TINJAUAN PUSTAKA
a. Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan
atap yang didirkan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga
biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana
atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam
membangun peradabannya. Bangunan memiliki beragam bentuk,
ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang
sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan,
kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.
1. Food Photography
2. Landscape Photography
3. Potrait Photography
4. Fashion Photography
Fotografi dimulai dengan ide dasar tentang pembuatan kamera, ide ini
sudah ada sejak Abad ke-5 sebelum Masehi. Eksperimen tentang kamera
dilakukan oleh seorang ilmuwan Irak (Arab) yang membuahkan teori
mengenai linearitas cahaya. Pantulan sebuah citra hanya akan tampak
terproyeksikan kesisi lain apabila melalui lubang yang kecil.Citra lilin
disebelah kanan akan tampak terproyeksikan disebelah kiri.
Pengamatannya menjadi cikal bakal kamera obscura di abad ke 11 Sebelum
Masehi.
a. Sebelum Masehi
1. Prinsip-prinsip dasar dari kamera lubang jarum terdapat dalam teks-
teks Cina dari abad kelima SM. Berdasarkan pengalamannya
penulis Cina tersebut mendapati bahwa cahaya bersinar menempuh
jarak dalam garis lurus. Filsuf Mo Ti (kemudian Mo Tsu ) adalah
orang yang pertama mengamati pembentukan gambar terbalik
dengan lubang kecil. Mo Ti sadar bahwa benda-benda memantulkan
cahaya ke segala arah dan bahwa pantulan sinar pada bagian atas
sebuah objek ketika melewati lubang akan terproyeksikan pada
bagian bawah, dengan kata lain citra benda akan tampak terbalik
(Hammond 1981:1)
b. Sebelum Masehi
Penemuan Camera Obscura. Camera (kamar) Obscura (gelap ) yang
berarti kamar gelap.
Gambar 1. Kamera Obscura
PERKEMBANGAN SELANJUTNYA
Joseph Max Petzval menciptakan lensa yang kekuatannya hampir
16 kali lebih kuat daripada lensa Daguerre. Lensa ini mempunyai
diafragma sekitar f/17. Setelah itu terjadilah penemuan Rana (shutter)
yang dapat mengatur pencahayaan film. Rana yang pertama kali
digunakan tidak dipasang didalam kamera melainkan di depan lensa.
Rana ini mirip guilotin, apabila dilepas tombolnya maka papan yang
diberi lubang akan jatuh melewati lensa dan memberi kesempatan untuk
masuknya cahaya.
Pada tahun 1888 George Eastman berhasil memasarkan kamera
box dengan merk Kodak yang mudah cara penggunaannya.Apalagi ia
menjual film gulungan dengan alas seluloid pada tahun 1891 yang dapat
diisikan kedalam kamera tanpa harus melalui kamar gelap. Pekerjaan
memotret jadi lebih mudah dan praktis.
Sekitar Tahun 1924 di Jerman perusahaan Leitz Wetzlar
memeperkenalkan kamera kecil format 35mm yang dirancang oleh
Oscar Barnack. Kamera ini muncul dengan nama Leica dan terkenal
sebagai pelopor kamera format 35mm. sejak saat itulah tidak terbendung
lagi perkembangan fotografi. Pabrik-pabrik foto muncul dengan
penemuan barunya seperti misalnya Kodak, Rolleiflex, Rolleicord,
Linholf, Nikon, Canon, Fujika, fuji, Pentax, Mamiya, Yashica, Ricoh,
Minolta, Horseman, Sinar. Hingga hadir beberapa perusahaan baru pada
akhir tahun 2010. Dan dari data terakhir hampir sekitar 250 perusahaan
produsen kamera dan lensa beredar di pasaran.
PERKEMBANGAN ERA MODERNISASI
Perkembangan dan pertumbuhan photography itu sendiri sangat
cepat dan berkembang terus menurus hingga sekarang, perkembangan
yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan kamera membuat
persaingan antara satu kamera dan produsen kamera lainnya berlomba-
lomba mengeluarkan ide kamera terbaiknya.
Seperti penambahan megapixel yang di yakini setiap pelaku
photographer semakin kamera memiliki megapixel yang besar maka
gambar yang di hasilkan juga semakin bagus. Terus terjadi
perkembangan dengan peningkatan sensor/prosesor dari kamera itu
sendiri.
Dan pada manusia modern sendiri mafaat dari kamera di
manfaatkan dengan sebaiknya, seperti melakukan promosi sebuah
produk dan barang, hingga melakukan pemantauan dan penelitian. Dan
mafaat dari penggunaan kamera membuat manusia menjadi mudah
dalam mengingat sebuah kenangan hingga sekarang.
Tapi di sayangkan sekali penambahan fitur-fitur kamera yang
begitu banyak untuk membuat kamera itu bagus, tapi terkadang
membuat para penggunanya bingung dalam menggunakannya.
5. Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Fotografi
b. Topografi
Dilihat berdasarkan ketinggian wilayah kota Kendari di atas
permukaan laut, Kecamatan Mandonga merupakan wilayah tertinggi
berada pada ketinggian 45 meter di atas permukaan laut. Selanjutnya
wilayah Kecamatan Puuwatu dan Baruga masing-masing berada pada
ketinggian 31 dan 29 meter di atas permukaan laut.
c. Iklim
Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Kendari
hanya mengenal dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan.
Keadaan musim sangat dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup di atas
wilayahnya. Menurut data yang diperoleh dari Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Kendari tahun
2017 terjadi 165 hari hujan dengan curah hujan 3.030 mm3. Suhu udara
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Perbedaan ketinggian dari
permukaan laut, daerah pegunungan dan daerah pesisir mengakibatkan
keadaan suhu yang sedikit beda untuk masing-masing tempat dalam
suatu wilayah. Secara keseluruhan, wilayah Kota Kendari merupakan
daerah bersuhu tropis. Menurut data yang diperoleh dari Stasiun
Meteorologi Maritim Kendari Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika, selama tahun 2017 suhu udara maksimum 35oC dan suhu
udara minimum 21oC. Tekanan udara rata-rata 1.011,2 millibar dengan
kelembaban udara rata-rata 85,3 persen. Rata-rata kecepatan angin tahun
2017 mencapai 2,4 knot.
d. Pemerintahan
Wilayah administrasi Kota Kendari terdiri atas 11 wilayah
kecamatan, yaitu Kecamatan Mandonga, Kecamatan Baruga, Kecamatan
Puuwatu, Kecamatan Kadia, Kecamatan Wua-Wua, Kecamatan Poasia,
Kecamatan Abeli, Kecamatan Kambu, Kecamatan Nambo, Kecamatan
Kendari dan Kecamatan Kendari Barat. Berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Kendari Nomor 5 s/d 14 Tahun 2005 yang selanjutnya terbagi
menjadi 65 kelurahan,sebagai berikiut:
e. Kependudukan
Penduduk Kota Kendari berdasarkan proyeksi penduduk tahun
2017 sebanyak 370.728 jiwa yang terdiri atas 187.233 jiwa penduduk
laki-laki dan 183.495 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan
proyeksi jumlah penduduk tahun 2016, penduduk Kota Kendari
mengalami pertumbuhan sebesar 3,16 persen dengan masingmasing
persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 3,22 persen dan
penduduk perempuan sebesar 3,09 persen. Sementara itu besarnya angka
rasio jenis kelamin tahun 2017 penduduk laki-laki terhadap penduduk
perempuan sebesar 102. Kepadatan penduduk di Kota Kendari tahun
2017 mencapai 1.364 jiwa/km2. Kepadatan Penduduk di 11 kecamatan
cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di
Kecamatan Kadia dengan kepadatan sebesar 7.743 jiwa/km2 dan
terendah di Kecamatan Nambo sebesar 441 jiwa/Km2.
f. Ketenagakerjaan
Jumlah Pencari Kerja yang ditempatkan di Kota Kendari oleh
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kendari pada Tahun
2017 sebesar 15 orang. Perbandingan jumlah pencari kerja perempuan
jauh lebih sedikit dibandingkan laki-laki, terdapat 14 laki-laki
dan 1 perempuan pencari kerja yang ditempatkan oleh Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja.
g. Pendidikan
Angka Partisipasi Sekolah adalah proporsi dari seluruh penduduk
dari berbagai kelompok umur tertentu (7-12, 13-15, 16-18 dan 19-24)
yang masih duduk di bangku sekolah. Salah satu cermin pemerataan
akses pendidikan dasar, dapat dilihat dari Angka Partisipasi Sekolah
(APS). Dengan melihat APS usia SD pada tahun 2017 yang mencapai
100 persen dapat dikatakan bahwa seluruh anak usia 7-12 tahun telah
menikmati pendidikan dasar. Hal tersebut meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya. Berbeda dengan APS, Angka Partisipasi Murni (APM)
benar-benar melihat persentase penduduk yangbersekolah pada suatu
jenjang pendidikan formal pada kelompok umur tertentu. Dengan kata
lain, diperuntukkan guna melihat penduduk yang sekolah tepat waktu
sesuai usianya. Pada tahun 2017 APM SD/Sederajat sebesar 96,41
persen, APM SLTP/Sederajat sebesar 69,56 persen, APM SMA/Sederajat
sebesar 56,53 persen dan APM Diploma Keatas sebesar 55,62 persen.
Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan tingginya tingkat
partisipasi sekolah tanpa memperhatikan ketepatan usia sekolah.
h. Agama
Tabel III.1: Distribusi Persentase Penganut Agama Menurut
Kecamatan di Kota Kendari, 2017
No Kecamatan Islam Protesta Katolik Hindu Budha Jumlah
(%) n (%) (%) (%) total
(%) (%)
1 Mandonga 93,84 3,02 2,56 0,38 0,20 100
2 Baruga 91,59 4,57 2,33 1,28 0,23 100
3 Puuwatu 93,03 5,18 1,30 0,46 0,03 100
4 Kadia 90,77 4,88 3,24 0,62 0,49 100
5 Wua-Wua 90,50 4,01 1,70 3,19 0,60 100
6 Poasia 96,50 2,41 0,75 0,24 0,10 100
7 Abeli 99,34 0,22 0,38 0,02 0,04 100
8 Kambu 92,82 1,95 3,56 1,51 0,16 100
9 Nambo - - - - - 100
10 Kendari 94,50 3,79 1,05 0,19 0,47 100
11 Kendari 89,85 5,17 4,20 0,48 0,30 100
Barat
j. Keuangan Daerah
Pada tahun 2017 realisasi pendapatan daerah di Kota Kendari
sebesar 66,24 persen dibandingkan target. Begitu pula realisasi belanja
daerah yaitu sebesar 65,84 persen. Dalam mendorong pembangunan
ekonomi dibutuhkan suatu kondisi dimana harga-harga dapat terkendali.
Perubahan harga-harga dapat diukur dengan suatu indeks tertentu. Indeks
yang lazim digunakan adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) yang biasanya
dikaitkan dengan perubahan inflasi. Sepanjang tahun 2017 terjadi 6 bulan
inflasi negatif dan 6 bulan inflasi positif dengan rentang inflasi antara -1,48
persen sampai dengan 3,58 persen di Kota Kendari. Inflasi tertinggi terjadi
pada bulan Juni sedangkan deflasi terendah terjadi pada bulan Agustus.
Tingginya inflasi pada bulan Juni dipengaruhi oleh tingginya indeks harga
pada kelompok komoditi bahan makanan sebesar 12,93 persen menjelang
hari raya. Sedangkan inflasi negatif pada bulan Agustus disebabkan oleh
penurunan indeks harga bahan makanan yaitu sebesar -5,11 persen dan
transportasi sebesar -0,81 persen.
k. Pendapatan Regional
Perekonomian Kota Kendari pada tahun 2017 mengalami penurunan
dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Kendari tahun 2017 sebesar 6,39
persen, sedangkan tahun 2016 sebesar 9,01 persen. Pertumbuhan ekonomi
tertinggi dicapai oleh informasi dan komunikasi sebesar 11,55 persen serta
Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 10,96 persen. Bila PDRB suatu daerah
dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan
dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar harga
berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.
Pada tahun 2017, PDRB per kapita per tahun Kota Kendari mencapai 50,36
juta rupiah dengan pertumbuhan sebesar 6,02 persen. Selama periode 2014
– 2017, produk yang dikonsumsi di wilayah domestik sebagian besar masih
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi akhir rumah tangga (di atas 50
persen). Ekspor juga mempunyai peran yang relatif besar, karena sekitar 20
persen produk di ekspor ke luar daerah; demikian halnya impor masih
mempunyai peran yang relatif besar, karena sekitar 30 persen permintaan
domestik masih dipenuhioleh produk dari impor. Di sisi lain, pengeluaran
untuk kapital Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga mempunyai
peran relatif besar dengan kontribusi sekitar 40 persen. Proporsi konsumsi
akhir pemerintah berada pada rentang 20 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa peran pemerintah dalam menyerap produk domestik cukup besar. Di
sisi lain, selama kurun waktu tahun 2014-2017 perdagangan antar daerah
dan luar negeri Kota Kendari yang direpresentasikan oleh transaksi ekspor
dan impor, menunjukkan bahwa nilai impor cenderung lebih tinggi dari nilai
ekspor.
1) Kawasan Pertanahan
2) Pertanian Tanaman Hortikultura
3) Kawasan Hutan Lindung
4) RTH
5) Sempadan Pantai
6) Kawasan Resapan Air
7) Sempadan Sungai
8) Taman Wisata Alam
9) Kebun Raya
10) Hutan Kota
11) Taman Kota
12) Perumahan Kepadatan Tinggi
13) Perumahan Kepadatan Sedang
14) Perumahann Kepadatan Rendah
15) Perkantoran Pemerintah
16) Kawasan Pendidikan Tinggi
17) Pelayanan Kesehatan
18) Perdagangan dan Jasa
19) Sector Informal
20) Pelayanan Pendidikan
21) Kawasan Pelayanan Umum
22) Kawasan Industri Terbatas
23) Kawasan Industri & Pergudangan
24) Kawasan Pelabuhan
25) Kawasan Pariwisata
26) Terminal Type A
27) TPA
28) Pertanian Taman Pangan
29) Pertanian Hortikultura
30) Zona Kepentingan Pariwisata
31) Zona Kepentingan Pariwisata & Nelayan
32) Zona Kepentingan Pelabuhan
3. Arahan Pengembangan Zonasi Kota Kendari
Zonasi Keterangan
Kawasan Hutan Lindung Adalah kawasan hutan yang memiliki sifat
khas yang memberikan perlindungan
kepada kawasan sekitar maupun
bawahannya sebagai pengatur tata air,
pencegah banjir dan erosi, serta
memelihara kesuburan tanah. Terletak di
kecamatan kambu.
Ruang Terbuka Hijau Area memanjang/jalur dan mengelompok,
yang penggunaannya lebih bersifat
terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik
yang tumbuh secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam. Terletak di Kecamatan
kambu, kecamatan poasia, dan kecamatan
kendari barat.
Kawasan Sempadan Sungai Kawasan sepanjang kanan kiri sungai, yang
mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
Terletak di kecamatan abeli, kecamatan
wua-wua, kecamatan kadia, kecamatan
mandonga.
Kawasan Resapan Air Kawasan yang mempunyai kemampuan
tinggi meresapkan air hujan, sehingga
merupakan tempat pengisisan air bumi
(akuiver) yang berguna sebagai sumber air.
Terletak di kecamatan kendari, kecamatan
kendari barat, kecamatan baruga, kecamatan
kambu, kecamatan poasia dan kecamatan
abeli.
Taman Wisata Alam Kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi
alam.
Kawasan Taman Kota Kawasan pelestarian alam untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan atau satwa yang
alami dan bukan alami, jenis asli atau bukan
asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan
menunjang budidaya, budaya, pariwisata
dan rekresasi.
Kawasan Hutan Kota Satu kesatuan ekosistem berupa hamparan
lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam kesekutuan
alam lingkungannya, yang satu dan yang
lainnya tidak dapat dipisahkan.
Kawasan Perumahan Terletak di kawasan pusat kota dan pusat
Kepadatan Tinggi pertumbuhan baru meliputi Kecamatan
Kendari, Kecamatan Kendari Barat,
Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kadia,
Kecamatan Wua-wua, Kecamatan Baruga,
Kecamatan Poasia dan Kecamatan Abeli.
Kawasan Perumahan Terletak diantara kawasan perumahan
Kepadatan Sedang kepadatan tinggi dan kepadatan rendah
meliputi kecamatan Kendari Barat,
Kecamatan Mandonga, Kecamatan Wua-
wua, Kecamatan Baruga, Kecamatan
Kambu dan Kecamatan Abeli.
Kawasan Perumahan Terletak berdekatan dengan kawasan
Kepadatan Rendah lindung, kawasan agrowisata dan kawasan
pertanian meliputi Kecamatan Puuwatu,
Lecamatan Mandonga, Kecamatan Kambu,
Kecamatan Poasia dan Kecamatan Abeli.
Perkantoran Pemerintah Terdapat di Kecamatan Poasia dengan
Provinsi Sulawesi Tenggara rencana pengembangan di Kecamatan
Kambu
Perkantoran Pemerintah Kota Berada di Kecamatan Mandongan dan
Kendari Kecamatan Kadia
Kawasan Pendidikan Tinggi Berada di Kecamatan kambu sebagai pusat
pertumbuhan baru di bagian selatan.
Kawasan Pelayanan Pelayanan kesehatan untuk skala Provinsi di
Kesehatan kecamatan Baruga, dan rumah sakit skala
kota berada di Kecamatan Kambu
Kawasan Perdagangan dan Untuk pasar tradisional berada di
Jasa Kecamatan Kendari, Kecamatan Puuwatu,
Kecamatan Kadia, dan Kecamatan Baruga.
Dan untuk pusat perbelanjaan berada di
Kecamatan Kadia, Kecamatan Wua-wua,
Kecamatan Poasia, dan Kecamatan Abeli.
Selanjutnya untuk pertokoan modern berada
di Kecamatan Kendari, Kecamatan Kendari
barat, Kecamatan Wua-wua, Kecamatan
Kadia, Kecamatan Baruga dan Kecamatan
Abeli.
Sektor Informal Berada di Kawasan perdagangan
mandonga, dan kawasan pusat kota,
kawasan teluk kendari yang meliputi
kecamatan kadia, kecamatan wua-wua dan
kecamatan poasia.