Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KULIAH PAKET

PEREKONOMIAN INDONESIA

UTANG LUAR NEGERI


PENDAHULUAN

• LATAR BE LAKANG1. Pembangunan ekonomi


suatu negara harus didukung oleh ketersedian
sumberdaya ekonomi, baik sumber daya alam;
sumberdaya manusia; dan sumber daya modal,
yang produktif.
• 2. Keterbatasan sumber daya ekonomi • RUMUSAN MASLAH
negara, khususnya sumberdya modal • 1. Bagaimana dampak pinjaman luar negeri
mengharuskan pemerintah mendatangkan yang dilakukan Indonesia terhadap
sumberdaya ekonomi dari negara-negara lain pembangunan dan tatanan perekonomian
untuk dapat memberikan dukungan yang cukup Indonesia ?
bagi pelaksanaan program pembangunan • 2. Bagaimana solusi untuk meminimalisir
ekonomi nasionalnya. utang luar negeri indoinesia ?
• 3. Namun diterimanya pinjaman luar negri
tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah
dalam jangka panjang, baik ekonomi mapun
politik, bahkan pada beberapa negara-negara
yang sedang berkembang menjadi beban yang
seolah-olah tak terlepaskan, yang justru
mengakibtakan berkurangnya tingkat
kesejahteraan rakyatnya.
ISU TERKINI
• Kementrian keuangan menacatat, Utang pemerintah pada Januari 2022 mencapai Rp. 6.919,15
triliun. bertanbah Rp 10,28 Triliun dibandingkan bulan sebelumnya atau Rp. 686,01 triliun
• • Total utang pemerintah tahun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara nominal terjadi peningktan total utang
2014: Rp. 2.608,78 triliun pemerintah seiring dengan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan penarikan pinjaman
• • Total utang pemerintah tahun dibulan januari 2022 guna menutup pembiayaan APBN.
2015: Rp. 3.165,13 triliun • Pada Maret 2022 kembali naik menjadi Rp7.052,5 triliun. Nominal tersebut bertambah 0,5% atau
• • Total utang pemerintah Rp37,92 triliun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp7.014,58 triliun.Adapun jika dilihat
tahun2016; Rp. 3.165,52 triliun secara tahunan, utang pemerintah tersebut juga naik 9,4% dibandingkan Maret 2021 yang
• • Total utang pemerintah tahun berjumlah Rp6.445 triliun.Seiring kenaikan pada nominal utang tersebut, rasio utang pemerintah
2017: Rp. 3.938,70 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga naik menjadi 40,39% pada Maret 2022. Surat berharga
• • Total utang pemerintah tahun negara (SBN) masih mendominasi utang pemerintah yang sebesar Rp.6.222,94 triliun atau 88,2%.
Utang tersebut terdiri dari SBN domestik yang sebesar Rp.4.962,34 triliun dan SBN valuta asing
2018: Rp. 4.418,30 triliun
(valas) sebesar Rp1.260,61 triliun.
• • Total utang pemerintah tahun
• Pemerintah juga memiliki utang berupa pinjaman sebesar Rp829,56 triliun atau 11,8%. Dari
2019; Rp. 4.779,28 triliun
jumlah itu, pinjaman sebesar Rp13,20 triliun berasal dari dalam negeri.Kemudian, pinjaman
• • Total utang pemerintah tahun
sebesar Rp816,36 triliun berasal dari luar negeri. Rinciannya, pinjaman bilateral sebesar Rp281,31
2020: Rp. 6.074,56 triliun
triliun, pinjaman multilateral Rp491,57 triliun, dan pinjaman bank komersial Rp43,48 triliun.
• • Total utang pemerintah tahun Pemerintah menyatakan akan terus menjaga rasio utang dengan mengedepankan pemanfaatan
per Februari 2022: Rp.7.014,58 pembiayaan non utang, seperti optimalisasi pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebagai
triliun buffer fiskal, serta implementasi SKB III dengan Bank Indonesia.Upaya lain yang dilakukan
pemerintah adalah melalui pembiayaan kreatif dan inovatif untuk pembiayaan infrastruktur dengan
mengedepankan kerjasama berdasarkan konsep pembagian risiko yang fair. Instrumen dari
pembiayaan kreatif ini terdiri atas PPP atau KPBU, blended financing serta SDG Indonesia One.(Baca
Juga: Awal Ramadan 2022 Ada Lelang Sukuk, Ini Daftar Imbalannya)
• Sumber : Kementerian Keuangan (Kemenkeu), April 2022
• Pengertian dan latar belakang utang luar • Bentuk- bentuk pinjaman luar negeri
• 1) Dilihat dari sumber danannya
negeri • • Pinjaman multilateral (pinjaman yang berasal dari lembaga
• • Utang luar negeri merupakan bantuan keuanagan Internasional)
• • Pinjaman bilateral (pinjaman yang berasal dari suatu negara
luar negeri yang diberikan oleh melalui suatu lembaga keuangan/nonkeuangan)
pemerintah negara-negara maju atau • • Pinjaman sindikasi (pemberian kredit yang merupakan hasil
badan-badan Internasional yang khusus kerjasama antara dua atau lebih bank/lenbaga pembiayaan
kepada kreditur dalam bentuk investasi maupun modal kerja)
dibentuk untuk memeberikan pinjaman • 2) Dilihat dari segi persyaratannya
dengan kewajiban untuk membayar • • Pinjaman lunak (pinjaman dengan syarat-syarat pulunasan
ringan dengan suku bunga yang rendah dan berjangka panjang)
kembali dan membayar bunga pinjaman
• • Pinjaman setengah lunak (pinjaman yang memeIliki
tersebut persyaratan yang sebagian lunak dan sebagian komersial/yang
• • Tujuannya untuk menutupi kekurangan bersumber dari bank atau lembagadengan persyaratan yang
berlaku dipasar internasional pada umumnya)
kebutuhan pembiayaan investasi dan • Sumber pinjaman luar negeri dalam pembangunan Indonesia
untuk membiayai deficit transaksi berjalan • • Worl bank
• • Asian development bank (CGI)
( current account) neraca pembayaran
• • Pinjaman diluar IGGI/CGI
dalam rangka pembiayaan transaksi • • Pinjaman/hibah lainya
internasional sehingga posisi cadangan
devisit tidak terganggu.
Prinsip dasar peneriman pinjaman luar negeri

• • Pinjaman yang diterima harus berjangka panjang dengan syrat-syarat yang ringan,
yaitu syarat yang masih dapat di penuhi secara normal dan wajar.
• • Pinjaman yang diterima tidak disertai dengan suatu ikatan politik apapun dan
dilandasi azas yamg saling menguntungkan secara wajar
• • Jumlah dan syarat pinjaman disesuaikan dengan batas kemampuan untuk membayar
kembali dan tidak menimbulkan beban yang terlalu memberatkan terhadap neraca
pembayaran
• • Penggunaan dan penarikan daa pinjaman tidak terlalu ketat dan lebih disukai jenis
pinjaman yang dpat digunakan untuk berbagai keperluan.
• • Sumber dana pinjaman harus jelas dan pihak kreditor mempunyai reputasi yang baik
• • Perlu adanya penganekaragaman (deversifikasi) sumber dan bentuk dana pinjaman.
• • Penggunaan pinjaman tidak dibatasi untuk impor barang/jasa dari negara pemberi
pinjaman saja, tetapi hendakanya bebas digunakan untuk kepentingan inpor dan negara
lain.
• Pembangunan dan Utang Luar
• Pengaruh Utang Luar Negeri di Negeri: Masalah Pro dan Kontra
Indonesia • • Pandangan yang pro
• • Dalam jangka panjang, ternyata mengatakan bahwa utang luar
utang luar negeri dapat negeri telah terbukti memberikan
menimbulkan permasalahan sumbangan yang berarti bagi
ekonomi pada banyak negara pembangunan di negara-negara
debitur. Di samping beban ekonomi berkembang.
yang harus diterima rakyat pada • • Sedangkan pandangan yang
saat pembayaran kembali, juga kontra berpendapat, utang luar
beban psikologis politis yang harus negeri justru menciptakan
diterima oleh negara debitur akibat ketergantungan baru yang
ketergantungannya dengan berimplikasi luas, baik ekonomi
bantuan asing. maupun politik.
Statistic utang luar negeri Indonesia

• • Jepang
• 45,5% atau 29,8 miliar USD ATAU Rp. 358 triliun
• • ADB (Asian Development Bank)
• 16,4% atau 10,8 miliar USD atau Rp. 129 triliun
• • Worl Bank (Bank Dunia)
• 13,6% atau 8,9miliar USD atau Rp. 107 triliun
• • Jerman
• 4,7% atau 3,1 miliar USD atau Rp. 37 triliun
• • Amerika Serikat
• 3,7% atau 2,3 miliar USD atau Rp. 28 triliun
• • Inggris
• 1,7% atau 1,1 miliar USD atau Rp. 13 triliun
• • Negara/lembaga lain
• 14,65 ATAU 9,6 miliar USD atau Rp. 115 triliun
Dampak Utang Luar Negeri

• Dampak Utang Luar Negeri


• • Sisi efektifitas, secara internal, utang luar negeri menghambat tumbuhnya kemandirian
ekonomi negara. Serta pemicu terjadinya kontraksi belanja sosial, merosotnya
kesejahteraan rakyat, dan melebarnya kesenjangan.
• • Secara eksternal, utang luar negeri menjadi pemicu meningkatnya ketergantungan
negara pada modal asing, dan pada pembuatan utang luar negeri secara
berkesinambungan .
• • Sisi kelembagaan, lembaga-lembaga keuangan multilateral diyakini telah bekerja
sebagai kepanjangan tangan negara-negara Dunia Pertama pemegang saham utama
mereka, untuk mengintervensi negara-negara penerima pinjaman.
• • Sisi ideologi, utang luar negeri diyakini telah dipakai oleh negara-negara pemberi
pinjaman, terutama Amerika, sebagai sarana untuk menyebarluaskan kapitalisme
neoliberal ke seluruh penjuru dunia.
• • Sisi implikasi sosial dan politik, utang luar negeri sebagai sarana yang sengaja
dikembangkan oleh negara-negara pemberi pinjaman untuk mengintervensi negara-
negara penerima pinjaman.
Dampak Pinjaman Luar Negeri yang Dilakukan Indonesia Terhadap Pembangunan
dan Tatanan Perekonomian Indonesia

• Dampak Pinjaman Luar Negeri yang Dilakukan Indonesia Terhadap


Pembangunan dan Tatanan Perekonomian Indonesia
• 1) Debit service ratio
• • Rasio pembayaran cicilan pokok hutang dan bunganya terhadap hasil
expor
• • Indicator ini menjukan sejauh mana tingkat likuiditas suatu perekonian
negara terkait dengan hutang luar negri
• DSR dengan tingkat diatas 40% menunjukan perekonomian nasional
mengalami permasalahan dengan kasulitan membayar diprediksi akan lebih
tinggi
• DSR yang rendah sekitar 10% menunjukan tatanan perekonomian nasional
yang lebih baik
• Utang luar negeri dan tingkat • Penyalahgunaan Fungsi Hutang Luar Negeri
kemiskinan • dan Dampaknya Terhadap Pembangunan
• • bantuan luar negeri telah beralih Indonesia
fungsi dari sebagaimana mestinya. • • Penyalahgunaan dari pihak pemberi dana
(luar negeri)
Pada awalnya bantuan dimaksudkan
• Dalam pembuatan persyaratan peminjaman
untuk membantu pergerakan
biasanya pihak pemberi dana memberikan
ekonomi nasional dan mengurangi
unsur kepentingan terhadap negara
kemiskinan, namun saat ini berfungsi peminjam. Unsur kepentingan itu
sebagai alat pembayaran utang dan diimplementasikan dalam intervensi
bunga utang sebelumnya. kebijakan ekonomi internal negara peminjam
• • Program pembangunan yang dana
dijanjikan tidak dapat berjalan dan • Contoh paling nyata adalah seperti Amerika
pemerintahIndonesia semakin tidak Serikat terhadap Indonesia. Amerika Serikat
mampu mengatasi permasalahan melakukan intervensi besar-besaran terhadap
perekonomian Indonesiah bahkan kearah
kemiskinan di negara-nya.
kebijakan politik Indonesia
Solusi pemecahan utang luar negeri Indonesia

• Solusi pemecahan utang luar negeri Indonesia


• • Debt swap
• solusi yang paling sederhana mengatasi utang luar negeri adalah dengan
mengoptimalkanrestruturisasi utang
• • Diplomasi ekonomi
• Diplomasi ekonomi juga penting dilembagakan dengan sasaran untuk memperoleh
keringanan dan penghapusan sebagian hutang sehingga proses pengurasan sumber daya
dapat dihambat
• • Potensi internal pemerintah sendiri
• Dengan menjaga kinerja makro-ekonomi dalam posisi yang stabil dan menstop utang luar
negri
• • Kebijakan pemerintah
• pemerintah harus mempunyai kemauan dan itikad baik untuk mengakhiri semua hasrat
berhutangnya, dan menolak secara tegas pengaruh dan tekanan dari negara lain yang ingin
menjerat negara ini dengan utang yang besar

KESIMPULAN

• “Keterbatasan kapasitas fiskal yang dihadapi suatu negara seperti Indonesia Menyebabkan negara
tersebut membutuhkan bantuan dari negara lain, yakni berupa bantuan pinjaman atau utang luar
negeri. Bantuan pinjaman ini sendiri memiliki pro dan kontra tersendiri dari tiap sudut pandang yang
berbeda. Dari satu sisi, Indonesia sebagai negara yang masih memerlukan pembangunan sangat
membutuhkan asupan dana demi kelancaran pembangunan dalam negeri namun disisi lain,
kebiasaan Indonesia yang terlalu sering mengandalkan pinjaman luar negeri yang tidak hanya
digunakan untuk pembangunan yang terkadang dinilai kurang efektif dan efisien, tetapi juga untuk
menutupi utang-utang terdahulu dengan pinjaman-pinjaman yang Lain telah memberikan akibat pada
menumpuknya pinjaman yang ditambah dengan bunga pinjaman yang sangat besar. Dalam
perkembangannya, kebutuhan akan utang luar negeri tidak hanya diartikan dalam ruang ekonomi
saja, tetapi sudah mulai Merambat ke dalam ruang politik. Kebijakan utang luar negeri dijadikan
sebagai Salah satu bargain power yang dimiliki oleh negara-negara kreditur (pada umumnya negara-
negara maju) untuk melakukan ekspansi politik luar negeri berdasarkan self-Interest-nya masing-
masing terhadap negara-negara peminjam (biasanya negara-negara berkembang). Oleh karena itu,
menyadari akan hal ini, Indonesia harus mengurangi ketergantungan terhadap utang luar negeri dan
lebih mengusahakan pada potensi dalam negeri

Anda mungkin juga menyukai