Anda di halaman 1dari 6

Nama : HERAWADI IRAWAN

Nim : 030063225

1. Uraikan mengenai hakikat manajemen proyek


Jawab:
A. Pengertian Managemen
Manajemen berasal dari kata to manage, yang berarti mengelola. Namun secara
konseptual manajemen berarti suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen, dengan memberdayakan sumber daya
manajemen dalam rangka mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Robbins dan
Coulter (2002:6) mendefinisikan manajemen sebagai: “…as the process of coordinating work
activities so that they are completed efficiently and effectively with and through other
people”. Artinya manajemen adalah suatu proses pengoordinasian pekerjaan sehingga
semua pekerjaan tersebut dapat disempurnakan dengan dan melalui orang lain secara
efektif dan efisien.
Proses manajemen merupakan pelaksanaan fungsi atau aktivitas utama yang saling
berkaitan oleh manajer. Proses manajemen dilakukan dengan atau melalui orang lain,
artinya manakala proses manajemen dilakukan dengan orang lain, ada penggerakan para
bawahan oleh manajer untuk saling bekerja sama (manajer dan para anak buahnya)
melakukan aktivitas pekerjaan sesuai prinsip manajemen; selanjutnya untuk proses
manajemen yang dilakukan melalui orang lain menunjukkan adanya desentralisasi dan
koordinasi pekerjaan dengan orang lain atau pihak lain atau unit lain sehingga pekerjaan
tersebut dapat dituntaskan sesuai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Konsep manajemen lahir dalam rangka mencari formula yang paling efisien dalam
menggunakan sumber daya. Sumber daya keberadaannya sangat terbatas. Keterbatasan
sumber daya tanpa penggunaan yang efisien akan menimbulkan dampak negatif dalam
pencapaian tujuan organisasi. Berangkat dari pola pikir inilah maka dalam kegiatan
manajemen perlu kegiatan yang efisien. Efisien diterjemahkan sebagai upaya melakukan
tindakan dengan benar. Sementara itu, pertimbangan efektif dalam mencapai tujuan
dimaknai sebagai melakukan tindakan yang mengarah ke pencapaian tujuan. Semua
tindakan yang dilakukan dalam manajemen harus berorientasi kepada pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan oleh organisasi. Seperti yang dikemukakan oleh Robbins dan Coulter
(2002:6-7), efisien sebagai pencapaian hasil yang terbanyak dari sejumlah kecil masukan.
Hal ini berkaitan dengan adanya keterbatasan sumber daya (lack of scarce resources)
yang dihadapi oleh seorang manajer, baik sumber daya manusia, uang dan peralatan. Oleh
sebab itu, efisiensi dapat juga diartikan sebagai melakukan sesuatu secara benar atau tepat
(doing things right) yakni hemat dalam menggunakan sumber daya yang ada.
Adapun pengertian efektivitas adalah melakukan hal-hal yang benar atau yang tepat
(doing the right things) yakni semua aktivitas pekerjaan yang akan membantu organisasi
mencapai tujuannya. Menyambung contoh gerakan hemat energi listrik, tujuannya adalah
(dengan cara mengalihkan sebagian dana subsidi BBM bagi listrik tersebut) untuk membantu
subsidi pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Dan tujuan tersebut diupayakan tercapai
melalui upaya-upaya pemberian bantuan langsung tunai bagi masyarakat miskin oleh
pemerintah pusat, sesuai data dari kelurahan masing-masing dan pemberian beasiswa bagi
mahasiswa pada sejumlah perguruan tinggi dari keluarga tidak mampu sesuai persyaratan
tertentu. Pada organisasi yang maju dan berhasil dalam usahanya, efektivitas dan efisiensi
berjalan secara seimbang dan berkaitan.
Efisiensi berkaitan dengan alat untuk mencapai suatu tujuan agar pekerjaan tersebut
dapat ditunaikan. Efektivitas berkaitan dengan hasil, pencapaian tujuan organisasi. Jika tidak
efisien maka sulit untuk efektif, contohnya jika tidak ada penghematan listrik pada suatu
puskesmas, maka biaya listrik puskesmas membengkak, sehingga mengurangi biaya untuk
pemeliharaan alat kesehatan kebidanan, yang membuat pelayanan kebidanan tidak tercapai
sebab alat kesehatan kebidanan mengalami masalah teknis akibat kurangnya pemeliharaan.
Sebaliknya jika tidak efektif maka pasti terjadi ketidakefisiensian dalam pengelolaan sumber
daya organisasi.

B. Prinsip-Prinsip Managemen
Prinsip-prinsip manajemen merupakan fungsi-fungsi dari manajemen. Uraian lebih rinci
mengenai prinsip manajemen, antara lain sebagai berikut.
1. Perencanaan yaitu menyusun dan menentukan lebih dahulu aktivitas-aktivitas yang
akan dilaksanakan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
2. Pengorganisasian yaitu kegiatan membagi dan memberdayakan sumber daya manusia
dan pekerjaan yang ada dalam organisasi.
3. Pengarahan yaitu kegiatan untuk menggerakkan orang, mesin, dan pekerjaan dalam
organisasi.
4. Pengawasan yaitu mengadakan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2. Jelaskan mengenai konsep manajemen proyek


Jawab:
A. Pengertian Proyek
Proyek ialah suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk mencapai hasil
yang bersifat khusus pula. Sifat yang serba khusus itu mengakibatkan bilamana sesuatu
hasil yang diinginkan tersebut telah tercapai, maka rangkaian kegiatan itu juga
dihentikan, dan dalam jangka waktu pendek kegiatan semacam itu tidak akan dilakukan
lagi. Ini berarti bahwa suatu proyek bukanlah suatu kegiatan rutin yang dilakukan terus
menerus, melainkan hanya menyangkut suatu jangka waktu tertentu saja. Misalnya
proyek penggantian mesin-mesin lama dengan mesin baru dari sebuah perusahaan
tekstil. Proyek ini merupakan suatu kegiatan khusus yang sangat berbeda dengan
kegiatan rutin yang dijalankan, yang berupa memproduksi tekstil dan kemudian
memasarkannya. Proyek ini juga mempunyai tujuan yang bersifat khusus yang bila
tujuan khusus (mengganti mesin) telah tercapai, maka selesailah pula seluruh kegiatan
proyek yang bersangkutan.
Demikian pula dengan proyek pelebaran jaringan jalan raya. Kegiatan ini akan
berakhir dengan telah selesainya seluruh jaringan jalan raya dilebarkan, dsb. Oleh
karena proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk mencapai suatu hasil
tertentu, maka dengan sendirinya sebelum disusun dan ditetapkannya sesuatu.
Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung
dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan
untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan secara jelas. Definisi proyek
menurut Project Management Institute (PMI) sebagai berikut: “A temporary endeavor
undertaken to create a unique product or services”. Maksudnya suatu kegiatan temporer
yang bisa dikerjakan untuk menghasilkan produk atau jasa yang unik sifatnya.
Berdasar dua definisi di atas dapat diambil ciri-ciri suatu proyek yaitu:
1. Memiliki tujuan yang khusus;
2. Standar kerja dan mutu kerja telah ditetapkan;
3. Bersifat sementara;
4. Sekali pakai dan tidak rutin.

Selain istilah proyek, dalam keseharian kita mengenal beberapa konsep yang
dianggap sepadan dengan proyek. Istilah tersebut di antaranya program, tugas, dan
paket pekerjaan. Agar tidak terjadi kerancuan dalam menggunakan istilah tersebut, ada
baiknya jika kita bisa membedakan ketiga istilah tersebut yang secara esensial memang
berbeda. Program merupakan kegiatan yang terdiri dari beberapa proyek. Proyek dapat
dirinci menjadi beberapa tugas. Perbedaan Program dengan Proyek dapat dilihat secara
tegas. Program lebih luas dari pada proyek. Program biasanya terdiri dari lebih dari satu
proyek.
Program merupakan operasionalisasi dari kebijakan publik dalam rangka
menyelesaikan masalah publik. Proyek adalah satu kesatuan kegiatan operasional untuk
mencapai sasaran program tertentu. Tugas dapat dikelompokkan dan diberikan kepada
orang tertentu dengan istilah paket tugas.

3. Jelaskan perbedaan kegiatan proyek dengan kegiatan operasional


Jawab:
Perbandingan kegiatan proyek dengan kegiatan operasional

Kegiatan proyek Kegiatan operasional


1. Dinamis dan non rutin 1. Berulang dan rutin
2. Siklus kegiatan relatif pendek 2. Jangka panjang
3. Intensitas kegiatan dalam periode proyek 3. Intensitas kegiatan relatif lama
berubah-ubah (fluktuatif) 4. Batasan jadwal dan anggaran tidak
4. Kegiatan dibatasi anggaran dan jadwal yang setajam kegiatan proyek
ketat 5. Macam kegiatan terbatas
5. Interdisipliner 6. Keperluan sumber daya relatif
6. Keperluan sumber daya cenderung berubah konstan

4. Jelaskan siklus proyek menurut UNINDO. Menurut Anda tahapan mana yang paling
banyak menemui kendala? Jelaskan argumen Anda disertai contohnya.
Jawab:
1. Siklus Proyek menurut UNINDO
Menurut United Nation Industri DevelopmentOrganization (unindo) kegiatan
proyek meliputi tahap persiapan dan tahap ,implementasi. Pada tahap persiapan
terdiri dari kegiatan identifikasi gagasan atau analisa pendahuluan, pengembangan
ide menjadi konsep alternatif, formulasi lingkup proyek, evaluasi lanjutan dan
kputusan untuk berinvestasi. Pada tahap implementasi mencakup kegiatan di
antaranya penyiapan disain engneering, jadwal induk dan anggaran; pengadaan
kontrak dan pembelian; pengerjaan pabrikasi, konstruksi, uji coba, dan start-up.
a. Menurut MDRC (Mobil Reseach and Development Corporation), siklus
kegiatan proyek terdiri dari 2 tahap, dengan rincian sebagai berikut.
1) Tahap 1 terdiri dari kegiatan memperjelas definisi ruang lingkup kerja,
menyusun jadwal induk dan anggaran proyek, menyiapkan dokumen
tender, rancangan kontrak, dan memilih calon pelaksana untuk pekerjaan
tahap 2.
2) Tahap 2 terdiri dari kegiatan membuat disain engineering secara rinci,
melakukan pembelian dan kontrak material dan jasa, pabrikasi peralatan
dan konstruksi, melakukan inspeksi, uji coba, dan start-up.
Memgikuti konsep siklus kegiatan proyek dari UNINDO di atas, suharto
(1997) membagi rincian tahapan proyek menjadi tiga babak yaitu konseptualisasi,
tahap definisi, perencanaan dan pemantapan, serta tahap implementasi. Secara
ringkas, tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Tahapan konseptualisasi berisi kegiatan:
1) Menyusun dan merumuskan gagasan
2) Menganalisis pendahuluan
3) Melakukan studi kelayakan
b. Tahapan definisi berisi kegiatan-kegiatan:
1) Melanjutkan evaluasi hasil-hasil kegiatan tahap konseptual secara
mendalam dan terinci, sehingga kesimpulan yang diambil cukup mantap
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan proyek;
2) Menyiapkan perangkat seperti data, kriteria dan spesifikasi teknik,
engeneering, dokumen tender, dan kontrak;
3) Menyusun rencana dan membuat keputusan strategis yang berkaitan
dengan garis besar penyelenggaraan proyek, seperti jenis kontrak yang
akan digunakan, sasaran pokok, filosofi desain, komposisi pendanaan, dan
sebagainya;
4) Memilih sumber daya manusia proyek yang handal seperti staf, pemilik,
kontraktor, konsultan, arsitek, dan lain-lain.
c. Tahapan implementasi terdiri dari kegiatan-kegiatan:
1) Mengkaji lingkup kerja proyek, kemudian membuat program kerja
implementasi dan mengkomunikasikan kepada peserta dan penanggung
jawab proyek;
2) Melakukan pekerjaan desain engeneering secara rinci, pengadaan material
dan peralatan, pabrikasi, instalasi, dan sebagainya;
3) Melakukan perencanaan dan pengendalian pada aspek biaya, jadwal dan
mutu;
4) Menutup proyek;
5) Menyerahkan hasil proyek kepada pemilik;
6) Menyelesaikan masalah asuransi, klaim, dan keuangan proyek.

Siklus manajemen proyek menurut hasil kajian diatas adalah pada tahap
definisi. Dimana dalam setiap kegiatan seperti menyiapkan perangkat,
menyusun rencana dan memilih sumber daya manusia itu tidaklah mudah,
harus memikirkan banyak hal, karena pada tahap ini jugalah yang akan
mempengaruhi dari pada kegiatan implementasi diakhir. Jika rencana baik
maka tindakan selanjutnya pun dapat terukur dan tersusun, kemudian juga
organisasi dalam rencana SDM sudah dapat tentukan dengan adanya tahap
definisi yang tanpa kendala. Contohnya saja dalam pembuatan jalan tol baru
oleh presiden pak jokowi, dimulai dari evalusi lahan, kemudian adanya
penyerahan proposal dengan tanda tangan persetujuan, kemudian kearah mana
tujuan pembuatan ini telah diatur, dan dapat menemukan arsitek yang cocok
untuk membentuk gambaran jalan tol nanti, namun jika sudah di hadapkan
dengan kasus seperti ini, pembuatan proposal yang pengeluaran tidak akurat
bisa menimbulkan kerugian, kemudian jika dalam pemilihan bahan bangunan
yang tidak baik maka resiko jangka panjangnya hilang karena resiko
kerusakan pada tiap-tiap tahunnya. Apalgi ditambah jika terkendala dengan
tenaga bangunan itu sangat amat di permasalahkan. Karena kegiatan proyek
besar biasanya membutuhkan waktu kerja dan jumlah orang yang cukup agar
dapat menyelesaikan proyek tersebut.

5. Jelaskan beberapa faktor yang digunakan untuk evaluasi proyek. Dan menurut Anda
faktor apakah yang banyak terjadi penyelewengan? Berikan jawaban dengan disertai
contohnya
Jawab:
Beberapa faktor yang digunakan untuk evaluasi proyek di antaranya faktor produksi,
faktor pemasaran, faktor keuangan, faktor sumber daya manusia, serta faktor
administrasi.
1. Faktor produksi
Faktor produksi mencakup beberapa hal berikut ini.
a. Waktu sampai siap dilaksanakan;
b. Waktu yang digunakan selama instalasi;
c. Efek pada pembuangan dan penolakan;
d. Keperluan energi;
e. Fasilitas dan perlengkapan lain harus dipertimbangkan berdasar kebutuhan;
f. Proses pengamanan;
g. Aplikasi teknologi lain merupakan suatu hal yang kadang tidak bisa dihindari
dalam melaksanakan kegiatan proyek;
h. Perubahan biaya produksi per unit juga harus dihitung secara cermat;
i. Perubahan bahan mentah yang digunakan;
j. Ketersediaan bahan mentah harus tetap diperhatikan dengan seksama agar
kegiatan proyek tetap berjalan dan tidak berhenti di tengah jalan;
k. Persyaratan pengmbangan waktu dan biaya;
l. Dampak langsung dari suplier, jika suplier memutuskan hubungan secara
mendadak dengan pelaksanaan proyek, maka kegiatan proyek pasti sangat
terganggu;
m. Perubahan kualitas produk;

2. Faktor pemasaran
a. Ukuran pasar potensial;
b. Peluang Market shared harus dipertimbangkan;
c. Waktu untuk membuat segmentasi pasar juga menjadi pertimbangan dalam
melaksanakan kegiatan proyek;
d. Impak dari produk inti harus diperhatikan, karena mutu kerja proyek yang
akan menjadi ukuran.
e. Penerimaan konsumen merupakan hal utama dalam kegiatan proyek;
f. Keamanan konsumen juga menjadi bahan pertimbngan dalam kegiatan
proyek;
g. Estimasi output juga harus dipertimbangkan;
h. Kemungkinan proyek akan di spin of;

3. Faktor keuangan
a. Keuntungan investasi jangka panjang; maksudnya kegiatan proyek yang
dilaksanakan harus menguntungkan.
b. Impak cash flow.
c. Pay of periode.
d. Persyaratan tunai.
e. Waktu sampai break even point.
f. Impak fluktuasi.

4. Faktor SDM
a. Persyaratan pelatihan
b. Persyaratan organisasi buruh berkaitan dengan jenis kelamin, umur, serta upah
buruh
c. Ketersediaan tenaga kerja terampil
d. Derajat resistensi pekerja langsung harus dapat diantisipasi dengan baik
e. Perubahan ukuran mtenaga kerja harus disesuaikan dengan kompleksitas
proyek yang dikerjakan
f. Persyaratan internal dan eksternal grup.

5. Faktor administrasi
a. Standarisasi keamanan dari pemerintah;
b. Standar umum dari pemerintah;
c. Dampak sistem informasi;
d. Reaksi dari pemegang saham dan pasar sekuritas;
e. Pola proteksi
f. Dampak pada citra konsumen, supplier, dan kompetitor;
g. Derajat pengetahuan tantang teknologi baru;
h. Kapasitas manajerial yang secara langsung mengontrol proses kerja.

Menurut uraian diatas yang banyak terjadi penyelewengan dalam evalusi proyek
adalah faktor keuangan. Contohnya seperti pembuatan jalan yang rusak di daerah-
daerah. Uang anggaran tidak digunakan sebagaimana mestinya. Malah jalan rusak
sampai sulit di lewati. Jika ada pemilihan mungkin baru di perbaiki jalannya. Atau
jika sisa uang anggaran lebih baru akan dipergunakan. Padahal semua rencana telah
tersusun rapi tapi hanya karena kendala uang semua menjadi tertunda, akhirnya warga
menjadi kambing hitam bagi para koruptor.

Anda mungkin juga menyukai