Anda di halaman 1dari 21

LANGKAH – LANGKAH YANG AMAN UNTUK BERINVESTASI

PADA INDUSTRI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar


BAPPEBTI, Kementerian Perdagangan
14 JULI 2020
PROFIL BAPPEBTI
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) merupakan salah satu
unit eselon I Kementerian Perdagangan yang memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan
Pembinaan, Pengaturan, Pengembangan dan Pengawasan kegiatan Perdagangan
Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang;

DASAR HUKUM :

01 UU No 7 Tahun 2014
tentang Perdagangan

02 UU No. 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan


Berjangka Komoditi sebagaimana diubah dengan
UU No 10 Tahun 2011
UU No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang
03 sebagaimana diubah dengan UU No. 9 Tahun
2011 tentang Perubahan atas UU No. 9 Tahun
2006 tentang SisteM Resi Gudang;
Keputusan Menteri Perindustrian dan
04 Perdagangan No. 650/MPP/Kep/10/2004 tentang
Ketentuan Penyelenggaraan Pasar Lelang dengan
Penyerahan Kemudian (Forward) Komoditi Agro 2
PERAN DAN FUNGSI STRATEGIS BAPPEBTI
DI SEKTOR PERDAGANGAN

UU No. 9/2006 UU No. 7/2014 ttg Perdagangan UU No. 32/1997


Amd. UU No. 9/2011 - SK Menperindag No. 650/2004 Amd. UU No. 10/2011

1. SISTEM RESI
GUDANG 3. PERDAGANGAN
 MENINGKATKAN MUTU 2. PASAR LELANG BERJANGKA
KOMODITI KOMODITI
 PENYEDIAAN BARANG  EFISIENSI RANTAI  SARANA PENGELOLAAN
DAN STABILISASI HARGA
PERDAGANGAN RISIKO HARGA
 MENDUKUNG
 PEMBENTUKAN HARGA (HEDGING)
PELAKSANAAN EKSPOR
 TUNDAJUAL UNTUK  REFERENSI HARGA  PEMBENTUKAN HARGA
MENDAPATKAN HARGA
YANG TRANSPARAN
YANG MENGUNTUNGKAN
 ALTERNATIF  REFERENSI HARGA
PEMBIAYAAN
 SARANA INVESTASI
 EFISIENSI
BIAYA
PERDAGANGAN

Mewujudkan efisiensi dan peningkatan perdagangan komoditi


3
KELEMBAGAAN PERDAGANGAN BERJANGKA

111 Pedagang Berjangka


2 Bursa Berjangka (46 Pedagang Timah, 47
Pedagang Non SPA)

2 Lembaga 56 Peserta SPA


Kliring Berjangka (54 Aktif, 1 Non Operasional,
1 dibekukan )

9 Bank Penyimpan Margin 17 Penyelenggara SPA

68 Pialang Berjangka
(62 Aktif, 1 Non operasional, 7 Pialang PALN
5 dibekukan )

1.521 WPB 170 Kantor Cabang


(1.470 WPB aktif dan Pialang Berjangka
(51 WPB dibekukan) (156 aktif, 14 dibekukan)
DEFINISI PERDAGANGAN BERJANGKA

Perdagangan Berjangka Komoditi adalah segala sesuatu


yang berkaitan dengan jual beli Komoditi dengan
1 penarikan Margin dan penyelesaian kemudian
berdasarkan Kontrak berjangka, Kontrak Derivatif Syariah,
dan/atau Kontrak Derivatif lainnya

Komoditi adalah semua barang, jasa, hak dan


kepentingan lainnya, dan setiap derivatif dari
2 Komoditi, yang dapat diperdagangkan dan menjadi
subyek Kontrak berjangka, Kontrak Derivatif Syariah
dan/atau Kontrak Derivatif lainnya

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi


(Bappebti) adalah lembaga pemerintah yang tugas
3 pokoknya melakukan pembinaan, pengaturan,
pengembangan dan pengawasan Perdagangan
Berjangka.
DEFINISI PERDAGANGAN BERJANGKA

Bursa Berjangka adalah badan usaha yang


menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau
4 sarana untuk kegiatan jual beli Komoditi berdasarkan
Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah dan/atau
Kontrak Derivatif Lainnya

Kontrak Berjangka adalah suatu bentuk kontrak


standar untuk membeli atau menjual Komoditi
5 dengan penyelesaian kemudian sebagaimana
ditetapkan di dalam kontrak yang diperdagangkan
di Bursa Berjangka

Sistem Perdagangan Alternatif adalah sistem


perdagangan yang berkaitan dengan jual beli
Kontrak Derivatif selain Kontrak Berjangka dan
6 Kontrak Derivatif Syariah, yang dilakukan di luar
Bursa Berjangka, secara bilateral dengan penarikan
Margin yang didaftarkan ke Lembaga Kliring
Berjangka.
DEFINISI PERDAGANGAN BERJANGKA

Lembaga Kliring Berjangka adalah badan usaha yang


menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau
7 sarana untuk pelaksanaan kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi Perdagangan Berjangka

Pialang Berjangka adalah badan usaha yang


melakukan kegiatan jual beli Komoditi berdasarkan
Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah,
8 dan/atau Kontrak Derivatif lainnya atas amanat
Nasabah dengan menarik sejumlah uang dan/atau
surat berharga tertentu sebagai Margin untuk
menjamin transaksi tersebut
TRANSAKSI MULTILATERAL
DI BURSA BERJANGKA

8
MEKANISME TRANSAKSI MULTILATERAL
DI BURSA BERJANGKA
1. Pialang berjangka melakukan KYC kepada nasabah, kemudian
menandatangani perjanjian dan nasabah menyetorkan margin kepada
Pialang berjangka;
2. Nasabah menyampaikan order beli dan atau jual kepada pialang
berjangka untuk disalurkan ke Bursa Berjangka;
3. Pialang berjangka menyetorkan margin nasabah minimal 70% ke lembaga
kliring berjangka;
4. Pedagang menyampaikan order jual dan atau beli di bursa berjangka dan
menyetorkan margin ke lembaga kliring berjangka;
5. Nasabah melalui Pialang Berjangka bertransaksi dengan pedagang
berjangka atau nasabah lain melalui pialang berjangka lainnya;
6. Transaksi yang terjadi di Bursa Berjangka diselesaikan oleh Lembaga
Kliring Berjangka;
7. Penyelesaian transaksi multilateral di Bursa Berjangka dapat diselesaikan
melalui cash settlement, phyisical delivery atau off setting (likuidasi posisi
jual/beli). 9
TRANSAKSI SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF
DI LUAR BURSA BERJANGKA

10
MEKANISME TRANSAKSI SISTEM PERDAGANGAN
ALTERNATIF DI LUAR BURSA BERJANGKA

1. Pialang berjangka melakukan KYC kepada nasabah, kemudian


menandatangani perjanjian dan nasabah menyetorkan margin kepada
Pialang berjangka;
2. Nasabah menyampaikan order beli dan atau jual kepada pialang berjangka
peserta SPA untuk disalurkan ke sistem pedagang penyelenggara SPA;
3. Pialang berjangka peserta SPA menyetorkan margin nasabah minimal 70% ke
lembaga kliring berjangka;
4. Pedagang penyelenggara SPA menyetorkan margin seluruh transaksi yang
terjadi pada hari itu ke lembaga kliring berjangka;
5. Pialang berjangka peserta SPA melaporkan transaksi ke bursa berjangka dan
mendaftarkan ke lembaga kliring berjangka;
6. Pedagang penyelenggara SPA melaporkan transaksi ke bursa berjangka dan
mendaftarkan ke lembaga kliring berjangka ;
7. Lembaga kliring berjangka menyelesaikan seluruh transaksi yang terjadi
antara nasabah melalui pialang berjangka peserta SPA dengan pedagang
penyelenggara SPA.
11
PENETAPAN KOMODITI PERDAGANGAN BERJANGKA

1
Penetapan Komoditi ini pertama kali diatur
melalui Keputusan Presiden Nomor 12
Tahun 1999 tentang Komoditi yang dapat
dijadikan Subyek Kontrak Berjangka

2
Saat ini, penetapan Komoditi tersebut ditetapkan oleh
Kepala Bappebti, terakhir kali melalui Peraturan Bappebti
Nomor 3 tahun 2019 tentang Komoditi Yang Dapat
Dijadikan Subjek Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif
Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif Lainnya Yang
diperdagangkan di Bursa Berjangka pada Februari 2019
KOMODITI YANG DIPERDAGANGKAN BERDASARKAN
PERATURAN BAPPEBTI NO 3 TAHUN 2019

1. Komoditi di bidang pertanian dan perkebunan: kopi; kelapa


sawit dan turunannya; karet; kakao; lada; mete; cengkeh;
kacang tanah; kedelai; jagung; kopra; dan teh.
2. Komoditi di bidang pertambangan dan energi: emas; timah;
aluminium; bahan bakar minyak; gas alam; tenaga listrik dan
batu bara.
3. Komoditi di bidang Industri: gula pasir; plywood; pulp dan
kertas; benang; semen; dan pupuk
4. Komoditi di bidang perikanan dan kelautan: udang; ikan; dan
rumput laut
5. Komoditi di bidang keuangan: mata uang asing; dan Surat
Utang Negara (SUN) Republik Indonesia
6. Komoditi di bidang aset digital: aset kripto (crypto asset);
PERDAGANGAN KONTRAK BERJANGKA DI BURSA BERJANGKA
Kelompok KOmoditi Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Bursa Komoditi dan
Derivatif Indonesia (BKDI)
Bidang pertanian dan OLE CPOTR
Sawit Sawit
perkebunan OLE10 OLEINTR
CC5 Kakao
ACF Kopi Arabika
RCF Kopi Robusta
Bidang Pertambangan Dan GOL GOLDGR Emas Berjangka
Energi GOL100 Emas Berjangka GOLDUD Emas Gulir
GOL250 GOLDID
KIE TIN Timah
Indeks Emas
KBIE COFR Minyak Mentah
KGE COFU Minyak Mentah
KGEUSD GOFX Emas, Oil dan
Emas Gulir
GU1TF Forex
GU1H10
GG5
GG10
GG25 Emas Berkala
GG50
GG100
KOMODITI PASAR FISIK DI BURSA BERJANGKA

Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Bursa Komoditi dan Derivatif


Indonesia (BKDI)

Crude Palm Oil (CPO) Timah Murni Batangan

Kopi

Kakao

Karet Bokar

Batubara

Teh
Timah Murni Batangan
No NAMA PERIZINAN
1 Izin Usaha Pialang Berjangka, Bursa Berjangka, Kliring Berjangka
2 Izin Wakil Pialang Berjangka
3 Persetujuan Bank Penyimpanan Margin, Dana Kompensasi dan Dana Jaminan
4 Persetujuan Pembukaan Kantor Cabang Pialang Berjangka Peserta SPA
5 Perubahan Alamat Kantor Cabang Pialang Berjangka Peserta SPA
6 Persetujuan Sebagai Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif (SPA)
7 Persetujuan Sebagai Peserta Sistem Perdagangan Alternatif (SPA)
8 Persetujuan Pialang untuk Penyaluran Amanat Nasabah ke Bursa Luar Negeri
9 Persetujuan Perubahan Nama Kantor Pusat Pialang Berjangka Peserta SPA
10 Persetujuan Perubahan Pengurus/Pemegang Saham Peserta SPA
11 Persetujuan Calon Direktur Kepatuhan Pialang Berjangka
12 Persetujuan Materi Iklan atau Promosi, Pelatihan dan Pertemuan di Bidang Perdagangan Berjangka
Komoditi
13 Sertifikat Pendaftaran Pedagang Berjangka Primer Perusahaan
14 Persetujuan Perubahan Alamat Kantor Cabang Pialang Berjangka Peserta Non SPA
15 Persetujuan Perubahan Nama Kantor Pusat Pialang Berjangka
16 Persetujuan Perubahan Alamat Kantor Pusat Pialang Berjangka
17 Persetujuan Perubahan Pengurus/Pemegang Saham Pialang Berjangka

16
No Nama Perizinan
18 Persetujuan Penerimaan Nasabah Secara Elektronik On-Line
19 Persetujuan Perubahan Pengurus Penyelenggara SPA
20 Persetujuan Perubahan Nama Penyelenggara SPA
21 Persetujuan Perubahan Alamat Penyelenggara SPA
22 Pendaftaran Sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto
23 Persetujuan Bursa Berjangka Yang Menyelenggarakan Pasar Fisik Aset Kripto
24 Persetujuan Lembaga Kliring Dan Penjaminan Dalam Rangka Pasar Fisik Aset Kripto
25 Persetujuan Pedagang Fisik Aset Kripto
26 Persetujuan Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto
27 Persetujuan Pedagang Fisik Emas Digital
28 Persetujuan Bursa Berjangka Yang Menyelenggarakan Pasar Fisik Emas Digital
29 Persetujuan Lembaga Kliring Dan Penjaminan Dalam Rangka Pasar Fisik Emas Digital
30 Persetujuan Pengelola Tempat Penyimpanan Emas Digital
31 Persetujuan Perantara Perdagangan Fisik Emas Digital
32 Persetujuan Pembukaan Kantor Cabang Pialang Berjangka
33 Persetujuan Bursa Berjangka Sebagai Penyelenggara Pasar Fisik Komoditi
34 Persetujuan Lembaga Kliring Berjangka Untuk Melakukan Kegiatan Kliring Dan Penjaminan
Penyelesaian Transaksi Pasar Fisik Komoditi
35 Persetujuan Pengelola Tempat Penyimpanan Timah Murni Batangan

17
ALUR PERIZINAN DAN PERSETUJUAN
PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

1. PERIZINAN BURSA BERJANGKA DAN LEMBAGA KLIRING BERJANGKA


2. PERIZINAN USAHA PIALANG BERJANGKA
3. PERSETUJUAN PENYELENGGARA SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF (SPA)
4. PERSETUJUAN PESERTA SPA
5. PERSETUJUAN KANTOR CABANG PIALANG BERJANGKA

1 2 3 4 6
Mendapatkan
NIB Melalui
Login
perizinan
Mengajukan
Permohonan
5 Penerbitan
Sertifikat
& Upload Uji kepatutan Pemeriksaaan
OSS Online dokumen & kelayakan Sarana Fisik * pendaftaran
persyaratan / persetujuan
Bappebti pengurus * oleh
Bappebti

18
Peraturan Bappebti Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Izin Usaha Pialang
01 Berjangka dan Persetujuan Kantor Cabang Pialang Berjangka.

Peraturan Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Sistem


02 Perdagangan Alternatif

Peraturan Kepala Bappebti Nomor 126 Tahun 2015 Tentang Perubahan


03 Kedua Peraturan Kepala Bappebti No. 62 Thn 2008 Tentang Sertifikat
Pendaftaran Pedagang Berjangka
Peraturan Bappebti No.1 Tahun 2020 Tentang Perubahan Peraturan Bappebti
04 No.2 Tahun 2018 Tentang Izin Wakil Pialang Berjangka.

19
PERSYARATAN LEMBAGA DALAM
PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
1. Akta pendirian perseroan terbatas yang telah disahkan oleh
Menkumham; 1. Modal awal sebesar 100 Milyar
2. Daftar calon anggota direksi, anggota dewan komisaris, 2. Memimiliki Peraturan dan Tata Tertib
pemegang saham, Pengendali dan/atau Beneficial Owner Perdagangan Berjangka Komoditi
perusahaan yang telah mendapat rekomendasi dari Bursa 3. Membentuk Komite
Berjangka
4. Memiliki Fasilitas Perdagangan untuk
Pialang Berjangka 3. NPWP perseroan terbatas dan NPWP masing-masing calon penyelenggaraan perdagangan
pemegang saham Pengendali, dewan komisaris, direksi, dan 5. Memiliki sistem Pengawasan dan pelaporan
Beneficial Owner;
6. Mendapat persetujuan Bappebti
4. Neraca awal perseroan terbatas yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik;
5. Bukti keanggotaan pada Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring 1. Modal disetor sebesar 100 Milyar
Berjangka dan telah melakukan penyetoran dana kompensasi ke
2. Memimiliki Peraturan dan Tata Tertib
Bursa Berjangka;
6. memiliki modal disetor : Minimum Rp 2,5 Milyar (untuk PMDN); dan Minimum 5 Perdagangan Berjangka
Milyar (untuk PMA Patungan) 3. Fasilitas penyelesaian transaksi dan keuangan
7. Modal Bersih Disesuaikan (MBD) yang ditetapkan oleh Bappebti; 4. Mendapat persetujuan Bappebti
8. Rekening terpisah pada bank penyimpan margin yang disetujui oleh Bappebti
9. Memiliki WPB paling sedikit 3 orang yang salah seorang diantaranya
berkedudukan sebagai direktur; 1. Akta pendirian badan usaha atau
10. Memiliki 1 (satu) direktur kepatuhan yang tidak berkedudukan sebagai WPB; perubahannya yang telah disahkan oleh
instansi yang berwenang
11. Memiliki akses saluran data langsung dengan Bursa Berjangka dan Lembaga
Kliring Berjangka; 2. Daftar nama dan data perorangan/pengurus,
Pedagang
Berjangka 3. NPWP
12. Memiliki divisi khusus pengembangan transaksi multilateral;
4. Nama tenaga ahli yang memiliki sertifikat
13. Memiliki divisi atau unit khusus yang berfungsi menangani pelayanan pelatihan PBK
penanganan pengaduan Nasabah dan mengawasi kepatuhan;
14. Memiliki unit yang berfungsi untuk menyelenggarakan pelatihan mengenai
Perdagangan Berjangka kepada calon Nasabah;
15. Memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk melakukan kegiatan
operasional perusahaan Pialang Berjangka; dan
20
16. Memiliki rencana usaha 3 (tiga) tahun
TERIMAKASIH
21

Anda mungkin juga menyukai