Anda di halaman 1dari 11

Format Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Bahasan : Bahaya COVID-19


Sub Pokok Bahasan : Cara Pencegahan COVID-19
Sasaran : Orang tua (Keluarga)
Tempat : Walantaka
Waktu : 30 menit
Tanggal :

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 30 menit peserta diharapkan
mampu memahami cara pencegahan COVID-19.

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah megikuti penyuluhan kesehatan :
1. Audience dapat menjelaskan tentang pengertian COVID-19 dengan benar.
2. Audience dapat menyebutkan cara penularan COVID-19 dengan benar.
3. Audience dapat menyebutkan faktor resiko COVID-19 dengan benar.
4. Audience dapat menyebutkan tanda dan gejala COVID-19 dengan benar.
5. Audience dapat menyebutkan cara pencegahan COVID-19 dengan benar.
6. Audience dapat menyebutkan tentang penanganan COVID-19 dengan benar.

C. Materi
1. Pengertian COVID-19.
2. Cara Penularan COVID-19.
3. Faktor Resiko COVID-19.
4. Tanda dan gejala COVID-19.
5. Cara Pencegahan COVID-19.
6. Penanganan COVID-19.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet

F. Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan
(menit)
Penyuluh Peserta
Perkenalan dan 5 menit  Penyuluh Memberi  Menjawab
1 Pembukaan Salam salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan
diri ucapan
 Menyampaikan penyuluh
tujuan.  Menjawab
 Apersepsi atau pertanyaan.
review pengalaman
audience.
2 Inti 20 menit  Menjelaskan materi  Memperhatikan
penyuluhan secara penyampain
berurutan dan benar penyuluh.
tentang :  Bertanya
1. Pengertian berkaitan
COVID-19 dengan materi.
2. Cara penularan
COVID-19
3. Faktor Resiko
COVID-19
4. Tanda dan
gejala COVID-
19
5. Cara
pencegahan
COVID-19
6. Penanganan
COVID-19

 Memperhatikan
respon peserta
 Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya.
3 Penutup 5 menit  Menyimpulkan  Memperhatikan
materi yang telah penyampaian
disampaikan. kesimpulan.
 Melakukan
Evaluasi.
 Salam Penutup

G. Sumber Bacaan
1. Tempo.co. 2021. Kategori Orang yang Boleh Diberikan Vaksin
https://www.msn.com/id-id/gayahidup/berita/kategori-orang-yang-boleh-dan-
tidak-diberi-vaksin-covid-19/ar-BB1dGnbS?pfr=1 diakses pada 04 Maret 2021
jam 08.15 WIB
2. Razi F, dkk. 2020. Bunga Rampai COVID-19 : Buku Kesehatan Mandiri Untuk
Sahabat #Dirumahaja. Depok: PD Prokami

H. Evaluasi
1. Cara : Pertanyaan
2. Jenis : Lisan
3. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
4. Soal :
- Jelaskan pengertian COVID-19 ?
- Sebutkan cara penularan COVID-19 ?
- Sebutkan faktor resiko COVID-19 ?
- Sebutkan tanda dan gejala COVID-19 ?
- Sebutkan penanganan COVID-19 ?
- Sebutkan cara pencegahan COVID-19 ?
Lampiran Materi

A. Pengertian COVID-19
Coronavirus Disease 2019 atau COVID 19 adalah penyakit baru yang dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan atau radang paru. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
CoV-2).

B. Cara Penularan COVID-19


1. Droplet/percikan
Terjadi ketika dalam kontak dekat (1 meter) dengan seseorang yang terkena
infeksi dan memiliki gejala pernapasan; batuk, bersin. Droplet tersebut juga
berpotensi untuk mengkontaminasi lapisan mukosa orang yang sekitarnya (mata,
mulut dan hidung).
2. Permukaan yang terkontaminasi
Contohnya adalah jika tangan kalian terkena droplet infeksius COVID-19 lalu
menyentuh lapisan mukosa seperti mengucek mata, maka tangan bisa menjadi
media transmisi penularan COVID-19. Contoh lainnya adalah benda yang terpajan
dengan orang positif COVID-19 seperti alat makan.
3. Airborne
WHO dan CDC mengungkapkan adanya kemungkinan terjadinya penularan
melalui airborne atau udara pada tempat dengan ventilasi yang buruk dan padat.

C. Faktor Resiko COVID-19


Coronavirus bisa menyerang siapa saja, tak peduli usia maupun jenis kelamin.
Akan tetapi, ada sejumlah faktor resiko yang membuat seseorang lebih rentan
terinfeksi vrius ini, yaitu :
a. Orang lanjut usia
b. Anak-anak
c. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
D. Tanda dan Gejala COVID-19
COVID-19 ditandai oleh gejala yang awalnya tampak seperti gejala flu pad
umumnya. Berikut adalah gejala COVID-19 yang harus diwaspadai :
1. Gejala Ringan dan Sedang
a. Demam (sama dengan atau >38 C) atau ada riwayat demam, pada kasus
tertentu tidak ada demam
b. Batuk/pilek/nyeri tenggorokan
2. Gejala Berat
a. Keluhan sesak nafas (frekuensi nafas >24 x/menit) dan pneumonia
berdasarkan gambaran radiologis
b. Gagal ginjal
Gejala tersebut disertai riwayat sebagai berikut :
1. Melakukan perjalanan ke negara/daerah yang terkonfirmasi adanya transmisi lokal
COVID-19 pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
2. Kontak dengan orang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari terakhir ke negara-
negara/daerah terkonfirmasi adanya transmisi lokal COVID-19
3. Kontak erat dengan orang-orang berasal dari negara/daerah yang terkonfirmasi
adanya transmisi lokal COVID-19
4. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien
yang terkontaminasi COVID-19
5. Riwayat kontak erat (minimal 15 menit dengan jarak kurang dari 2 meter) dengan
pasien terkonfirmasi COVID-19

E. Cara Pencegahan COVID-19


1. Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir
Waktu cuci tangan; ketika tiba di rumah, tempat kerja, dll setelah perjelanan,
sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan toilet
2. Terapkan etika batuk ketika batuk
a. Ketika batuk, gunakan masker
b. Tutup hidung dan mulut dengan lengan
c. Dapat juga memakai sapu tangan dan tisu
d. Segera buang tisu yang dipakai ke tempat sampah
e. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Melakukan vaksinisasi COVID-19
Orang yang bisa mendapatkan vaksin COVID-19 berusia minimal 18 tahun dan
lansia sudah boleh diberikan vaksin kecuali memiliki tiga dari lima poin berikut :
a. Kesulitan untuk naik 10 anak tangga
b. Sering merasa kelelahan
c. Memiliki lima atau lebih dari 11 penyakit (hipertensi, diabetes, kanker,
penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada,
asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal)
d. Kesulitan berjalan kira-kira 100-200 meter
e. Mengalami penurunan berat badan cukup besar dalam setahun terakhir
f. Ibu menyusui
g. Orang yang pernah terkena COVID-19 minimal 3 bulan sejak terkonfirmasi
h. Memiliki penyakit paru asma PPOK dapat diberikan dalam kondisi terkontrol
atau tidak sesak
i. Penderita HIV dapat diberikan vaksi dalam keadaan terkontrol dan minum
obat teratur
j. Penderita epilepsi dapat disuntik vaksin dalam keadaan terkontrol
k. Penderita diabetes melitus juga dapat disuntik vaksin jika kondisinya
terkontrol atau sedang minum obat diabetes secara teratur
4. Melakukan physical distancing
Physical distancing adalah menjaga jarak antar manusai dan menghindari titik
keramaian.
Physical distancing harus dilakukan karena COVID-19 menyebar dengan cepat.
Orang dapat terinfeksi tanpa gejala apapun, namun tetap dapat menyebarkannya
ke orang lain. Jika kita tidak melakukan upaya pencegahan dengan menghindari
keramaian, jumlah orang yang terinfeksi akan meledak dan fasilitas layanan
kesehatan akan kewalahan menangani.
Physical distancing ialah berdiam diri di rumah, jika tidak untuk kepentingan yang
sangat mendesak, usahakan tidak keluar rumah. Jika terpaksa sekali ke luar rumah
hindari tempat keramaian, beri jarak dengan orang lain, sekolah diliburkan,
kebanyakan tempat kerja sudah memberlakukan work from homw. Maka
bijaksanalah, Jangan jalan-jalan, mudik/pulang kampung, jangan mengadakan
acara berkumpul seperti reuni, arisan, dll.
Saudara-saudara kita yang bekerja di fasilitas kesehatan sedang berjuang di garda
terdepan, mari hormati usaha mereka dengan mematuhi setiap himbauan,
#dirumahaja dan melakukan hal produktif lainnya.

F. Penanganan COVID-19
Terapi suportif saat karantina di rumah yang bisa dilakukan adalah
1. Minum parasetamol (acetaminophen) sesuai aturan pakai di label bila demam,
nyeri dan/atau pusing
2. Minum obat batuk yang dijual bebas atau obat alami seperti madu dan jeruk nipis,
berkumur dengan air garam. Jika batuk kering dan berkelanjutan, dapat minum
pereda batuk yang dijual bebas sesuai aturan pakai di label
3. Perbanyak minum untuk menghindari dehidrasi
4. Gunakan NaCl spray (saline nasal spray) yang dijual bebas untuk mengurangi
hidung tersumbat
Rekomendasi jenis obat yang dapat dikonsumsi untuk mengurangi gejala adalah
1. Obat yang diberikan adalah yang dapat mengurangi gejala/keluhan umum
COVID-19, yaitu : demam, nyeri sendi, batuk kering, dan/atau sesak
2. Obat pengganti penurun demam dan anti nyeri ringan yang diketahui lebih aman
adalah parasetamol (asetaminofen). Jika demam membaik dalam 3 hari atau
muncul gejala umum COVID-19, segera hubungi 112/119
3. Bila hipertensi, lakukan monitoring ACEi atau ARB atau konsultasi dengan
dokter untuk diganti dengan antihipertensi yang lainnya, seperti obat golongan
calcium channel blocker
4. Bila diabetes, lakuka monitoring penggunaan thiazolidinedione atau konsultasi ke
dokter untuk diganti dengan antidiabetes lainnya, seperti metformin, sulfpnylurea,
DPP4-inhibitor, atau SGLT2 inhibitor
5. Kortikosteroid disarankan tidak dikonsumsi pada viral pneumonial, namun dapat
diberikan jika ada indikasi lain yang sangat membutuhkannya (contoh: PPOK,
septic shock berulang)

Tips lawan gejala COVID-19 dengan pijat tangan. Teknik pijatan tangan sederhanan
dapat membantu tubuh untuk melawan gejala COVID-19 seperti, batuk, demam,
pusing dan sesak nafas
1. Lakukan pijat tangan pada kedua tangan apabila merasakan gejala yang sudah
disebutkan sebelumnya
2. Pijat dilakukan secara perlahan
3. Lanjutkan pijatan selama 1-2 menit di area yang terasa sakit
4. Dapat dilakukan 2x sehari
5. Tetap berperilaku sehat : cuci tangan, makan makanan bergizi, (protein,
perbanyak buah dan sayur, hindari kontak langsung yang meningkatkan potensi
penularan)
Titik tekan pijat tangan
1. Area Paru tekan No. 1 (pertemuan jari tengah dengan telapak tangan jika jari
dikepal dan No. 2 (lipatan jari manis ruas pertama)
2. Gejala influenza tekan No. 3 (sisi dalam lipatan jari manis ruas kedua)
3. Gejala pusing tekan No. 4 (sisi dalam ibu jari di bawah lipatan pertama)
4. Gejala sesak tekan No. 5 (punggung tangan bagian tengah)
5. Gejala sakit tenggorokan (batuk) dan infeksi (demam) tekan No. 6 (punggung
tangan bagian bawah jari tengah) dan No. 7 (jari tengah bagian dalam ruas paling
bawah)

Isolasi diri sendiri. Jika sakit tetap di rumah, jangan pergi bekerja, ke sekolah atau
mendatangi ruang publik dan memantau diri sendiri untuk menghindari penularan
COVID-19 ke orang lain, termasuk keluaurga.
Melapor ke fasilitas kesehatan terdekat tentang kondisi kesehatan, riwayat kontak
dengan pasien positif COVID-19 dan riwayat perjalanan dari negara/area transmisi
loka agar dilakukan pemeriksaan sampel.
Lama isolasi diri adalah 14 hari hingga diketahui hasil pemeriksaan lab. Berikut orang
yang harus melakukan isolasi sendiri adalah
1. Ketika seseorang sakit (demam atau batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan gejala
penyakit pernafasan lainnya) namun tidak memiliki risiko riwayat penyakit
penyerta lainnya (diabetes, jantung, kanker, autoimun, dll). Jangan keluar rumah
dan area publik.
2. Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang memiliki gejala demam, gangguan
pernafasan dengan riwayat dari negara/area transmisi lokal atau tidak memiliki
gejala tapi pernah kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai