Refisi Edit 2021
Refisi Edit 2021
PROJECT
Disusun oleh :
dr. Tutut Rachmawati
Pendamping :
dr. Wiwik Susanti
Laporan Mini Project ini telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan dihadapan
Pendamping internship Puskesmas Mentaras, Gresik, Jawa Timur.
Pendamping Internship
____________________________
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat dan bimbingan-nya kami dapa menyelesaikan laporan mini project
Puskesmas Mentaras ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Pendidikan Dokter Internship.
Tidak lupa peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, antara lain kepada :
1. Wiwik Susanti, dr., selaku pendamping internship yang telah
membimbing dan mendukung penuh pelaksanaan mini project ini.
2. Nita Niliyawati, dr., pembimbing operrasional.
3. Kedua orang tua saya yang telah mendukung baik secara moril maupun
materil
4. Seluruh tenaga medis, paramedic, maupun non medis yang bekerja di
Puskesmas Mentaras
5. Serta seluruh pihak yang telah membantu penelitian baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak bias disebutkan Namanya satu-satu.
Peneliti menyadari masih banyak kekurang dalam pelaksanaan penelitian dan
pembuatan laporan ini. Oleh karena itu, peneliti terbuka atas kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempatan mini project ini.
Akhir kata, peneliti sangat berharap mini project ini dapat bermanfaat dan
memperkaya lingkup pengetahuan bagi pembaca maupun penulis sendiri.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................. 2
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3
1.4.1 Manfaat untuk Puskesmas................................................................ 3
1.4.2 Manfaat untuk Masyarakat .............................................................. 3
1.4.3 Manfaat untuk Intership................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 15
2.1 Corona Virus Diseases (Covid-19)............................................................. 15
2.1.1 Definisi ............................................................................................15
2.1.2 Epidemiologi ................................................................................... 15
2.1.3 Etiologi ............................................................................................ 19
2.1.4 Penularan ......................................................................................... 21
2.1.5 Manifestasi Klinis............................................................................ 22
2.1.6 Diagnosis ......................................................................................... 23
2.1.7 Tatalaksana....................................................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 24
3.1 Desain Penelitian Mini Project .................................................................. 24
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Mini Project................................................ 24
3.3 Metode Pengambilan Sampel .................................................................... 24
iv
3.4 Kerangka Konsep, Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............. 27
3.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................................................ 29
3.6 Pengolahan Data ........................................................................................ 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 31
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 31
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 36
4.2.1 Tingkat Pengetahuan ....................................................................... 36
4.2.2 Perilaku ........................................................................................... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 40
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 40
5.2 Saran .......................................................................................................... 40
5.2.1 Untuk Masyarakat ........................................................................... 40
5.2.2 Untuk Puskesmas ............................................................................ 41
5.2.3 Untuk Peneliti Selanjutnya............................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 42
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih (yang mungkin
terkontaminasi droplet yang mengandung virus). Menjaga jarak minimal 1 meter
dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang bicara,
2
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengidentifikasi gambaran pengetahuan masyarakat tentang Covid–19
dan perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
Mentaras, Gresik, Jawa Timur.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Untuk Puskesmas
2. Menjalin kerjasama antara pihak Puskesmas dengan Dokter Internship.
3. Mendapatkan masukan dari usulan penyelesaian masalah yang diberikan oleh
Dokter Internship untuk perbaikan serta peningkatan mutu pelayanan
puskesmas pada masa pandemi COVID-19 di Puskesmas Mentaras Gresik.
3
PROFIL PUSKESMAS
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan unit fungsional terdepan dalam pembangunan
Kesehatan diwilayah kerjanya.sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang mempunyai
fungsi yaitu sebagai penyelenggara upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama
dan penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan Tingkat Pertama di wilaya
kerjanya. Namun demikian pembangunan kesehatan harus diselenggarakan
sebagai integrasi dari pembangunan nasional dan daerah.
Visi Pembangunan Kesehatan Nasioanal “Masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat” dengan Misi “membuat rakyat sehat, serta menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat”. Dengan memperhatikan arti
dan makna tersebut, maka ditetapkan Visi dinas kesehatan kabupaten
Gresik 2016-2020 adalah : ”TERWUJUDNYA MASYARAKAT
KABUPATEN GRESIK YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT”.
Mengacu pada visi pembangunan Kesehatan Nasional dan Visi Pembangunan
Kesehatan Daerah,maka Visi UPT Puskesmas mentaras Gresik adalah “
MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT DAN MANDIRI DENGAN
PROFESIONALISME KERJA DI WILAYAH PUSKESMAS
MENTARAS“.
Melalui Misi :
1. Meningkatkan manajemen Puskesmas yang transparan dan responsif.
2. Memberikan Pelayanan Kesehatan Prima yang mengacu pada peningkatan
Mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
3. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga
Masyarakat beserta lingkungannya.
4
Puskesmas merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan
kesehatan.sesuai Permenkes nomor 75 tahun 2014, Puskesmas merupakan
fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat Kesehatan Masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dengan demikian puskesmas mempunyai fungsi yaitu :
1. Penyelengaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
3. Sebagai wahana Pendidikan Tenaga Kesehatan.
5
4) Upaya perbaikan Gizi
5) Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja
6) Upaya kesehatan usia lanjut
7) Upaya kesehatan Olah raga
8) Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
9) Upaya kesehatan gigi dan mulut
10) Upaya kesehatan jiwa/mental
11) Upaya kesehatan indra
B. Gambaran Umum
Geografis
UPT Puskesmas Mentaras merupakan salah satu dari dua Puskesmas yang
ada di wilayah Kecamatan Dukun. Luas wilayah Puskesmas Mentaras : 43,73
6
Demografi
a. Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Mentaras tahun 2019 : 34.205 jiwa.
Laki-laki : 16.960 jiwa
Perempuan : 17.245 jiwa
b. Jumlah penduduk per Desa Tahun 2019, KK, RT dan RW
Luas Jumlah
Wilay Jarak Ke Waktu
JML ah
No Nama Desa Pusk. Tempuh
Pend. (Km2 KK RT RW
(Km) (Menit)
)
1 Mentaras 3460 3,62 0.5 2 782 16 6
2 Tebuwung 4342 5,10 1,4 5 921 26 6
3 Tiremenggal 2570 1,47 4,7 11 482 11 4
4 Petiyintunggal 1438 1,93 2,3 6 352 8 3
5 Lowayu 7973 8,78 4,5 11 1793 33 8
6 Bangeran 2701 2,16 5,7 19 476 11 5
7 Wonokerto 3065 2,17 4,9 12 584 17 3
8 Bulangan 2195 3,83 8,5 18 448 12 3
9 Gedongkedoan 1253 0,34 10,9 19 220 5 2
10 Karangcangkring 1528 1,59 10,8 13 305 7 3
11 Sawo 3678 3,66 10,7 14 792 16 8
TOTAL 34.205
7
c. Jumlah Sekolah dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jumlah Fasilitas
Jumlah sekolah
Kesehatan
SM
Ponkesdes
Posyandu
Polindes
No Nama Desa S
Pustu
P MA/
TK SD/MI M
/Mt SMK
A
s
1 Mentaras 3 ½ 1/- 1 - - - - 5
2 Tebuwung 2 1/1 1/1 1 1/- - - 1 5
3 Tiremengal 2 1/1 - - - 1 - - 3
4 Petiyintungal 2 1/1 - - - - - 1 2
5 Lowayu 2 1/1 -/1 1 - - - 1 10
6 Bangeran 4 ½ -/1 - - - - 1 3
7 Wonokerto 1 1/1 -/2 - 1/1 1 - 1 3
8 Bulangan 2 1/1 -/1 - - - - 1 3
9 Gedonkedoan 1 1/1 - - - - - 1 2
10 Karangcangkring 1 1/1 - - - - - 1 2
11 Sawo 2 1/1 -/1 - - 1 1 - 4
TOTAL 22 11/13 2/7 3 2/1 3 1 8 42
8
12 Apoteker - - - - - - 1
13 Asisten Apoteker - - - - - - 1
14 Non Kesehatan 4 - 1 - 3 - 2
JUMLAH 24 - 2 8 7 3 6
9
C. Struktur Organisasi Puskesmas
10
Tugas Pokok dan Fungsi
11
Pelayanan Kesehatan
15 Sudarno Perawat Dasar
12
Bidan Puskesmas Pelayanan Masyarakat
PJ Progran Indra Pelayanan Kesehatan
28 Nur Sa’idah,Amd.Keb
SKM(Survey Keluarga
Kepuasan Masyarakat Kepuasan Pelanggan
29 Sri Kusumawati Pelayanan Loket Pelaksana Administrasi
30 Mei Lailatul Rohmah Pelayanan Loket Pelaksana Administrasi
Pelaksana Administrasi
31 Nur Izzati Fitriyah,Amd.Kepgi Perawat Gigi
Gigi
Pelayanan Kesehatan
32 Alfi Zahroti Firdaus Petugas Gizi
Masyarakat
Ponkesdes Pelayanan Kesehatan
33 M. Syuhud,Amd.Kep
Petiyintunggal Dasar
Ponkesdes Pelayanan Kesehatan
34 Lutfi Aswin,Amd.Kep
Karangcangkring Dasar
Ponkesdes Pelayanan Kesehatan
35 Shobiyatul Mumayizah,Amd.Kep
Gedongkedoan Dasar
Pelayanan Kesehatan
Ponkesdes Bulangan Dasar
36 Ulfiana Anggraini,Amd.Kep
Petugas Kesling Pengawasan
TTU,Makanan
Pelayanan Kesehatan
37 David Prihandono,Amd.Kep UGD RANAP
Dasar
UGD RANAP Pelayanan Kesehatan
Khusnul
38 Petugas Program Dasar
Khotimah,Amd.Kep
PJ Yankestrad
Pelayanan Kesehatan
39 Marya Christinawati Laboratorium
Dasar
40 Supriyanto Petugas Kebersihan Kebersihan lingkungan
41 Lukman Minto Utomo Petugas Kebersihan Kebersihan lingkungan
42 Husniyah Petugas Loket Pelaksana Administrasi
Faridah Halimatus Pelayanan Kesehatan
43 Perawat
Sa’diyah,Amd.Kep Dasar
Pelayanan Kesehatan
44 Friska Ayu Kartika S Petugas Laborat
Dasar
Pelayanan Kesehatan
46 ITA HARTA MERINA Perawat
Dasar
Keuangan :
Sumber dana / keuangan Puskesmas Mentaras antara lain berasal dari :
1. APBD Provinsi Jawa Timur
2. APBD Kabupaten Gresik
3. Dana BPJS
13
Adapun Profil ini dibuat untuk melihat sejauh mana Kinerja Puskesmas
Mentaras dalam pelaksanaan program sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk
menetapkan strategi pelaksanaan program pada tahun-tahun mendatang. Profil
Tahun 2017 Puskesmas Mentaras ini tidak menutup kemungkinan untuk
dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain sebagai sumber data dan informasi
kesehatan di Kecamatan Dukun, sedangkan sistematika Profil mengacu pada
petunjuk dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Epidemiologi
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh Coronavirus jenis baru. Penyakit ini diawali dengan munculnya
kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Wuhan, China pada akhir
Desember 2019. Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, kasus tersebut
diduga berhubungan dengan Pasar Seafood di Wuhan. Pada tanggal 7 Januari
2020, Pemerintah China kemudian mengumumkan bahwa penyebab kasus
15
tersebut adalah Coronavirus jenis baru yang kemudian diberi nama SARS- CoV-2
(Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Virus ini berasal dari famili
yang sama dengan virus penyebab SARS dan MERS. Meskipun berasal dari
famili yang sama, namun SARS-CoV-2 lebih menular dibandingkan dengan
SARS-CoV dan MERS-CoV. Proses penularan yang cepat membuat WHO
menetapkan COVID-19 sebagai KKMMD/PHEIC pada tanggal 30 Januari 2020.
Angka kematian kasar bervariasi tergantung negara dan tergantung
16
Indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19 pada tanggal 2
Maret 2020 dan jumlahnya terus bertambah hingga sekarang. Sampai
dengan tanggal 30 Juni 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 56.385
kasus konfirmasi COVID-19 dengan 2.875 kasus meninggal (CFR 5,1%) yang
tersebar di 34 provinsi. Sebanyak 51,5% kasus terjadi pada laki- laki. Kasus
paling banyak terjadi pada rentang usia 45-54 tahun dan paling sedikit terjadi
pada usia 0-5 tahun. Angka kematian tertinggi ditemukan pada pasien dengan
17
dengan kasus konfirmasi 4.599 (kasus aktif 289, kasus sembuh 4005, kasus
meninggal 305)(JatimProv,2021). Pada bulan Desember didapatkan pasien OTG
sebanyak 115 orang , ODP 23 orang dan yang terkonfirmasi sebanyak 29 orang.
Data tersebut mengalami peningkatan.
Data pasien covid-19 diwilayah kerja mentaras 2020 pada bulan apri-mie
orang tanpa gejala , orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan,
konfirmasi tidak ada, sedangkan padan bulan juni orang tanpa gejala tidak ada,
sedangkan orang dalam pemantauan terdapat 60 orang, pasien dalam
pengawasan tidak ada, konfirmasi tidak ada, pada bulan juli orang tanpa gejala
24 orang, orang dengan pemantauan 93 orang, pasien dalam pengawasan terdapat
4 orang, konfirmasi terdapat 4 orang, pada bulan agustus orang tanpa gejala
terdapat 14 orang, sedangkan orang dalam pemantauan 40 orang pasien dalam
pengawasan 14 orang, konfirmasi terdapat 3 orang, pada bulan September orang
tanpa gejala 13 orang, orang dalam pemantauan terdapat 24 orang, pasien dalam
pengawasan tidak ada, konfirmasi 4 orang, pada bulan oktober orang tanpa gejala
terdapat 14 orang, orang dalam pemantauan 23 orang, pasien dalam pengawasan
tidak ada, konfirmasi 5 orang, pada bulan November orang tanpa gejala terdapat
30 orang, orang dalam pemantauan 33 orang, pasien dalam pengawasan tidak
ada, konfirmasi 17 orang, pada bulan desember orang tanpa gejala terdapat 115,
orang dalam pemantauan 23 orang, pasien dalam pengawasan tidak ada,
konfirmasi 29 orang.
18
2.1.3 Etiologi
Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family
coronavirus. Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul
dan tidak bersegmen. Terdapat 4 struktur protein utama pada Coronavirus yaitu:
protein N (nukleokapsid), glikoprotein M (membran), glikoprotein spike S
(spike), protein E (selubung). Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga
Coronaviridae. Coronavirus ini dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia. Terdapat 4 genus yaitu alphacoronavirus, betacoronavirus,
gammacoronavirus, dan deltacoronavirus. Sebelum adanya COVID-19, ada 6
jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu HCoV-229E
(alphacoronavirus), HCoV-OC43 (betacoronavirus), HCoVNL63
(alphacoronavirus) HCoV-HKU1 (betacoronavirus), SARS- CoV
19
Gambar 2.1.3 Struktur
Coronavirus
(Sumber: Shereen, et al. (2020) Journal of Advanced
Research 24)
20
Belum dipastikan berapa lama virus penyebab COVID-19 bertahan di atas
permukaan, tetapi perilaku virus ini menyerupai jenis-jenis coronavirus lainnya.
Lamanya coronavirus bertahan mungkin dipengaruhi kondisi-kondisi yang
berbeda (seperti jenis permukaan, suhu atau kelembapan lingkungan). Penelitian
(Doremalen et al, 2020) menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan
selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada
tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus. Seperti virus corona lain, SARS-
COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Efektif dapat dinonaktifkan
dengan pelarut lemak (lipid solvents) seperti eter, etanol 75%, ethanol,
disinfektan yang mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan khloroform
(kecuali khlorheksidin).9
2.1.4 Penularan
Coronavirus merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).
Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet
cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui.9
Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14
hari namun dapat mencapai 14 hari. Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-
hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi.
Orang yang terinfeksi dapat langsung dapat menularkan sampai dengan 48 jam
sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset
gejala. Sebuah studi Du Z et. al, (2020) melaporkan bahwa 12,6% menunjukkan
penularan presimptomatik. Penting untuk mengetahui periode presimptomatik
karena memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau kontak dengan benda
yang terkontaminasi. Sebagai tambahan, bahwa terdapat kasus konfirmasi yang
tidak bergejala (asimptomatik), meskipun risiko penularan sangat rendah akan
tetapi masih ada kemungkinan kecil untuk terjadi penularan.9
Berdasarkan studi epidemiologi dan virologi saat ini membuktikan bahwa
COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke
orang lain yang berada jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan partikel
berisi air dengan diameter >5-10 µm. Penularan droplet terjadi ketika seseorang
21
berada pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala
pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai
mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata). Penularan juga dapat terjadi
melalui benda dan permukaan yang terkontaminasi droplet di sekitar orang
yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui
kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan
permukaan atau benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi (misalnya,
stetoskop atau termometer).9
Dalam konteks COVID-19, transmisi melalui udara dapat
dimungkinkan dalam keadaan khusus dimana prosedur atau perawatan suportif
yang menghasilkan aerosol seperti intubasi endotrakeal, bronkoskopi, suction
terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual sebelum intubasi,
mengubah pasien ke posisi tengkurap, memutus koneksi ventilator, ventilasi
tekanan positif non-invasif, trakeostomi, dan resusitasi kardiopulmoner. Masih
diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai transmisi melalui udara.9
22
tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru, diabetes dan kanker
berisiko lebih besar mengalami keparahan.9
2.1.6 Diagnosis
WHO merekomendasikan pemeriksaan molekuler untuk seluruh pasien yang
terduga terinfeksi COVID-19. Metode yang dianjurkan adalah metode deteksi
molekuler/NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) seperti pemeriksaan RT-
PCR.9
2.1.7 Tatalaksana
Hingga saat ini, belum ada vaksin dan obat yang spesifik untuk mencegah atau
mengobati COVID-19. Pengobatan ditujukan sebagai terapi simptomatis dan
suportif. Ada beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu yang masih diteliti
melalui uji klinis.9
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan:
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
N = jumlah populasi
Z = score Z, berdasarkan nilai α yang diinginkan
α = derajat kepercayaan
d = toleransi kesalahan
p = proporsi kasus yang diteliti dalam populasi
1-p = q, yaitu proporsi untuk terjadinya suatu kejadian.
25
Tabel 3.3.1 Besar nilai Z disesuaikan dengan Nilai α
α 1- α Z1- α /2 Z1- ɑ
Sesuai dengan rumus cross sectional dimana Z1- ɑ/2, makan besaran score Z yang
akan diambil adalah sesuai dengan kolom ketiga. Pada penelitian ini, derajat
kepercayaan yang digunakan adalah 5%, maka Z1- ɑ/2 = 1.64 .
n = 34205 (1,64)2 (0,5) (0,5)
26
3.4 Kerangka Konsep , Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep ini
dikembangkan atau diacukan kepada tujuan penelitian yang telah dirumuskan,
serta didasari oleh kerangka teori yang telah disajikan dalam tinjauan
kepustakaan. (Notoatmodjo,2012).
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian
tertentu. (Notoatmodjo,2010).
Menurut Notoatmodjo (2010), hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain maka dalam penelitian ini dibedakan menjadi:
Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen) (Notoatmodjo,
2010). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan
masyarakat mengenai masa pandemi COVID- 19 di wilayah kerja Puskesmas
Mentaras
Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. (Notoatmodjo, 2010). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah pola perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19
di wilayah kerja Puskesmas Mentaras
Definisi operasional variabel merupakan pedoman bagi peneliti untuk
mengukur/memanipulasi variabel penelitian sehingga memudahkan pengumpulan
data dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup
variabel. (Notoatmodjo,2010).
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Tingkat pengetahuan tentang COVID-19 (Ordinal) :
a. Baik (>75-100%)
b. Cukup (56-75%)
c. Kurang (<56%)
27
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan cara tatap
muka yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari objek
penelitian atau responden berdasarkan teori yang ada di tinjauan pustaka.
Dengan metode skoring Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam
pengumpulan data. (Notoatmodjo,2010) diberikan :
Kuesioner pengetahuan terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban benar
dan salah.
- Bila salah nilai =0
- Bila benar nilai =1
Dengan cara penilaian = Nilai yang diberi x 100%
Jumlah item pertanyaan
Kuesioner telah diuji validitasnya dengan nilai r hitung 0,187-1 > r tabel
0,1409 dan reliabilitasnya dengan Alpha Cronbach 0,770. Berdasarkan algoritma
riwayat dan perilaku masyarakat dikategorikan menjadi distribusi kasus
masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang terdiri dari kategori Risiko Rendah,
Risiko Tinggi, Suspek.
28
Gambar 1. Algoritma penentuan kategori kasus masyarakat di masa pandemi
COVID-19
29
kejanggalan, formulir kuesioner dikembalikan kepada pewawancara, agar
kembali ke responden untuk melengkapi dan memperbaiki pengisian.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik F %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 8 11
Perempuan 58 87
Tingkat Pendidikan
Sarjana 13 20
SMA 29 43.3
SMP 17 25.7
SD 5 0.8
Tidak Sekolah 2 0.2
Usia
< 17 tahun 2 3
31
17-25 tahun 7 10.5
26-35 tahun 20 30
36-45 tahun 26 39
46-55 tahun 8 12
> 55 tahun 3 4.5
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 34 51
Pegawai Swasta/Pensiunan Swasta 12 18
ASN/ Pensiunan ASN - -
TNI/Polri/Purnawirawan - -
Pelajar 3 4.5
Wirausaha 9 13
Tidak Bekerja 4 6.5
Lainnya 4 6
32
Tabel 2 Riwayat Peserta Penelitian (n=66)
Riwayat Ya Tidak
f % F %
Kontak langsung dengan orang Positif COVID-19 dalam 2 3 64 96
2 minggu terakhir
Berada dalam satu ruangan/lingkungan yang sama dengan 3 5 63 95
orang positif COVID-19 dengan jarak 1-2m & waktu >
15 menit
Tabel 3
Distribusi pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19 (n=66 )
Pertanyaan Benar Salah
f % F %
COVID-19 adalah penyakit yang tidak berbahaya dan sama 12 18.3 54 81.8
seperti flu biasa
Virus korona dapat bertahan hidup beberapa jam di luar 41 61.2 25 37.8
tubuh manusia
Virus korona tidak akan menular pada saat berbicara 10 15 56 84,8
Orang yang bisa menularkan COVID-19 hanyalah yang 22 33.3 44 66.6
memiliki gejala
Orang yang sehat tidak perlu memakai masker saat keluar 3 5 63 95,4
Rumah
Gejala COVID-19 pada usia lanjut umumnya lebih berat 56 84 10 15
dari pada pada usia muda
33
Risiko kematian pasien COVID-19 lebih tinggi pada 54 81.8 12 18.3
penderita penyakit kronis
Anak-anak tidak termasuk kelompok yang berisiko karena 24 35 42 63
jarang terinfeksi Covid-19
New normal artinya adalah kembali kepada kebiasaan 28 41.7 38 57.5
semula sebelum munculnya wabah korona
Isolasi mandiri pada orang yang terinfeksi COVID-19 tidak 17 26.7 49 74.2
diperlukan bagi yang tidak memiliki gejala
Tabel 4
Distribusi perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19 (n=66 )
Pernyataan Selalu Hampir Jarang Tidak
Selalu Pernah
F % f % F % F %
Saya mencuci tangan dengan sabun 31 46.9 18 26.7 15 21.7 2 0.3
atau mengunakan hand
sanitizersetelah memegang benda-
benda di tempat umum
34
Tabel 4 menunjukkan mayoritas peserta menjawab - Selaluǁ pada setiap
poin pernyataan perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19 yang positif
(poin 1-5) dan sebagian besar menjawab-Jarang pada poin pernyataan perilaku
masyarakat di masa pandemi COVID-19 yang negatif (poin 6 dan 7). Hal tersebut
menggambarkan cukup tingginya tingkat kepatuhan masyarakat dalam mematuhi
protokol kesehatan yang dianjurkan dalam masa pandemi COVID-19.
Tabel 5
Distribusi kategori pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19
(n=66 )
Pengetahuan F %
Baik 50 75.7
Cukup 9 13.4
Kurang 7 10.5
Tabel 6
\\Distribusi kategori perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19
(n=66)
Kasus F %
Baik 42 63.6
Cukup 15 22.4
Kurang 9 13.4
Tabel 7
Distribusi kategori kasus masyarakat di masa pandemi COVID-19 (n=66 )
Kasus F %
Resiko Rendah 45 68.1
Resiko Tinggi 9 13.4
Suspek 12 18.1
35
Tabel 6 menunjukkan mayoritas masyarakat berada pada kategori kasus
resiko rendah terhadap penularan COVID-19 yaitu sebanyak 68.1%.
36
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tingkat Pengetahuan
Sebagian besar sampel memiliki latar belakang pendidikan terakhir ialah
SMA sebanyak 29 orang (43.3%), SMP 17 orang (25.7%), Sarjana 13 orang (20
%), SD 5 orang (0.8 %), dan yang paling sedikit ialah tidak sekolah 2 orang (0.2
%). Dari hasil yang diperoleh dari responden ternyata sudah 90% masyarakat
memperoleh pendidikan sesuai dengan standar ketentuan pemerintah yang
mewajibkan minimal pendidikan 9 tahun. Dan dari hasil kuesioner yang diperoleh
dari responden, sebagian besar 75.7% sudah memiliki tingkat pengetahuan yang
baik 75,7% 13.4% Cukup dan 10.5% Kurang. Sehingga Hal ini berpengaruh pula
pada pola pikir, dan perilaku individu tersebut, demikian pula pada sisi kesehatan.
4.2.2 Perilaku
Selain itu, penelitian lain di Provinsi DKI Jakarta juga memberikan hasil
yang sejalan dengan penelitian ini yaitu 83% responden memiliki pengetahuan
yang baik dalam pencegahan COVID-19 (Utami, Mose, & Martini, 2020). Karena
36
pengetahuan adalah penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan
pemecahan terhadap permasalahan khususnya terkait COVID-19.
Pada item nomor 2 yang menyebutkan virus corona dapat bertahan hidup
beberapa jam di luar tubuh manusia menunjukkan hasil 38.7% dari peserta
penelitian menjawab salah. Informasi awal menunjukkan bahwa virus corona
dapat bertahan hingga beberapa jam hingga hitungan hari. Karakteristik jenis
permukaan suatu benda yang berbeda akan memberikan rentang waktu berbeda
pada virus tetap aktif dan bertahan hidup menetap di permukaan benda tersebut.
Permukaan benda yang relatif berpori rendah seperti plastik dan baja, merupakan
permukaan benda yang paling buruk sebagai tempat menetapnya virus SARS-
CoV-2 yang berasal dari droplet ataupun partikel kecil di udara (Fiorillo et al.,
2020).
37
ditimbulkan secara garis besar tidak akan terlihat, dan mayoritas kelompok ini
merupakan orang-orang pada usia muda dibandingkan orang padausia tua (Huang
et al., 2020).
Oleh karena itu, masyarakat harus lebih menyadari adanya orang tanpa
gejala (kontak erat), serta selalu memiliki pengetahuan yang baik terkait pandemi
COVID-19 guna mencegah adanya penularan.
Pada item nomor 9 dengan pertanyaan new normal artinya adalah kembali
kepada kebiasaan semula sebelum munculnya wabah corona, menunjukkan
persentase salah sebesar 57.5%. Dimana hal ini berarti masih ada masyarakat
yang memiliki mispersepsi terhadap istilah new normal yang digunakan untuk
menjelaskan masa penyesuaian baru, hidup berdampingan dengan COVID-19
dengan beberapa prasyarat, seperti penggunaan data dan ilmu pengetahuan
sebagai dasar pengambilan keputusan, dilakukan secara bertahap, penerapan
protokol kesehatan yang ketat, serta melakukan review pelaksanaannya
(Perencanaan et al.,2020).
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19 di wilayah kerja
Puskesmas Mentaras masih tergolong baik. Namun, masih banyak masyarakat
yang tergolong resiko tinggi COVID-19, sehingga pengetahuan masyarakat
harus lebih ditingkatkan agar morbiditas dan mortalitas karena penyakit
COVID-19 terutama pada golongan individu resiko tinggi dapat berkurang
atau bahkan tidak ada sama sekali.
2. Tingkat kepatuhan berperilaku dan sikap terhadap pencegahan COVID-19 di
wilayah kerja Puskesmas Mentaras dikategorikan Baik.
3. Sikap masyarakat mengenai COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas
Mentaras Sebagian besar telah memahami dan mengamalkan berbagai
pengetahuan dan perilaku terkait protokol kesehatan di era pandemi COVID-
19. Sehingga, masyarakat desa wilayah kerja puskesmas Mentaras dinilai
memiliki potensi Kasus COVID-19 yang rendah berdasarkan riwayat ataupun
perilaku yang telah dilaksanakan.
4. karna terbatasnya waktu dan jumlah respon yang sedikit penelitian ini tidak
terlalu sempura dan masih banyak yang harus diperbaiki dan digali tentang
pengetahuan ataupun dari perilaku dari masyarakat di wilayah kerja
puskesmas mentaras.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Masyarakat
Masyarakat dalam hal ini terutama tokoh masyarakat dan kader diharapkan
untuk tetap berperan aktif dalam menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat untuk menanggulangi permasalahan di era pandemi COVID-19 agar
tidak makin meluas.
40
Masyarakat diharapkan agar tetap mematuhi dan menerapkan protokol
kesehatan yang merupakan upaya preventif pencegahan penyakit COVID-19.
Dan cepat dan tanggap memeriksakan diri bila mengalami gejala-gejala COVID-
19 seperti demam, rasa lelah, batuk kering. Nyeri otot, hidung tersumbat, pilek,
nyeri kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman dan
pembauan atau ruam kulit. Dan melakukan isolasi mendiri selama 14 hari jika
pernah kontak erat dengan pasien COVID-19.
41
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, D., Hadi, DR., dkk. (2020). Penyakit Virus Corona 2019 dalam Jurnal
Respirologi
Susilo, A., Rumende, CM., dkk. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan
Literatur Terkini.
42
Lampiran 1
Kuesioner
Usia:
Jenis Kelamin: L/P
Tingkat Pendidikan Terakhir : Sarjana / SMA / SMP / SD / Tidak Sekolah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga/ Pegawai Swasta/ Pensiunan Swasta/ ASN/ Pensiunan
ASN/
Riwayat Ya Tidak
Kontak langsung dengan orang Positif COVID-19 dalam 2 minggu
terakhir
COVID-19 adalah penyakit yang tidak berbahaya dan sama seperti flu
biasa
Virus korona dapat bertahan hidup beberapa jam di luar tubuh manusia
Virus korona tidak akan menular pada saat berbicara
Orang yang bisa menularkan COVID-19 hanyalah yang memiliki gejala
Orang yang sehat tidak perlu memakai masker saat keluar rumah
Gejala COVID-19 pada usia lanjut umumnya lebih berat dari pada pada
usia muda
Risiko kematian pasien COVID-19 lebih tinggi pada penderita penyakit
kronis
Anak-anak tidak termasuk kelompok yang berisiko karena jarang terinfeksi
Covid-19
New normal artinya adalah kembali kepada kebiasaan semula sebelum
munculnya wabah korona
Isoladi mandiri pada orang yang terinfeksi COVID-19 tidak diperlukan bagi
yang tidak memiliki gejala
Perny Selalu Hampir Jarang Tidak
ataan Selalu Pernah
Saya mencuci tangan dengan sabun atau
mengunakan hand sanitizersetelah memegang
benda-benda di tempat umum
1 50 12 OTG
2 80 25 Resiko Rendah
3 90 28 Resiko Rendah
4 70 14 Resiko Tinggi
5 90 22 Resiko Rendah
6 80 25 Resiko Rendah
7 90 22 Resiko Rendah
8 70 13 OTG
9 80 23 Resiko Rendah
10 80 28 Resiko Rendah
11 50 11 PDP
12 70 13 ODP
13 90 26 Resiko Rendah
14 70 15 OTG
15 90 25 Resiko Rendah
16 90 23 Resiko Rendah
17 90 24 Resiko Rendah
18 90 22 OTG
19 40 16 PDP
20 90 21 Resiko Rendah
21 90 23 Resiko Rendah
22 90 17 Resiko Rendah
23 90 20 Resiko Rendah
24 90 23 Resiko Rendah
25 80 16 Resiko Rendah
26 80 21 Resiko Rendah
27 90 20 OTG
28 40 11 Resiko Rendah
29 80 19 Resiko Rendah
30 90 20 Resiko Rendah
31 60 13 Resiko Rendah
32 90 18 Resiko Rendah
33 80 24 Resiko Rendah
34 90 21 Resiko Rendah
35 90 25 Resiko Rendah
36 50 15 Resiko Rendah
37 80 22 Resiko Tinggi
38 60 16 Resiko Rendah
39 80 28 Resiko Rendah
40 90 27 Resiko Rendah
41 40 11 Resiko Tinggi
42 90 27 Resiko Rendah
43 90 22 Resiko Tinggi
44 80 21 Resiko Rendah
45 90 21 Resiko Rendah
46 80 20 Resiko Rendah
47 90 26 Resiko Rendah
48 80 28 Resiko Rendah
49 50 14 Resiko Rendah
50 80 25 Resiko Rendah
51 60 15 Resiko Tinggi
52 80 23 Resiko Rendah
53 90 22 Resiko Tinggi
54 70 16 Resiko Tinggi
55 80 26 Resiko Tinggi
56 90 26 Resiko Rendah
57 90 24 Resiko Rendah
58 70 21 Resiko Rendah
59 80 28 ODP
60 80 27 OTG
61 90 28 Resiko Rendah
62 70 23 Resiko Tinggi
63 50 17 PDP
64 80 24 Resiko Rendah
65 80 21 OTG
66 80 26 Resiko Rendah