( luar kampus )
Nama kelompok :
Penyusun
Daftar isi
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Pengertian Hygiene Dan Sanitasi Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan
piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan
secara keseluruhan. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik
beratkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sanitasi adalah
upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari
subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan mencuci tangan,
menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang sembarangan.
Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat
kaitannya. Misalnya hygiene sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi sanitasinya
tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka mencuci tangan tidak
sempurna.Higiene dan sanitasi merupakan hal yang penting dalam menentukan kualitas
makanan dimana Escherichia coli sebagai salah satu indikator terjadinya pencemaran
makanan yang dapat menyebabkan penyakit akibat makanan (food borne
diseases).E.coli dalam makanan dan minuman merupakan indikator terjadinya
kontaminasi akibat penanganan makanan dan minuman yang kurang baik. Minimnya
pengetahuan para penjaja makanan mengenai cara mengelola makanan dan minuman
yang sehat dan aman, menambah besar resiko kontaminasi makanan dan minuman yang
dijajakannya.
B. Tujuan
1. Mengetahui hygiene dan sanitasi di cafe bersama disini dari 4 faktor yaitu,
orang,peralatan, makanan dan tempat
2. Menggali pengetahuan tentang sanitasi dan hygiene secara mendalam
C. Manfaat
1. Mahasiswa mampu melakukan observasi
2. Mahasiswa dapat mengetahui keadaan hygiene dan sanitasi di cafe
BAB II
ISI
A. Hygiene peorang
D. Sanitasi air
Syarat sanitasi air tersedia air bersih dalam jumlah yang mencukupi
kebutuhan dan memenuhi syarat Peraturan Menteri Kesehatan RI.Nomor
01/Birhukmas/I/1 975.
Menurut Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit 2013, Sanitasi air dan
lingkungan juga dapat mempengaruhi keamanan pangan.Air dapat
terkontaminasi oleh mikroba pathogen dan bahan kimia
berbahaya.Lingkungan yang kotor dapat menjadi sumber berbahaya
yangmencemari pangan, baik bahaya fisik, kimia, maupun biologi.Sebagai
contoh bahaya fisik berupa pecahan gelas yang terserak dimana-mana dapat
masuk ke dalam pangan.
Demikian juga, obat nyauk atau pun obat serangga yang lainnya yang
disimpan tidak pada tempatnya dapat tercampur dalam pangan secara tidak
sengaja. Mikroba yang tumbuh baik di tempat yang kotor mudah sekali
masuk kedalam pangan. Berikut upaya sanitasi air dan lingkungan yang
dapat diterapkan :
a. Menggunakan air yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Air
harus bebas dari mikroba dan bahan kimia yang dapat membahayakan
kesehatan
b. Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan kualitas air bersih
atau air minum. Air yang akan digunakan untuk memasak atau
mencuci bahan pangan harus memenuhi persyaratan bahan baku air
minum.
c. Air yang disimpan dalam ember harus selalu tertutup, jangan dikotori
dengan mencelupkan tangan. Gunakan gayung bertangkai panjang
untuk mengeluarkan air dari ember atau wadah air.
d. Menjaga kebersihan ketika memasak sehingga tidak ada peluang
untuk pertumbuhan mikroba.
e. Menjaga dapur dan tempat pengolahan makanan agar bebas dari tikus,
kecoa, lalat, serangga dan hewan lain.
f. Tutup tempat sampah (terpisah antara tempat sampah kering dan
sampah basah) dengan rapat agar tidak dihinggapi lalat dan tidak
meninggalkan bau busuk serta buanglah sampah secara teratur
ditempat pembuangan sampah sementara
g. Membersihkan lantai dan dinding secara teratur
h. Pastikan saluran pembuangan air limbah berfungsi dengan baik
i. Sediakan tempat cuci tangan yang memenuhi syarat
E. Sanitasi Alat
Mesin dan peralatan merupakan bagian proses produksi yang
mengalami kontak langsung dengan produk, sehingga diperlukan
sanitasi untuk menjaga kehygienisan serta kesterilan produk. Proses
pembesihan mesin dan peralatan produksi secara umum dibersihkan2x
sehari sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pembersihan secara
umum ini meliputi pembersihan debu serta pembersihan ruangan dimana
mesin tersebut berada. Sementara untuk perawatan mesin secara
khusus dilakukan setiap satu minggu sekali selama proses
produksi dihentikan.
Persyaratan sanitasi alat menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 942/Menkes/Sk/Vii/2003 Tentang Pedoman
Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan :
a. Peralatan yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan
makanan jajanan harus sesuai dengan peruntukannya dan
memenuhi persyaratan hygiene sanitasi.
b. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan
dengan sabun.
c. Peralatan dikeringkan dengan alat pengering/lap yang bersih.
d. Peralatan yang sudah bersih tersebut disimpan di tempat yang
bebas pencemaran.
Menurut Hery, (2010) prosedur pembersihan pada mesin dan
peralatan produksi dapat dialkukan dengan langkah-langkah berikut :
Pre Rinse/ Tahap Awal
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghilangkan tanah dan sisa
makanan dengan cara dibilas atau disemprot dengan air mengalir.
Pencucian
Pada tahap ini alat bantu sikat atau spon diperlukan untuk
membersihkan semua sisa kotoran dan lemak. Pencucian pada
tahap ini dilakukan di bak pertama yang berisi larutan detergen
hangat dengan suhu berkisar antara 43-49ºC. Hal yang harus
diperhatikan pada tahap ini adalah dosis dari penggunaan
detergen itu sendiri.
Pembilasan
Tujuan dari tahap pembilasan adalah untuk menghilangkan sisa
kotoran setelah proses pembersihan. Pembilasan dilakukan di bak
kedua yang berisi air hangat . Air bilasan haru sering diganti dan
akan lebih baik jika dalam melakukan proses pembilasan
mengguanakan air yang mengalir.
F. Pengelolaan Sampah
Sampah organik di restoran/rumah makan serta aktivitas sarapan
di hotel menjadi sampah yang dominan karena hamper seluruh
kegiatannya menghasilkan sampah organik, yaitu dimulai dari sampah
sisa pengolahan makanan di dapur dan sampah dari sisa makanan
pengunjung. Jenis makanan yang dijual tidak terlalu memengaruhi
komposisi sampah yang ada. Sedangkan untuk cafe, komposisi
tissue/kertas lebih banyak dibanding dengan rumah makan lain, hal ini
disebabkan karena hampir di setiap penyajiannya tissue selalu diberikan
untuk setiap pengunjung yang datang, komposisi kertas yang cukup
banyak juga ada di restoran siap saji, hal ini disebabkan oleh kebijakan
manajemen restoran yang menggunakan kertas sebagai wadah
makanan yang digunakan.
Sumber :https://www.slideshare.net/tasyalailiakadari/sanitasi-dapur
https://www.slideshare.net/tasyalailiakadari/sanitasi-dapur
https://environment-indonesia.com/6-prinsip-hygiene-sanitasi-yang-harus-
diperhatikan/
https://www.academia.edu/20674688/Laporan_Observasi
https://supplychainindonesia.com/pengelolaan-persediaan-bahan-baku-
restoran/