Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alda Tania

Nim : PO.71.31.2.19.015

Mata kuliah : Tumbuh Kembang Anak

Tugas : Artikel Bina Keluarga dan Balita

Latar Belakang :

BKB atau Bina Keluarga Balita merupakan suatu program dari pemerintah dalam rangka
pembinaan keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal,BKB ini tidak
sama dengan paud (Pendidikan Anak Usia Dini) atau pun TPA karena sasaran dari BKB ini
adalah keluarga/orang tua yang memiliki anak balita usia 0-5 tahun.

Program BKB dicanangkan Bapak Soeharto pada hari ibu tahun 1981. Program ini
merupakan suatu program yang melengkapi program-program pengembangan sumber daya
manusia yang telah dilaksanakan seperti misalnya program-program perbaikan kesehatan dan
gizi ibu dan anak (BKKBN, 1992). Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, kesadaran dan sikap  orang tua serta anggota keluarga untuk
mempersiapkan pendidikan anak usia 0-5 tahun dalam rangka menumbuh kembangkan
kecerdasan balita. Sebagai orang tua baru atau orang tua muda banyak diantara saudara kita yang
belum memahami pola asuh dan tumbuh kembang anak yang baik. Untuk itu pemerintah
menyediakan program ini untuk mereka sehingga akan memberikan manfaat kepada mereka.

Dengan mengikuti program ini juga dapat memberikan manfaat positif yaitu menjadikan
orang tua  lebih pandai mengurus dan merawat anak, pandai membagi waktu dan mengasuh
anak, bertambah wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak, serta meningkatnya
keterampilan dalam mengasuh dan mendidik anak balita.

Tinjauan Pustaka :

Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan suatu wadah kegiatan untuk keluarga yang miliki
anak usia 0-6 tahun Dalam kegiatan BKB ini, bisa dijadikan sebagai tempat untuk bertukar
pikiran antara anggota kelompok BKB dengan kader atau petugas PLKB (BKKBN, 2013).
Menurut Ambar Ayu program Bina Keluarga Balita lebih mengutamakan upaya
pemberdayaan keluarga dalam mengasuh dan membina pertumbuhan dan perkembangan
anak dengan lebih menekankan kepada interaksi dengan orang tua sehingga pertumbuhan
dan perkembangan anak akan tercapai secara optimal (Ariesta,2011)
Dalam upaya pencegahan stunting, selain program Keluarga Berencana (KB) Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki program lainnya yaitu
kelompok Bina Keluarga Balita atau BKB. Jika program KB lebih mengupayakan pengaturan
jarak kehamilan, BKB menyasar dalam peningkatan pengetahuan serta keterampilan dalam
mengasuh anak. Dalam BKB, pemerintah mengajak orangtua untuk meningkatkan kualitas anak
dalam rangka pembangunan keluarga.

Kelompok Bina Keluarga Balita merupakan salah satu bentuk kegiatan kelompok yang menjadi
program unggulan BKKBN, yang bertujuan untuk membina tumbuh kembang anak melalui
kegiatan stimulasi. Sebelum mengetahui tujuan dan program dari BKB, penting untuk
mengetahui terlebih dahulu pengertian dari BKB. Lalu apakah definisi kelompok Bina Keluarga
Balita?

Apa itu Bina keluarga dan balita? Definisi Bina Keluarga Balita menurut Pedoman
Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Tahun 2006, Bina Keluarga Balita adalah sebuah
kegiatan yang khusus mengelola pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar
berdasarkan kelompok umur, kegiatan ini dilaksanakan oleh sejumlah kader yang berada
ditingkat RW.

Selain definisi di atas, Bina Keluarga Balita merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran Mama serta anggota keluarga lainnya
dalam membina tumbuh kembang anak yang berusia balita.

Selain itu juga untuk mengetahui membina tumbuh kembang anak dengan melakukan kegiatan
stimulasi yang bersifat fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral.

Kegiatan dalam BKB sendiri bagi anak agar dapat merangsang fisik, motorik, kecerdasan sosial
dan emosional, serta moralnya yang berlangsung dalam proses interaksi antara Mama atau
anggota keluarga lainnya dengan anak balita. Dalam prinsipnya kelompok BKB dapat membantu
Mama dan anggota keluarga lainnya untuk mendidik anak, namun selain itu terdapat manfaat
lainnya yang dapat Mama dan anak bisa petik, yaitu berikut beberapa Manfaat bagi mama dan
angggota keluarga lainnya :
 Untuk dapat mengurus dan merawat anak balita serta pandai membagi waktu dan
mengasuh anak

 Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar

 Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita

 Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak

 Agar mampu mencurahkan perhatian dan kasih sayang terhadap anak sehingga tercipta
ikatan batin yang kuat antara otang tua dan anak.

 Agar mampu membentuk anak yang berkualitas.

Manfaat bagi anak:

 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Berkepribadian luhur

 Tumbuh dan berkembang secara optimal

 Cerdas, trampil, dan sehat

 Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan selanjutnya

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan tumbuh


kembang anak usia 0-6 tahun. Analisis ini menggunakan data sekunder dari Survei Indikator
Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Program Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015. Survei dilakukan di 34 provinsi di seluruh
Indonesia. Responden yang digunakan adalah keluarga yang mempunyai anak usia 0-6 tahun,
dengan jumlah responden 16.172 keluarga. Hasil analisis menunjukkan bahwa partisipasi
keluarga dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak usia 0-6 tahun dari semua aspek (aspek
pertumbuhan fisik, aspek perkembangan jiwa, dan aspek perkembangan sosial) keluarga anggota
BKB lebih baik daripada keluarga yang tidak ikut BKB. Hasil uji regresi logistik menunjukkan
bahwa, tingkat kesejahteraan keluarga, umur ibu, pendidikan ibu, status bekerja ibu, kepemilikan
jumlah anak usia 0-6 tahun, dan keikutsertaan keluarga dalam kelompok BKB berpengaruh
signifikan terhadap partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak usia 0-6
tahun.
BKB ini merupakan upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran ibu serta
anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik,
motorik, kecederasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi
antara ibu atau anggota keluarga lainnya dengan anak balita.
Upaya peningkatan Bina keluarga balita : 1. Memberikan penyuluhan, 2. Mengadakan
penyuluhan perkembangan PST BKB, 3. Setiap kader memberikan pelayanan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai