Anda di halaman 1dari 2

Dosen : Dr. Widyawati, S.Kp., M.

Kes
Jenis Ujian : Take Home Examination
Nama : Ashar Prima
Nim : 16/403418/PKU/16236
Mata kuliah : Kepemimpinan Dalam Keperawatan

A. Analisis Situasi

Bekerja di instansi yang baru berkembang tentu saja akan menghadapi banyak
tantangan untuk memajukan instansi tersebut, tak terkecuali di instansi tempat saya
bekerja. Di program studi saya sekarang sedang dalam proses reakreditasi. Dalam
proses reakreditasi ini, ada pembentukan Tim Pembuat Borang/ Tim akreditasi Program
studi. 90 % staff di program studi adalah staff baru tanpa ada pengalaman sedikitpun
tentang pembuatan boring program studi. Saat itu kami minta ke pimpinan ( yayasan)
untuk di bantu agar ada consultan, tapi yayasan tidak menggubrisnya.
Saat itu yang di SK kan sebagai ketua tim borang adalah dekan kami sendiri, tapi kami
menghadapi banyak masalah lagi karena ketua tim kami orang yang sangat sibuk dan
sangat jarang datang di kampus, pak dekan telah banyak makan garam dalam proses
akreditasi. Tapi untuk memberikan saran kepada kami hampir tidak pernah. Hanya
sesekali dating di kampus. Jika ada rapat tim, ketua tim ( dekan) selalu melimpahkan
semua kebijakan ke anggota tim nya. Akhirnya kebanyakan anggota tim menjadi malas
bahkan tidak mengerjakan tugas yang telah di amanahkan. Borangpun terbengkalai
selama berbulan bulan.

Dari uraian di atas muncul beberapa masalah yang di hadapi :


1. Anggota tim yang masih kurang berpengalaman sehingga membutuhkan seorang
leader yang bisa membimbing, dan mengarahkan mereka
2. Staff menjadi tidak semangat bekerja
3. Leader yang kurang / tidak pernah mengarahkan anggota.
4. Pengambilan keputusan diserahkan ke anggota tim yang sebenarnya kurang
kompeten dalam hal tersebut
B. Tipe kepemimpinan yang sesuai

Berdasarkan analisis situasi di atas, Tipe kepemimpinan yang sesuai untuk mengatasi
hal tersebut adalah participative leader. A participative leader increases collaboration,
and seek to involve other worker in the process of decision making.

Dari kasus di atas bisa kita ketahui bahwa leadernya seorangg yang laissez Faaire
Leader, yang menyerahkan pengambilan keputusan sepenuhnya kepada anggota tim,
karena mungkin di anggap tim nya mampu. Akan tetapi, Karena jarangnya bertatap
muka, hal ini menyebabkan seorang leader tidak mengetahui kompetensi atau
kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggotanya.

Untuk kasus di atas dibutuhkan seorang leader yang mampu ikut berparticipasi aktif
dalam pengambilan keputusan, selain itu leader juga di butuhkan untuk dapan
membimbing dan mengarahkan anggota tim, serta dapat bekerja bersama sama untuk
menghadapi tantangan yang dihadapi.

Menurut Likert ,1967; Syque, 2006, ” a participative leader makes maximum use of
participative methods, engages people in making decisions, ang helps make sure
everyone works well together at all levels. Seorang leader harus membuat keputusan
bersama sama, dan membantu serta mengarahkan anggota tim untuk bekerja bersama
sama mencapai tujuan bersama.

Anda mungkin juga menyukai