Namanya diambil
dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak
dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di
permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di
permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es. Periode
rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung
tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di
belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.[7][8]
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun
begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan
tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar
karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin
tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum
menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Fobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari
dalam mengelilingi Matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Di planet Mars, terdapat sebuah kenampakan unik di daerah Cydonia Mensae. Kenampakan ini
merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas tampak sebagai sebuah wajah manusia.
Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama
musnah di Mars, walaupun pada masa kini, telah terbukti bahwa kenampakan tersebut hanyalah
sebuah kenampakan alam biasa.
Daftar isi
1Ciri fisik
o 1.1Geologi
o 1.2Tanah
o 1.3Hidrologi
1.3.1Tudung es kutub
o 1.4Geografi
1.4.1Topografi tubrukan
1.4.2Situs tektonik
1.4.3Gua
o 1.5Atmosfer
o 1.6Iklim
2Orbit dan rotasi
3Satelit alami
4Kehidupan
5Penjelajahan
o 5.1Misi sebelumnya
o 5.2Misi saat ini
o 5.3Misi ke depan
o 5.4Rencana misi berawak
o 5.5Astronomi di Mars
6Pengamatan
o 6.1Jarak terdekat
6.1.1Relatif
6.1.2Absolut
o 6.2Sejarah pengamatan
7Dalam budaya
o 7.1"Orang Mars cerdas"
8Lihat pula
9Catatan kaki
10Pranala luar
Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari jari-jari Bumi. Planet ini kurang padat bila
dibandingkan dengan Bumi, dan hanya mempunyai sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi.
Luas permukaannya lebih kecil dari jumlah wilayah kering di Bumi.[5] Mars lebih besar
daripada Merkurius, tetapi Merkurius lebih padat. Akibatnya kedua planet mempunyai tarikan
gravitasi yang hampir mirip di permukaan—dan tarikan Mars lebih kuat sekitar kurang dari 1%.
Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars berada "di antara" Bumi dan Bulan (diameter
Bulan hanya setengah dari Mars, sementara Bumi dua kalinya; Bumi sembilan kali lebih besar
dari Mars, dan Bulan satu per sembilannya). Kenampakan permukaan Mars yang merah-jingga
diakibatkan oleh keberadaan besi(III) oksida, yang lebih dikenal dengan nama hematite.[9]
Masa Noachis (dinamai dari Noachis Terra): Pembentukan permukaan tertua Mars, antara
4,5 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu. Permukaan dari masa Noachis dipenuhi kawah
tubrukan yang besar. Tonjolan Tharsis, dataran tinggi vulkanik, diduga terbentuk pada masa
ini. Pada akhir masa ini banjir besar juga terjadi.
Masa Hesperia (dinamai dari Hesperia Planum): 3,5 miliar tahun yang lalu hingga 2,9–3,3
miliar tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan pembentukan dataran lava.
Masa Amazonis (dinamai dari Amazonis Planitia): 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu hingga
sekarang. Olympus Mons terbentuk pada periode ini, dan begitu pula aliran lava lain.
Aktivitas geologi masih berlangsung di Mars. Athabasca Valles merupakan tempat mengalirnya
lava sejak 200 juta tahun yang lalu. Aliran air di graben Cerberus Fossae muncul sekitar 20 juta
tahun yang lalu, yang merupakan tanda-tanda terjadinya intrusi vulkanik.[23] Pada 19 Februari
2008, citra yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan bukti terjadinya
longsor di tebing setinggi 700 m.[24]
Cerat dapat ditemui di seluruh Mars. Seringkali cerat baru muncul di lereng curam kawah,
palung, dan lembah. Cerat awalnya berwarna gelap, dan seiring berjalannya waktu, cerat
menjadi semakin menjadi terang. Kadang-kadang cerat muncul dalam ukuran yang kecil, dan
lalu melebar hingga ratusan meter. Cerat juga mengikuti tepi batuan. Berdasarkan teori yang
banyak diterima, cerat merupakan lapisan tanah gelap di bawah yang muncul karena longsor
atau badai debu.[28] Ada pula penjelasan lain yang melibatkan air, dan bahkan pertumbuhan
organisme.[29][30]
Mars punya dua tudung es kutub permanen. Selama musim dingin di salah satu kutub, lapisan
tersebut diselubungi oleh kegelapan, sehingga mendinginkan permukaan dan menyebabkan 25–
30% atmosfer mengembun menjadi es CO2 (es kering).[55] Saat Matahari kembali menyinari
kutub, CO2 yang membeku menyublim, sehingga menghasilkan angin kencang yang menyapu
wilayah kutub dengan kecepatan 400 km/jam. Peristiwa musiman tersebut mengangkut banyak
debu dan uap air yang menghasilkan embun beku dan awan cirrus besar. Awan es-air dicitrakan
oleh Opportunity pada tahun 2004.[56]
Tudung es Mars terdiri dari es air. Karbon dioksida beku melapisinya dengan ketebalan satu
meter di kutub utara pada musim dingin; sementara di kutub selatan, tudung es kering tersebut
bersifat permanen dengan ketebalan delapan meter.[57] Diameter tudung es kutub utara tercatat
sekitar 1.000 kilometer selama musim panas,[58] dan mengandung sekitar 1,6 juta km kubik
es.[59] Tudung es kutub selatan mempunyai diameter sekitar 350 km dan ketebalan 3 km.[60] Total
volume es di kutub selatan ditambah lapisannya diperkirakan juga sekitar 1,6 juta km kubik.[61] Di
kedua tudung es terdapat lembang-lembang, yang diduga terbentuk akibat pemanasan Matahari,
ditambah dengan penyubliman es dan pengembunan uap air.[62][63]
Pembekuan musiman di beberapa wilayah di dekat tudung es kutub selatan mengakibatkan
pembentukan es kering transparan setebal 1 meter di atas permukaan. Begitu musim semi
datang, tekanan dari penyubliman CO2 mengangkat dan memecahkan lapisan tersebut.
Akibatnya, terjadi letusan gas CO2 yang bercampur dengan pasir atau debu basalt gelap. Proses
ini berlangsung cepat dan tidak biasa dalam geologi Mars. Gas yang bergerak cepat di bawah
lapisan ke tempat letusan menghasilkan pola saluran radial yang seperti laba-laba di bawah
es.[64][65][66][67]
Meskipun dikenang karena memetakan Bulan, Johann Heinrich Mädler dan Wilhelm
Beer merupakan para "aerografer" pertama. Mereka merintis bahwa sebagian besar permukaan
Mars bersifat permanen, dan menentukan periode rotasi planet. Pada tahun 1840, Mädler
memadukan hasil pengamatannya selama sepuluh tahun dan menggambar peta pertama Mars.
Daripada memberi nama, Beer dan Mädler menyebut beberapa tempat dengan huruf.[68]
Saat ini, kenampakan-kenampakan di Mars dinamai dari berbagai sumber. Kenampakan
albedo dinamai dari mitologi klasik. Nama kawah yang lebih besar dari 60 km berasal dari
ilmuwan, penulis, dan tokoh lain yang membantu penelitian Mars. Kawah yang lebih kecil dari
60 km dinamai dari kota dan desa di dunia dengan jumlah penduduk lebih kecil dari 100.000.
Lembah besar dinamai dari kata mars atau bintang dalam berbagai bahasa, sementara lembah
kecil dari sungai-sungai.[69]
Nama kenampakan albedo besar tetap dipertahankan, tetapi kadang-kadang diperbaharui untuk
melambangkan pengetahuan baru tentang sifat kenampakan tersebut. Contohnya, Nix
Olympica ("salju Olympus") diubah menjadi Olympus Mons ("Gunung Olympus").[70] Permukaan
Mars seperti yang terlihat dari Bumi terbagi menjadi dua macam daerah, dengan albedo yang
berbeda. Dataran pucat yang dilapisi debu dan pasir yang kaya akan besi oksida awalnya diduga
sebagai 'benua' Mars dan diberi nama seperti Arabia Terra (tanah Arabia) atau Amazonis
Planitia (dataran Amazonian). Kenampakan gelap sebelumnya diduga sebagai laut, sehingga
dinamai Mare Erythraeum, Mare Sirenum dan Aurorae Sinus. Kenampakan gelap terbesar yang
dapat terlihat dari Bumi adalah Syrtis Major Planum.[71] Tudung es kutub utara yang permanen
dinamai Planum Boreum, sementara tudung es kutub selatan disebut Planum Australe.
Khatulistiwa Mars ditetapkan melalui rotasinya, namun letak meridian utamanya ditentukan
dengan penetapan titik yang berubah-ubah seperti di Bumi; Mädler dan Beer memilih sebuah
garis pada tahun 1830 untuk peta Mars pertama mereka. Setelah wahana Mariner 9 menyajikan
citra Mars pada tahun 1972, kawah kecil (nantinya disebut Airy-0) yang terletak di Sinus
Meridiani dipilih sebagai tempat bujur 0.0°.[72]
Mars tidak punya samudra sehingga tidak ada 'permukaan laut'. Ketinggian nol harus ditentukan,
dan ini disebut areoid[73] Mars, yang sejalan dengan geoid. Ketinggian nol adalah ketinggian yang
tekanan atmosfernya 610.5 Pa (6.105 mbar),[74] atau sekitar 0,6% dari tekanan permukaan laut di
Bumi (0.006 atm).[75] Tekanan ini sesuai dengan titik tripel air. Praktiknya permukaan ditetapkan
secara langsung melalui pengukuran gravitasi satelit.
Citra Kawah Victoria dari Cape Verde yang diabadikan oleh Opportunity.
Gunung berapi perisai Olympus Mons (Gunung Olympus) merupakan gunung tertinggi di Tata
Surya.[80] Ketinggiannya mencapai 27 km, atau tiga kali lipat tinggi Gunung Everest yang hanya
sekitar 8,8 km.[81] Gunung yang sudah tidak aktif ini terletak di wilayah Tharsis, yang juga
merupakan tempat berdirinya beberapa gunung berapi besar lainnya.
Lembah besar Valles Marineris (dalam bahasa Latin berarti Lembah Mariner, juga dikenal
dengan nama Agathadaemon di peta kanal lama) memiliki panjang sekitar 4.000 km dan
kedalaman hingga 7 km. Panjang Valles Marineris setara dengan panjang Eropa dan terbentang
di 1/5 sirkumferensia Mars. Jika dibandingkan, Grand Canyon di Bumi panjangnya hanya 446 km
dan kedalamannya hanya 2 km. Valles Marineris terbentuk akibat pembengkakan wilayah
Tharsis yang menyebabkan runtuhnya kerak di wilayah Valles Marineris. Lembah besar lainnya
adalah Ma'adim Vallis (Ma'adim dalam bahasa Ibrani berarti Mars). Lembah ini memiliki panjang
sebesar 700 km, lebar 20 km, dan kedalaman 2 km di beberapa tempat. Kemungkinan Ma'adin
Vallis pernah dialiri air pada masa lalu.[82]
Gua[sunting | sunting sumber]
Citra THEMIS yang menunjukkan pintu masuk gua Mars. Gua tersebut secara tidak resmi dinamai (A)
Dena, (B) Chloe, (C) Wendy, (D) Annie, (E) Abby (kiri) dan Nikki, dan (F) Jeanne.
Citra dari Thermal Emission Imaging System (THEMIS) di wahana Mars Odyssey telah
menunjukkan tujuh pintu masuk gua di belakang gunung berapi Arsia Mons.[83] Gua-gua tersebut,
yang dinamai dari orang yang dicintai para penemunya, secara keseluruhan dijuluki "tujuh
saudara perempuan."[84] Lebar pintu masuk gua tersebut berkisar antara 100 hingga 252 m. Gua-
gua itu diyakini memiliki kedalaman antara 73 hingga 96 m. Cahaya tidak mencapai dasar
sebagian besar gua, sehingga kemungkinan gua-gua tersebut bisa lebih dalam lagi. Gua "Dena"
merupakan pengecualian; dasarnya dapat dilihat dan kedalamannya tercatat 130 m. Bagian
dalam gua tersebut mungkin terlindung dari mikrometeoroid, radiasi ultraviolet, semburan
Matahari, dan partikel berenergi tinggi yang menghujani permukaan planet.[85]
Atmosfer Mars.
Mars kehilangan magnetosfernya 4 miliar tahun yang lalu,[86] sehingga angin surya bisa
berhubungan langsung dengan ionosfer, yang mengakibatkan penurunan kepadatan atmosfer
dengan mengupas atom-atom dari lapisan luar.[86][87] Dibandingkan dengan Bumi, atmosfer di
Mars cukup tipis. Tekanan atmosfer di permukaan berkisar dari 30 Pa di Olympus Mons hingga
lebih dari 1.155 Pa di Hellas Planitia, dengan rata-rata tekanan di permukaan 600 Pa.[88] Tekanan
permukaan di Mars pada saat terkuatnya sama dengan tekanan yang dapat ditemui di ketinggian
35 km di atas permukaan Bumi.[89] Ketinggian skala atmosfer Mars diperkirakan sekitar
10.8 km,[90] yang lebih tinggi dari Bumi (6 km) karena gravitasi permukaan Mars hanya 38%
persen-nya Bumi.
Atmosfer Mars terdiri dari 95% karbon dioksida, 3% nitrogen, 1,6% argon, serta mengandung
jejak oksigen dan air.[5] Atmosfernya relatif berdebu dan mengandung partikulat berdiameter
1,5 µm yang memberikan kenampakan kuning kecoklatan di langit Mars saat dilihat dari
permukaan.[91]
Metana telah ditemukan di atmosfer Mars dengan fraksi mol sekitar 30 ppb.[92][93] Hidrokarbon
tersebut muncul dalam plume luas, dan dilepas di wilayah yang berlainan. Di utara pada
pertengahan musim panas, plume utama mengandung 19.000 metrik ton metana, dengan
kekuatan sumber sekitar 0,6 kilogram per detik.[94][95] Kemungkinan terdapat dua sumber lokal:
yang pertama terpusat di dekat 30° U, 260° B, dan yang kedua di dekat 0°, 310°
B.[94] Diperkirakan Mars menghasilkan 270 ton metana per tahun.[94][96]
Rentang waktu kehancuran metana diperkirakan paling lama empat tahun Bumi dan paling
pendek 0,6 tahun Bumi.[94][97] Pergantian cepat ini merupakan tanda-tanda adanya sumber gas
aktif di Mars. Aktivitas vulkanik, tubrukan komet, dan keberadaan bentuk kehidupan
mikrobial metanogenik diduga merupakan penyebabnya. Metana dapat pula dihasilkan oleh
proses non-biologis yang disebut serpentinisasi[b] yang melibatkan air, karbon dioksida,
dan mineral olivin.[98]
Iklim[sunting | sunting sumber]
Di antara semua planet di Tata Surya, Mars adalah planet yang musimnya paling mirip dengan
Bumi. Hal ini diakibatkan oleh miripnya kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars
itu sekitar dua kalinya Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari, sehingga tahun di
Mars lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars berkisar antara -87 °C pada
musim dingin di kutub hingga -5 °C pada musim panas.[31] Luasnya rentang suhu ini diakibatkan
oleh ketidakmampuan atmosfer yang tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan atmosfer
yang rendah, dan inersia termal tanah Mars yang rendah.[99]
Jika Mars punya orbit yang seperti Bumi, musimnya akan mirip dengan Bumi karena sumbu
rotasinya mirip dengan Bumi. Eksentrisitas orbit Mars yang relatif besar memberikan pengaruh
yang besar. Mars berada di dekat perihelion saat musim panas di belahan selatan dan dingin di
utara, dan di dekat aphelion saat musim dingin di belahan selatan adn musim panas di utara.
Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan musim di utara lebih ringan. Suhu musim
panas di selatan lebih hangat 30 °C daripada suhu musim panas di utara.[100]
Di Mars juga terdapat badai debu terbesar di Tata Surya. Badai-badai tersebut dapat bervariasi,
dari badai di wilayah kecil, hingga badai raksasa yang berkecamuk di seluruh planet. Badai
tersebut biasanya terjadi saat Mars berada dekat dengan Matahari. Badai debu ini juga
meningkatkan suhu global.[101]
Rata-rata jarak Mars dari Matahari itu sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi),
seperti yang digambarkan oleh jejak merah, sementara orbit Bumi ditunjukkan dengan warna biru.
Rata-rata jarak Mars dari Matahari diperkirakan sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode
orbitalnya 687 hari (Bumi). Hari Matahari (atau sol) di Mars itu sekitar 24 jam, 39 menit, dan
35,244 detik. Tahun Mars sama dengan 1,8809 tahun Bumi, atau 1 tahun, 320 hari, dan 18,2
jam.[5]
Kemiringan sumbu Mars itu sekitar 25,19 derajat, yang mirip dengan kemiringan sumbu
Bumi.[5] Akibatnya musim di Mars mirip dengan Bumi, meskipun lamanya dua kali lipat karena
tahunnya lebih lama. Saat ini orientasi kutub utara Mars dekat dengan bintang Deneb.[102] Mars
telah melewati perihelionnya pada April 2009[103] dan aphelionnya Maret2010.[103] Perihelion
berikutnya dilewati pada Maret 2011 dan aphelion selanjutnya Februari 2012.
Mars punya eksentrisitas orbit sekitar 0,09; di antara tujuh planet lainnya di Tata Surya,
hanya Merkurius yang menunjukkan eksentrisitas yang besar. Pada masa lalu Mars punya orbit
yang lebih bundar daripada sekarang. Sekitar 1,35 juta tahun Bumi yang lalu, Mars punya
eksentrisitas sekitar 0,002, yang lebih rendah dari Bumi.[104] Siklus eksentrisitas Mars itu sekitar
96.000 tahun Bumi jika dibandingkan dengan siklus 100.000 tahun planet Bumi.[105] Mars juga
punya siklus eksentrisitas yang lebih panjang dengan periode 2,2 juta tahun Bumi. Selama
35.000 tahun terakhir orbit Mars menjadi semakin eksentrik karena pengaruh gravitasi planet
lain. Jarak terdekat antara Bumi dan Mars akan terus berkurang selama 25.000 tahun
berikutnya.[106]
Citra Phobos yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter – HiRISE pada 23 Maret 2008
Deimos pada 21 Februari 2009 (skala gambar di atas tidak sama dengan gambar ini)
Mars punya dua satelit alami yang relatif kecil, yaitu Fobos dan Deimos. Penangkapan asteroid
merupakan hipotesis yang didukung, namun asal usul satelit-satelit tersebut masih belum
pasti.[107] Kedua satelit ditemukan pada tahun 1877 oleh Asaph Hall, dan dinamai dari
tokoh Fobos (panik/ketakutan) dan Deimos (teror) yang, dalam mitologi Yunani, menemani ayah
mereka Ares dalam pertempuran. Ares juga dikenal sebagai Mars oleh orang Romawi.[108][109]
Dari permukaan Mars, pergerakan Fobos dan Deimos tampak sangat berbeda dari Bulan di
Bumi. Fobos terbit di barat, tenggelam di timur, dan terbit lagi dalam waktu 11 jam. Deimos, yang
berada di luar orbit sinkron-yang membuat periode orbitalnya sama dengan periode rotasi
planet-terbit di timur namun sangat pelan. Meskipun periode orbital Deimos itu 30 jam, satelit
tersebut butuh 2,7 hari untuk tenggelam di Barat.[110]
Orbit Fobos berada di bawah ketinggian sinkron, sehingga gaya pasang surut dari planet Mars
secara bertahap merendahkan orbitnya. Dalam waktu 50 juta tahun satelit tersebut akan
menabrak permukaan Mars atau pecah menjadi struktir cincin yang mengitari planet.[110]
Asal usul kedua satelit tersebut tidak banyak diketahui. Albedo yang rendah dan
komposisi kondrit karbon di kedua satelit tersebut dianggap mirip dengan asteroid, sehingga
mendukung hipotesis penangkapan. Orbit Fobos yang tidak stabil menunjukkan penangkapan
yang baru saja terjadi. Akan tetapi keduanya mempunyai orbit bundar dan sangat dekat dengan
khatulistiwa; hal-hal tersebut tidak biasa untuk objek yang ditangkap dan dinamika penangkapan
yang diperlukan untuk itu kompleks. Pertumbuhan pada awal sejarah Mars juga mungkin, namun
hipotesis tersebut tidak menjelaskan komposisi yang lebih mirip dengan asteroid daripada Mars
sendiri.
Kemungkinan ketiga adalah keterlibatan objek ketiga atau semacam tubrukan.[111] Bukti terbaru
menunjukkan Fobos mempunyai bagian dalam yang berpori.[112] Selain itu, komposisinya terdiri
dari filosilikat dan mineral lain yang diketahui berasal dari Mars.[113] Bukti-bukti ini mendukung
hipotesis bahwa Fobos terbentuk dari materi yang berasal dari tubrukan di Mars,[114] yang mirip
dengan hipotesis mengenai asal usul Bulan. Meski spektra VNIR satelit-satelit Mars mirip
dengan asteroid, spektra inframerah termal Fobos dilaporkan tidak konsisten dengan kondrit dari
kelompok manapun.[113]
Lusinan wahana antariksa telah dikirim ke Mars oleh Uni Soviet, Amerika Serikat, beberapa
negara Eropa, dan Jepang, dengan tujuan untuk meneliti permukaan, iklim, dan geologi planet
itu. Pada tahun 2008, biaya pengiriman barang dari permukaan Bumi ke Mars diperkirakan
sebesar $309.000 per kilogram.[125]
Wahana yang saat ini sedang aktif di Mars (2011) adalah Mars Reconnaissance Orbiter (sejak
2006), Mars Express (sejak 2003), Mars Odyssey 2001 (sejak 2001), Opportunity (sejak 2004),
dan Curiosity (sejak 2012). Misi yang baru saja selesai adalah Mars Global Surveyor (1997–
2006) dan Spirit (2004–2010).
Kira-kira 2/3 wahana angkasa yang ditujukan ke Mars telah gagal dalam misinya. Pada abad ke-
21 kegagalan lebih jarang terjadi.[124] Kegagalan misi biasanya diakibatkan oleh masalah teknis,
seperti kegagalan atau kehilangan komunikasi atau kesalahan rancangan, yang sering kali
diakibatkan oleh kurangnya pendanaan atau ketidakcakapan pelaksana misi.[124] Kegagalan
tersebut telah menyebabkan munculnya satir yang menyalahkan "Segitiga Bermuda" di antara
Bumi-Mars, "Kutukan" Mars, atau "Setan Galaktik Raksasa" (Great Galactic Ghoul) yang
memakan wahana antariksa Mars.[124] Misi-misi yang baru saja gagal contohnya adalah Beagle
2 (2003), Mars Climate Orbiter (1999), dan Mars 96 (1996).
Misi sebelumnya[sunting | sunting sumber]
Mars pertama kali dikitari pada 14-15 Juli 1965 oleh wahana Mariner 4. Pada 14 November
1971, Mariner 9 menjadi pesawat angkasa pertama yang mengorbit planet lain.[126] Objek
pertama yang berhasil mendarat di permukaan Mars adalah dua wahana Soviet: Mars 2 pada 27
November dan Mars 3 pada 2 Desember 1971, namun keduanya kehilangan komunikasi setelah
mendarat. Pada tahun 1975 NASA meluncurkan program Viking yang terdiri dari dua pengorbit,
dan masing-masing punya pendarat; kedua pendarat berhasil mencapai permukaan pada tahun
1976. Viking 1 tetap beroperasi selama enam tahun, sementara Viking 2 selama tiga tahun.
Pendarat Viking mengirimkan citra Mars yang berwarna,[127] dan pengorbit memetakan
permukaan dengan sangat baik hingga gambarnya masih digunakan hingga sekarang.
Wahana Soviet Phobos 1 dan 2 dikirim ke Mars pada tahun 1988 untuk meneliti Mars dan kedua
satelitnya. Phobos 1 kehilangan komunikasi dalam perjalanan ke Mars. Phobos 2 berhasil
mencitrakan Mars dan Fobos, namun mengalami kegagalan saat akan melepas dua
pendaratnya ke permukaan Fobos.[128]
Setelah kegagalan pengorbit Mars Observer pada tahun 1992, misi Mars Global
Surveyor berhasil mencapai orbit Mars pada tahun 1997. Misi ini berhasil dan telah
menyelesaikan misi pemetaan utamanya pada awal 2001. NASA kehilangan kontak dengan
wahana tersebut pada November 2006 pada saat program ketiganya yang diperpanjang. Mars
Pathfinder, yang mengangkut kendaraan penjelajah robotik Sojourner, mendarat di Ares
Vallis pada musim panas tahun 1997 dan mengirim kembali banyak citra.[129]
Dengan adanya berbagai wahana pengorbit, pendarat, dan penjelajah, kita dapat
mempelajari astronomi dari langit Mars. Meskipun Pohobs tampak seperti 1/3nya diameter
sudut Bulan purnama di Bumi, Deimos terlihat seperti bintang, dan hanya sedikit lebih cerah dari
Venus yang tampak dari langit Bumi.[153]
Ada juga beberapa fenomena terkenal di Bumi yang juga ada di Mars, seperti meteor
dan aurora.[137] Transit Bumi akan terjadi pada 10 November 2084.[154] Transit
Merkurius dan Venus juga berlangsung.[155][156]
Karena orbit Mars bersifat eksentrik, magnitudo tampaknya dapat beragam antara −3,0 hingga
−1,4. Kecerahan minimumnya tercatat sebesar +1,6.[157] Mars biasanya tampak kuning, jingga,
atau kemerahan.[158] Saat posisinya kurang tepat, Mars tidak akan terlihat karena tertutup oleh
kesilauan Matahari. Saat waktu pengamatannya sedang bagus – yaitu pada interval 15 atau 17
tahun, dan selalu antara akhir Juli hingga akhir September – permukaan Mars dapat terlihat.
Bahkan tudung es kutubnya dapat terlihat meskipun pembesaran teleskopnya rendah.[159]
Saat Mars mendekati oposisi, periode gerak maju mundur dimulai. Planet ini akan tampak
bergerak ke arah sebaliknya. Periode ini berlangsung selama 72 hari, dan pada pertengahan
gerak ini, Mars akan mencapai kecerahan maksimumnya.[160]
Ilustrasi bangsa Mars menyerang Bumi dalam The War of the Worlds karya H.G. Wells.
Pada tahun 1877, astronom Italia Giovanni Schiaparelli menggunakan teleskop sepanjang 22 cm
untuk membuat peta detail Mars pertama. Di peta tersebut terdapat kenampakan yang
disebutnya canali. Canali adalah garis panjang di permukaan Mars. Istilah tersebut, yang berarti
"saluran", sering kali disalahterjemahkan menjadi "kanal".[177][178] Percival Lowell terpengaruh oleh
pengamatan tersebut dan menerbitkan beberapa buku mengenai Mars dan kehidupannya.[179] Ia
menulis bahwa "kanal" tersebut dibangun oleh peradaban yang berusaha mengalirkan air dari
tudung es di kutub.[180] Akibatnya, gagasan bahwa Mars dihuni oleh peradaban yang cerdas pun
menyebar luas.[181]
Saat ini, pemetaan beresolusi tinggi tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan kehidupan
cerdas di permukaan Mars. "Canali" yang diamati pun terbukti hanya ilusi optik. Akan tetapi,
spekulasi mengenai kehidupan cerdas di Mars terus berlanjut. Pada tahun 1898, H. G.
Wells menulis novel The War of the Worlds, yang berkisah mengenai bangsa Mars yang
berupaya melarikan diri dari planet mereka yang mati dengan menyerang Bumi. Adaptasi
radionya dengan judul yang sama disiarkan pada tanggal 30 Oktober 1938 oleh Orson Welles,
yang menimbulkan kepanikan karena banyak pendengar yang mengira itu sungguhan.[182]
Contoh karya terkenal lainnya adalah The Martian Chronicles yang ditulis oleh Ray Bradbury.
Novel tersebut bekisah mengenai pengelana manusia yang tanpa sengaja menghancurkan
peradaban Mars. Selain itu, ada juga seri Barsoom karya Edgar Rice Burroughs, Out of the
Silent Planet (1938) oleh C. S. Lewis,[183] dan kisah-kisah yang ditulis Robert A. Heinlein sebelum
pertengahan tahun 1960-an.[184]
Pengarang Jonathan Swift telah menyebut bulan-bulan Mars sekitar 150 tahun sebelum bulan-
bulan itu ditemukan oleh Asaph Hall. Ia mendeskripsikan orbit bulan-bulan tersebut dengan
cukup akurat dalam novelnya Gulliver's Travels.[185]
Setelah program Mariner dan Viking menunjukkan citra Mars yang kering dan tanpa kehidupan,
spekulasi-spekulasi awal mulai ditinggalkan. Karya yang menggambarkan Mars secara nyata
dan akurat pun berkembang. Di antaranya yang paling terkenal adalah trilogi Mars karya Kim
Stanley Robinson.[186]
Tema koloni Mars yang memperjuangkan kemerdekaannya merupakan plot utama dalam novel
karya Greg Bear, dan juga film Total Recall serta serial televisi Babylon 5. Beberapa permainan
video juga memakai elemen tersebut, seperti Red Faction dan Zone of the Enders.[butuh rujukan]