Landasan Psikologis
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu
yang menjadi sasaran layanan (klien)
Landasan Sosial-Budaya
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi
kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar-dasar keilmuan,
baik yang menyangkut teori maupun prakteknya
ORIENTASI LAYANAN KONSELING
Pada dasarnya sasaran pelayanan konseling di sekolah ialah pribadi siswa
secara perorangan. Ini tidaklah berarti bahwa pelayanan konseling bersifat
individualistic yang mengutamakan kepentingan individu diatas
segala-galanya, melainkan konseling mempunyai sasaran mengembangkan
apa yang terdapat pada diri tiap-tiap individu secara optimal agar
masing-masing individu dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri ,
lingkungannya dan masyarakatnya pada umumnya. Dalam kegiatan
pelayanan konselimg, meskipun berupa kegiatan kelompok selalu berusaha
untuk membina satu atau beberapa, kemampuan pribadi individu yang
dibimbing itu dalam berbagai asfek, yaitu aspek akadmemik, social,
emosional, sikap, keterampilan, dan sebagainya.
Lebih khusus lagi, sasran pembinaan pribadi siswa melalui pelayanan
konselingmeliputi tahap-tahap pengembangan kemampuan-kemampuan.
Pengenalan lingkungan
Pengambilan keputusan
Pengarahan diri
Perwujudan diri
PRINSIP POKOK KOSELING
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli
• Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak
bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.
Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi
• rinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya
menggunakan teknik kelompok.
Bimbingan menekankan hal yang positif
• Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan
dipandang sebagai satu cara yang menekan aspiras
Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama
• Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah
sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork
Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling
• Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan.
Asas Kekinian
• yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling ialah permasalahan konseli dalam kondisinya sekarang.
Asas Keterpaduan
• yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling
PENGEMBANGAN PROGRAM BK
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang
terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment)
yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling.
Program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara
makro untuk 3 (tiga) tahun, meso 1 (satu) tahun dan mikro sebagai
kegiatan operasional dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan
khusus. Program menjadi landasan yang jelas terukur layanan
profesional yang diberikan oleh konselor di sekolah
Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program
dan bimbingan dan konseling perkembangan.
1. Komponen (Struktur) Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Struktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan,
yaitu : (a) layanan dasar bimbingan; (b) layanan responsif, (c) la- yanan
perencanaan individual, dan (d) layanan dukungan sistem. Keterkaitan
keempat komponen program bimbingan dan konseling ini dapat
digambarkan pada gambar 1.
Layanan Dasar
Bimbingan
Tujuan
Tujuan layanan responsif adalah membantu siswa agar dapat
memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang
dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan,
kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Materi
Materi layanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa. Masalah
dan kebutuhan siswa berkaitan dengan keinginan untuk memahami tentang suatu hal
karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya yang positif. Kebutuhan ini seperti
kenginan untuk memperoleh informasi tentang bahaya obat terlarang, minuman keras,
narkotika, pergaulan bebas dan sebagainya.
• Pengertian
• Layanan ini diartikan “proses bantuan kepada siswa
agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang
berkaitan dengan perencanaan masa depannya
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang
dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya”.
Layanan • Tujuan
Perencanaan • Tujuan layanan perencanaan individual ini dapat juga
Individual dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi siswa untuk
merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana
pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh
dirinya sendiri.
• Materi
• Materi layanan perencanaan individual berkaitan erat
dengan pengembangan aspek akademik, karir, dan
sosial-pribadi
Layanan Dukungan
Sistem
Pemberian Layanan
Kegiatan Manajemen
Konsultasi/Kolaborasi