Anda di halaman 1dari 5

Nama : Herawadi Irawan

Nim : 030063225

ARTIKEL
PINJAMAN LUAR NEGERI DISERTAI DAMPAK POSITIF DAN NEGATIFNYA

PENDAHULUAN
Pengelolaan dana dalam suatu negara biasanya dibedakan antara pengelolaan yang
berhubungan dengan pendapatan (penerimaan) dan pengelolaan yang menyangkut masalah-
masalah yang berhubungan dengan pengeluaran atau pembelanjaan. Kebijaksanaan
pengelolaan keuangan ini untuk masing-masing negara berbeda. Ada yang menganut
kebijaksanaan berimbang atau sering disebut dengan balance of budget, artinya antara
penerima dengan pengeluaran negara dalam satu periode tertentu (biasanya 1 tahun)
diusahakan seimbang. Disamping itu, ada juga negara-negara yang menganut kebijaksanaan
defisit budget seperti yang dianut negara indonesia saat ini.

Penerimaan biasanya terdiri dari penerimaan dalam negri dan luar negri, sedangkan untuk
pengeluaran atau pembelanjaan terdiri dari pengeluaran rutin (seperti gaji, subsidi, cicilan
utang dan bunga), dan pengeluaran pembangunan seperti membuat jalan, jembatan,
sekolah,dan irigasi. Apabila seluruh penerimaan negara dalam suatu periode tertentu lebih
besar dibandingkan dengan seluruh pengeluaran maka negara tersebut dikatakan surplus
jikalau sebaliknya (penerimaan lebih kecil apabila dibandingkan dengan pengeluaran) maka
negara tersebut mengalami defisit anggaran. Negara yang mengalami defisit anggaran
bukanlah hal yang tidak baik, ini pun dianut baik oleh negara majumaupun negara
berkembang didalam pengelolaan anggaran negaranya.

Suatu negara apabila mengalami defisit maka untuk menutup defisit tersebut dapat dilakukan
dengan bebarapa cara, antara lain dengan meningkatkan pendapatan di sektor pajak,
mencetak uang. Disamping itu yang telah disebutkan diatas, masih ada cara-cara lain yang
dipandang sangat fleksibel dalam rangka menutup pembelanjaan negara, cara tersebut adalah
melakukan pinjaman.

PEMBAHASAN
1. Pengertian
Utang luar negri adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para
kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negri dapat berupa uang yang
diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain atau lembaga keuangan nasional
seperti IMF dan Bank Dunia (Ulfa, 2017).

Dari aspek materiil, utang luar negeri merupakan arus masuk modal dari luar kedalam
negeri yang dapat menambah modal yang ada dalam negeri. Aspek formal mengartikan
utang luar negeri sebagai penerimaan atau pemberian yang dapat digunakan untuk
meningkatkan investasi guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Sehingga berdasarkan
aspek fungsinya, pinjaman luar negeri merupakan salah satu alternatif sumber
pembiayaan yang diperlukan dalam pembangunan (Astanti, 2015).

2. Perlunya Pinjaman Luar Negeri


Dalam rangka pencapaian tujuan suatu negara maka perlu adanya program-program
pembangunan yang berkesinambungan dengan dana yang tidak sedikit jumlahnya. Salah
satu syarat utama untuk mencapai tujuan pembangunan adalah cukup tersedianya dana
investasi. Kebutuhan dana investasi tersebut secara ideal seharusnya dapat dibiayai dari
dana (tabungan) dalam negeri. Tetapi dalam kenyataannya seperti negara berkembang
lainnya, Indonesia masih menghadapi masalah keterbatasan modal dalam negeri yang
dibutuhkan untuk pembiayaan pembangunan. Hal tersebut tercermin dengan adanya
kesenjangan antara tabungan dalam negeri dengan dana investasi yang diperlukan. Untuk
menutup investasi yang diperlukan ini, pinjaman luar negeri merupakan salah satu sumber
pembiayaan pembangunan ekonomi Indonesia. Disamping itu, pinjaman luar negeri
diperlukan dalam upaya menutup kesenjangan antara kebutuhan valuta asing yang telah
ditargetkan dengan devisa yang diperoleh dari penerimaan hasil kegiatan ekspor.

Pinjaman luar negeri juga memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan sumber
pembiayaan lainnya. Pembiayaan dengan penerbitan Surat Utang Negara (SUN) secara
berlebihan akan banyak menyerap uang dari sektor swasta yang dapat menimbulkan
perkembangan sektor swasta terhebat.

Demikian juga bila sumber pembiayaannya dari penjualan aset, cara ini cenderung akan
meningkatkan uang yang beredar dalam masyarakat sehingga dapat menimbulkan inflasi.
Sumber pembiayaan dari pinjaman luar negeri merupakan alternatif yang dapat
menghindari terjadinya kelemahan-kelemahan tersebut. Disamping itu pinjaman luar
negeri memiliki kelebihan lain yaitu dapat memasukkan teknologi maju/tenaga ahli.

3. Pembangunan Ekonomi dan Pinjaman Luar Negri


Pinjaman luar negri biasanya timbul karena suatu negara mengalami kekurangan dana,
dan uang tidak mencukupi ini disebabkan sumber-sumber dalam negri terbatas sehingga
tidak mampu untuk menutup seluruh pengeluaran negara dalam suatu periode tertentu.
Kalau suatu negara mempunyai pinjaman maka pengelolaan dari pinjaman negara
tersebut sangat penting untuk menjaga kestabilan dan pertumbuhan pendapatan nasional.

Mengenai peranan pinjaman negara dalam pembangunan ekonomi akan menjadi makin
meningkat apabila penerimaan negara yang berasal dari sumber-sumber lain dirasa sangat
terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran negara. Apabila dirasa dan
tabungan untuk membiayai investasi sudah mulai menciut.

4. Teori Utang Luar Negeri


Negara berkembang seperti Indonesia yang sedang melakukan pembangunan disegala
bidang terhambat pada faktor pendanaan. Untuk mempercepat gerak pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan nasional, maka sumber pendanaan yang digunakan oleh
Indonesia adalah salah satunya bersumber dari utang. Penggunaan utang sebagai salah
satu sumber pendanaan dalam mempercepat pembangunan nasional digunakan karena
sumber pendanaan dari tabungan dalam negeri jumlahnya sangat terbatas, sehingga
sebagai sumber pendanaan, utang khususnya uatang dari luar negeri sangat dibutuhkan
untuk memecahkan masalah pembiayaan dalam pembangunan. Sumber pendanaan yang
berasal dari utang menjadi salah satu alternatifnbiaya pembangunan bagi negara-negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia (Ramadhani, 2014).

Berikut jenis-jenis utang luar negeri dari berbagai aspek yaitu berdasarkan bentuk
pinjaman yang diterima, sumber dana pinjaman, jangka waktu peminjaman, status
penerimaan pinjaman dan persyaratan pinjaman (Tribroto dalalm Ayu, 2016).
Berdasarkan bentuk pinjaman yang diterima, pinjaman dibagi atas:
a. Bantuan proyek, yaitu bantuan luar negeri yang digunakan untuk keperluan proyek
pembangunan dengan cara memasukan barang modal, barang dan jasa.
b. Bantuan teknik, yaitu pemberian bantuan tenaga-tenaga terampil atau ahli.
c. Bantuan program, yaitu bantuan yang dimaksudkan untuk 15 dana bagi tujuan-tujuan
yang bersifat umum sehingga penerimanya bebas memilih penggunaannya sesuai
pilihan.

Berdasarkan sumber dana pinjaman, pinjaman dibagi atas:


a. Pinjaman dari lembaga internasional, yaitu merupakan pinjaman yang berasal dari
badan-badan internasional seperti World Bank Asia dan Development Bank, yang
pada dasarnya adalah pinjaman yang berbunga ringan.
b. Pinjaman dari negara-negara anggota IGGI/IGI, hampir sama seperti pinjaman dari
lembaga internasional, hanya biasanya pinjaman ini dari negara-negara bilateral
anggota IGGI/IGI. Biasanya berupa pinjaman lunak.

Berdasarkan jangka waktu peminjaman, peminjaman dibagi atas:


a. Pinjaman jangka pendek, yaitu pinjaman dengan jangka waktu sampai dengan lima
tahun.
b. Pinjaman jangka menengah, yaitu pinjaman dengan jangka waktu 5-15 tahun.
c. Pinjaman jangka panjang, yaitu pinjaman dengan jangka waktu 15 tahun.

Berdasarkan status penerima pinjaman, pinjaman dibagi atas:


a. Pinjaman pemerintah, yaitu pinjaman yang dilakukan oleh pihak pemerintah.
b. Pinjaman swasta, yaitu pinjaman yang dilakukan pihak swasta.

Berdasarkan persyaratan pinjaman, pinjaman dibagi atas:


a. Pinjaman lunak, yaitu pinjaman yang berasal dari lembaga multilateral maupun
bilateral yang dananya berasal dari iuran anggota (untuk multilateral) atau dari
anggaran negara yang bersangkutan (untuk bilateral) yang ditujukan untuk
meningkatkan pembangunan.
b. Pinjaman setengah lunak, yaitu pinjaman yang memiliki persyaratan pinjaman yang
sebagian lunak dan sebagian komersial. Pinjaman komersial, yaitu pinjaman yang
bersumber dari bank atau lembaga keuangan dengan persyaratan yang berlaku dipasar
internasional pada umumnya.

5. Dampak Utang Luar Negeri


a. Dampak positif
Dampak positif dari utang luar negeri yaitu terhadap pembangunan ekonomi dan
peningkatan tabungan masyarakat. Sebab, alirannya dapat meningkatkan pendapatan
dan tabungan domestik sehingga utang luar negeri menghasilkan multiplier effect
positif terhadap perekonomian, kemudian terhadap pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan tabungan masyarakat sebagai dampak lanjutannya. Alasannya, aliran
bantuan luar negeri dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya meningkatkan
pendapatan dan tabungan domestik dan seterusnya (Wahyuningsih, 2012).

b. Dampak negatif
Utang luar negeri juga menimbulkan dampak negatif, hal ini dialami oleh Indonesia
pada saat terkena dampak krisis ekonomi pada 17 tahun 1997-1998. Pada saat itu nilai
tukar rupiah mengalami pelemahan yang cukup dalam terhadap US Dolar dan mata
uang dunia lainnya. Keadaan tersebut membuat utang luar negeri Indonesia
meningkat drastis dan untuk membayar uatang yang sudah jatuh tempo, pemerintah
mengambil kebijakan penambahan utang baru. Penambahan utang yang dilakukan
oleh pemerintah menyebabkan pembayaran cicilan pokok dan bunga dari utang
tersebut makin mengalami peningkatan dari tahun ketahun, sehingga kebijakan
tersebut berpengaruh terhadap kinerja APBN yang semakin menurun (Whidarma,
2013).

Selain itu, hutang luar negeri bisa memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Membantu dan mempermudah negara untuk melakukan kegiatan ekonomi
b. Sebagai penurunan biaya bunga APBN
c. Sebagai sumber investasi swasta
d. Sebagai pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal
e. Berguna untuk menunjang pembangunan nasional yang dimiliki oleh suatu negara.

KESIMPULAN
Negara berkembang seperti Indonesia yang sedang melakukan pembangunan disegala
bidang terhambat pada faktor pendanaan. Untuk mempercepat gerak pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan nasional, maka sumber pendanaan yang digunakan oleh
Indonesia adalah salah satunya bersumber dari utang. Pinjaman luar negri biasanya timbul
karena suatu negara mengalami kekurangan dana, dan uang tidak mencukupi ini
disebabkan sumber-sumber dalam negri terbatas sehingga tidak mampu untuk menutup
seluruh pengeluaran negara dalam suatu periode tertentu. Kalau suatu negara mempunyai
pinjaman maka pengelolaan dari pinjaman negara tersebut sangat penting untuk menjaga
kestabilan dan pertumbuhan pendapatan nasional.
Dampak positif dari utang luar negeri yaitu terhadap pembangunan ekonomi dan
peningkatan tabungan masyarakat, Utang luar negeri juga menimbulkan dampak negatif
dimana penambahan utang yang dilakukan oleh pemerintah menyebabkan pembayaran
cicilan pokok dan bunga dari utang tersebut makin mengalami peningkatan dari tahun
ketahun

REFERENSI
Modul 8 BMP IPEM4440 Keuangan Publik, Edisi 2
http://eprints.ums.ac.id/61771/4/BAB%20II.pdf, diakses tanggal 13 November 2020, pukul
07.53
https://berkuag.blogspot.com/2013/11/dampak-dan-pengaruh-hutang-luar-negeri.html,
diakses tanggal 13 November 2020, pukul 07.53

Anda mungkin juga menyukai