untuk mengangkut oksigen ke untuk perorangan (Arisman, MB, jaringan. Dapat diketahui dengan 2004). Penyebab dari anemia pemeriksaan fisik maupun dengan adalah kehilangan darah, pemeriksaan laboratorium. Secara persalinan, kekurangan zat besi fisik penderita tampak pucat, peningkatan kebutuhan akan zat lemah, dan secara laboratorik besi untuk pembentukan sel darah didapatkan penurunan kadar merah yang lazim berlangsung Hemoglobin (Hb) dalam darah dari darah hingga kadar Hb Ny. R dapat harga normal. meningkat dan keluhan dari klien Dalam kasus ini klien dapat berkurang dan menghilang. mengeluh kepala pusing, Pada pelaksanaan tindakan berkunang-kunang dan badan keperawatan berdasarkan rencana terasa lemas sejak melahirkan. keperawatan yang telah disusun Diketahui bahwa klien paska menurut NANDA NIC-NOC tahun melahirkan banyak mengeluarkan 2015, tindakan keperawatan darah dan mengalami pendarahan (implementasi) ini dilaksanakan yang terus menerus sehingga klien dengan tanggal 12 April 2017 pada kehilangan banyak darah. Hal ini jam jaga (shift). diperburuk dengan kehilangan Teknik pengumpulan data darah saat melahirkan dan pada yang penulis gunakan adalah masa nifas. Menurut analisa observasi, wawancara dengan terbaru, kehilanngan darah pada pasien dan keluarga (autoanamnesa saat postpartum diatas 500ml dan alloanamnesa) serta studi masih merupakan suatu masalah dokumentasi. Observasi dilakukan meskipun pada obstetrik modern mulai tanggal 12 April 2017. Studi (Wyck V, 2007). Seorang dokumentasi penulis lakukan perempuan bertahan hidup setelah dengan membaca status pasien mengalami pendarahan pasca untuk mengetahui terapi pasien dan persalinan, namun ia akan hasil laboratorium. menderita akibat kekurangan darah Hubungan antara anemia yang berat (anemia post partum) dengan post partum mengalami dan akan mengalami masalah kekurangan zat besi, kesalahan kesehatan yang berkepanjangan. dalam makan, kelelahan yang Dibuktikan dengan hasil dapat mengakibatkan produksi sel laboratorium klien yang darah merah di sumsum berkurang, menunjukkan jumlah Hb klien sewaktu melahirkan mengalami 7,2g/dl. Penatalaksaan yang kelelahan dalam persalinan, diberikan pada pasien Ny. R yaitu mengalami adaptasi psikologis dengan transfusi penambahan yaitu talking in (ketergantungan), membutuhkan perlindungan dan hasil dari pemeriksaan pelayanan, sehingga berfokus pada laboratorium untuk mengetahui diri sendiri dan lemas yang kadar Hb saat ini. mengakibatkan munculnya Pelaksanaan pada diagnosa beberapa diagnoasa keperawatan. kedua yaitu intoleransi aktivitas Berdasarkan dalam konsep berhubungan dengan dasar bahwa dalam menegakkan ketidakseimbangan suplai dan suatu diagnosa/masalah kebidanan kebutuhan oksigen. Tindakan yang harus berdasarkan pada pendekatan dapat diberikan sesuai dengan asuhan keperawatan yang perencanaan yang dapat diberikan didukung dan ditunjang oleh oleh penulis yaitu membantu klien beberapa data baik data subjektif untuk mengidentifikasi aktivitas maupun data objektif yang mampu dilakukannya, Pelaksanaan pada diagnosa membantu pasien dan keluarga pertama yaitu ketidakefektifan dalam mengidentifikasi perfusi jaringan perifer kekurangan dalam beraktivitas, berhubungan dengan perubahan membantu pasien untuk ikatan O2 dengan Hb, penurunan mengembangkan motivasi dalam konsentrasi Hb dalam darah. diri, memonitor respon fisik, Tindakan yang dapat diberikan emosi, social dan spiritual, sesuai dengan perencanaan yang mengkolaborasikan dengan tenaga dapat diberikan oleh penulis, yaitu rehabilitasi medik dalam sesuai dengan rencana asuhan merencanakan terapi yang tepat. keperawatan yang ditulis. Pelaksanaan pada diagonasa Memonitor keadaan umum dari ketiga yaitu diskontinuitas pasien, melakukan pemeriksaan pemberian ASI berhubungan fisik (Tekanan darah, Nadi, RR dan dengan penyakit ibu. Tindakan Suhu) secara berkala, memonitor yang dapat diberikan untuk adanya tromboplebitis, memonitor membantu klien yaitu membantu adanya kesemutan dan kebas dan kemampuan keluarga untuk menanyakan keluhan-keluhan dari mendukung laktasi dan rencana klien saat pemeriksaan. Melihat menyusui, memotivasi ibu untuk terus menyusi, memberikan tindakan berdasarkan tujuan yang informasi tentang laktasi dan akan dicapai disertai kriteria teknik memompa ASI (secara keberhasilannya. manual atau dengan pompa Adapun rencana tindakan pada elektrik), cara mengumpulkan dan kasus Ny. R adalah : menyimpan ASI dan memberikan 1. Sampaikan hasil pemeriksaan informasi untuk meningkatkan pada ibu. volume ASI, seperti istirahat yang 2. Berikan pendidikan kesehatan adekuat, secara teratur memompa tentang gizi ibu hamil, hygiene ASI, meningkatkan asupan cairan dalam kehamilan serta istirahat. untuk ibu. 3. Diskusikan tentang persiapan Selama menjalani rawat inap jika timbul komplikasi. selama 3 hari di RSUD Mardi 4. Memberikan dukungan moril Waluyo Blitar didapatkan hasil dan spiritual pada ibu. yang lebih baik, dibuktikan dengan 5. Pemberian obat sesuai dengan keadaan umum Ny. R yang sudah indikasi. tidak mengeluh kepala pusing, 6. Anjurkan ibu untuk datang berkunang-kunang dan badan kembali sesuai jadwal yang lemas. Dari hasil laboratoium ditetapkan atau bila ada terakhir didapatkan jumlah kadar keluhan. Hb yang awal yaitu 7,2g/dL Dari teori dan asuhan menjadi 9,2g/dL. Dengan keperawatan pada Ny. R penambahan transfusi darah berdasarkan pada rencana tindakan, sebanyak 2 kolf. ditemukaan adanya persamaan Selain pelaksanaan asuhan antara apa yang ada diteori dengan keperawatan, penulis melakukan yang dilakukan di lahan praktek. perencanaan. Perencanaan adalah Tindakan yang telah proses penyusunan suatu rencana direncanakan dapat dilaksanakan atau tindakan berdasarkan sesuai rencana dan pada tahap identifikasi masalah saat ini serta pelaksanaan tindakan asuhan diagnosa dan masalah lain yang keperawatan ini, penulis tidak mungkin terjadi. Perencanaan menemukan hambatan yang berarti karena adanya kerjasama dan pada pada Ny. R dengan post penerimaan yang baik dari pasien partum dengan anemia di dan keluarga yang kooperatif dan RSUD Mardi Waluyo Blitar adanya sarana dan fasilitas yang tanggal 12 April 2017. mendukung dalam pelaksanaan 4. Dapat mengidentifikasi tindakan. Adapun yang di perlunya tindakan segera dan laksanakan pada Ny. R dengan kolaborasi pada pada Ny. R anemia adalah mengkomsumsi dengan post partum dengan makanan yang banyak anemia di RSUD Mardi mengandung zat besi selama proses Waluyo Blitar tanggal 12 penyembuhan. April 2017. KESIMPULAN DAN SARAN 5. Dapat menetapkan rencana KESIMPULAN tindakan asuhan keperawatan Berdasarkan pembahasan pada Ny. R dengan post yang diuraikan dalam bab IV studi partum dengan anemia di kasus pada Ny. R dengan Post RSUD Mardi Waluyo Blitar partum dengan anemia, maka dapat tanggal 12 April 2017. ditarik kesimpulan sebagai berikut: 6. Dapat melaksanakan tindakan 1. Dapat melaksanakan asuhan keperawatan yang pengkajian dan analisis data telah disusun pada pada Ny. pada Ny. R dengan post R dengan post partum dengan partum dengan anemia di anemia di RSUD Mardi RSUD Mardi Waluyo Blitar Waluyo Blitar tanggal 12 tanggal 12 April 2017. April 2017. 2. Dapat merumuskan 7. Dapat mengevaluasi hasil diagnosa/masalah aktual pada tindakan yang telah di Ny. R dengan post partum laksanakan pada pada Ny. R dengan anemia di RSUD dengan post partum dengan Mardi Waluyo Blitar tanggal anemia di RSUD Mardi 12 April 2017. Waluyo Blitar tanggal 12 3. Dapat merumuskan April 2017. diagnosa/masalah potensial 8. Pengkajian yang dilakukan 10. Evaluasi pada Ny. R didapatkan yaitu Evaluasi tindakan yang keadaan umum yang baik dilakukan selama 2 hari, dengan kadar Hb 7,2g/dL dan sejak tanggal 12-13 April setelah dilakukan 2017 berdasarkan tujuan dan pemeriksaan dan perawatan kriteria hasil. Dari 3 diagnosa secara komprehensif kadar keperawatan yang diangkat Hb klien meningkat menjadi didapatkan hasil evaluasi, 9,2g/dL. yaitu masalah 9. Penegakan diagnosa ketidakefektifan perfusi keperawatan pada kasus Ny. jaringan perifer, intoleransi R. Diagnosa keperawatan aktivitas dan diskontinuitas sesuai prioritas yang muncul pemberian ASI dapat diatasi. pada Ny. R ada 3, yaitu: 11. Faktor Pendukung dan a. Ketidakefektifan Penghambat perfusi jaringan a. Faktor pendukung perifer berhubungan Kesediaan tenaga medis dengan perubahan dan tenaga kesehatan di ikatan O2 dengan Hb, Ruang Flamboyan RSUD penurunan Mardi Waluyo Blitar konsentrasi Hb dalam dalam membantu darah. pemberian asuhan b. Intoleransi Aktivitas keperawatan sesuai berhubungan standart terhadap pasien, ketidakseimbangan sikap kooperatif dari suplai dan kebutuhan pasien dan keluarga oksigen. terhadap pelaksanaan c. Diskontinuitas asuhan keperawatan, serta pemberian ASI adanya bimbingan yang berhubungan dengan terarah dari para penyakit ibu. pembimbing. b. Faktor Penghambat Laporan studi kasus ini 1) Keterbatasan dalam diharapkan dapat penelitian ini adalah disempurnakan lagi ke data asuhan depan dengan asuhan keperawatan belum keperawatan yang terdokumentasi komprehensif dan data dengan baik karena yang update. perencanaan yang 2. Bagi Ilmu Pengetahuan digunakan selalu Dan Teknologi (IPTEK) berulang-ulang yang Diharapkan dengan tidak sesuai dengan adanya laporan studi keadaan pasien serta kasus yang bersifat ilmiah dipersingkat. ini, dapat menimbulkan 2) Terbatasnya referensi ide-ide kreatif dalam terbaru bagi penulis penerapan asuhan yang membahas keperawatan yang lebih secara mendalam sempurna lagi dan tentang proses penanganan masalah post keperawatan pada partum dengan anemia post partum dengan dalam bidang teknologi anemia. modern. 3) Waktu yang kurang B. Praktis cukup karena selalu 1. Bagi Pasien bertabrakan dengan Pasien dan keluarga mampu laporan dinas yang mengerti tentang hidup bersih lain serta kegiatan dan makanan sehat supaya rumah sakit. selama proses penyembuhan SARAN pada pasien tidak terjadi A. Teoritis komplikasi ke penyakit 1. Bagi Peningkatan lainnya. Kualitas Asuhan 2. Bagi Rumah Sakit (Instansi Keperawatan Pelayanan Kesehatan) Mampu mengaplikasikan Recombinant Human Erythropoietin in The asuhan keperawatan sesuai Treatment of Postpartum dengan masalah utama klien Anemia. Obstetrics & Gynecologic. 1992;80:127- berdasarkan kompetensi yang 31. dimiliki dan teori Jannah, N., 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas keperawatan. Normal, Yogyakarta: Ar- 3. Bagi Penulis Rum Media. NIC-NOC. 2015. Aplikasi Perlu di tingkatkan lagi Asuhan Keperawatan pengetahuan dan daya Berdasarkan Medis & NANDA. Jogjakarta. analisis terhadap kasus yang Ningsih, N. S. 2011. didapatkan di lapangan sesuai Pengalaman Perawat dalam Memberikan kompetensi khusunya pada Perawatan Paliatif pada kasus post partum dengan Anak dengan Kanker di wilayah Jakarta.Tesis. anemia. Nursalam, 2013. Konsep dan DAFTAR PUSTAKA Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Anonim, 2010. Anemia Pada Ibu Keperawatan, Jakarta: Hamil. Penerbit Buku Salemba Medika. Kedokteran EGC. Jakarta Notoatmodjo, S. 2010. Arisman, M.B, 2004. Gizi Dalam Metodologi Penelitian Daur Kehidupan. Penerbit Kesehatan (pertama). Buku Kedokteran EGC. Jakarta: PT RINEKA Jakarta CIPTA. B D, Wyck V, G M. Intravenous Maimunah S, 2005. Kamus Ferric Carboxymaltose Istilah Kebidanan. Compared With Oral Iron Penertbit Buku in the Treatment of EGC.Jakarta Postpartum Anemia A Manuaba, I, Gde, Bagus, 2001. Randomized Controlled Kapita Selekta Trial. OBSTETRICS & PenatalaksanaanRutin GYNECOLOGY. Obstetri, Ginekologi dan 2007;110:267-78 KB. Penerbit Buku Ben-zion, 2009. Kedaruratan Kedokteran. Jakarta Obstetri dan Ginekologi. Maritalia, D., 2014. Asuhan Penerbit Buku Kedokteran. Kebidanan Nifas Dan Jakarta, hal 250 Menyusui S. Riyadi, ed., Bobak, 2004. Keperawatan Yogyakarta: Pustaka Maternitas. Penerbit Buku Pelajar. Kedokteran EGC, Jakarta , Muttaqin,Arif. 2008. Buku Ajar hal 653 – 737 Asuhan Keperawatan Klien Huch A, Eichhorn K-H, Danko J, Dengan Gangguan Sistem Lauener P-A, Huch R. Imunologi. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Salemba Medika Prawirohohardjo. Mochtar, Rustam 2010. Sinopsis Sugiyono, 2010. Metode Obstetri. Edisi 2. Penerbit Penelitian Kuantitatif Buku Kedokteran EGC. Kualitatif & RND. Jakarta Bandung: Alfabeta. Riwikdido. 2013. Anatomi Klinik Suherni, 2009. Perawatan Masa untuk Mahasiswa Nifas M. drg. Ircham Kedokteran. Jakarta: EGC Machfoedz, ed., Saifuddin AB. 2002. Buku Yogyakarta: Fitramaya. Panduan Praktis Sulistyawati, A., 2009. Buku Pelayanan Kesehatan Ajar Asuhan Kebidanan Maternal dan Neonatal. pada Ibu Nifas R. Fiva, ed., YBP-SP, Jakarta Yogyakarta: ANDI. Saleha, S., 2009. Asuhan Varney, H, (2006), Asuhan Kebidanan Pada Masa Kebidanan, Penerbit Buku Nifas 1st ed., Jakarta: Kedokteran EGC, Jakarta Salemba Medika. Wiknjosastro H, 2007. Ilmu Sarwono, 2010. Ilmu Bedah kebidanan. Edisi Ketiga. Kebidanan. Jakarta: PT Yayasan Bina Pustaka Jakarta