Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

PANCASILA

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUCHSIN KHUSAIRI NST
NIM : 5173550008
KELAS : PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
DOSEN : Dra.GARTIMA SITANGGANG , M.SI

PRODI S1 OTOMOTIF
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat-Nya sehingga


Critical Book Report mata kuliah Pancasila dapat tersusun sehingga selesai.

Dan harapan penyusun semoga Critical Book Report ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, baik untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun,


penyusun yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini penulis ucapkan terimakasih.

Medan,06 Desember2019

Penulis
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Critical Book Review (CBR) secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi
terhadap suatu buku atau artikel yang direview. Latar belakang saya membuat
critical book ini yaitu untuk mengevaluasi, seperti mengulas atau mereview,
menginterprestasi serta menganalisis isi sebuah buku, yang menitik beratkan pada
evaluasi ( penjelasan, interprestasi dan analisis) mengenai keunggulan dan
kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku
tersebut bisa mempengaruhi cara berfikir pembaca dan menambah pemahaman
pembaca terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui CBR ini
pembaca (reviewer) menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut
pandang pembaca berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

1.2 Tujuan
 Untuk mengetahuai kelemahan dan kelebihan dari buku yang
dikritis serta untuk mengetahui keunikan dari buku ini.
 Untuk mengetahui fungsi pancasila bagi negara.
 Untuk mengetahui nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

1.3 Manfaat
1. Bagi reviewer :untuk menambah pengetahuan mengenai pembuatan
critical book report.
2. Bagi pembaca : untuk menambah pengetahuan baru dalam hal pembuatan
critical book report dan pengetahuan pancasila
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Identitas Buku

Judul Buku Sistem Politik Indonesia


Pengarang DRS. H. INU KENCANA SYAFIIE, M.Si.
Tahun Terbit 2008, Cetakan 4
Kota Terbit Bandung
Penerbit PT. Reflika Aditama
Jumlah Halaman 165
Jumlah Bab 6 bab
ISBN 979-96055-6-3

Bab 1. Pendahuluan
A. Pengetian Sistem
Beberapa pakar memberikan defenisi tentang system:
Munurut Henry Pratt Fairchild (1961:315) system adalah: An aggregate of
related interest or activities. There is the asumtion of anorganization of parts or phases
in orderly arrangement. Menurut Eric Kohrel (1972: 423) system adalah: A collection of
objects or events conforming to a plan, the plan itself.
Dari defenisi di atas system dapat diartikan sebagai sebuah rangkain yang saling kait
mengait antar beberapa bagian sampai kepada bagian yang terkecil, bila suatu bagian atau
sub bagian terganggu maka bagian yang lain juga ikut merasakan ketergantungan
tersebut. Jadi system adalah kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian yang kait mengait
satu sama lain, bagian atau anak cabang dari suatu system, menjadi induk rangkaian
selanjutnya.

B. Pengertian Politik
Politik dalam bahasa arabnya disebut “Siyasyah” yang kemudian diterjemahkan menjadi
siasat, atau dalam bahasa inggrisnya “politics”. Politik itu sendiri memang berarti cerdik,
bijaksana yang dalam pembicaraan sehari-hari kita seakan-akan mengartikan sebagai
suatu cara yang dipakai untuk mewujudkan tujuan, tetapi para ahli politik sendiri
mengakui bahwa sangat sulit memberikan defenisi tentang ilmu politik.
Politik adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri tetapi juga seni,
dikatakan seni karena berapa banyak kita melihat politikud yang tanpa pendidikan ilmu
politik, tetapi mampu berkiat memiliki bakat yang dibawa sejak lahir dari sanubarinya,
sehingga dengan kharismatik manjalankan roda politik praktis. Dapat dikatakan sebagai
ilmu karena memiliki objek, subjek, terminology, ciri, teori, fosolofis, dan metodologis
yang khas dan sfesifik serta diterima secara universal, disamping dapat diajarkan dan
dipelajari orang banyak.

C. Pengertian Indonesia
Indonesia adalah satu bangsa yang secara politis, resmi merdeka sejak tanggal 17 Agustus
1945. Sejarah Indonesia mencatat ada tiga kerajaan besar tumbuh dan berkembang
sebagai leluhur bangsa Indonesia yaitu, Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram Islam.
Bendera nasional Indonesia adalah merah putih yang sejak Majapahit telah dikibarkan
oleh Mahapatih Gadjah Mada di Sorong Irian Jaya, sedangkan lagu kebangsaan Indonesia
raya yang diciptakan oleh Wage Rudolof Supratman, yang untuk pertama kali
diperdengarkan ketika hari sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 Jakarta saat bangsa
Indonesia belum merdeka. Lambang negara adalah Burung Garuda yang menoleh ke
kanan, berkalungkan perisai Falsafah Pancasila dan memegang pita yang bertuliskan “
Bhinneka Tunggal Ika” karena pemudanya telah bersumpah, satu nusa satu bangsa dan
satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.

D. Sistem Pemerintahan Pada Umumnya


1. Sistem Pemerintahan Parlementer
Dimana dalam system ini dilakukan pengawasan terhadap eksekutif oleh legislative, jadi
kekuasaan parlementer yang besar dimaksusudkan untuk memberikan kesejahteraan pada
rakyat, maka pengawasan atas jalannya pemerintahan dilakukan wakil rakyat yang duduk
dalam parlementer.
2. Sistem pemerintahan Presidensial
Dalam system ini Presiden memiliki kekuasaan yang kuat, karena selain sebagai kepala
negara juga sebagai kepala pemerintahan yang mengetuai cabinet(dewan menteri).
3. System pemerintahan campuran
Dalam system ini diusahakan hal-hal yang terbaik dari system pemerintahan parlementer
dan system pemerintahan presidensil. System ini terbentuk dari sejarah perjalanan
pemerintahan suatu negara.

4. System kediktatoran Ploletariat


Dalam system ini, usaha pertama mereka sebenarnya ditujukan untuk kemakmuran rakyat
banyak tetapi, karena kemudian rakyat banyak tersebut dihimpun dalam satu organisasi
kepartaian tunggal, akhirnya jadi dominasi partai tunggal, partai tunggal tersebut adalah
Partai Komunis.
E. Hubungan Politik dengan Ekonomi
Pembangunan politik di negara berkembang bertolak belakang dengan pembangunan
ekonomi. Di berbagai daerah yang baru berkembang ekonominya terkadang beresiko
terjadinya pengebirian pembangunan politik, artinya pihak legislative cenderung kalah
bahkan kooperatif sekali, dengan dalih menjaga kewibawaan pemerintah maka artikulasi
dan agregasi kepentingan rakyat tidak terangkat.

BAB 2 Sejarah Politik Indonesia


Bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar, tidak perlu diragukan lagi
kebenarannya. Tetapi fakta bahwa banyak masyarakat justru merasa tertindas oleh
pemerintahnya sendiri, juga merupakan fakta lain yang tidak bisa dielakkan. Bukankah
sejarah membuktikan kalau pulau jawa yang berpenghuni luar biasa banyakannya ini
dahulu digelar jawa dwipa yang berarti lumbung padi, artinya tanah yang sangat subur.
Sehingga banyak orang bermigrasi ke tanah jawa. Bukankah pada masa feodalisme
kepulauan Maluku adalah pulau terkaya dan menjadi perebutan belanda, portugis, dan
spanyol serta inggris karena rempahnya yang merupakan lumbung uang saat itu.

B. Sebelum Kemerdekaan
Pahlawan bagi suatu bangsa merupakan pengkhianat bagi negara lain yang
menjadi musuh bangsa tersebut, begitu pula sebaliknya. Tetapi yang akan penulis
sampaikan adalah pahlawan dalam pengertian yang sebenarnya, karena patokannya
adalah siapa yang memperjuangkan kebenaran dan ketidak benaran, karena kemudian
menyangkut moral yang subyektif dan relative pada dimensi ruang dan waktu.
Akhirnya raja sisingamangaraja (1849-1907) memimpin perlawanan kepada
belanda. Setelah itu rasa kesadaran bahwa perlawanan harus dilakukan bersama-sama
muncul, berdirilah budi utomo pada tahun 1908, syariat islam tahun 1911, partai nasional
1927, dan tanggal 28 oktober 1928 pemuda pemudi mengucapkan sumpah pemuda.
Pada tanggal 17 agustus 1945 jam 10.00 wib, Indonesia mengumandangkan
proklamasi kemerdekaan ke seluruh dunia. Proklamasi itu ditandatangani atas nama
bangsa Indonesia oleh soekarno dan hatta, di jalan pegangsaan no 56 jakarta. Peristiwa ini
dicatat dan akan dikenang oleh seluruh bangsa Indonesia sampai kiamat, Insya Allah.
Sejarah Indonesia sejak sepuluh tahun terakhir ini banyak memeperlihatkan
pertentangan antara idealism dan realita. Idealism yang menciptakan suatu pemerintahan
yang adil dan akan melaksanakan demokrasi sebaik baiknya, serta kemakmuran rakyat
yang sebesar-besarnya. Bertolak belakang dengan realita dalam pemerintahan itu sendiri,
karena pada kenyataannya dan dalam perkembangannya kelihatan semakin jauh dari
demokrasi yang sebenarnya.
Kemudia soekarno membubarkan konstituante yang dipilih oleh rakyat, sebelum
pekerjaannya membuat undang undang dasar yang baru selesai. Kemudian suatu dekrit
dinyatakannya berlaku kembali undang undang dasar 1945
Dalam UU tersebutdiatas dinyatakan bahwa bagaimana pun keadaan anggota
parlemen di daerah, unsur nasakom harus diperhatikan dalam penunjukan unsur pimpinan
dewan perwakilan rakyat daerah. Jadi bila di suatu daerah hanya ada seorang tokoh pki,
namun ia harus diikutsertakan sebagai pemimpin DPRD apabila ia menjadi salah satu
anggota DPR daerah tertentu.
Memang masyarakat Indonesia belum mengerti dengan apa yang dilakukan oleh
presiden wahid dalam manuvernya, beliau sengaja melemahkan eksekutif, dengan
demikian sebagai bapak demokrasi maka isu-isu akan menjadi wacana yang menarik dan
menghimpun masa.
Bayangkan saja isu komunis, isu Israel, isu judi, isu pemecatan, isu
assalamu’alaikum, dan lain lain akan membuat umat bersatu karena diciptakannya musuh
monumental, dan kemudian beliaulah yang menggiring persatuan tersebut, ketegangan
dianggap menjadi kemesraan setelah keresahan itu terlewati. Dan beliau sendiri berada di
tengah-tengah masa karena memiliki banser NU. Tetapi orang hanya berani mengkritik
dan mengatakan beliau turunan sinchan.
Megawati Soekarno Putri memang harus memperhatikan akar rumput yang dulu
mendukungnya, karena apabila tidak orang terpaksa berceloteh bahwa bukanlah
megawati hanya memakai jilbab kalua pergi ke mekkah atau ke aceh saja. Itulah
sebabnya beliau harus lebih banyak belajar filsafat politik islam sebagai doctor honorris
causa.

Bab 3 Lembaga Tinggi Negara


A. Majelis Permusyaratan Rakyat
Di Indonesia yang membedakan lembaga ini dengan lembaga legislatif adalah karena
lembaga ini gabungan dari DPR dan BPD. MPR kini tidak lagi menjadi lembaga tertinggi
negara, karena tidak lagi meminta pertanggungjawaban semua lembaga tingi negara,
fungsi tertinggi hannya untuk pembentukan dan penetapan konstitusi saja. Sedangkan
memilih Presiden dan Wakil Presiden kini diserahkan kepada rakyat. Itulah sebabnya
perubahan konstitusi (amandemen) menjadi perubahan mendasar Indonesia mendatang.
B. Dewan Perwakilan Rakyat
Lembaga ini disebut parlemen karena kata “parle” berarti bicara, artinya mereka harus
menyuarakan hati rakyat, artinya setelah mengartikulasikan dan mengagregasikan
kepentingan rakyat, mereka harus membicarakan dalam siding parlemen kepeda
pemerintah yang berkuasa. Oleh karena itu DPR dibentuk di pusat untuk mengkritisi
pemerintah pusat, dibentuk di daerah untuk mengktritisi pemerintah daerah baik propinsi
maupun kabupaten setingkatnya.
C. Presiden dan Wakil Presiden
Wewenang dan kekuasaan Presiden Republik Indonesia, dibagi dua jenis yaitu selaku
kepala Negara dan selaku kepala pemerintahan. Cara membedakan anatara tugas presiden
sebagai kepala negara dan presiden sebagai kepala pemerintahan adalah : tugas dang
tanggung jawab sebagai kepala negara meliputi hal-hal yan bersifat seremonial, dan
protokoler kenegaraan. Dalam menjalankan tugasnya presiden dibantu oleh seorang wakil
Presiden.
D. Mahkamah Agung
Mahkamah agung merupakan salah satu lembaga tinggi negara Republik Indonesia yang
merupakan pegadilan tertinggi dari semua lingkungan peradilan, yang melaksanakan
tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh –pengaruh lain.
E. Dewan Pertimbangan Agung
Dewan ini dilikuidasi berdasarkan amandemen UUD 1945, namun perlu diketahui antara
lain, dewan pertimbangan Agung adalah lembaga pertimbangan yang memberikan usulan
dan tanggapan usulan dan tanggapan kepada kepala negara, serta menjawab pertanyaan
yang disampaikan Kepala Negara
F. Badan Pemeriksa Keuangan
Badan Pemeriksa Keuangan adalah Lembaga Tinggi negara di Republik Indonesia, yang
bertugas memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara, kekeyaan negara,
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Daerah, Anggaran Badan
Usaha Milik Negara dan Daerah, berdasarkan atas ketentuan Undang-undang.  

BAB 3
KEUNGGULAN BUKU
3.2. Keterkaitan Antar Bab

Buku utama:

Dalam buku yang berjudul Sistem Politik Indonesia keterkaitan tiap bab
nya saling berhubungan, penjelasan pada bab-bab nya menjelaskan tentang system
politik sebagai bentuk politik di indonesia.

Didalam buku ini penjelasan mengenai pengetahuan mengenai system


politik dan strukturnya didalam sebuah negara adalah sangat perlu diperhatikan
demi terciptanya negara yang baik.

Buku ini juga dilengkapi dengan lampiran di akhir buku. Kemudian di


buku ini terdapat penjelasan, dan teori pada setiap sub bab-nya. Demi
memudahkan para pembaca dan juga memahami materi-materi di dalam buku ini.
Buku ini juga lengkap dengan pengarang dan penulisan daftar pustakanya.

3.3. Kemutakhiran Buku

Dalam buku yang berjudul Sistem Politik Indonesia kemutakhiran buku meliputi:

 Materi yang disampaikan cukup real dan masuk akal sehingga


mudah dimengerti.

 Materi yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan konsep dalam


pembelajaran.

BAB IV

KELEMAHAN BUKU

Dalam buku yang berjudul Sistem Politik Indonesia keterkaitan tiap bab-
nya saling berhubungan, penjelasan pada bab-bab nya menjelaskan tentang system
politik di Indonesia beserta bagian- bagian yang terdapat dalam system politik
Indonesia tersebut.

Akan tetapi dalam sebuah karya tulis tangan manusia tentu masih ada kesalahan
dan kelemahan di dalamnya, seperti:

 Masih kurangnya penjelasan menyeluruh mengenai politik


indonesia.

 Isi hanya mencantumkan teori, dan pendapat. Sehingga kurang


menarik.

 Di bagian isi nya hanya berisi sekumpulan kata yang cukup sulit.
Sehingga para pembaca kurang memahami. Dan seharusnya dibuat
juga beserta gambar atau bukti dibalik fakta atau opini tersebut.

BAB V

IMPLIKASI

5.1. Implikasi Terhadap Teori


Berdasarkan pada hasil kritikan buku diatas bahwa implikasi terhadap
teori tentang system politik indonesia ialah dengan memperdalam teori teori
tentang bagian system politik dan proses daripada system politik itu sendiri dan
cara mengaplikasikan nya yaitu ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik dan
lebih memahami sejarah indonesia. Maka teori tersebut dapat kita terapkan
kembali dalam kehidupan berpolitik.

5.2. Implikasi Terhadap Program Pembangunan Indonesia

Berdasarkan pada hasil kritikan buku diatas bahwa implikasi terhadap


program pembangunan di Indonesia meliputi;

 Sistem Politik adalah salah satu bagian dalam membangun negara


yang sangat penting peranannya dalam negara. Oleh karena itu
dalam sebuah negara, system politik yang digunakan harus benar-
benar baik dan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

5.3. Implikasi Terhadap Analisis Mahasiswa

Berdasarkan pada hasil kritikan buku diatas bahwa implikasi terhadap


Analisis Mahasiswa yaitu system politik Indonesia. Jika di lakukan uji coba di
lapangan menghasilkan berbagai konklusi. Seperti, tentang system yang
bagaimana yang digunakan pada setiap bagian dari politik dan setiap unsure-
unsurnya. Dampak positif bagi negara demokratis, sebab jika tidak ada
kesepakatan bersama mengenai hal-hal tersebut maka mungkin aka nada terjadi
kekeliruan didalam menggunakan system politik dalam berpolitik.

Bab VI

Kesimpulan Dan Saran

6.1 Kesimpulan
Didalam meganalisa sebuah system politik kita perlu memperhatikan
setiap unsure yang digunakan didalam system ersebut. Salah satu termasuk adalah
proses pemilihan yang digunakan, seperti contohnya yaitu demokrasi. Jika kita
salah didalam menggunakan system demokrasi didalam sebuah negara maka,
terjadi dampak yang dapat merugikan kita dan negara. Jadi perlu kita perhatikan
dan pelajari dahulu sistem dan bentuk proses politik yang kita gunakan di dalam
membangun sebuah negara kita.

6.2 Saran

Saran penulis adalah sebaiknya mata kuliah struktur baja ini diperdalam
khususnya dalam ilmu teknik sipil. Struktur baja ini juga masih sangat kurang
didalam pengetahuan mahasiswa sehingga masih sering terjadi kendala-kendala
dalam mengaplikasiannya.

Anda mungkin juga menyukai