Anda di halaman 1dari 7

UTANG LUAR NEGERI

UTANG LUAR NEGERI ADALAH


Pengertian utang luar negeri adalah sebagian dari total utang suatu negara yang
diperoleh dari kreditor di luar negara tersebut.
Overheating adalah kondisi dimana perekonomian yang bertumbuh positif, namun
dibarengi dengan tingkat inflasi yang tinggi.
Bentuk bantuan luar negeri :
1. Grant (hibah luar negeri) adalah setiap penerimaan baik dalam bentuk devisa maupun
dalam bentuk barang ataupun dalam bentuk jasa yang di peroleh dari pemberi hibah luar
negeri yang tidak perlu dibayar kembali.
2. Loan / foreign loan (pinjaman luar negeri) adalah pinjaman yang menimbulkan
kewajiban membayar kembali terhadap luar negeri, baik dalam valuta asing maupun
dalam rupiah.
3. Aid / foreign aid (bantuan luar negeri) yaitu bantuan dana yang berasal dari luar negeri
sebagai pinjaman atau utang pemerintah
Deficit anggaran negara :
1. Borrowing internally
2. Borrowing eksternally
3. Printing money
Utang luar negeri :
1. Utang luar negeri pemerintah
2. Utang luar negeri swasta
Pola utang luar negeri :
1. Demand
 Pertimbangan ekonomis
 Factor random
2. Supply
 Petro dollar adalah cadangan moneter yang berlimpah dalam bentuk dollar
sebagai hasil penjualan minyak ke luar negeri
 Hearing economic
Pentingnya utang luar negeri :
1. Menutup deficit APBN
2. Penutup kesenjangan antara saving dengan investasi dalam negeri
 Akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variable dalam negeri dan juga
variable luar negeri (missal kurs)
 Perolehan dan pembayaran utang luar negeri akan mempengaruhi posisi neraca
pembayaran internasional.
Jenis utang luar negeri :
1. Utang luar negeri (foregn debt / loans) sering dikacaukan di Indonesia dengan bantuan
luar negeri atau hibah (grant). Padahal hibah atau bantuan luar negeri tdak perlu
dikembalikan, sementara utang luar negeri harus dikembalikan
2. Jenis utang luar negeri
 Berdasarkan bunga dan lamanya pengembalian
 Utang lunak (bunga ringan dan waktu pengembalian lama)
 Utang biasa / komersial (bunga tinggi dan waktu pengembalian cepat)
 Berdasarkan syarat – syaratnya :
 Utang yang bebas (untied loans) yaitu utang luar negeri tanpa dikaitkan
dengan syarat apapun dari si pemberi
 Untung yang dikaitkan dengan syarat – syarat tertentu (tied loans),
missal :harus memakai tenaga ahli dari negara si pemberi utama LN.
 Berdasarkan pemberinya
 Utang luar negeri dari konsorsium (kumpulan negara atau Lembaga saja
Ketentuan batas jumlah utang luar negeri yang aman
Berapa batas jumlah utang luar negeri yang aman ? ada ukuran yang disebut debt service ratio
(DSR) yaitu perbandingan antara cicilan utang dan bunga Luar negeri dibagi nilai ekspor atau
DSR = Cicilan + bunga utang luar negeri : nilai ekspor
Batas aman DSR menurut IMF batas aman DSR bagi suatu negara adalah maksimum 30%.
 DSR dengan tingkat diatas 40%  menunjukan bahwa perekonomian nasioal
mengalami permasalahan serius dan kesulitan membayar utang diprediksi
akan lebih tinggi
 DSR yang rendah sekitar 10%  menunjukan tatanan perekonomian nasionak
yang lebih baik
Variable yang mempengaruhi hutang luar negeri :
1. Pengeluaran pemerintah
2. Suku bunga
3. Kurs
4. Produk domestic bruto
5. Utang luar negeri sebelumnya
Pengaruh pengeluaran pemerintah :
 Pengeluaran pemerintah (G) dibiayai dari penerimaan dalam negeri khususnya pajak. Jika
penerimaan dalam negeri kurang maka diperlukan sumber dana dari luar negeri salah
satunya adalah hutang luar negeri. Jadi makin besar pengeluarn pemerintah maka akan
makin besar utang luar negeri
Alternatif penjelasan lain jika G naik dan dibiayai dariobligasi pemerintah maka akan
mendorong suku bunga dalam negeri naik. Naiknya suku bunga dalam negeri membuat
pengusaha lebih tertarik meminjam dari luar negeri.
pengaruh suku bunga
jika suku bunga di dalam negeri naik maka pengusaha akan memilih meminjam dari luar negeri.
Jadi jika suku bunga dalam negeri naik, maka utang luar negeri akan naik pula. Sebaliknya jika
suku bunga luar negeri (missal LIBOR (suku bunga referensi yang merepresentasikan indikasi
suku bunga pinjam-meminjamkan antarbank.) atau SIBOR (suku bunga referensi berdasarkan
tingkat suku bunga di mana bank menawarkan untuk meminjamkan dana tanpa jaminan kepada
bank lain di Singapura) ) turun maka utang luar negeri naik.
Pengaruh kurs
Utang luar negeri dibayar dengan mata uang asing misalnya dolar AS. Jika terjadi depreasi
rupiah Thd dolar maka beban pembayaran utang luar negeri meningkat maka pengusaha akan
segan untuk mengambil utang luar negeri. Jadi ada hubungan negative antara kurs dengan utang
luar negeri.
Pengaruh PDB
Jika PDB maka mencerminkan kondisi ekonomi yang membaik. Kondisi ekonomi yang
membaik tidak membutuhkan utang luar negeri. Jadi makin tinggi PDB makin rendah utang luar
negeri.
Pengaruh utang luar negeri periode sebelumnya
Utang luar negeri periode sebelumnya harus dibayar cicilan dan utangnya. Maka deficit APBN
makin besar sehingga justru membutuhkan utang luar negeri baru ibaratnya bagi minum air laut
makin minum banyak makin haus.
Masalah – masalah utang luar negeri :
1. Kebanyakan utang luar negeri Indonesia adalah utang yang terikat (tied loans), utang
jenis ini ternyara hasil konspirasi antara Lembaga atau negara si pemberi utang dengan
pihak perusahaan swasta di negara pemberi utang dalam rangka menjual tenaga ahli atau
barang perusahaan tersebut
2. Banyak utang luar negeri yang penggunaannya tidak untuk kesejahteraan masyarakat
tetapi dikorupsi, untuk project mercu suar, untuk hal hal yang tidak punya manfaat
langsung bagi rakyat. Utang jenis ini disebut utang haram(odius debt)
3. Utang luar negeri juga banyak diberikan syarat sehingga Indonesia disetir oleh Lembaga
tsb, missal kasus bantuan IMF.
Komposisi ULN
Indonesia pada akhir 2022 mencapai RP. 7.420,47 triliun, termasuk jumlah utang luar negeri
swasta dan juga termasuk badan usaha milik negara.

 Jumlah utang luar negeri milik swasta melampaui milik pemerintah seiring dengan
pertumbuhan yang lebih tinggi. Pertumbuhan utang luar negeri swasta per akhir triwulan
III tercatat sebesar 6,7% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan akhir triwulan II yang
sebesar 5,8% secara tahunan,
 Sementara itu, pertumbuhan utang luar negeri pemerintah per akhir triwulan III hanya
sebesar 2,2%secara tahunan, melambat dibandingkan akhir triwulan II sebesar 6,1%.
Dengan demikian, utang luar ngeri Indonesia per akhir triwulan III tercatat tumbuh 4,2%
secara tahunan. Lebih ambat dibandingkan akhir triwulan sebelumnya yang mencapai
5,7% secara tahunan.
 Utang luar negeri swasta terutama dimiliki oleh sejtor jasa keuangan dan asuransi, sector
industry pengolahan, sector pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), serta sector
pertambangan dan penggalian.
Utang pemerintah Indonesia
 Membutuhkan waktu lebih dari 50 tahun yang akan dating untuk lunas
 Bisa terjadi dengan catatan tidak ada utang baru
 Utang yang masih harus dibayar sebesar lebih dari 300 milyar dollar AS
 Setara dengan Rp. 4.996,6 triliun (1$=Rp.14.000)
Debt Trap
Suatu kondisi dimana suatu negara melakukan terus menerus utang luar negeri yang akibatnya,
negara tersebut masuk kedalam perangkap utang yang mengakibatkan sulit menghindar dari
utang, karena jumlah cicilan pokok utang lama jauh lebih besar daripada jumlah utang baru
Beberapa hal yang perlu dipahami mengenai debt trap :
 Grace Period (masa tenggang waktu tidak membayar utang )
 Jangka waktu perlunasan utang (digunakan untuk menghitung cicilan pokok)
 Tingkat suku bunga (dalam utang luar negeri berlaku bunga yang semakin menurun)
contoh kasus :
misalkan Indonesia pada tahun 1971 melakukan pinjaman luar negeri sebesar 1 M$. pinjaman
tersebut kemudian dilanjutkan pada tahun- tahun berikutnya dengan jumlah yang sama.
Persyaratan utang tersebut adalah : jangka waktu pelunasan adalah 20 tahun, bunga 10% grace
period 5 tahun. Tentukan pada tahun keberapa Indonesia mengalami debt trap!
Identifikasi soal kasus :
- Grace period = 5 tahun
- Bunga 10%
- Pinjaman tiap tahun = 1m$
- Waktu pelunasan tiap utang = 20 tahun
- Cicilan pokok = 1m$ : 20
- Jika diperkecil dalam jutaan $ maka pinjamannya adalah 1000$ : 20 = 50$
- Bunga dikenakan pada sisa utang
Jenis jenis pinjaman luar negeri :
Jenis jenis pinjaman luar negeri dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu :
1. Dari segi jangka waktu peminjaman :
- Pinjaman jangka pendek : yaitu pinjaman dengan jangka waktu sampai dengan 5 tahun
- Pinjaman jangka menengah : yaitu pinjaman dengan jangka waktu 5 – 15 tahun.
- Pinjaman jangka Panjang, yaitu pinjaman dengan jangka waktu diatas 15 tahun
2. Dari status penerima pinjaman terdiri atas :
- Pinjaman pemerintah
- Pinjamna swasta
3. Dari segi persyaratan pinjaman :
- Pinjman lunak (concessional loan) pinjman yang berasal dari Lembaga multilateral
maupun lembga bilateral yang dananya berasal dari iuran anggota (untuk multilateral)
dan anggaran negara (untuk bilateral) yang ditunjukan untuk pembangunan oleh karena
itu tingkat bunga rendah maksimum 3,5%.
- Pinjaman setengah lunak (semi concessional loan)  pinjaman yang memliki pernyataan
pinjaman sebagian lunak dan sebagian lagi komersial. Bentuk pinjaman yang masuk
kategori ini adalah fasilitas kredit exp.
- Pinjaman komersial (commercial loan)  pinjman yang berasal dari berbagai Lembaga
keuangan dengan persyaratan yang berlaku di pasar internasional pada umumnya.
Tingkat bunga yang berlaku di pasar interasional ditambah MARGIN sekitar 0.5%
sampai dengan 1,5%.
4. Dari sumber dana pinjaman, terdiri atas :
- Pinjaman Lembaga multilateral (internasional) pinjman dari badan badan internasional
seperti, would bank dan asia development bank yang memberi pinjaman lunak
- Pinjaman negara negara anggota CGI yang pada dasarnya merupakan pinjaman lunak
5. Dari segi bentuk pnjaman yang diterima :
- Bantuan proyek untuk pembangunan dengan cara memasukan barang modal dan jasa
- Bantuan teknis
- Bantuan program
Alternative penyelesaian masalah uang luar negeri :
1. Rescheduling
2. Debt hair cut / pengurangan jumlah utang
3. Moratorium / write off
4. Debt equity to swap
5. Debt euity to nature

INFLASI
inflasi adalah gejala kenaikan harga barang barang yang bersifat umum dan terus menerus atau
suatu kondidi dimana jumlah uang beredar terlalu besar dibndingkan jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu.
3 komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan terjadi inflasi yaitu :
1. Kenaikan harga
2. Bersifat umum
3. Berlangsung terus menerus
Peyebab inflasi :
1. Devaluasi
2. Kenaikan gaji pegawai negeri
3. Kenaikan harga bbm
4. Kenaikan harga listrik
Jenis inflasi :
Berdasarkan tingkatannya :
- Ringan (<10% per tahun)
- Sedang (10%-30% per tahun)
- Tinggi (>30%-100% per tahun)
- Hiper (>50% per bulan)
Berdasarkan penyebab inflasi :
1. Demand – pull inflation
Inflasi ini disebabkan karena terjadinya kenaikan permintaan
Faktor – factor yang menyebabkan terjadinya kenaikan permintaan:
1. Pertambahan pendapatan
2. Keberhasilan panen
3. Peringatan hari hari besar
2. Cost push inflation
Inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan dalam biaya produksi
Factor -faktor penyebab terjadinya kenaikan biaya produksi, diantaranya:
1. Kenaikan pajak
2. Kenaikan TDL,Telepon, BBM
3. Kelangkaan bahan baku
4. Kenikan upah karyawan
Consumer price index
- Penentuan tahun dasar yang menjadi titik tolak dalam membandingkan perubahan harga
- Indek harga konsumen Digunakan untuk mengukur (BIAYA HIDUP).
Mengukur laju inflasi
Inf t = it it -1 ´100 %
P
it -1
Berdasarkan Asal Inflasi :
1. Imprted inflation, Inflasi ini timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang
mengakibatkan naiknya harga barang di dalam negeri
2. Inflasi karena Defisit Anggaran Belanja Negara yang terus menerus
Kebijakan untuk mengatasi inflasi (Kebijakan Moneter) :
 Open Market Operation
 Discount rate
 Reserve requirement ratio
 Moral persuasion
Kebijakan fiscal :
 Pengaturan Pengeluaran Pemerintah
 Peningkatan Tarif
 Pengadaan Pinjaman Pemerintah
Kebijakan non meneter :
 Peningkatan Produksi
 Kebijakan Upah
 Pengawasan Harga
EKONOMI OUTLOOK
Pertumbuhan ekonomi tahun 2022 diperkirakan di atas 5,2 persen, naik dibandingkan dengan
tahun 2021 sebesar 3,69 persen. Secara spasial, perekonomian Indonesia pada triwulan III-
2022 mengalami peningkatan di seluruh provinsi, dimana kelompok provinsi di Pulau Jawa
menjadi penyumbang utama dengan kontribusi sebesar 56,30 persen dan pertumbuhan
ekonomi sebesar 5,76 persen (y-on-y).

Anda mungkin juga menyukai