Anda di halaman 1dari 24

STUDI LITERATUR : EFEKTIVITAS VIRGIN COCONUT OIL

TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN


DIABETES MELITUS

KARYA TULIS ILMIAH

DWI RATNASARI

NIM : 0432950118011

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN D-3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

BEKASI 2021

1
LAPORAN STUDI LITERATUR KEPERAWATAN

STUDI LITERATUR : EFEKTIVITAS VIRGIN COCONUT OIL


TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN
DIABETES MELITUS

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Keperawatan

DWI RATNASARI

NIM : 0432950118011

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN D-3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

BEKASI 2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Dwi Ratna Sari (0432950118011) dengan judul :

STUDI LITERATUR : EFEKTIVITAS VIRGIN COCONUT OIL


TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN DIABETES
MELITUS

Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan siap diujikan dihadapan sidang penguji

Jurusan Keperawatan Program Studi Keperawatan D-3

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh Bekasi

Bekasi, 2021

Pembimbing 1

(Ns. Ashar Prima M.Kep)

Pembimbing 2

(Ns. Ponirah S.Kep, M.Kes)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini yang berjudul “STUDI LITERATUR : EFEKTIVITAS VIRGIN
COCONUT OIL TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN
DIABETES MELITUS”. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini menjadi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan di STIKes Bani Saleh
Bekasi.

Pada kesempatan ini, Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungan serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:

1. Bapak Dr.Ir. Mursyid Ma'sum, M.AGr selaku Ketua STIKes Bani Saleh
Bekasi.
2. Ns. Ashar Prima, M.Kep sebagai pembimbing I yang selalu mendo’akan,
selalu memberi motivasi dan memberikan masukan guna perbaikan Karya
Tulis Ilmiah.
3. Ibu Ns. Ponirah M. Kes Sp.Kep sebagai pembimbing II yang selalu
mendo’akan, selalu memberi motivasi dan memberikan masukan guna
perbaikan Karya Tulis Ilmiah.
4. Bapak Muftadi SKM, S.Kep, MKM selaku Ka. Prodi DIII Keperawatan
5. Ibu Eva Farhah, S.Ip dan Bapak Wawan selaku Ka. Sie dan Staf di
Perpustakaan STIKes Bani Saleh yang selalu memberikan sumber –
sumber terbaru dan motivasi kepada penulis.
6. Suamiku yang selalu memberikan dukungan dan tempat berkeluh kesah
7. Ayah dan Ibuku yang tak henti-hentinya selalu menyebut nama penulis
setiap do’a, selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

iii
8. Adik dan saudara – saudara yang telah memberi dukungan dan membantu
penulis mewujudkan berbagai harapan, terima kasih telah percaya.
9. Seluruh dosen dan staff STIKes Bani Saleh Bekasi yang tidak dapat
penulis sebutkan satu – persatu.
10. Sahabatku mejikuhibiniu yang selalu mendo’akan, memberikan dukungan,
motivasi kepada penulis, dan tempat berkeluh kesah.
11. Teman – teman seperjuangan DIII Keperawatan angkatan 2016 STIKes
Bani Saleh yang telah berjuang bersama selama tiga tahun dalam suka
maupun duka serta memberi dukungan dalam bentuk doa maupun
semangat untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.

Bekasi, 09 juli 2021

(penulis)

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penulisan 3
D. Manfaat Penulisan 3
1. Manfaat Teoritis 3
2. Manfaat Praktis 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


1. Tinjauan Umum Tentang Diabetes Melitus 5
1. Definisi Diabetes Melitus 5
2. Tanda dan Gejala 5
3. Patofisiologi 6
4. Komplikasi
B. Tinjauan Umum Tentang Virgin Coconut Oil 10
C. Kerangka Konsep 10

BAB III METODE PENELITIAN


1. Strategi pencarian Literature 12

v
1. Analisis Masalah (PICO/PICOT/PICOTS) 12
2. Kata Kunci dan Database 12
2. Kriteria Literatur 13
Kriteria Inklusi 13
Kriteria Ekslusi 13
Kriteria Kualitas/Kelayakan 14
B. Seleksi Literature (Diagram alur pemilihan hasil pencarian) 14

vi
DAFTAR TABEL

vii
DAFTAR GAMBAR

viii
DAFTAR LAMPIRAN

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diabetes merupakan penyakit yang kompleks yang membutuhkan
perawatan yang ekstra. Pencegahan komplikasi atau pengurangan risiko pada
pasien diabetes mellitus dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan
manajemen diri dan dukungan dari lingkungan sekitar (American Diabetes
Association, 2020). Diabetes menjadi penyebab kematian prematur di dunia
juga menjadi penyebab kebutaan, gagal ginjal dan penyakit jantung
(Kemenkes, 2020)
Prevelensi penderita diabetes mellitus di Indonesia yang dilakukan
riskesdas 2018 berdasarkan hasil diagnosa dokter pada usia ≥15 tahun sebesar
2%, hal ini. Angka tersebut menunjukan peningkatan dibandingkan tahun
2013 prevelensi penderita diabetes mellitus menunjukan angka 1,5%.
Prevelensi pemeriksaan gula darah pada diabetes mellitus meningkat dari
6,9% tahun 2013 menjadi 8,5% tahun 2018. Prevelensi diabetes mellitus di
dunia menurut organisasi internasional diabetes mellitus tahun 2019 sebesar
9,3% atau 463 juta orang pada usia 20-79 tahun. Angka diprediksi terus
meningkat hingga mencapai 579 juta orang di tahun 2030 dan 700 juta orang
di tahun 2045 (Kemenkes, 2020)
Gejala pada penderita diabetes melitus yang menjadi keluhan umum yaitu
sering kencing, sering merasa lapar, dan sering haus. Gejala lainya yang
timbul seperti kebas pada bagian ekstremitas, kelemahan otot, luka yang sulit
disembuhkan, pandangan kabur dan gatal-gatal [ CITATION Pad12 \l 1057 ].
Komplikasi yang dialami pada penderita diabetes yaitu makrovaskular dan
mikrovaskular. Salah satu komplikasi mikrovaskular yang terjadi adalah
neuropati perifer. Neuropati perifer ditandai dengan berkurangnya rasa nyeri
dan suhu, kebas. Ulkus diabetikum disebabkan neuropati perifer yang sulit
dikontrol. Berkurangnya rasa nyeri dapat menyebabkan peningkatan risiko

1
terjadinya kerusakan kulit. Tekanan yang berlebih juga dapat menyebabkan
infeksi dan lesi (Devandra, 2020).
Ulkus diabetikum adalah luka pada kaki yang disebabkan neuropati perifer
yang biasanya terjadi pada di telapak kaki. Luka timbul secara spontan atau
trauma yang dapat menghasilkan gas gangren yang menyebakan
osteomielitis. Gangren merupakan penyebab utama pada amputasi. Ulkus
diabetikum berkontribusi >50% pada penderita diabetes melitus dan tidak
menimbulkan rasa nyeri disertai lebam (Fitria et al., 2017).
Penyembuhan luka terdiri dari beberapa tahap yaitu fase inflamasi, fase
proliferasi dan fase maturasi. Normal luka biasanya akan sembuh 7-10 hari.
Banyak faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka, salah satunya
hiperglikemia. Pada penderita DM penyembuhan luka akan berlangsung lama
(Dafriani et al., 2020).
Perawatan luka bertujuan menyediakan lingkungan yang kondusif
sehingga luka dappat teratasi dengan baik. Pada perawatan modern
menggunakan metode lembab. Metode lembab lebih efektif dalam
penyembuhan luka yang mampu merangsang granulasi dan dapat mencegah
infeksi (Pakyari et al., 2013). Perawatan luka dengan menggunakan bahan
alami diharapkan dapat mempercepat penyembuhan ulkus diabetikum salah
satunya dengan Virgin Coconut Oil (VCO) (Ibrahim et al., 2018).
Virgin Coconut Oil adalah minyak yang berasal dari kelapa murni yang
diolah tanpa pemanasan sama sekali. Penggunaan minyak kelapa murni
digunakan masyarakat Indonesia secara turun-temurun untuk perawatan kulit
dan rambut. Minyak kelapa juga dapat dimanfaatkan dalam bidang
kesehatan). VCO mengandung asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah
masuk ke lapisan kulit dalam dan mempertahankan kelembaban kulit. Minyak
kelapa mengandung asam laurat dan kaprat bersifat antivirus, antibakteri,
antibiotik dan antiprotozoal [ CITATION Bud13 \l 1057 ]
Minyak kelapa murni bermanfaat menjadi pelembab alami, membantu
proses penyembuhan luka dengan mengoleskan pada kulit, Melancarkan
pencernaan, minyak kelapa dapat membantu mencerna makanan. Minyak

2
kelapa murni terdapat asam lemak rantai sedang yang mudah dimetabolisir
untuk menghasilkan energy (Dewi et al., 2016)
Penelitian yang dilakukan Suarni & Fitarina, (2019) dilaporkan bahwa
VCO, madu dan produk farmasi memiliki efektivitas pada penyembuhan luka
diabetikum dan tidak ada perbedaan yang signifikan tapi minyak kelapa
murni dapat dijadikan alternatif untuk perawatan luka di pedesaan dimana
status ekonomi masyarakat adalah menengah kebawah SEMENTARA
penelitian yang dilakukan Dafriani et al., (2020) didapatkan hasil bahwa
menggabungkan NaCl 0,9% dengan VCO terbukti secara signifikan
meningkatkan karateristik luka.
Fenomena diatas menjadi landsan penulis untuk melakukan studi lituratur
efektivitas Virgin Coconut Oil terhadap penyembuhan luka pada pasien
diabetes melitus.

B. RUMUSAN MASALAH
Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan hormonal insulin yang
mengakibatkan hiperglikemia yang dapat menyebabka ulkus diabetikum.
Ulkus diabetikum merupakan komplikasi yang menjadi prioritas. Perawatan
luka membutuhkan biaya yang tinggi. Virgin coconut oil dapat dijadikan
alternatif dalam proses penyembuhan luka.
Berdasarkan hal tersebut rumusan masalah dalam penulisan ini adalah
bagaimanakah efektivitas virgin coconut oil terhadap penyembuhan luka pada
pasien diabetes mellitus dalam studi literatur?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas virgin coocnut
oil terhadap penyembuhan luka pada pasien diabetes melitus.

D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Teoritis

3
Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi
mengenai efektivitas virgin coconut oil terhadap penyembuhan luka
pada pasien diabetes

2. Manfaat Praktisi
a. Bagi institusi pendidikan
Informasi dan penulisan ini diharapkan dapat berguna bagi instansi
pendidikan sebagai laporan akhir evidence based mahasiswa
keperawatan d3 pada pasien diabates melitus serta diharapkan
penjulisan ini menjadi sumber referensi institusi sebagai informasi
khususnya kepeda peserta didik yang sedang mengikuti mata kuliah
keperawan luka
b. Bagi mahasiswa
Penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan
sebagai sumber informasi untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai keefektivitasan virgin coconut oil terhadap
pasien diabetes.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN UMUM TENTANG DIABETES MELITUS


1. Definisi
Diabetes melitus adalah gangguan hormonal insulin yang
mengakibatkan hiperglikemia kronik yang disertai kelainan metabolik
yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada ginjal, mata, saraf
dan pembulu darah. Diabetes melitus klinik adalah suatu sindroma
gangguan metabolism disebabkan hiperglikemia yang tidak semestinya
yang mengakibat defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas
biologis dari insulin atau keduanya [ CITATION MCl121 \l 1057 ]. Kriteria
diagnosis DM (konsensus PERKENI 2015) :
1) Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. Puasa adalah
kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam, atau
2) Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2 jam setelah Tes Toleransi
Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram, atau
3) Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan
klasik (poliuria, polidipsia, polifagi dan penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan sebabnya), atau
4) Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan metode yang
terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization
Program (NGSP) (Kemenkes, 2018)

2. Tanda dan gejala


Keluhan yang sering dirasakan pada pasien diabetes melitus adalah
poliuria, polifagia dan polidipsia. Komplikasi degeneratif kronik pada
pembuluh darah dan saraf menjadi keluhan yang sering mengganggu
pada pasien. pada usia lanjut terdapat perubahan patofisiologi akibat
proses menua, gambaran klinisnya bervariasi. Keluhan lainya yang

5
timbul seperti gangguan penglihatan, kebas, kelemahan otot, luka pada
tungkai yang yang susah disembuhkan menjadi keluhan.
Gejala-gejala diabetes melitus pada usia lanjut yang sering
ditemukan adalah :
1) Glaukoma
2) Katarak
3) Gatal
4) Infeksi dikulit
5) Neuropati perifer
6) Ulkus neurotropik, dll

Penyakit bermula-mula ringan atau sedang dapat berubah tiba-tiba


pada pasien DM Lanjut Usia, apabila pasien mengalami infeksi akut.
Dalam keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan
dehidrasi. Gejala hipoglikemia yang biasa terjadi seperti menguap, rasa,
lapar, berkeringat banyak umumnya tidak ada pada pasien DM usia lanjut
[ CITATION Pad12 \l 1057 ].

6
3. Patofisiologi

DM Tipe I DM Tipe II

Reaksi autoimun Usia, genetik, dll

Sel β pankreas hancur Jumlah sel β pankreas ↓

Defiensi insulin

Hiperglikemia Katabolisme protein ↑ Lipolisis ↑

Polifagia

Glikosuria Glukoneogenesis ↑ Gliserol asam


lemak bebas ↑

Diuresis osmotik Kehilangan elektrolit urine Ketogenesis

Kehilangan cairan hipotonik

Polidipsi Hiperosmolaritas Ketosidosis Ketourinia

Koma

7
Tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru dan
mengganti sel yang rusak. Energi yang dibutuhkan oleh tubuh berasal
dari makanan yang kita konsumsi setiap hari yang terdiri dari unsur
karbohidrat lemak dan protein. Dalam keadaan normal kurang lebih 50%
glukosa yang kita makan akan mengalami metabolisme menjadi CO2 dan
air 10% menjadi glikogen 20% - 40% menjadi lemak. Pada penderita
diabetes melitus prosesnya terganggu karena terdapat defisiensi insulin.
Penyerapan glukosa ke dalam sel macet dan metabolismenya terganggu,
dalam keadaan ini glukosa tetap berada dalam sirkulasi darah sehingga
menjadi hiperglikemia.
Penyakit diabetes melitus disebabkan oleh gagalnya hormon
insulin sehingga glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen sehingga
kadar gula dalam darah meningkat dan terjadi hiperglikemia. Apabila
terjadi hiperglikemia maka ginjal tidak bisa menyaring dan mengabsorpsi
sejumlah glukosa dalam darah  yang menyebabkan glukosuria [CITATION
MCl121 \l 1057 ].
Pada penderita DM terjadi peningkatan risiko utama dan
berkembangnya ulkus kaki diabetik yaitu neuropati perifer, perifer
penyakit vaskuler dan gangguan respon terhadap infeksi. Selain itu, pada
DM terdapat kelainan penyembuhan luka yang meningkatkan risiko
terjadinya infeksi. Neuropati pada DM bermanifestasi melawan motorik,
sensorik, dan otonom. Kerusakan persarafan otot tungkai menyebabkan
ketidakseimbangan antara fleksi dan ekstensi tungkai, mengakibatkan
deformitas dan perubahan titik-titik tekanan. Lambat laun akan
menyebabkan kerusakan kulit yang berkembang menjadi bisul.otonom
Neuropati menurunkan aktivitas kelenjar minyak dan keringat sehingga
kelembaban kaki berkurang dan mudah mengalami cedera. Neuropati
sensorik menurunkan ambang nyeri sehingga seringkali tidak menyadari
keberadaan luka hingga luka semakin parah. Pada arteri perifer,
hiperglikemia menyebabkan endotel disfungsidan otot pembuluh darah,
serta penurunan produksi vasodilator oleh endotel yang mengakibatkan

8
penyempitan. Hiperglikemia pada DM meningkatkan tromboksan A2
yaitu vasokontriktor dan agregat agregat trombosit sehingga
meningkatkan risiko plasma hiperkoagulasi. Hipertensi dan dislipidemia
juga berkontribusi pada terjadinya penyakit arteri perifer. Penjelasan di
atas akan mengarah pada arteri oklusi penyakit yang kemudian
menyebabkan iskemia pada bawah ekstremitas dan meningkatkan risiko
terjadinya tukak. terbentuk Ulkus yang akan mudah terinfeksi,
berkembang menjadi gangren dan berakhir dengan amputasi tungkai
bawah (amputasi di bawah lutut ).
Pada DM terjadi penurunanjaringan lunak perifer kemampuan
penyembuhanyang berujung pada tukak. Pada penyakit diabetes terutama
pada stadium lanjut dimana struktur jaringan kulit, saraf, pembuluh darah
dan jaringan pendukung lainnya telah mengalami kerusakan, sehingga
pengendalian glukosa darah tidaklagi cukupuntuk memperbaikinya.
Penyembuhan luka yang lambat pada DM akan meningkatkan risiko
komplikasi luka yang selanjutnya akan memperlambat penyembuhan
luka. Komplikasi ini termasuk infeksi (termasuk selulitis, abses, dan
osteomielitis), gangren, dan septikemia.Patofisiologi ulkus diabetikum
dapat dilihat pada Gambar
 

4. Komplikasi
Diabetes melitus sering menyebabkan komplikasi makrovaskuler
dan mikrovaskuler.  Komplikasi makrovaskular terutama didasari karena
adanya resistensi insulin. Sedangkan mikrovaskuler disebabkan oleh
hiperglikemia kronik. Salah satu komplikasi mikrovaskular yang terjadi
adalah neuropati perifer. Neuropati perifer ditandai dengan berkurangnya
rasa nyeri dan suhu, kebas. Ulkus diabetikum disebabkan neuropati
perifer yang sulit dikontrol. Berkurangnya rasa nyeri dapat menyebabkan
peningkatan risiko terjadinya kerusakan kulit. Tekanan yang berlebih
juga dapat menyebabkan infeksi dan lesi (Devandra, 2020).

9
Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi kronik dari
DMT2 yang sering ditemui. Ulkus diabetikum adalah penyakit pada kaki
penderita diabetes dengan karakteristik adanya neuropati sensorik,
motorik, otonom dan atau gangguan pembuluh darah tungkai. Ulkus
diabetikum merupakan salah satu penyebab utama penderita diabetes
dirawat di rumah sakit. Ulkus, infeksi, gangren, amputasi, dan kematian
merupakan komplikasi yang serius dan memerlukan biaya yang tidak
sedikit dan perawatan yang lebih lama. Amputasi merupakan
konsekuensi yang serius dari Ulkus diabetikum. Sebanyak 14,3% akan
meninggal dalam setahun setelah amputasi, dan sebanyak 37% akan
meninggal 3 tahun pasca amputasi. Bila dilakukan deteksi dini dan
pengobatan yang adekuat akan dapat mengurangi risiko amputasi.
Pemeriksaan secara reguler diharapkan akan mengurangi kejadian
komplikasi berupa ulkus diabetik, yang pada akhirnya akan mengurangi
biaya rawat dan kecacatan. Oleh karena itu perlu peningkatan pemahanan
mengenai diagnosis Ulkus diabetikum yang kemudian dilanjutkan
penatalaksanaan yang optimal. Penatalaksanaan Ulkus diabetikum yang
optimal memerlukan pendekatan multidisiplin, seperti ahli bedah, ahli
endokrin, ahli patologi klinik, ahli mikrobiologi, ahli gizi, ahli
rehabilitasi medik dan perawat mahir kaki. Ulkus diabetikum juga dapat
terjadi oleh karena adanya gangguan pada aliran darah pembuluh darah
tungkai yang merupakan manifestasi dari penyakit arteri perifer. Penyakit
arteri perifer pada pembuluh darah tungkai didasari oleh hiperglikemia
kronik, kerusakan endotel dan terbentuknya plak aterosklerosis (Decroli,
2019)

B. TINJAUAN UMUM TENTANG VIRGIN COCONUT OIL


Virgin Coconut Oil adalah minyak yang berasal dari kelapa murni
yang diolah tanpa pemanasan sama sekali. Penggunaan minyak kelapa
murni digunakan masyarakat Indonesia secara turun-temurun untuk
perawatan kulit dan rambut. Minyak kelapa juga dapat dimanfaatkan

10
dalam bidang kesehatan). VCO mengandung asam lemak jenuh rantai
sedang yang mudah masuk ke lapisan kulit dalam dan mempertahankan
kelembaban kulit. Minyak kelapa mengandung asam laurat dan kaprat
bersifat antivirus, antibakteri, antibiotik dan antiprotozoa (Dewi et al.,
2016).
Virgin Coconut Oil adalah dihasilkan dari pengolahan daging buah
kelapa tanpa melakukan pemanasan sehingga menghasilkan minyak yang
jernih, tidak tengik dan antioksidan. VCO mengandung 92% asam lemak
jenuh yang terdiri dari 48 – 53 % asam laurat, 1,5 – 2,5 % asam oleat,
asam lemak lainnya 8% asam kaprilat, dan 7% asam kaprat. Kandungan
asam lemak terutama asam laurat dan asam oleat dalam VCO dapat
melembutkan kulit.
Virgin Coconut Oil mengandung molekul medium chain fatty acids
(MCFA) yang kecil sehingga mudah menyerap ke permukaan kulit.
Penggunaan topikal secara langsung pada kulit diyakini sebagai cara
terbaik untuk mendapatkan manfaat VCO. Cara ini akan mengembalikan
elastisitas kulit dengan cepat dan efektif (Siti Fatonah, Ade Kartika Hrp,
2013)
Manfaat minyak kelapa antara lain sebagai perawatan rambut yang
memberikan nutrisi dan vitamin bagi kesehatan rambut. Perawatan kulit
yang digunakan sebagai pelembab alami untuk mencegah kering.
Menyembukan luka, dengan mengoleskan pada kulit, luka akan tertutup.
Melancarkan pencernaan, minyak kelapa dapat membantu mencerna
makanan. Penyakit jantung, dalam minyak kelapa murni terdapat asam
lemak rantai sedang yang mudah dimetabolisir untuk menghasilkan
energy (Dewi et al., 2016)

C. KERANGKA KONSEP

Variabel independent Variabel dependent

Terapi virgin Penyembuhan


coconut oil luka
11
12
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Strategi Pencarian Literatur


1. Analisis masalah
Diabetes merupakan penyakit yang kompleks yang membutuhkan
perawatan yang ekstra dan menyebabkan kematian prematur di dunia.
Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi dari diabates melitus
yang membutukan rencana keperawatan guna untuk proses penyembuhan
luka. Perawatan luka dengan menggunakan bahan alami diharapkan
dapat mempercepat penyembuhan ulkus diabetikum salah satunya
dengan Virgin Coconut Oil (VCO) yang mudah masuk ke lapisan kulit
dalam dan mempertahankan kelembaban kulit. Uuntuk mempermudah
dalam pencarian literatur maka dibuat formulasi PICO sebagai berikut :
Population : Pasien Diabets Melitus

Intervention : Terapi Virgin Coconut Oil

Comparison :-

Outcomes : Penyembuhan Luka

Time : 2011-2021

Berdasarkan analisa PICO diatas maka penulis merumuskan pertanyaan

penelitian (research question) yaitu bagaimana efektivitas virgin coconut

oil terhadap penyembuhan luka pada pasien diabetes melitus?

2. Kata Kunci dan Database


a) Kata kunci/keyword

PICO Kata kunci bahasa Kata kunci bahasa


indonesia inggris
Population Ulkus diabetikum Diabetic ulcer
Intervention Virgin coconut oil Virgin coconut oil

13
Comporation - -
Outcome Penyembuhan luka Wound healing

b) Database
Penulis merencanakan menggunakan database google scholar,
pubmed dan semantic scholar.
B. Kriteria Literatur
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam studi literatur ini adalah :
1) Diakses dari google scholar, pubmed dan semantic scholar
2) Subjek pasien ulkus diabetikum
3) Naskah fulltext
4) Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
5) Sesuai dengan topik penelitian
6) Tahun terbit 2011-2021

2. Kriteria Eksklusi
1) Artikel tidak dapat diakses
2) Artikel tidak sesuai dengan topik penelitian

3. Penilaian Kualitas/Kelayakan
Penilaian kualitas artikel penulis menggunakan Critical Appraisal
dari Joanna Briggs Institute (JBI). Penilaian literatur menggunakan
minimal 2 reviewer 1 dari pembimbing dan 1 dari mahasiswa. Tools
terlampir.

C. Seleksi Litertur (Diagram Alur Pemilihan Hasil Pencarian)


Dalam seleksi literatur penulis menggunakan alur diagram dan
dijabarkan sebagai berikut :

Database yang digunakan : google scholar,


samantic scholar dan garuda kata
kunci/keyword
14

Anda mungkin juga menyukai