Dosen Pengampu:
Miza Nina Adlini, M.Pd
Disusun Oleh:
IDA YUSTIKA SIREGAR
0310173129
PENGANTAR
Kota : Yogyakarta
ISBN : 979-420-084-0
Halaman : 477
Tahun : 1998
Kota : Jakarta
ISBN : 979-8441-03-6
RINGKASAN BUKU
Bentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki akar, batang, dan daun. Akar dapat
berbentuk seraput atau tunggang. Batang ada yang berkambium dan tidak
berkambium. Daun memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi,. Tulang daun
berbentuk lurus, menyirip, atau menjari. Tumbuhan berbiji memiliki pembuluh
angkut, baik xylem san floem. Pada akar, batang, maupun daunnya.
Berdasarkan letak bakal bijinya, tumbuhan berbiji dibagi dua divisi yaitu :
C. Gymnospermae
Tumbuhan conifer atau pinus yang memiliki konus (strobilus atau runjung).
Istilah conifer, berasal dari struktur reproduktif pada tumbuhan tersebut yang
merupakan kumpulan sporofil berbentuk sisik.
Bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar megasporofil berupa sisik pendukung
bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus berkayu. Gymnospemae
berumah dua hanya memsalah satu strobilus (jantan atau betina), sedangkan
Gymnospermae berumah satu memiliki kedua jenis strobilus.
3. Klasifikasi Gymnospermae
a. Cycadinae
Disebut “Palem sagu” karena bentuk fisik tubuh nya yang mirip dengan palem,
tetapi bukan golongan palem sejati. Memiliki batang pendek dan tidak bercabang,
pertumbuhan yang sangat lambat. Memiliki daun majemuk dengan helaian daun
menyirip. Daun tersusun spiral rapat disekeliling batangnya. Daun muda
menggulung seperti tumbuhan paku. Memiliki akar tunggang yang panjang dan
berumbi. Batang dekat pangkal akar, tumbuh tunas (calon individu baru) yang
merupakan cara perkembangbiakan secara vegetative.
b. Coniferae
d. Ginkgoinae
4. Manfaat Gymnospermae
Bahan industry kertas, contohnya Podocarpus, Pinus, Sequoia,
Agathis.
Obat-obatan, contohnya Ginkgo biloba dan Pinus (getahnya untuk
obat luka)
Kosmetika, contohnya Ginkgo biloba,sebagai agen anti-penuaan.
Bahan makanan, contohnya Gnetum gnemon (daunnya untuk sayuran
dan biji nya untuk membuat emping.
Tanaman hias, contohnya Cycas, Dioon edule, dan Cupressus.
Bahan industry terpenting, contohnya Pinus.
Bahan kayu bangunan, contohnyaAgathis (untuk bahan kayu lapis
atau tripleks
D. Angiospermae
Bunga sebagai alat reproduksi generative tumbuh dari tunas yang mampat
denga empat lingkaran daun yang termodifikasi menjadi kelopak (sepal) berwarna
hijau, mahkota (petal) yang berwarna cerah, benang sari (stamen) dan putik
(karpel) Pada bunga kastuba dan bugenvil terdapat daun pelindung (braktea) yang
besar dan berwarna lebih cerah daripada bunganya sendiri yang berukuran kecil.
2. Klasifikasi Angiospermae
a. Dicotyledonae (Magnoliopsida)
Ciri-ciri :
Berikut contoh famili dalam suatu ordo pada Dicotyldoneae serta contoh
tumbuhannya.
1) Ordo Casuarinales
Famili Casuarinaccea
Berbentuk pohon, berumah satu atau dua, memiliki ranting jarum yang hijau
denga sendi antar-ruas yang beralur. Daun casuarinaccea kecil, bunga dalam bulir
berbentuk kerucut. Contohnya yaitu Casuarina equisetifolia.
2) Ordo Capparales
Family Capparaceae
Berbentuk perdu, pohon, atau liana berkayu. Daunnya tunggal atau majemuk
mejari, dan berukuran kecil. Buah berbentuk kapsul memanjang (buni)
3) Ordo Malavales
Famili Malvaceae
Berbentuk perdu, atau pohon. Daunnya tunggal, menjari atau berurat daun
menjari di bagian pangkal. Bunganya memiliki 5 daun kelopak dan 5 daun
mahkota., berkelamin dua, benang sari banyak, tangkai saru bersatu, dan putik
berada diatasnya. Contohnya Gossypium sp. (kapas).
4) Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Berbentuk pohon atau perdu. Daunnya tampak selalu hijau dan beraroma jika
diremas. Contohnya Eugenia caryophyllus (cengkih).
5) Ordo Fabales
Berbentuk perdu atau pohon, ada pula yang memanjat. Memiliki daun buah
memanjang yang akan berkembang menjadi polong (legum). Memiliki bintil-
bintil pada akar yang merupakan bentuk simbiosis dengan bakteri penambat
nitrogen (Rhizobiumsp.) . terdiri atas 3 subfamili, yaitu Mimosoidae,
Caesalpinioideae, dan Papilionoideae (Faboideae). Contoh Mimosoidae
yaitu Mimosa pudica (putri malu), contoh Caesalpiniodeae yaitu Delonix regia
(flamboyan). Contoh Papilionoideae yaitu Arachis hypogaea (kacang tanah).
6) Ordo Getianales
Famili Apocynaceae
Famili Compositae
7) Ordo Piperales
Famili Piperaceae
Berbentuk perdu atau semak, ada yang memanjat dengan akar lekat. Daun
memiliki bau aromatic atau rasa pedas. Contohnya Piper betle (sirih).
8) Ordo Rosales
Famili Rosaceae
9) Ordo Solanales
Famili Solanaceae
10) Ordo Magnoliales
Famili Magnoliaceae
Berbentuk pohon atau perdu. Daun tunggal dan pada saat rontok meninggalkan
bekas berbentuk cincin pada ranting. Contohnya yaitu Michelia
champaca (cempaka).
11) Ordo Caryophyllales
Famili Nyctaginaceae
Berbentuk pohon, perdu, atau memanjat, berdaun tunggal, ada yang memiliki
daun pelindung berwarna hijau atau berwarna lain. ContohnyaMirabilis
jalapa (bunga pukul empat).
12) Ordo Nymphaeales
Famili Nymphaeaceae
Famili Rutaceae
b. Monocotyledoneae (Liliopsida)
Ciri-ciri :
1) Ordo Liliales
Famili Liliaceae
Merupakan semak basah, ada yang memanjat, memiliki akar rimpang, umbi,
atau umbi lapis. Contohya Lilium regale (bunga lili) dan bunga tulip.
2) Ordo Asparagales
Famili Amaryllidaceae
Merupakan semak basah menahun. Memiliki umbi, umbi lapis, atau akar
rimpang. Contohnya bunga sedap malam dan kembang coklat.
Famili Orchideceae
3) Ordo Arecales
Famili Palmae
Berbentuk pohon atau memanjat. Pada batang terdapat bekas berbentuk cincin.
Daun palmae menyirip atau berbentuk kipas, dengan pangkal pelepah daun yang
melebar. Contohnya Metroxylon sagu (sagu) dan Cocos nucifera (kelapa).
4) Ordo Poales
Famili Gramineae
Famili Bromeliaceae
5) Ordo Zingiberales
Famili Musaceae
Famili Zingiberaceae
6) Ordo Caryophyllales
Famili Cactaceae
7) Ordo Pandanales
Famili Pandanaceae
3. Peranan Angiospermae
Dari buku utama memiliki keterkaitan antar bab yang baik karena pada
dasarnya buku yang sudah di publikasikan merupakan sebuah buku yang telah
lulus dalam segala hal persyaratan. Pada buku utama dengan judul Taksonomi
Tumbuhan (Spermaophyta) dan pembahasan yang dicantumkan masih mengenai
sekitar tumbuhan tingkat tinggi tersebut.
Begitu juga dengan buku pembanding memiliki keterkaitan antar bab yang
teratur dan pembahasan nya tidak lari dari jalur mengenai judul “Taksonomi
(Spermaophyta) untuk Farmasi”. Selain itu materi yang dilampirkan di setiap
paragrap nya sangat menyambungkan dan keterkaitan. Materinya juga sangat
mudah untuk dipahami karena antar setiap paragrafnya yang satu dengan paragrap
yang lain memberikan penjelasan yang baik, salah satu contohnya yaitu setiap
divisi di bagi atas kelas masing-masing-masing dan dibagikan lagi ke bentuk
family serta di berikan contoh dari tumbuhan tersebut.
Pada buku pembanding demikian hal nya dengan adanya buku tersebut guru
yang baru memulai profesinya sebagai guru mampu menjadikan buku tersebut
sebagai referensi ketika menjadi mahasiswa maupun ketika KKN atau menjadi
guru yang seutunya. Sebagai profesi guru sangat membutuhkan buku utama dan
pembanding ini sebagai penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi nya dan
menambah pengetahuan mengenai materi tumbuhan “Spermatophyta”
3. Analisis Mahasiswa
Pada dasarnya buku utama dan pembanding memiliki ciri khas yang baik dan
tersendiri bagi masing-masing buku, namun jika dilihat dari pembahasan buku
utama terlalu banyak jika dilihat dari bab nya sehingga kurang baik bagi
pemahaman guru yang baru menyandang profesi guru, begitu juga dengan
penggunaan bahasa yang terlalu baku dan rancu, namun jika pembahasan setiap
subbab amat baik. Dari buku utama dan pembanding ini didesain khusus oleh
penulis bagi kita para mahasiswa yang akan menjadi guru agar lebih bisa
menjadikan penuntun atau pedoman setiap individu mana saja garis besarnya
yang menjadi indikator pembelajaran, agar menjadi guru yang bisa
menyampaikan pembelajaran tentang tumbuhan tingkat tinggi padapelajaran
biologi yang baik dan tepat khususnya peserta didik yang memiliki kemampuan
yang berbeda-beda sehingga dapat mewujud kan suatu tujuan yang ingin dicapai
yaitu mencerdaskan anak bangsa. Selain itu contoh-contoh yang ada di
cantumkan pada isi buku merupakan tumbuhan yang terdapat di lingkungan
sekitar maka dari itu mudah bagi salon guru dan guru menjadikan tumbuhan
tersebut sebagai media ajar nantinya agar siswa tidak bosan terhadap mata
pelajaran “BIOLOGI”
DAFTAR PUSTAKA