Anda di halaman 1dari 6

PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO HUTANG LUAR

NEGERI INDONESIA

Oleh :

1. I Nyoman Adi Arimbawa Pinatih (16 / 7014)


2. Ni Gusti Ayu Tri Utari Sukradipani (25 / 7023)
3. Ni Kadek Ariani Dewi (26 / 7024)

SMAN 1 KUTA
Badung, 13 April 2022
PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO HUTANG LUAR
NEGERI INDONESIA

Abstrak
Pembangunan ekonomi merupakan
prasyarat mutlak bagi negara-negara dunia
ketiga, termasuk indonesia, untuk
memperkecil jarak ketertinggalnya di
bidang ekonomi dan kesejahteraaan Pendahuluan
masyarakat dari negara industri maju.
Hutang Luar Negeri diartikan sebagai
Upaya pembangunan ekonomi di negara-
penerimaan negara dalam bentuk devisa
negara tersebut, yang umumnya
ataupun dalam bentuk devisa yang
diprakarsai pemerintah, agak terkendala
dirupiahkan mapupun dalambentuk barang
akibat kurang tersedianya sumber daya
atau jasa yang diterima dari Pemberi
ekonomi yang produktif, terutama sumber
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PPHLN)
daya modal sering kali berperan sebagai
yang harus dibayar kembali dengan
katalisator pembangunan.
persyaratan tertentu atau Hutang Luar
Pada masa krisis ekonomi, Hutang luar Negeri adalah sumber pembiayaan negara
negeri indonesia, termasuk hutang luar yang bersala dari negara asing,
negeri pemerintah, telah meningkat drastis badan/lembaga keuangan internasional
dalam hitungan rupiah. Sehingga, yang berbentuk devisa, barang dan atau
menyebabkan pemerintah indonesia harus jasa termasuk penjaminan yang
menambah Hutang luar negeri yang baru mengakibatkan pembayaran di masa yang
untuk membayar Hutang luar negeri yang akan datang yang harus dibayar kembali
lama yang telah jatuh tempo. Akumulasi sesuai kesepakatan bersama.
hutang luar negeri dan bunganya tersebut
akan dibayar melalui APBN RI dengan
cara mencicilnya pada tiap tahun Hutang Luar Negeri sebagai
anggaran. Hal ini menyebabkan sumber pembiayaan nasional
berkurangnya kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat pada masa Pada kondisi yang seperti itu, maka
mendatang, sehingga jelas akan sangatlah dibutuhkan adanya sumber daya
membenani masyarakat, khususnya para modal yang digunakan sebagai katalisator
masyarakat wajib pajak di Indonesia. pembangunan, agar pembangunan
ekonomi dapat berjalan lebih baik, lebih
cepat, dan berkelanjutan. Dengan adanya
Kata kunci : Hutang Luar Negeri, Sumber sumber daya modal, maka semua potensi
daya modal kelimpahan sumber daya alam dan sumber
daya manusia dimungkinkan untuk lebih di
dayagunakan dan dikembangkan.
Faktor penyebab Hutang
Luar Negeri

Ada beberapa penyebab meningkat


atau menurunnya Hutang Luar
Negeri Indonesia secara umum
Dampak Hutang Luar Negeri yaitu :
A. Dampak positif 1. Defisist Transaksi Berjalan
(TB)
Dampak positif dari Hutang luar 2. Meningkatnya kebutuhan
negeri yaitu terhadap pembangunan investasi
ekonomi dan peningkatan tabungan 3. Meningkatnya inflasi
domestik. Dalam jangka pendek, 4. Struktur perekonomian tidak
Hutang luar negeri sangat efisien
membantu pemerintah Indonesia
dalam upaya menutup defisit
sanggaran pendapatan dan belanja
negara, yang diakibatkan oleh
Manfaat Hutang Luar
pembiayaan pengeluaran rutin dan Negeri
pengeluaran yang cukup besar.
Selain itu, Hutang Luar Negeri bisa
B. Dampak Negatif memberikan manfaat sebagai
berikut :
Dampak negatif dari Hutang luar
1. Membantu dan mempermudah
negeri yaitu timbulnya krisis
negara untuk melakukan
ekonomi yang makin lama makin
kegiatan ekonomi
meluas dan mendalam. Pemerintah
2. Sebagai penurunan biaya bunga
akan terbebani dengan pembayaran
APBN
hutang tersebut sehingga hanya
3. Sebagai sumber investasi
sedikit dari APBN yang digunakan
swasta
untuk pembangunan. Cicilan
4. Sebagai pembiayaan Foreign
bungan memberatkan
Direct Investment (FDI) dan
perekonomian Inonesia karena
kedalaman pasar modal
Hutang luar negeri Indonesia selalu
5. Berguna untuk menunjang
mengalami peningkatan dari tahun
pembangunan nasional yang
ke tahunnya.Selain itu, dalam
dimiliki oeh suatu negara.
jangka panjang Hutang luar negeri
dapat menimbulkan berbagai
macam persoalan ekonomi negara
indonesia, salah satunya dapat
menyebakan nilai tukar rupiah
jatuh (inflasi) dan yang pasti akan
mengakibatkan ketergantungan
dari penerima bantuan (luar negei).
Hutang Luar Negeri Pemicu
Krisis Ekonomi Indonesia
Kebijakan hutang luar negeri, yang
dimaksudkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi, dengan ratusan
Pembahasan bahkan ribuan proyek yang terlibat di
dalamnya parti tidak bisa terhindarkan
Kondisi Hutang Luar Negeri sebagai sasaran ekonomi rente ekonomi.
Jadi, pembuat desain kebijakan ekonomi
Hingga tahun 1997, pembangunan di
bagaikan menciptakan mobil dengan
Indonesia selalu dipuji oleh lembaga
“pedal gas” yang dipacu dengan cepat.
keuangan internasional. Bahkan dalam
laporan Bank Dunia pada bula junia 1997, Faktor hutang luar negeri dalam
Indonesia mendapat predikat keajaiban rancangan pembangunan ekonkmi tersebut
atau negara yang pertumbuhannya ajaib. telah menyebabkan dampak negatif tidak
Sebelum jatuhnya Orde Baru, Bank Dunia hanya dari sisi teknis kemampuan
selalumemuji prestasi pembangunan membayar kembali, negatif outflow dan
ekonomi Indonesia. Bahkan posisi deblt serice ratio yang melampui batas
Indonesia ditempatkan sebagai salah satu wajar.
negara berkembang yang sukses
pembangunan ekonominya, tanpa melihat Disinilah kemudian terjadi kegagalan
proses pembangunan itu telah merusak dan pemerintah (satate failure) dalam
menghabiskan sumber daya alam yang memainkan perannya didalam sistem
ada, dan melilitkan Inonesia pada hutang ekonomi politik yang sehat. Kelemahan
luar negeri yang sangat besar. dalam membangun sistem ekonomi politik
menular ke lembaga swasta sehingga dunia
Total hutang luar negeri sampai usaha pun dipenuhi sitorsi, perburuan
Desember 1998 mencapai US$ 144, 021 rented an inefesiensi. Kegagalan kebijakan
milyar terdiri atas hutang swasta US$ 83, deregulasi sector keuangan, yang bertujuan
572 milyar (58,03%). Dengan total memacu arus masuk modal asing ke
penduduk 202 juta jiwa, beban hutang, Indonesia, dapat ditelusuri melalui logika
perkapita mencapai US$ 703 pertahun. dan nalar berfikir seperti ini.
Artinya setiap bayi Indonesia yang lahir
saat itu sudah memikul beban hutang
sebesar US$ 303 atau sekitar Rp.
2.400.000,00 pertahun. Dalam laporan
diskusi di harian kompas, diperkirakan
Indonesia baru akan mendapat membayar
lunas hutangnya setelah 50 tahun.
Kemudian ditambah lagi dengan hutang
swasta yang cukup signifikan besarnya.

`
Pandangan Tentang Hutang individu, dan masyarakat, dimensi hukum,
Luar Negeri dan Tawaran etika dan moral.
Solusi Alternatif Pemecahannya
Pandangan pertama ini pada dasarnya
Kesimpulan
memperbolehkan adanya budget deficit
yang ditutup dengan external financing Hutang Luar Negeri diartikan sebagai
sepanjang dibentuk dan mekanismenya penerimaan negara dalam bentuk devisa
disesuaikan dengan syariah. Pandangan ataupun dalam bentuk devisa yang
tersebut dilatarbelakangi oleh konsep dan dirupiahkan mapupun dalambentuk barang
fakta historis bahwa kerjasama dengan atau jasa yang diterima dari Pemberi
pihak lain dalam suatu usaha Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PPHLN)
diperbolehkan, bahkan dianjurkan. yang harus dibayar kembali dengan
Bnetuk-bentuk Kerja sama yang persyaratan tertentu. Total hutang luar
diperkenankan dalam syariah seperti negeri sampai Desember 1998 mencapai
mudharbah,musyarakah, murababab, dan US$ 144, 021 milyar terdiri atas hutang
lain-lain, dapat dikembangkan sebagai swasta US$ 83, 572 milyar (58,03%).
bentuk external financing dalam anggaran Dengan total penduduk 202 juta jiwa,
negara. beban hutang,

Pandangan kedua, melarang negara Faktor hutang luar negeri dalam


Islam untuk menutup budged defcit rancangan pembangunan ekonkmi tersebut
dengan hutang luar negeri. Pandangan ini telah menyebabkan dampak negatif tidak
sebenarnya lebih dikarenakan hanya dari sisi teknis kemampuan
pertimbangan factual dan preventif, membayar kembali, negatif outflow dan
dimana keterlibatan negara Islam dalam deblt serice ratio yang melampui batas
hutang luar negeri pasti akan berinteraksi wajar. Kebijakan hutang luar negeri, yang
dengan sistem bunga. Dalam perspektif dimaksudkan untuk mendorong
Islam, bunga (apapun motifnya-produksi- pertumbuhan ekonomi, dengan ratusan
konsumsi,berapapun besar-tinggi/berlipat- bahkan ribuan proyek yang terlibat di
lipat/atau rendah) dipandang sebagai riba, dalamnya parti tidak bisa terhindarkan
dan karenanya dilarang oleh agama dengan sebagai sasaran ekonomi rente ekonomi.
tegas.
Adapun pandangan yang berbeda
Dari uraian tersebut diatas, menjadi mengenai Hutang Luar Negeri yang
tampak jelas bahwa solusi yang menjadi dampak jelas bahwa solusi untuk
ditawarkan islam untuk memecahkan memecahkan masalah krisis hutang adalah
masalah krisis hutang adalah sangat sangat realistis,adil dan manusiawi, serta
realistis, adil dan manusiawi, serta dapat dapat diterapkan secara universal, baik
diterapkan secara universal, baik antar antara pribadi, antar bangsa dan antar
pribadi, antar bangsa, dan antar negara. negara.
Solusi tersebut telah mensinergikan
berbagai dimensi sudut pandang, dimensi
Daftar Pustaka

Ackley, Gardner. 1961. Teori Ekonomi Makro, Jakarta: UI press: Penerbit Universitas
Indonesia.

Arsyad, Lincolin. 1992. Ekonomi Pembangunan, Ed.2, Yogyakarta: Bagian Penerbitan


Sekolah Tinngi Ilmu Ekonomi YKPN.

Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi
Pertama, BPFE Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. Jawa Tengah Dalam Angka 2015. Semarang: Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Tengah

Badrudin, Rudy. Ekonomika Otonomi Daerah, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Boediono. 1992. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.4: Teori Pertumbuhan Ekonomi,
Ed.1, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

BPS Jawa Tengah. 2015. “Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Tengah”, Berita Resmi Statistik,
No.69/11/33/Th.VII, November.

Djarwanto. 2001. Statistik Sosial Ekonomi, Ed.3, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Firdaus, Muhammad. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif, Penerbit Bumi


Aksara.

Gujarati, Damodar. 1995. Basic Econometrics, 3rd Edition. McGraw-Hill Companies, New
York.

Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga.

Kuncoro, Mudrajad. 2000. Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan, UPP
AMP YKPN.

Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi & Pembangunan Daerah, Reformasi, Perencanaan,


strategi, dan Peluang, Jakarta: Erlangga.

Kuncoro, Mudrajad. 2010. Dasar-dasar Ekonomika Pembangunan, UPP STIM YKPN


Yogyakarta.

Kuncoro, Sri. 2014. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran, dan
Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011, skripsi,
Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mankiw, N. Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi, Ed.2, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai