Disusun Oleh :
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya yang telah memberikan jalan kemudahan dan keteduhan hati dari kesukaran,
karena pada akhirnya makalah ini bisa diselesaikan dengan baik.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat dan nikmat
iman, baik itu sehat fisik atau sehat akal dan pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah sebagai tugas saya dari mata kuliah Manajemen Keuangan dengan judul “Faktor Yang
Mempengaruhi Keberhasilan Kinerja Perusahaan Dalam Mengelola Keuangan Melalui
Manajemen Keuangan”.
Saya tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak sekali kurangnya. Saya selaku penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Terimakasih
ii
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Usaha Mikro Kecil Menengah Di Indonesia.....................................................................3
2.2 Dampak dari adanya pandemi Covid 19 pada UMKM di Indonesia................................6
2.3 Strategi seorang pengusaha dalam mempertahankan UMKM dimasa Pandemi Covid 19
8
2.4 Upaya pemerintah menyelamatkan UMKM dimasa Pandemi........................................12
BAB III..........................................................................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................................................................15
1. KESIMPULAN...................................................................................................................15
2. SARAN...............................................................................................................................15
3. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dampak dari covid-19 secara langsung sudah terlihat dari PHK besar-besaran
dibeberapa perusahaan, terjadi penutupan beberapa usaha yang berdampak kepada
dirumahkannya karyawan. Terkait Pandemi covid-19, dikeluarkanlah PP Nomor 21 tahun
2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan maksud membatasi
pergerakan orang dan barang , dan mengharuskan masyarakat jika tidak ada keperluan
mendesak diharapkan untuk berdiam diri dirumah. Hal ini juga berdampak terhadap
terbatasnya operasional UMKM dan berkurangnya konsumen yang berbelanja secara
langsung dibandingkan hari biasa. Dengan ini, Pelaku Usaha dapat menyesuaikan diri
dengan membuka toko online atau berjualan melalui e-commerce. E-commerce merupakan
sistem penjualan, pembelian dan memasarkan produk dengan memanfaatkan
elektronik. Pelaku UMKM juga dituntut untuk dapat mengkomunikasikan produk secara
intensif dengan melakukan pemasaran produk menggunakan digital marketing dan
memanfaatkan media sosial untuk dapat menjangkau konsumennya secara langsung
dan dapat menekan biaya promosi. Digital marketing merupakan pemasaran yang
dilakukan dengan menggunakan akses internet, memanfaatkan social media maupun
perangkat digital lainnya. Digital Marketing membantu perusahaan atau pelaku usaha dalam
mepromosikan dan memasarkan produk dan jasa mereka dan mampu memperluas pasar
baru yang sebelumnya tertutup atau terbatas karena adanya keterbatasan waktu, jarak dan
1
cara berkomunikasi. Nah di Era pandemic Covid-19 ini sangat dinutuhkan keterampilan dalam
bidang teknologi untuk memasarkan hasil atau produk dari usahanya. Karena dengan adanya
teknologi yang canggih ini dapat membantu para pemegang usaha UMKM untuk tetap bisa
bertahan dimasa pandemi Covid-19.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1) Rudjito
Menurut Rudjito, pengertian UMKM adalah usaha yang punya peranan penting dalam
perekonomian negara Indonesia, baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari
sisi jumlah usahanya.
2) Ina Primiana
Menurut Ina Primiana, pengertian UMKM adalah pengembangan empat kegiatan
ekonomi utama yang menjadi motor penggerak pembangunan Indonesia, yaitu;
Industri manufaktur
Agribisnis
Bisnis kelautan
Sumber daya manusia
Selain itu, Ina Primiana juga mengatakan bahwa UMKM dapat diartikan sebagai
pengembangan kawasan andalan untuk mempercepat pemulihan perekonomian untuk
3
mewadahi program prioritas dan pengembangan berbagai sektor dan potensi. Sedangkan
usaha kecil merupakan peningkatan berbagai upaya pemberdayaan masyarakat.
3) M. Kwartono
Menurut M. Kwartono, pengertian UMKM adalah kegiatan ekonomi rakyat yang punya
kekayaan bersih maksimal Rp 200.000.000,- dimana tana dan bangunan tempat usaha
tidak diperhitungkan. Atau mereka yang punya omset penjualan tahunan paling banyak
Rp1.000.000.000,- dan milik warga negara Indonesia.
1. Usaha mikro
Usaha mikro yaitu usaha yang dapat diartikan sebagai suatu usaha ekonomi yang
produktif milik individu atau badan usaha yang tentunya memenuhi ciri-ciri sebagai
usaha mikro. Saat ini, usaha mikro di Indonesia sudah berkembang dengan pesat dan
maju. Banyak wirausahwan yang mendirikan usaha mikro dan dengan adanya usaha
mikro ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian yang ada di Indonesia.
Suatu usaha masuk dalam kriteria usaha mikro apabila badan usaha tersebut memiliki
omset atau kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- tidak termasuk bangunan dan
tanah. Selain itu, hasil dari penjualan usaha mikro tersebut harus mencapai minimal Rp.
300.000.000,- dalam jangka satu tahun. Itulah usaha yang masuk dalam kriteria usaha
mikro dan kriteria dari UMKM yang lainnya akan di bahas selanjutnya.
2. Usaha kecil
Usaha kecil yaitu usaha yang biasa diartikan sebagai suatu usaha ekonomi yang
produktif dan berdiri sendiri atau independen dan dimiliki oleh suatu kelompok atau
perorangan badan usaha dan bukan cabang dari usaha utama.
Usaha kecil saat ini sudah banyak di Indonesia dan memang Indonesia kini
membutuhkan pembisnis. Adanya pembisnis di Indonesia akan mendongkrak ekonomi
Indonesia menjadi lebih baik lagi. Sealin itu, dengan adanya usaha kecil tersebut juga
bisa menciptkan lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan. Saat kalian tidak
4
mendapatkan pekerjaan apa salahnya jika mencoba untuk membuka lapangan pekerjaan.
Suatu usaha dikatakan usaha kecil apabila usaha tersebut memiliki kekayaan yang bersih
mencapai Rp 50.000.000,- dengan kebutuhan yang dipakai maksimal Rp 500.000.000,-.
Hasil penjualan yang didapat selama satu tahun mencapai minimal Rp 300.000.000,- dan
maksimal Rp 2.500.000.000,-.
3. Usaha menengah
Usaha menengah merupakan kriteria dari UMKM yang terakhir, usaha menengah
merupakan suatu usaha dalam ekonomi yang produktif dan bukan cabang dari usaha
utama atau perusahaan pusat serta menjadi bagian secara tidak langsung maupun secara
langsung bagi usaha kecil dan atau usaha besar. Selain itu, usaha menengah juga harus
memenuhi kekayaan perusahaan minimal yang sudah di atur dalam undang-undang.
Usaha mikro dan usaha kecil yang ada di Indonesia mungkin sudah sangat banyak,
namun usaha menengah masih tidak terlalu banyak. Padahal jika usaha mikro atau usaha
kecil tersebut dimaksimalkan bisa menjadi usaha menengah dengan prospek yang
menjanjikan.
a. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada didalam usaha tersebut belum mumpuni.
b. Tingkat pendidikan dari SDM yang ada diusaha tersebut relatif rendah.
c. Modal didapatkan dari non bank, padahal akan lebih baik dan legal jika modal bisa
didapatkan dari bank atau creditor.
d. Usaha yang dijalankan biasanya belum memiliki ijin usaha serta NPWP dan legalitas.
e. Usaha yang dijalankan belum memiliki sistem administrasi yang lengkap dan segi
keuangan juga belum dibedakan mana yang pribadi dan mana yang usaha.
5
h. Pegawai atau karyawan yang dimiliki masih sedikit mungkin 5 samapi 10 orang.
i. Belum masuk dalam impor dan ekspor kalaupun ada masih sangat sedikit.
Bahkan ada beberapa perusahaan ataupun UMKM yang tidak dapat bertahan pada
masa pandemi Covid 19 ini. Bank Indonesia telah melaporkan bahwa UMKM eksportir
merupakan yang paling banyak terpengaruh, yaitu sekitar 95,4% dari total eksportir.
UMKM yang bergerak dalam sektor kerajinan dan pendukung pariwisata terpengaruh
sebesar 89,9%. Sementara sektor yang paling kecil terimbas pandemi Covid-19 adalah
sektor pertanian, yakni sebesar 41,5%.
Pandemi ini menyebabkan turunnya kinerja dari sisi permintaan yaitu konsumsi
dan daya beli yang kemudian mengganggu proses produksi serta perdagangan. Selain itu
keadaan ini yang menimbulkan permasalahan baru terhadap pemutusan hubungan kerja
dan ancaman macetnya pembayaran kredit. Pengurangan tenaga kerja yang signifikan ini
6
memberikan banyak pengangguran yang disebabkan pandemi ini. Menurut Ikhsan
Ingrabatun selaku Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) dalam
menanggapi dampak Covid-19 memperkirakan bahwa omset UMKM pada sektor non
kuliner turun hingga 30-35%. Hal ini disebabkan akibat penjualan produk yang
mengandalkan pertemuan atau tatap muka antara penjual dan pembeli secara fisik,
sehingga Covid-19 ini mempengaruhi kegiatan atau aktivitas jual beli.
Dalam situasi pandemi ini, menurut Kemenkop UMKM ada sekitar 37.000
UMKM yang memberikan laporan bahwa mereka terdampak sangat serius dengan
adanya pandemi ini ditandai dengan sekitar 56 persen melaporkan terjadi penurunan
penjualan, 22 persen melaporkan permasalahan pada aspek pembiayaan, 15 persen
melaporkan pada masalah distribusi barang, dan 4 persen melaporkan kesulitan
mendapatkan bahan baku mentah.
7
2.3 Strategi seorang pengusaha dalam mempertahankan UMKM dimasa Pandemi
Covid 19
Pandemi Covid 19 yang berlangsung sejak awal febuari 2019 sangatlah
berdampak pada perekonomian di Indonesia khususnya di sektor umkm. Melihat hal
tersebut pemerintah pun tidak hanya tinggal diam saja melainkan juga memberikan
beberapa bantuan yang bisa menyelamatkan UMKM di Indonesia. Tetapi disisi lain dari
pihak pemilik usaha pun harus memutar otak untuk bisa mengelola keuangan
perusahaannya agar bisa tetap bertahan dimasa pandemi yang sangat sulit ini.pada
dasarnya produk itu kan barang dan jasa yang ditawarkan dipasaran sedangkan
penawaran itu merupakan cara yang dilakukan oleh seorang pengusaha untuk
memasarkan produk tersebut.
Nah jadi sebenarnya ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh seorang produsen
untuk menyelamatkan usahanya dimasa pandemi Covid 19 ini, yang dibutuhkan oleh
perusahaan pada saat ini yaitu orang yang bisa berpikir kreatif untuk bisa menciptakan
solusi terhadap masalah yang dihadapinya. di era globalisasi saat ini dengan adanya
teknologi yang canggih seorang produsen bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk
menyelamatkan usahanya pada saat pandemi Covid 19 ini yaitu dengan cara mengubah
model bisnis dari konvensional menjadi digitalisasi.jadi perkembangan model digital
dalam era globalisasi saat ini khususnya pada roda perekonomian sangat berpengaruh.
Konsumen pada model perbelanjaan digitalisasi ini sangat begitu dimudahkan, adapun
beberapa keuntungan dalam model perbelanjaan digitalisasi berikut ini :
a. Meminimalkan biaya
Maksutnya disini yaitu dalam melakukan transaksi jual beli secara online baik
produsen maupun konsumen sangat dimudahkan karena keduanya tidak perlu
melakukan tatap muka secara langsung dalam melakukan transaksi jual beli, hal
ini berarti bisa mengurangi biaya transportasi maupun untuk menghemat waktu.
8
Hal ini berarti sangat baik karena pada saat pandemic covid 19 ini masyarakat
harus mematuhi protocol kesehatan dengan tetap menjaga jarak satu sama lain.
b. Kurangi kelelahan
Dalam transaksi online ini pembeli tidak perlu mendatangi took yang dia inginkan
secara langsung. Dalam transaksi online ini kita bisa berbelanja sambil melakukan
aktivitas lain diluar rumah sehingga dinilai sangat praktis.
c. Harga Bersaing
Aktifitas belanja konvensional akan banyak faktor untuk meluangkan waktu
membandingkan harga dengan toko sekitarnya, dan itu juga membutuhkan waktu
dan tenaga, berbeda dengan belanja online, saat ingin beralih ketoko lain hanya
dengan satu klik tanpa kita harus berpindah secara fisik. Perbedaan harga juga
tidak jauh berbeda dengan kita belanja konvensional, karena selisihnya realtif
sedikit. Jika dibandingkan dengan beragamnya keuntungan tentu tidak menjadi
masalah untuk memilih belanja online.
9
Faktor kenyamanan tentu tidak diragukan lagi, apabila elanja online kita tidak
perlu harus berdandan, keluar untuk belanja, bahkan dengan posisi santai saja kita
sudah bisa melakukan aktifitas belanja, bahkan belanja juga bisa tengah malam
dan waktu libur
Selain mengubah model penjualan dari konvensional menjadi digital ada beberapa cara
lain yang bisa dilakukan seorang pengusaha yang kreatif di saat pandemic Covid 19 ini. Yaitu
dengan cara melakukan diversifikasi produk misalnya suatu perusahaan tersebut sebelum
adanya pandemi Covid 19 menjual produk fashion nah dengan adanya pandemi ini perusahaan
tersebut menambah produk jualnya yaitu masker yang memenuhi standar dari pemerintah
misalnya dengan menggunakan kain tiga lapis. Karena pada saat ini masker sangat dibutuhkan
oleh masyarakat Indonesia yaitu sebagai kebutuhan yang sangat penting.
Selain menjual masker kita juga bisa memperluas jangkauan pasar kita yaitu dengan
menambah produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini misalnya yaitu face
shield ataupun hand sanitizer. Kita bisa menjual kedua produk tersebut tidak hanya dengan
membuat sendiri melainkan dengan bekerjasama antara suatu perusahaan. Jadi dalam hal ini
jangan merasa puas saja dengan hanya menjual satu barang. Seperti kami yang tadinya hanya
bergerak di fashion jadi melebar ke masker, face shield, dan hand sanitizer Yang penting masih
dalam satu target pasar yang sama. Lalu, sering-sering gelar sale atau promo. Sale itu bikin orang
mendekat, butuh atau tidak butuh barang. Orang yang sebenarnya mungkin belum butuh mainan,
misalnya, saat ada sale jadi mikir, “kok murah, ya.” Orang suka barang murah yang berkualitas.
Selain itu, pemilik usaha juga harus tetap optimistis dan berpikiran positif. Kondisi pandemi ini
yang mengharuskan kita hanya di rumah saja sebenarnya memberi waktu kita untuk lebih kreatif,
lebih banyak menggali ide. Dibanding sebelumnya saat kita kerja grasa-grusu keluar-masuk
toko.
Selanjutnya yaitu dengan menjaga pelanggan lama. Menurut forbes, biaya akuisi untuk
mendapatkan pelanggan baru bisa 5 kali lebih banyak dari pada mempertahankan yang sudah
ada. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan bisnis dengan anggaran pemasaran terbatas
adalah dengan menjaga pelanggan lama, pelanggan setia, dan pelanggan tetap. Dimasa krisis ini
untuk mendapatkan output yang maksimal, bisnis perlu lebih cenderung kearah pemasaran
10
digital dan teknologi digital. Jadi dari pada menghabiskan untuk akuisi pelanggan , lebih baik
mengidentifikasi pelanggan tetap dan setia yang paling menguntungkan serta merancang
penawaran yang menarik untuk mereka.
Menciptakan inovasi produk berdasarkan kebutuhan adalah salah satu strategi bisnis untuk
bertahan di tengah pandemi. Permintaan masker kain yang meningkat selama pandemi membuat
banyak pemilik bisnis dari segala bidang banting setir menciptakan produk-produk yang
diperlukan masyarakat. Pelaku bisnis makanan pun beralih menyediakan catering, hingga frozen
food yang dapat disimpan sebagai stok bagi para pelanggannya. Intinya, fleksibilitas produk
adalah segalanya! Dengan memahami kebutuhan pasar yang sedang meningkat, dan berinovasi,
anda akan lebih mudah mempertahankan kelangsungan bisnis di tengah pandemi ini.
Pilihan menghadirkan paket ekonomis di tengah pandemi marak dilakukan oleh berbagai pelaku
usaha. Daripada itu, standar dan kualitas produk perlu diperhatikan mulai dari penggunaan bahan
baku, proses produksi, pengecekkan produk, hingga packaging tetap steril dan aman sebelum
dikirimkan ke konsumen. Hal Ini dilakukan agar produk tetap diterima baik oleh konsumen.
11
pelanggan sehari-hari. Selain pengiriman yang hanya membutuhkan waktu 3-6 jam, anda juga
tidak perlu khawatir bila melakukan pengiriman produk yang berisiko basi maupun barang pecah
belah.
4. Manfaatkan e-commerce dan fitur-fiturnya
12
situasi seperti ini menuntut pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk melakukan inovasi
dan adaptasi market baru.
Selain itu juga ada beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
menyelamatkan sektor perekonomian khususnya UMKM pada saat pandemic Covid 19 :
Bantuan sosial diberikan kepada para pelaku UMKM yang masuk dalam kategori miskin
dan rentan (Kemenkop-UKM, 2020). Termasuk dalam skema bantuan sosial ini adalah
penurunan tarif listrik 50 persen untuk pelanggan listrik dengan kapasitas 450 watt lebih dari
tiga bulan (Arifin, 2020), yang umumnya dapat merupakan para pekerja atau pelaku usaha
UMKM. Kendala pemberian bansos tersebut adalah masih banyak penerima yang belum
terdata secar detail.
b) Insentif Perpajakan
Pemberian insentif pajak bagi UMKM ini diberikan untuk UMKM dengan omset kurang
dari Rp4,8 miliar per tahun (Kemenkop-UKM, 2020). Wujud stimulus untuk PPh adalah
pengenaan tarif PPh sebesar nol persen diberikan selama enam bulan yaitu periode April
s.d. September 2020. Namun menurut D. Setiawan (2020), fasilitas ini masih banyak
belum dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. Sampai dengan 29 Mei 2020, jumlah
permohonan insentif pajak mencapai 375.913 pemohon. Dari jumlah pemohon tersebut,
345.640 atau sekitar 91,9% permohonan dikabulkan.
c) Relaksasi dan Restrukturisasi Kredit bagi UMKM
Kebijakan ini merupakan kebijakan yang dikeluarkan pada tanggal 13 Maret 2020
sebagai respon nonfiskal berupa pelonggaran atau restrukturisasi pinjaman bank ke
UMKM berbarengan dengan penyederhanaan proses sertifikasi untuk eksportir dan
kemudahan impor bahan mentah (OECD, 2020). Pemerintah akan memberikan
keringanan kredit di bawah Rp10 miliar khususnya bagi pekerja informal (ojek online,
sopir taksi, pelaku UMKM, nelayan, penduduk dengan penghasilan harian) yang efektif
berlaku pada bulan April 2020 (Maftuchan, 2020). Paket stimulus restrukturisasi kredit
UKM tersebut pada beberapa pemerintah provinsi, terutama Jawa Tengah, dilengkapi
dengan intervensi tambahan (OECD, 2020). Sejalan kebijakan tersebut, pada tanggal 19
13
Maret 2020, Bank Indonesia mengumumkan penurunan rasio persyaratan cadangan
(reserve requirement ratio) sebesar 50 basis poin (bps) untuk bank-bank yang terlibat
dalam pembiayaan UMKM, setelah pemotongan 50 basis poin (bps) di bulan sebelumnya
untuk medukung kegiatan perdagangan (OECD, 2020). Bantuan keuangan kepada para
pelaku UMKM juga dilakukan dengan mendorong sektor perbankan untuk memberikan
pinjaman lunak kepada para pelaku UMKM dengan mekanisme yang ketat.
d) Perluasan pembiayaan modal kerja UMKM
Perluasan pembiayaan modal kerja UMKM ini dlakukan dengan mendorong perbankan
untuk dapat memberikan kredit lunak kepada UMKM. Dengan demikian UMKM
memiliki modal kerja yang cukup untuk dapat menjalan bisnisnya. Kebijakan ini perlu
untuk menjaga likuiditas UMKM (Pakpahan, 2020). Program ini ditargetkan untuk 23
juta UMKM yang belum pernah mendapatkan pembiayaan dari perbankan dan lembaga
keuangan. Setiawan (2020a) menyebutkan bahwa program perluasan pembiayaan ini
diberikan baik untuk UMKM yang bersifat “bankable” maupun tidak “bankable”.
e) Intervensi Pasar Tenaga Kerja UMKM melalui Pelatihan dengan Metode E-learning
Indonesia melakukan intervensi dalam pasar tenaga kerja dengan melakukan pelatihan
yang dimaksudkan mengaktifkan kembali pasar tenaga kerja melalui Kartu Prakerja yang
diluncurkan pada April 2020. Program ini memberikan pelatihan bersubsidi yang bersifat
skilling dan re-skilling bagi 5,6 juta tenaga kerja terdampak khususnya di sektor usaha
kecil dan mikro (Gentilini et al., 2020). Peserta program kartu prakerja dapat merupakan
pekerja sektor UMKM yang telah terkena pemutusan kerja maupun tenaga kerja baru
yang belum mendapatkan pekerjaan. Kebijakan ini sejalan dengan kebijakan
penumbuhan wiraswasta yang dilakukan oleh beberapa negara OECD seperti Amerika
Serikat, Belanda, Inggris, Korea Selatan, Australia dan Italia
14
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Sejak adanya pandemi Covid 19 yang terjadi dibeberapa Negara terhitung sejak
bulan febuari 2019 ada beberapa dampak yang dirasakan oleh sebagian Negara. Di
Indonesia khususnya dampak pandemi terhadap bidang ekonomi yaitu disektor UMKM
di Indonesia mengalami dampak dari Pandemi COVID-19. Dampak tersebut berturut
adalah penurunan penjualan, kesulitan permodalan, hambatan distribusi produk, serta
kesulitan bahan baku. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dalam rangka
memperdayakan UMKM dalam situasi pandemi COVID-Terdapat beberapa skema
perlindungan UMKM yang dilakukan pemerintah yaitu
(a) pemberian bantuan sosial kepada pelaku UMKM miskin dan rentan
(b) insentif pajak bagi UMKM
(c) relaksasi dan restrukturisasi kredit bagi UMKM
(d) perluasan pembiayaan modal kerja UMKM
(e) menempatkan kementerian, BUMN dan pemerintah Daerah sebagai penyangga
produk UMKM
(f) pelatihan secara e-learning.
2. SARAN
Dalam menyalurkan bantuan terhadap UMKM yang terdampak adanya pandemi
Covid 19 ini harus merata. Pemerintah juga harus lebih meninjau lagi dan terus berupaya
untuk membantu sektor UMKM agar dampat mempertahankan usahanya dimasa yang
sulit ini.
3. DAFTAR PUSTAKA
https://www.gadjian.com/blog/2020/05/09/strategi-perusahaan-bertahan-pandemi-corona/
15
https://www.sirclo.com/strategi-mempertahankan-bisnis-di-tengah-pandemi-covid-19/
https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/articles/livesmarter/2020-5-contoh-sukses-
mengubah-strategi-bisnis-menghadapi-krisis-covid-19.html
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4350581/sederet-upaya-pemerintah-selamatkan-
umkm-di-tengah-pandemi
https://kalbar.antaranews.com/berita/435942/upaya-pemerintah-memaksimalkan-peran-
umkm-di-masa-pandemi-covid-19
https://www.ajnn.net/news/upaya-pemerintah-membantu-umkm-bertahan-dan-tumbuh-
di-tengah-pandemi/index.html
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-jenis-dan-perkembangan-umkm-di-
indonesia/#:~:text=Dalam%20perekonomian%20Indonesia%2C%20Usaha
%20Mikro,berbagai%20macam%20goncangan%20krisis%20ekonomi.&text=Kriteria
%20usaha%20yang%20termasuk%20dalam,payung%20hukum%20berdasarkan
%20undang%2Dundang.
https://idcloudhost.com/pengertian-umkm-menurut-undang-undang-kriteria-dan-ciri-ciri-
umkm/
16