Anda di halaman 1dari 18

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari.

Namanya diambil
dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak
dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di
permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di
permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es. Periode
rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung
tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di
belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.[7][8]
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun
begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan
tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar
karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin
tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum
menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Fobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari
dalam mengelilingi Matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Di planet Mars, terdapat sebuah kenampakan unik di daerah Cydonia Mensae. Kenampakan ini
merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas tampak sebagai sebuah wajah manusia.
Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama
musnah di Mars, walaupun pada masa kini, telah terbukti bahwa kenampakan tersebut hanyalah
sebuah kenampakan alam biasa.

Daftar isi

 1Ciri fisik
o 1.1Geologi
o 1.2Tanah
o 1.3Hidrologi
 1.3.1Tudung es kutub
o 1.4Geografi
 1.4.1Topografi tubrukan
 1.4.2Situs tektonik
 1.4.3Gua
o 1.5Atmosfer
o 1.6Iklim
 2Orbit dan rotasi
 3Satelit alami
 4Kehidupan
 5Penjelajahan
o 5.1Misi sebelumnya
o 5.2Misi saat ini
o 5.3Misi ke depan
o 5.4Rencana misi berawak
o 5.5Astronomi di Mars
 6Pengamatan
o 6.1Jarak terdekat
 6.1.1Relatif
 6.1.2Absolut
o 6.2Sejarah pengamatan
 7Dalam budaya
o 7.1"Orang Mars cerdas"
 8Lihat pula
 9Catatan kaki
 10Pranala luar

Ciri fisik[sunting | sunting sumber]

Perbandingan ukuran Bumi dan Mars.

Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari jari-jari Bumi. Planet ini kurang padat bila
dibandingkan dengan Bumi, dan hanya mempunyai sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi.
Luas permukaannya lebih kecil dari jumlah wilayah kering di Bumi.[5] Mars lebih besar
daripada Merkurius, tetapi Merkurius lebih padat. Akibatnya kedua planet mempunyai tarikan
gravitasi yang hampir mirip di permukaan—dan tarikan Mars lebih kuat sekitar kurang dari 1%.
Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars berada "di antara" Bumi dan Bulan (diameter
Bulan hanya setengah dari Mars, sementara Bumi dua kalinya; Bumi sembilan kali lebih besar
dari Mars, dan Bulan satu per sembilannya). Kenampakan permukaan Mars yang merah-jingga
diakibatkan oleh keberadaan besi(III) oksida, yang lebih dikenal dengan nama hematite.[9]

Geologi[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan
Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars
mempunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-
batu andesit di Bumi. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi(III) oksida yang
memberinya kenampakan merah.[10][11]
Saat ini Mars tidak mempunyai medan magnet global,[12] namun hasil pengamatan menunjukkan
bahwa sebagian kerak planet termagnetisasi, dan medan magnet global pernah ada pada masa
lalu. Salah satu teori yang diumumkan pada tahun 1999 dan diperiksa ulang pada Oktober 2005
(dengan bantuan Mars Global Surveyor) menunjukkan bahwa empat miliar tahun yang
lalu, dinamo Mars berhenti berfungsi dan mengakibatkan medan magnetnya menghilang.[13] Ada
pula teori bahwa asteroid yang sangat besar pernah menghantam Mars dan mematikan medan
magnetnya.[14]
Inti Mars, yang jari-jarinya diperkirakan sebesar 1.480 km, terdiri dari besi dan 14–17% sulfur.
Inti besi sulfida ini cair. Lapisan di atas inti Mars adalah mantel silikat yang membentuk banyak
objek tektonik dan vulkanik di Mars, tetapi saat ini mantel tersebut sudah tidak aktif. Di atas
lapisan mantel adalah kerak, yang ketebalan rata-ratanya sekitar 50 km, dan ketebalan
maksimumnya 125 km.[15]
Saat pembentukan Tata Surya, Mars terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi
Matahari. Planet ini punya ciri kimia yang berbeda karena letaknya di Tata Surya. Unsur dengan
titik didih yang rendah seperti klorin, fosfor, dan sulfur ada dalam jumlah yang lebih besar
daripada di Bumi. Unsur-unsur tersebut kemungkinan dihalau dari daerah yang dekat dengan
Matahari oleh angin surya muda yang kuat.[16]
Setelah terbentuk, planet-planet melewati masa "Pembombardiran Berat Akhir". Bekas tubrukan
dari masa tersebut dapat dilihat di 60% permukaan Mars.[17][18][19] 40% permukaan Mars adalah
bagian dari cekungan yang diakibatkan oleh tubrukan objek sebesar Pluto empat miliar tahun
yang lalu. Cekungan di belahan utara Mars yang membentang sejauh 10.600 km ini kini dikenal
dengan nama cekungan Borealis.[7][8][20][21]
Sejarah geologi Mars dapat dibagi menjadi beberapa masa, tetapi berikut adalah tiga masa
utama:[16][22]

 Masa Noachis (dinamai dari Noachis Terra): Pembentukan permukaan tertua Mars, antara
4,5 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu. Permukaan dari masa Noachis dipenuhi kawah
tubrukan yang besar. Tonjolan Tharsis, dataran tinggi vulkanik, diduga terbentuk pada masa
ini. Pada akhir masa ini banjir besar juga terjadi.
 Masa Hesperia (dinamai dari Hesperia Planum): 3,5 miliar tahun yang lalu hingga 2,9–3,3
miliar tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan pembentukan dataran lava.
 Masa Amazonis (dinamai dari Amazonis Planitia): 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu hingga
sekarang. Olympus Mons terbentuk pada periode ini, dan begitu pula aliran lava lain.
Aktivitas geologi masih berlangsung di Mars. Athabasca Valles merupakan tempat mengalirnya
lava sejak 200 juta tahun yang lalu. Aliran air di graben Cerberus Fossae muncul sekitar 20 juta
tahun yang lalu, yang merupakan tanda-tanda terjadinya intrusi vulkanik.[23] Pada 19 Februari
2008, citra yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan bukti terjadinya
longsor di tebing setinggi 700 m.[24]

Tanah[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan data dari wahana Phoenix, tanah Mars terdiri dari unsur
seperti magnesium, sodium, potasium, dan klorida. Nutrien tersebut dapat ditemui di kebun Bumi
dan penting dalam pertumbuhan tanaman.[25] Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix
menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH sebesar 8,3, dan mengandung garam perklorat.[26][27]

Cerat di Tharsis Tholus (di tengah kiri gambar).

Cerat dapat ditemui di seluruh Mars. Seringkali cerat baru muncul di lereng curam kawah,
palung, dan lembah. Cerat awalnya berwarna gelap, dan seiring berjalannya waktu, cerat
menjadi semakin menjadi terang. Kadang-kadang cerat muncul dalam ukuran yang kecil, dan
lalu melebar hingga ratusan meter. Cerat juga mengikuti tepi batuan. Berdasarkan teori yang
banyak diterima, cerat merupakan lapisan tanah gelap di bawah yang muncul karena longsor
atau badai debu.[28] Ada pula penjelasan lain yang melibatkan air, dan bahkan pertumbuhan
organisme.[29][30]

Hidrologi[sunting | sunting sumber]


Air tidak dapat bertahan di permukaan Mars karena tekanan atmosfernya yang rendah. Di
ketinggian terendah, air masih dapat bertahan dalam waktu yang singkat.[31][32] Dua tudung es di
Mars diduga terdiri dari air.[33][34] Jika dicairkan, volume air di tudung es kutub selatan mampu
melapisi seluruh permukaan planet dengan kedalaman 11
meter.[35] Lapisan permafrost terbentang dari kutub hingga lintang 60°.[33]
Es air dalam jumlah besar diduga terperangkap di bawah lapisan kriosfer Mars. Data dari Mars
Express dan Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan keberadaan es air yang besar di kedua
kutub (Juli 2005)[36][37] dan lintang tengah (November 2008).[38] Wahana Phoenix secara langsung
mengambil sampel es air di Mars pada 31 Juli 2008.[39]
Dari kenampakan permukaan Mars dapat dilihat bahwa air pernah mengalir di permukaan planet
tersebut. Saluran banjir besar yang disebut saluran aliran keluar (outflow channel)[40] dapat
ditemui di 25 tempat, dan diduga merupakan tanda-tanda terjadinya erosi pada masa lepasnya
air dari akuifer di bawah tanah, meskipun struktur tersebut juga diduga diakibatkan oleh glasier
atau lava.[41][42] Saluran termuda diduga terbentuk sekitar beberapa juta tahun yang lalu.[43] Di
tempat lain, terutama di wilayah tertua permukaan Mars, jaringan lembah yang bercabang
menyebar di sepanjang bentang alam. Ciri dan persebaran lembah tersebut menunjukkan bahwa
lembah tersebut dibentuk oleh limpasan permukaan yang diakibatkan oleh hujan atau salju pada
awal sejarah Mars. Aliran di bawah permukaan dan proses pengikisan tanah dari lereng oleh air
tanah yang ada di tepi sungai atau lereng bukit mungkin memainkan peran tambahan di
beberapa jaringan, namun hujan kemungkinan merupakan penyebab utama.[44]
Di Mars juga ada ribuan kenampakan di kawah dan dinding lembah yang mirip dengan parit.
Parit tersebut biasanya ada di dataran tinggi belahan selatan. Sejumlah penulis menyatakan
bahwa proses pembentukannya memerlukan air, kemungkinan dari es yang mencair,[45][46] namun
ada pula yang meyakini bahwa es karbon dioksida dan pergerakan debu kering-lah yang
membentuknya.[47][48] Parit-parit tersebut sangat muda, bahkan mungkin masih aktif hingga
sekarang.[46]
Ciri geologis lain, seperti delta dan kipas aluvial, digunakan sebagai dasar untuk mendukung
gagasan bahwa Mars pada awalnya lebih hangat dan basah.[49] Keadaan semacam itu
memerlukan keberadaan banyak danau di permukaan, dan untuk itu ada bukti-bukti mineralogis,
sedimentalogis, dan geomorfologis.[50] Beberapa penulis bahkan menyatakan bahwa pada masa
lalu sebagian besar dataran rendah di utara merupakan samudra, meskipun hal ini masih
diperdebatkan.[51]
Bukti lebih lanjut bahwa air pernah ada di permukaan Mars muncul dari penemuan beberapa
mineral tertentu seperti hematit dan goetit, yang kadang-kadang terbentuk saat air
ada.[52] Beberapa bukti yang sebelumnya diyakini menunjukkan keberadaan cekungan dan aliran
air kuno telah ditampik oleh penilikan beresolusi tinggi oleh Mars Reconnaissance
Orbiter.[53] Pada tahun 2004, Opportunity menemukan mineral jarosit. Mineral ini hanya terbentuk
jika ada air berasam, yang menunjukkan bahwa air pernah ada di Mars.[54]
Tudung es kutub[sunting | sunting sumber]

Citra tudung es kutub utara Mars oleh wahana Viking.

Mars punya dua tudung es kutub permanen. Selama musim dingin di salah satu kutub, lapisan
tersebut diselubungi oleh kegelapan, sehingga mendinginkan permukaan dan menyebabkan 25–
30% atmosfer mengembun menjadi es CO2 (es kering).[55] Saat Matahari kembali menyinari
kutub, CO2 yang membeku menyublim, sehingga menghasilkan angin kencang yang menyapu
wilayah kutub dengan kecepatan 400 km/jam. Peristiwa musiman tersebut mengangkut banyak
debu dan uap air yang menghasilkan embun beku dan awan cirrus besar. Awan es-air dicitrakan
oleh Opportunity pada tahun 2004.[56]
Tudung es Mars terdiri dari es air. Karbon dioksida beku melapisinya dengan ketebalan satu
meter di kutub utara pada musim dingin; sementara di kutub selatan, tudung es kering tersebut
bersifat permanen dengan ketebalan delapan meter.[57] Diameter tudung es kutub utara tercatat
sekitar 1.000 kilometer selama musim panas,[58] dan mengandung sekitar 1,6 juta km kubik
es.[59] Tudung es kutub selatan mempunyai diameter sekitar 350 km dan ketebalan 3 km.[60] Total
volume es di kutub selatan ditambah lapisannya diperkirakan juga sekitar 1,6 juta km kubik.[61] Di
kedua tudung es terdapat lembang-lembang, yang diduga terbentuk akibat pemanasan Matahari,
ditambah dengan penyubliman es dan pengembunan uap air.[62][63]
Pembekuan musiman di beberapa wilayah di dekat tudung es kutub selatan mengakibatkan
pembentukan es kering transparan setebal 1 meter di atas permukaan. Begitu musim semi
datang, tekanan dari penyubliman CO2 mengangkat dan memecahkan lapisan tersebut.
Akibatnya, terjadi letusan gas CO2 yang bercampur dengan pasir atau debu basalt gelap. Proses
ini berlangsung cepat dan tidak biasa dalam geologi Mars. Gas yang bergerak cepat di bawah
lapisan ke tempat letusan menghasilkan pola saluran radial yang seperti laba-laba di bawah
es.[64][65][66][67]

Geografi[sunting | sunting sumber]


Lembah vulkanik (merah) dan cekungan akibat tubrukan (biru) mendominasi peta topografi Mars ini.

Meskipun dikenang karena memetakan Bulan, Johann Heinrich Mädler dan Wilhelm
Beer merupakan para "aerografer" pertama. Mereka merintis bahwa sebagian besar permukaan
Mars bersifat permanen, dan menentukan periode rotasi planet. Pada tahun 1840, Mädler
memadukan hasil pengamatannya selama sepuluh tahun dan menggambar peta pertama Mars.
Daripada memberi nama, Beer dan Mädler menyebut beberapa tempat dengan huruf.[68]
Saat ini, kenampakan-kenampakan di Mars dinamai dari berbagai sumber. Kenampakan
albedo dinamai dari mitologi klasik. Nama kawah yang lebih besar dari 60 km berasal dari
ilmuwan, penulis, dan tokoh lain yang membantu penelitian Mars. Kawah yang lebih kecil dari
60 km dinamai dari kota dan desa di dunia dengan jumlah penduduk lebih kecil dari 100.000.
Lembah besar dinamai dari kata mars atau bintang dalam berbagai bahasa, sementara lembah
kecil dari sungai-sungai.[69]
Nama kenampakan albedo besar tetap dipertahankan, tetapi kadang-kadang diperbaharui untuk
melambangkan pengetahuan baru tentang sifat kenampakan tersebut. Contohnya, Nix
Olympica ("salju Olympus") diubah menjadi Olympus Mons ("Gunung Olympus").[70] Permukaan
Mars seperti yang terlihat dari Bumi terbagi menjadi dua macam daerah, dengan albedo yang
berbeda. Dataran pucat yang dilapisi debu dan pasir yang kaya akan besi oksida awalnya diduga
sebagai 'benua' Mars dan diberi nama seperti Arabia Terra (tanah Arabia) atau Amazonis
Planitia (dataran Amazonian). Kenampakan gelap sebelumnya diduga sebagai laut, sehingga
dinamai Mare Erythraeum, Mare Sirenum dan Aurorae Sinus. Kenampakan gelap terbesar yang
dapat terlihat dari Bumi adalah Syrtis Major Planum.[71] Tudung es kutub utara yang permanen
dinamai Planum Boreum, sementara tudung es kutub selatan disebut Planum Australe.
Khatulistiwa Mars ditetapkan melalui rotasinya, namun letak meridian utamanya ditentukan
dengan penetapan titik yang berubah-ubah seperti di Bumi; Mädler dan Beer memilih sebuah
garis pada tahun 1830 untuk peta Mars pertama mereka. Setelah wahana Mariner 9 menyajikan
citra Mars pada tahun 1972, kawah kecil (nantinya disebut Airy-0) yang terletak di Sinus
Meridiani dipilih sebagai tempat bujur 0.0°.[72]
Mars tidak punya samudra sehingga tidak ada 'permukaan laut'. Ketinggian nol harus ditentukan,
dan ini disebut areoid[73] Mars, yang sejalan dengan geoid. Ketinggian nol adalah ketinggian yang
tekanan atmosfernya 610.5 Pa (6.105 mbar),[74] atau sekitar 0,6% dari tekanan permukaan laut di
Bumi (0.006 atm).[75] Tekanan ini sesuai dengan titik tripel air. Praktiknya permukaan ditetapkan
secara langsung melalui pengukuran gravitasi satelit.

Citra Kawah Victoria dari Cape Verde yang diabadikan oleh Opportunity.

Topografi tubrukan[sunting | sunting sumber]


Dikotomi topografi Mars cukuplah mengejutkan: dataran utara yang diratakan oleh aliran lava
berkebalikan dengan dataran tinggi di selatan yang dipenuhi kawah akibat tubrukan pada masa
lalu. Penelitian pada tahun 2008 telah menghasilkan bukti untuk postulat yang diusulkan pada
tahun 1980 bahwa belahan utara Mars ditubruk oleh objek dengan ukuran 1/10 hingga
2/3nya Bulan. Jika ini benar, maka belahan utara Mars merupakan kawah tubrukan berukuran
10.600 x 8.500 km, menjadikannya kawah tubrukan terbesar di Tata Surya.[7][8]
Di Mars terdapat sekitar 43.000 kawah dengan diameter 5 km atau lebih besar.[76] Di antaranya
yang terbesar adalah kawah Hellas, kenampakan albedo terang yang terlihat dari Bumi.[77] Massa
Mars lebih kecil, sehingga kemungkinan objek bertubrukan dengan planet tersebut sekitar
setengahnya Bumi. Planet ini terletak lebih dekat dengan sabuk asteroid, sehingga kemungkinan
ditubruk oleh benda dari tempat tersebut meningkat. Mars juga lebih mungkin ditubruk
oleh komet berperiode kecil, seperti yang berada di orbit Jupiter.[78] Meskipun begitu, ada lebih
sedikit kawah di Mars daripada Bulan karena atmosfer Mars melindunginya dari meteor-meteor
kecil. Beberapa kawah mempunyai morfologi yang menunjukkan bahwa tanah menjadi basah
setelah meteor menubruk.[79]
Situs tektonik[sunting | sunting sumber]

Citra Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya.

Gunung berapi perisai Olympus Mons (Gunung Olympus) merupakan gunung tertinggi di Tata
Surya.[80] Ketinggiannya mencapai 27 km, atau tiga kali lipat tinggi Gunung Everest yang hanya
sekitar 8,8 km.[81] Gunung yang sudah tidak aktif ini terletak di wilayah Tharsis, yang juga
merupakan tempat berdirinya beberapa gunung berapi besar lainnya.
Lembah besar Valles Marineris (dalam bahasa Latin berarti Lembah Mariner, juga dikenal
dengan nama Agathadaemon di peta kanal lama) memiliki panjang sekitar 4.000 km dan
kedalaman hingga 7 km. Panjang Valles Marineris setara dengan panjang Eropa dan terbentang
di 1/5 sirkumferensia Mars. Jika dibandingkan, Grand Canyon di Bumi panjangnya hanya 446 km
dan kedalamannya hanya 2 km. Valles Marineris terbentuk akibat pembengkakan wilayah
Tharsis yang menyebabkan runtuhnya kerak di wilayah Valles Marineris. Lembah besar lainnya
adalah Ma'adim Vallis (Ma'adim dalam bahasa Ibrani berarti Mars). Lembah ini memiliki panjang
sebesar 700 km, lebar 20 km, dan kedalaman 2 km di beberapa tempat. Kemungkinan Ma'adin
Vallis pernah dialiri air pada masa lalu.[82]
Gua[sunting | sunting sumber]

Citra THEMIS yang menunjukkan pintu masuk gua Mars. Gua tersebut secara tidak resmi dinamai (A)
Dena, (B) Chloe, (C) Wendy, (D) Annie, (E) Abby (kiri) dan Nikki, dan (F) Jeanne.

Citra dari Thermal Emission Imaging System (THEMIS) di wahana Mars Odyssey telah
menunjukkan tujuh pintu masuk gua di belakang gunung berapi Arsia Mons.[83] Gua-gua tersebut,
yang dinamai dari orang yang dicintai para penemunya, secara keseluruhan dijuluki "tujuh
saudara perempuan."[84] Lebar pintu masuk gua tersebut berkisar antara 100 hingga 252 m. Gua-
gua itu diyakini memiliki kedalaman antara 73 hingga 96 m. Cahaya tidak mencapai dasar
sebagian besar gua, sehingga kemungkinan gua-gua tersebut bisa lebih dalam lagi. Gua "Dena"
merupakan pengecualian; dasarnya dapat dilihat dan kedalamannya tercatat 130 m. Bagian
dalam gua tersebut mungkin terlindung dari mikrometeoroid, radiasi ultraviolet, semburan
Matahari, dan partikel berenergi tinggi yang menghujani permukaan planet.[85]

Atmosfer[sunting | sunting sumber]

Atmosfer Mars.

Mars kehilangan magnetosfernya 4 miliar tahun yang lalu,[86] sehingga angin surya bisa
berhubungan langsung dengan ionosfer, yang mengakibatkan penurunan kepadatan atmosfer
dengan mengupas atom-atom dari lapisan luar.[86][87] Dibandingkan dengan Bumi, atmosfer di
Mars cukup tipis. Tekanan atmosfer di permukaan berkisar dari 30 Pa di Olympus Mons hingga
lebih dari 1.155 Pa di Hellas Planitia, dengan rata-rata tekanan di permukaan 600 Pa.[88] Tekanan
permukaan di Mars pada saat terkuatnya sama dengan tekanan yang dapat ditemui di ketinggian
35 km di atas permukaan Bumi.[89] Ketinggian skala atmosfer Mars diperkirakan sekitar
10.8 km,[90] yang lebih tinggi dari Bumi (6 km) karena gravitasi permukaan Mars hanya 38%
persen-nya Bumi.
Atmosfer Mars terdiri dari 95% karbon dioksida, 3% nitrogen, 1,6% argon, serta mengandung
jejak oksigen dan air.[5] Atmosfernya relatif berdebu dan mengandung partikulat berdiameter
1,5 µm yang memberikan kenampakan kuning kecoklatan di langit Mars saat dilihat dari
permukaan.[91]
Metana telah ditemukan di atmosfer Mars dengan fraksi mol sekitar 30 ppb.[92][93] Hidrokarbon
tersebut muncul dalam plume luas, dan dilepas di wilayah yang berlainan. Di utara pada
pertengahan musim panas, plume utama mengandung 19.000 metrik ton metana, dengan
kekuatan sumber sekitar 0,6 kilogram per detik.[94][95] Kemungkinan terdapat dua sumber lokal:
yang pertama terpusat di dekat 30° U, 260° B, dan yang kedua di dekat 0°, 310°
B.[94] Diperkirakan Mars menghasilkan 270 ton metana per tahun.[94][96]
Rentang waktu kehancuran metana diperkirakan paling lama empat tahun Bumi dan paling
pendek 0,6 tahun Bumi.[94][97] Pergantian cepat ini merupakan tanda-tanda adanya sumber gas
aktif di Mars. Aktivitas vulkanik, tubrukan komet, dan keberadaan bentuk kehidupan
mikrobial metanogenik diduga merupakan penyebabnya. Metana dapat pula dihasilkan oleh
proses non-biologis yang disebut serpentinisasi[b] yang melibatkan air, karbon dioksida,
dan mineral olivin.[98]
Iklim[sunting | sunting sumber]

Mars dari Teleskop Luar Angkasa Hubble 28 Oktober 2005.

Di antara semua planet di Tata Surya, Mars adalah planet yang musimnya paling mirip dengan
Bumi. Hal ini diakibatkan oleh miripnya kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars
itu sekitar dua kalinya Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari, sehingga tahun di
Mars lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars berkisar antara -87 °C pada
musim dingin di kutub hingga -5 °C pada musim panas.[31] Luasnya rentang suhu ini diakibatkan
oleh ketidakmampuan atmosfer yang tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan atmosfer
yang rendah, dan inersia termal tanah Mars yang rendah.[99]
Jika Mars punya orbit yang seperti Bumi, musimnya akan mirip dengan Bumi karena sumbu
rotasinya mirip dengan Bumi. Eksentrisitas orbit Mars yang relatif besar memberikan pengaruh
yang besar. Mars berada di dekat perihelion saat musim panas di belahan selatan dan dingin di
utara, dan di dekat aphelion saat musim dingin di belahan selatan adn musim panas di utara.
Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan musim di utara lebih ringan. Suhu musim
panas di selatan lebih hangat 30 °C daripada suhu musim panas di utara.[100]
Di Mars juga terdapat badai debu terbesar di Tata Surya. Badai-badai tersebut dapat bervariasi,
dari badai di wilayah kecil, hingga badai raksasa yang berkecamuk di seluruh planet. Badai
tersebut biasanya terjadi saat Mars berada dekat dengan Matahari. Badai debu ini juga
meningkatkan suhu global.[101]

Orbit dan rotasi[sunting | sunting sumber]

Rata-rata jarak Mars dari Matahari itu sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi),
seperti yang digambarkan oleh jejak merah, sementara orbit Bumi ditunjukkan dengan warna biru.

Rata-rata jarak Mars dari Matahari diperkirakan sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode
orbitalnya 687 hari (Bumi). Hari Matahari (atau sol) di Mars itu sekitar 24 jam, 39 menit, dan
35,244 detik. Tahun Mars sama dengan 1,8809 tahun Bumi, atau 1 tahun, 320 hari, dan 18,2
jam.[5]
Kemiringan sumbu Mars itu sekitar 25,19 derajat, yang mirip dengan kemiringan sumbu
Bumi.[5] Akibatnya musim di Mars mirip dengan Bumi, meskipun lamanya dua kali lipat karena
tahunnya lebih lama. Saat ini orientasi kutub utara Mars dekat dengan bintang Deneb.[102] Mars
telah melewati perihelionnya pada April 2009[103] dan aphelionnya Maret2010.[103] Perihelion
berikutnya dilewati pada Maret 2011 dan aphelion selanjutnya Februari 2012.
Mars punya eksentrisitas orbit sekitar 0,09; di antara tujuh planet lainnya di Tata Surya,
hanya Merkurius yang menunjukkan eksentrisitas yang besar. Pada masa lalu Mars punya orbit
yang lebih bundar daripada sekarang. Sekitar 1,35 juta tahun Bumi yang lalu, Mars punya
eksentrisitas sekitar 0,002, yang lebih rendah dari Bumi.[104] Siklus eksentrisitas Mars itu sekitar
96.000 tahun Bumi jika dibandingkan dengan siklus 100.000 tahun planet Bumi.[105] Mars juga
punya siklus eksentrisitas yang lebih panjang dengan periode 2,2 juta tahun Bumi. Selama
35.000 tahun terakhir orbit Mars menjadi semakin eksentrik karena pengaruh gravitasi planet
lain. Jarak terdekat antara Bumi dan Mars akan terus berkurang selama 25.000 tahun
berikutnya.[106]

Satelit alami[sunting | sunting sumber]

Citra Phobos yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter – HiRISE pada 23 Maret 2008

Deimos pada 21 Februari 2009 (skala gambar di atas tidak sama dengan gambar ini)

Mars punya dua satelit alami yang relatif kecil, yaitu Fobos dan Deimos. Penangkapan asteroid
merupakan hipotesis yang didukung, namun asal usul satelit-satelit tersebut masih belum
pasti.[107] Kedua satelit ditemukan pada tahun 1877 oleh Asaph Hall, dan dinamai dari
tokoh Fobos (panik/ketakutan) dan Deimos (teror) yang, dalam mitologi Yunani, menemani ayah
mereka Ares dalam pertempuran. Ares juga dikenal sebagai Mars oleh orang Romawi.[108][109]
Dari permukaan Mars, pergerakan Fobos dan Deimos tampak sangat berbeda dari Bulan di
Bumi. Fobos terbit di barat, tenggelam di timur, dan terbit lagi dalam waktu 11 jam. Deimos, yang
berada di luar orbit sinkron-yang membuat periode orbitalnya sama dengan periode rotasi
planet-terbit di timur namun sangat pelan. Meskipun periode orbital Deimos itu 30 jam, satelit
tersebut butuh 2,7 hari untuk tenggelam di Barat.[110]
Orbit Fobos berada di bawah ketinggian sinkron, sehingga gaya pasang surut dari planet Mars
secara bertahap merendahkan orbitnya. Dalam waktu 50 juta tahun satelit tersebut akan
menabrak permukaan Mars atau pecah menjadi struktir cincin yang mengitari planet.[110]
Asal usul kedua satelit tersebut tidak banyak diketahui. Albedo yang rendah dan
komposisi kondrit karbon di kedua satelit tersebut dianggap mirip dengan asteroid, sehingga
mendukung hipotesis penangkapan. Orbit Fobos yang tidak stabil menunjukkan penangkapan
yang baru saja terjadi. Akan tetapi keduanya mempunyai orbit bundar dan sangat dekat dengan
khatulistiwa; hal-hal tersebut tidak biasa untuk objek yang ditangkap dan dinamika penangkapan
yang diperlukan untuk itu kompleks. Pertumbuhan pada awal sejarah Mars juga mungkin, namun
hipotesis tersebut tidak menjelaskan komposisi yang lebih mirip dengan asteroid daripada Mars
sendiri.
Kemungkinan ketiga adalah keterlibatan objek ketiga atau semacam tubrukan.[111] Bukti terbaru
menunjukkan Fobos mempunyai bagian dalam yang berpori.[112] Selain itu, komposisinya terdiri
dari filosilikat dan mineral lain yang diketahui berasal dari Mars.[113] Bukti-bukti ini mendukung
hipotesis bahwa Fobos terbentuk dari materi yang berasal dari tubrukan di Mars,[114] yang mirip
dengan hipotesis mengenai asal usul Bulan. Meski spektra VNIR satelit-satelit Mars mirip
dengan asteroid, spektra inframerah termal Fobos dilaporkan tidak konsisten dengan kondrit dari
kelompok manapun.[113]

Kehidupan[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan pemahaman kelaikhunian planet, planet-planet yang punya air di permukaan
merupakan planet yang laik huni. Untuk mencapai hal tersebut, orbit suatu planet harus berada
di dalam zona laik huni. Di Tata Surya, zona tersebut terbentang dari setelah Venus
hingga poros semi-mayor Mars.[115] Selama perihelion Mars masuk ke wilayah ini, namun
atmosfer tipisnya mencegah air bertahan untuk waktu yang lama. Bekas aliran air pada masa
lalu menunjukkan potensi keterhunian Mars. Beberapa bukti terbaru memunculkan gagasan
bahwa air di permukaan Mars akan terlalu berasam dan bergaram, sehingga sulit mendukung
kehidupan.[116]
Kurangnya magnetosfer dan tipisnya atmosfer Mars merupakan tantangan. Di permukaan planet
ini tidak banyak terjadi pemindahan panas. Penyekatan terhadap angin surya rendah, sementara
tekanan atmosfer Mars tidak cukup untuk mempertahankan air dalam bentuk cair. Planet ini juga
hampir, atau bahkan sepenuhnya, mati secara geologis; berakhirnya kegiatan vulkanik
menyebabkan berhentinya pendaurulangan bahan kimia dan mineral antara permukaan dengan
bagian dalam planet.[117]
Bukti menunjukkan bahwa planet ini dahulu lebih laik huni daripada sekarang, namun masih
belum diketahui apakah organisme hidup pernah ada atau tidak. Wahana Viking pada
pertengahan tahun 1970-an membawa percobaan yang dirancang untuk menemukan
mikroorganisme di tanah Mars. Percobaan tersebut membuahkan hasil yang positif, termasuk
peningkatan sementara CO2 pada saat pemaparan dengan air dan nutrien.[butuh rujukan]
Tanda-tanda kehidupan masih dipertentangkan oleh beberapa ilmuwan. Ilmuwan NASA Gilbert
Levin menegaskan bahwa Viking telah menemukan kehidupan. Analisis ulang data Viking telah
menunjukkan bahwa percobaan Viking tidak cukup mutakhir untuk menemukan kehidupan.
Percobaan tersebut bahkan bisa membunuh kehidupan.[118] Percobaan yang dilakukan oleh
wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH yang sangat basa, serta
mengandung magnesium, sodium, potasium, dan klorida.[119] Nutrien tanah bisa mendukung
kehidupan, namun kehidupan masih harus dilindungi dari sinar ultraviolet.[120]
Di laboratorium Johnson Space Center, bentuk-bentuk yang luar biasa telah ditemukan
di meteorit Mars ALH84001. Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa bentuk geometrik tersebut
mungkin merupakan mikrob Mars yang telah terfosilisasi sebelum meteorit itu terlempar ke
angkasa akibat tubrukan meteor 15 juta tahun yang lalu. Asal usul anorganik bentuk-bentuk
tersebut juga telah diusulkan.[121]
Metana dan formaldehida yang baru saja ditemukan oleh pengorbit Mars diklaim sebagai tanda-
tanda kehidupan, karena senyawa kimia tersebut akan segera hilang di atmosfer Mars.[122][123] Ada
kemungkinan bahwa senyawa tersebut dihasilkan oleh aktivitas vulkanis dan geologis,
seperti serpentinisasi.[124]

Penjelajahan[sunting | sunting sumber]

Citra yang diambil wahana pendarat Viking 1 pada Februari 1978

Lusinan wahana antariksa telah dikirim ke Mars oleh Uni Soviet, Amerika Serikat, beberapa
negara Eropa, dan Jepang, dengan tujuan untuk meneliti permukaan, iklim, dan geologi planet
itu. Pada tahun 2008, biaya pengiriman barang dari permukaan Bumi ke Mars diperkirakan
sebesar $309.000 per kilogram.[125]
Wahana yang saat ini sedang aktif di Mars (2011) adalah Mars Reconnaissance Orbiter (sejak
2006), Mars Express (sejak 2003), Mars Odyssey 2001 (sejak 2001), Opportunity (sejak 2004),
dan Curiosity (sejak 2012). Misi yang baru saja selesai adalah Mars Global Surveyor (1997–
2006) dan Spirit (2004–2010).
Kira-kira 2/3 wahana angkasa yang ditujukan ke Mars telah gagal dalam misinya. Pada abad ke-
21 kegagalan lebih jarang terjadi.[124] Kegagalan misi biasanya diakibatkan oleh masalah teknis,
seperti kegagalan atau kehilangan komunikasi atau kesalahan rancangan, yang sering kali
diakibatkan oleh kurangnya pendanaan atau ketidakcakapan pelaksana misi.[124] Kegagalan
tersebut telah menyebabkan munculnya satir yang menyalahkan "Segitiga Bermuda" di antara
Bumi-Mars, "Kutukan" Mars, atau "Setan Galaktik Raksasa" (Great Galactic Ghoul) yang
memakan wahana antariksa Mars.[124] Misi-misi yang baru saja gagal contohnya adalah Beagle
2 (2003), Mars Climate Orbiter (1999), dan Mars 96 (1996).
Misi sebelumnya[sunting | sunting sumber]

Pendarat Mars 3 di perangko Soviet tahun 1972.

Mars pertama kali dikitari pada 14-15 Juli 1965 oleh wahana Mariner 4. Pada 14 November
1971, Mariner 9 menjadi pesawat angkasa pertama yang mengorbit planet lain.[126] Objek
pertama yang berhasil mendarat di permukaan Mars adalah dua wahana Soviet: Mars 2 pada 27
November dan Mars 3 pada 2 Desember 1971, namun keduanya kehilangan komunikasi setelah
mendarat. Pada tahun 1975 NASA meluncurkan program Viking yang terdiri dari dua pengorbit,
dan masing-masing punya pendarat; kedua pendarat berhasil mencapai permukaan pada tahun
1976. Viking 1 tetap beroperasi selama enam tahun, sementara Viking 2 selama tiga tahun.
Pendarat Viking mengirimkan citra Mars yang berwarna,[127] dan pengorbit memetakan
permukaan dengan sangat baik hingga gambarnya masih digunakan hingga sekarang.
Wahana Soviet Phobos 1 dan 2 dikirim ke Mars pada tahun 1988 untuk meneliti Mars dan kedua
satelitnya. Phobos 1 kehilangan komunikasi dalam perjalanan ke Mars. Phobos 2 berhasil
mencitrakan Mars dan Fobos, namun mengalami kegagalan saat akan melepas dua
pendaratnya ke permukaan Fobos.[128]
Setelah kegagalan pengorbit Mars Observer pada tahun 1992, misi Mars Global
Surveyor berhasil mencapai orbit Mars pada tahun 1997. Misi ini berhasil dan telah
menyelesaikan misi pemetaan utamanya pada awal 2001. NASA kehilangan kontak dengan
wahana tersebut pada November 2006 pada saat program ketiganya yang diperpanjang. Mars
Pathfinder, yang mengangkut kendaraan penjelajah robotik Sojourner, mendarat di Ares
Vallis pada musim panas tahun 1997 dan mengirim kembali banyak citra.[129]

Wahana pendarat Spirit di Mars pada tahun 2004

Pemandangan dari wahana Phoenix pada tahun 2008


Wahana pendarat Phoenix tiba di wilayah kutub utara Mars pada 25 Mei 2008.[130] Lengan
robotiknya digunakan untuk menggali tanah Mars dan keberadaan es air telah dipastikan pada
20 Juni.[131][132] Misi ditutup pada 10 November 2008 setelah kehilangan kontak.[133]

Misi saat ini[sunting | sunting sumber]


Pengorbit Mars Odyssey milik NASA memasuki orbit Mars pada tahun 2001.[134] Spektrometer
Sinar Gamma Odyssey menemukan hidrogen yang diduga terkandung di es air Mars.[135]
Misi Mars Express yang diluncurkan European Space Agency (ESA) mencapai Mars pada tahun
2003. Wahana tersebut membawa pendarat Beagle 2, yang mengalami kegagalan saat
penurunan dan dinyatakan hilang pada Februari 2004.[136] Pada awal tahun 2004, tim Planetary
Fourier Spectrometer mengumumkan bahwa pengorbit telah menemukan metana di atmosfer
Mars. ESA mengumumkan penemuan aurora di Mars pada Juni 2006.[137]
Pada Januari, 2004, dua wahana penjelajah NASA, yaitu Spirit (MER-A) dan Opportunity (MER-
B), mendarat di permukaan Mars. Keduanya telah mencapai atau melebihi tujuan misi mereka.
Salah satu penemuan ilmiah yang paling penting adalah bukti keberadaan air pada masa lalu di
tempat mendarat kedua wahana tersebut. Badai debu dan angin telah membersihkan panel
surya kedua wahana, sehingga lama hidup mereka bertambah.[138]
Pesawat angkasa Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA tiba di orbit Mars pada 10 Maret
2006 untuk melakukan penelitian ilmiah selama dua tahun. Pengorbit tersebut akan memetakan
daratan dan cuaca Mars dengan tujuan untuk menemukan tempat pendaratan yang layak bagi
misi pendarat berikutnya. MRO berhasil mencitrakan longsor di kutub utara Mars pada 3 Maret
2008.[139]
Pesawat angkasa Dawn terbang melewati Mars pada Februari 2009 untuk mendapat bantuan
gravitasi dalam perjalanannya menuju 4 Vesta dan 1 Ceres.[140]
Misi gabungan Rusia-Cina, yaitu Fobos-Grunt, telah diluncurkan pada 9 November 2011 dengan
tujuan mengambil contoh di Fobos. Namun, misi ini gagal karena pembakaran roketnya
mengalami kegagalan, sehingga Fobos-Grunt terdampar di orbit rendah Bumi.[141]
Misi NASA Rover Curiosity berhasil mendarat di Mars. Rover Curiosity memijak kaki di Planet
Mars setelah roket bertenaga menurunkan lift sistem pendaratan. Mars Science Laboratory
seharga US$2,5 miliar berwujud rover 6x6 seukuran mobil berhasil mendarat di Planet Mars
3:32pm AEST yang diiringi sorak-sorai di Spaceflight Operations Facility di California.[142]
Pada 18 November 2008, misi robotik MAVEN berhasil diluncurkan oleh NASA dengan
menggunakan roket Atlas V 401.[143] Wahana ini diperkirakan akan memasuki orbit Mars pada
September 2014.[144]

Misi ke depan[sunting | sunting sumber]


Misi Finlandia-Rusia, MetNet, akan mendaratkan beberapa kendaraan kecil di Mars untuk
mendirikan jaringan pengamatan yang hendak meneliti struktur atmosfer, fisika, dan meteorologi
Mars.[145] Misi pendahulu yang menggunakan satu atau beberapa pendarat dijadwalkan
diluncurkan pada tahun 2014.[146]

Rencana misi berawak[sunting | sunting sumber]


ESA ingin mengirim manusia ke Mars antara tahun 2030 hingga 2035.[147] Ini akan didahului oleh
wahana-wahana yang lebih besar, yang dimulai dengan peluncuran ExoMars[148] dan misi
gabungan NASA-ESA untuk mengambil contoh.[149]
Penjelajahan berawak merupakan tujuan jangka panjang visi penjelajahan angkasa Amerika
Serikat yang diumumkan pada tahun 2004 oleh Presiden George W. Bush.[150] Pesawat
angkasa Orion akan digunakan untuk mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2020 sebagai batu
loncatan untuk ekspedisi Mars. Pada 28 September 2007, Michael D. Griffin menyatakan bahwa
NASA berharap dapat mengirim manusia ke Mars pada tahun 2037.[151]
Mars Direct, misi berbiaya rendah yang diusulkan oleh Robert Zubrin (pendiri Mars Society),
akan menggunakan roket kelas Saturn V seperti Space X Falcon X, atau Ares V, untuk melewati
pembangunan orbital, pertemuan di orbit rendah Bumi, dan depot bahan bakar Bulan.
Sementara itu proposal "Mars to Stay" mengusulkan untuk tidak langsung memulangkan
astronaut pertama.[152]

Astronomi di Mars[sunting | sunting sumber]

Fobos melewati Matahari pada 10 Maret 2004.

Dengan adanya berbagai wahana pengorbit, pendarat, dan penjelajah, kita dapat
mempelajari astronomi dari langit Mars. Meskipun Pohobs tampak seperti 1/3nya diameter
sudut Bulan purnama di Bumi, Deimos terlihat seperti bintang, dan hanya sedikit lebih cerah dari
Venus yang tampak dari langit Bumi.[153]
Ada juga beberapa fenomena terkenal di Bumi yang juga ada di Mars, seperti meteor
dan aurora.[137] Transit Bumi akan terjadi pada 10 November 2084.[154] Transit
Merkurius dan Venus juga berlangsung.[155][156]

Pengamatan[sunting | sunting sumber]


Animasi gerak maju mundur tampak Mars seperti yang terlihat dari Bumi pada tahun 2003.

Karena orbit Mars bersifat eksentrik, magnitudo tampaknya dapat beragam antara −3,0 hingga
−1,4. Kecerahan minimumnya tercatat sebesar +1,6.[157] Mars biasanya tampak kuning, jingga,
atau kemerahan.[158] Saat posisinya kurang tepat, Mars tidak akan terlihat karena tertutup oleh
kesilauan Matahari. Saat waktu pengamatannya sedang bagus – yaitu pada interval 15 atau 17
tahun, dan selalu antara akhir Juli hingga akhir September – permukaan Mars dapat terlihat.
Bahkan tudung es kutubnya dapat terlihat meskipun pembesaran teleskopnya rendah.[159]
Saat Mars mendekati oposisi, periode gerak maju mundur dimulai. Planet ini akan tampak
bergerak ke arah sebaliknya. Periode ini berlangsung selama 72 hari, dan pada pertengahan
gerak ini, Mars akan mencapai kecerahan maksimumnya.[160]

Jarak terdekat[sunting | sunting sumber]


Relatif[sunting | sunting sumber]
Pada periode oposisi, Mars berada di jarak terdekat relatifnya dengan Bumi. Jarak tersebut
beragam antara 54[161] hingga 103 juta km karena orbit Mars yang elips.[162] Oposisi Mars terakhir
terjadi pada 29 Januari 2010, dan akan berlangsung lagi pada 3 Maret 2012 di jarak
100 juta km.[163] Rata-rata waktu antara oposisi-oposisi Mars (periode sinodik) adalah 780 hari.[164]
Absolut[sunting | sunting sumber]
Pada tanggal 27 Agustus 2003 pukul 9:51:13 UT, Mars berada di posisi terdekatnya dengan
Bumi, yaitu 55.758.006 km (0,372719 SA). Saat itu Mars sedang berada satu hari dari
oposisinya dan tiga hari dari perihelionnya. Peristiwa tersebut sebelumnya diperkirakan pernah
terjadi pada 12 September 57.617 SM, dan selanjutnya akan berlangsung pada tahun
2287.[165] Posisi ini hanya sedikit lebih dekat daripada posisi terdekat lainnya. Contohnya, jarak
terdekat pada 22 Agustus 1924 tercatat sebesar 0,37285 SA, dan jarak terdekat pada 24
Agustus 2208 diperkirakan sebesar 0,37279 SA.[105]
Di dunia maya, sebuah surel yang menyatakan bahwa Mars akan berada di posisi terdekatnya
dan tampak sebesar Bulan telah menyebar. Surel tersebut hanyalah hoax.[166]
Sejarah pengamatan[sunting | sunting sumber]
Keberadaan Mars di langit malam telah dicatat oleh astronom Mesir. Pada tahun 1534 SM,
mereka telah memahami gerak maju mundur planet tersebut.[167] Sementara itu astronom
Babilonia telah mencatat posisi dan perilaku planet Mars.[168][169] Pada abad ke-4
SM, Aristoteles mencatat bahwa Mars menghilang di belakang Bulan, sehingga menunjukkan
bahwa planet tersebut lebih jauh.[170] Sastra dari Cina Kuno memastikan bahwa Mars telah
dikenal oleh astronom Cina sejak abad ke-4 SM.[171] Pada abad ke-5 SM, teks astronomis
India Surya Siddhanta memperkirakan diameter Mars.[172]
Selama abad ke-17, Tycho Brahe mengukur paralaks diurnal Mars, yang selanjutnya
digunakan Johannes Kepler untuk menghitung jarak relatif ke planet tersebut.[173] Saat teleskop
sudah ada, paralaks diurnal Mars diukur kembali untuk menentukan jarak Matahari-Bumi. Hal
tersebut pertama kali dilakukan oleh Giovanni Domenico Cassini pada tahun 1672. Pengukuran
paralaks awal terhambat oleh kualitas alat pengukuran.[174] Pada tahun 1610, Mars diamati
oleh Galileo Galilei, yang merupakan orang pertama yang melihatnya lewat teleskop.[175] Tokoh
pertama yang menggambar peta Mars adalah astronom Belanda Christiaan Huygens.[176]

Dalam budaya[sunting | sunting sumber]


Planet ini dinamai dari dewa perang Romawi, Mars. Di peradaban lain, Mars merupakan
lambang kejantanan dan kemudaan. Lambang Mars juga digunakan sebagai lambang gender
pria.[butuh rujukan]

"Orang Mars cerdas"[sunting | sunting sumber]

Ilustrasi bangsa Mars menyerang Bumi dalam The War of the Worlds karya H.G. Wells.

Pada tahun 1877, astronom Italia Giovanni Schiaparelli menggunakan teleskop sepanjang 22 cm
untuk membuat peta detail Mars pertama. Di peta tersebut terdapat kenampakan yang
disebutnya canali. Canali adalah garis panjang di permukaan Mars. Istilah tersebut, yang berarti
"saluran", sering kali disalahterjemahkan menjadi "kanal".[177][178] Percival Lowell terpengaruh oleh
pengamatan tersebut dan menerbitkan beberapa buku mengenai Mars dan kehidupannya.[179] Ia
menulis bahwa "kanal" tersebut dibangun oleh peradaban yang berusaha mengalirkan air dari
tudung es di kutub.[180] Akibatnya, gagasan bahwa Mars dihuni oleh peradaban yang cerdas pun
menyebar luas.[181]
Saat ini, pemetaan beresolusi tinggi tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan kehidupan
cerdas di permukaan Mars. "Canali" yang diamati pun terbukti hanya ilusi optik. Akan tetapi,
spekulasi mengenai kehidupan cerdas di Mars terus berlanjut. Pada tahun 1898, H. G.
Wells menulis novel The War of the Worlds, yang berkisah mengenai bangsa Mars yang
berupaya melarikan diri dari planet mereka yang mati dengan menyerang Bumi. Adaptasi
radionya dengan judul yang sama disiarkan pada tanggal 30 Oktober 1938 oleh Orson Welles,
yang menimbulkan kepanikan karena banyak pendengar yang mengira itu sungguhan.[182]
Contoh karya terkenal lainnya adalah The Martian Chronicles yang ditulis oleh Ray Bradbury.
Novel tersebut bekisah mengenai pengelana manusia yang tanpa sengaja menghancurkan
peradaban Mars. Selain itu, ada juga seri Barsoom karya Edgar Rice Burroughs, Out of the
Silent Planet (1938) oleh C. S. Lewis,[183] dan kisah-kisah yang ditulis Robert A. Heinlein sebelum
pertengahan tahun 1960-an.[184]
Pengarang Jonathan Swift telah menyebut bulan-bulan Mars sekitar 150 tahun sebelum bulan-
bulan itu ditemukan oleh Asaph Hall. Ia mendeskripsikan orbit bulan-bulan tersebut dengan
cukup akurat dalam novelnya Gulliver's Travels.[185]
Setelah program Mariner dan Viking menunjukkan citra Mars yang kering dan tanpa kehidupan,
spekulasi-spekulasi awal mulai ditinggalkan. Karya yang menggambarkan Mars secara nyata
dan akurat pun berkembang. Di antaranya yang paling terkenal adalah trilogi Mars karya Kim
Stanley Robinson.[186]
Tema koloni Mars yang memperjuangkan kemerdekaannya merupakan plot utama dalam novel
karya Greg Bear, dan juga film Total Recall serta serial televisi Babylon 5. Beberapa permainan
video juga memakai elemen tersebut, seperti Red Faction dan Zone of the Enders.[butuh rujukan]

Anda mungkin juga menyukai