Anda di halaman 1dari 13

BIMBINGAN KONSELING

DAN PERAN GURU


DISUSUN
O
L
E
H
NAMA : WAFIA TUL KHOIRIAH
NIM : 5182143009
KELAS : TATA BUSANA B 2018
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari
pendidikan di Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan
layanan bimbingan dan konseling tidak bisa dilakukan secara
sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan
yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian
yang mendalam.
Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan
pengembangan layanan bimbingan dan konseling, baik dalam tataran
teoritik maupun praktek, dapat semakin lebih mantap dan bisa
dipertanggungjawabkan serta mampu memberikan manfaat besar bagi
kehidupan, khususnya bagi para penerima jasa layanan (klien). Oleh
karena itu, dalam upaya memberikan pemahaman tentang landasan
bimbingan dan konseling, khususnya bagi para konselor, melalui tulisan
ini akan dipaparkan tentang beberapa landasan yang menjadi pijakan
dalam setiap gerak langkah bimbingan dan konseling.
LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
LANDASAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN FAKTOR-FAKTOR
YANG HARUS DIPERHATIKAN DAN DIPERTIMBANGKAN KHUSUSNYA OLEH KONSELOR SELAKU
PELAKSANA UTAMA DALAM MENGEMBANGKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor
dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis,
etis maupun estetis

Landasan Psikologis

Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu
yang menjadi sasaran layanan (klien)

Landasan Sosial-Budaya

Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi
kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu

Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar-dasar keilmuan,
baik yang menyangkut teori maupun prakteknya
ORIENTASI LAYANAN KONSELING
Pada dasarnya sasaran pelayanan konseling di sekolah ialah pribadi siswa
secara perorangan. Ini tidaklah berarti bahwa pelayanan konseling bersifat
individualistic yang mengutamakan kepentingan individu diatas
segala-galanya, melainkan konseling mempunyai sasaran mengembangkan
apa yang terdapat pada diri tiap-tiap individu secara optimal agar
masing-masing individu dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri ,
lingkungannya dan masyarakatnya pada umumnya. Dalam kegiatan
pelayanan konselimg, meskipun berupa kegiatan kelompok selalu berusaha
untuk membina satu atau beberapa, kemampuan pribadi individu yang
dibimbing itu dalam berbagai asfek, yaitu aspek akadmemik, social,
emosional, sikap, keterampilan, dan sebagainya.
Lebih khusus lagi, sasran pembinaan pribadi siswa melalui pelayanan
konselingmeliputi tahap-tahap pengembangan kemampuan-kemampuan.

Pengungkapan, pengenalan dan penerimaan diri

Pengenalan lingkungan

Pengambilan keputusan

Pengarahan diri

Perwujudan diri
PRINSIP POKOK KOSELING
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli
• Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak
bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.
Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi
• rinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya
menggunakan teknik kelompok.
Bimbingan menekankan hal yang positif
• Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan
dipandang sebagai satu cara yang menekan aspiras
Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama
• Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah
sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork
Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling
• Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan.

Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan


• Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga,
perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya.
ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
Asas Kerahasiaan
• yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang
konseli yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui oleh orang lain.
Asas kesukarelaan
• yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti/menjalani
pelayanan/kegiatan yang diperlu-kan baginya.
Asas kegiatan
• yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara
aktif di dalam penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan.
Asas kemandirian
• yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling

Asas Kekinian
• yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling ialah permasalahan konseli dalam kondisinya sekarang.
Asas Keterpaduan
• yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling
PENGEMBANGAN PROGRAM BK
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang
terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment)
yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling.
Program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara
makro untuk 3 (tiga) tahun, meso 1 (satu) tahun dan mikro sebagai
kegiatan operasional dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan
khusus. Program menjadi landasan yang jelas terukur layanan
profesional yang diberikan oleh konselor di sekolah
Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program
dan bimbingan dan konseling perkembangan.
1. Komponen (Struktur) Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Struktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan,
yaitu : (a) layanan dasar bimbingan; (b) layanan responsif, (c) la- yanan
perencanaan individual, dan (d) layanan dukungan sistem. Keterkaitan
keempat komponen program bimbingan dan konseling ini dapat
digambarkan pada gambar 1.
Layanan Dasar
Bimbingan

Pengertian Tujuan Materi


Layanan dasar bimbingan diartikan Layanan ini bertujuan untuk Untuk mencapai tujuan
sebagai “proses pemberian bantuan membantu semua siswa agar tersebut, kepada siswa
kepada semua siswa (for all) melalui memperoleh perkembangan yang disajikan materi layanan yang
kegiatan-kegiatan secara klasikal normal, memiliki mental yang menyangkut aspek-aspek
atau kelompok yang disajikan secara sehat, dan memperoleh
sistematis dalam rangka membantu
pribadi, sosial, belajar dan
keterampilan dasar hidupnya, atau karir. Semua ini berkaitan erat
perkembangan dirinya secara dengan kata lain membantu siswa
optimal”. dengan upaya membantu
agar mereka dapat mencapai siswa dalam mencapai
tugas-tugas perkembangannya. tugas-tugas perkembangannya.
Layanan Pengertian
Responsif Layanan responsif merupakan “pemberian bantuan kepada siswa
yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan
pertolongan dengan segera”.

Tujuan
Tujuan layanan responsif adalah membantu siswa agar dapat
memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang
dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan,
kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Materi
Materi layanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa. Masalah
dan kebutuhan siswa berkaitan dengan keinginan untuk memahami tentang suatu hal
karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya yang positif. Kebutuhan ini seperti
kenginan untuk memperoleh informasi tentang bahaya obat terlarang, minuman keras,
narkotika, pergaulan bebas dan sebagainya.
• Pengertian
• Layanan ini diartikan “proses bantuan kepada siswa
agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang
berkaitan dengan perencanaan masa depannya
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang
dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya”.
Layanan • Tujuan
Perencanaan • Tujuan layanan perencanaan individual ini dapat juga
Individual dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi siswa untuk
merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana
pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh
dirinya sendiri.
• Materi
• Materi layanan perencanaan individual berkaitan erat
dengan pengembangan aspek akademik, karir, dan
sosial-pribadi
Layanan Dukungan
Sistem

Pemberian Layanan
Kegiatan Manajemen
Konsultasi/Kolaborasi

Anda mungkin juga menyukai