Anda di halaman 1dari 15

PROTOKOL KESEHATAN

KEDATANGAN WNA
DI PINTU MASUK
Agus Jamaludin, SKM, M.Kes
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang
OUTLINE
Pengantar

Dasar Hukum

Penangan di Pintu Masuk

Penanganan Karantina di Wilayah

Ketentuan-ketentuan Lainnya
PENGANTAR
Kegiatan yang dilaksanakan adalah untuk kewaspadaan
01 dini dan penanganan kedatangan WNA dari luar negeri di
pintu masuk negara

WNA yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah orang asing


02 sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) Peraturan
Menteri Hukum dan HAM nomor 11 tahun 2020

Tempat/fasilitas karantina dapat berupa asrama, wisma,


03 hotel, balai pelatihan, apartemen, tenda/barak, dan tempat
hunian lainnya yang dapat difungsikan sebagai tempat
pelaksanaan karantina pelaku perjalanan

Tujuan yaitu meningkatkan pengawasan WNA yang masuk


04 ke Indonesia, mencegah dan mengendalikan importasi
COVID-19 yang masuk ke Indonesia, dan mencegah
penularan COVID-19 lebih luas di masyarakat
DASAR HUKUM
1. UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
2. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. UU Nomor 24 Tahun Penanggulangan Bencana
4. UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
5. UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan
6. PP Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular
7. Keppres Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
8. Keppres Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
9. Keppres Nomor 12 Tahun 2020 tentang Bencana Non Alam
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
10. SE Menkes Nomor HK.02.01/MENKES/332/2020 tentang Protokol
Penanganan Kepulangan Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA dari
Luar Negeri di Pintu Masuk dan di Wilayah
11. SE Menkes Nomor HK.02.01/MENKES/382/2020 tentang Protokol
Pengawasan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri di Bandar Udara Dan
Pelabuhan Dalam Rangka Penerapan Kehidupan Masyarakat
Produktif Dan Aman Terhadap Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
ALUR PENANGANAN DI PINTU MASUK
Tidak ditemukan FR
Membawa HC dengan Karantina Mandiri, Physical
kesehatan pada
PCR Negatif Distancing, PHBS
pemeriksaan
WNI dan WNA yang masuk ke
Indonesia mengikuti prosedur s.d. hasil
kekarantinaan Kesehatan dan PCR keluar
 Cek PCR; Menunggu
pemeriksaan kesehatan WNI • HC tidak mmbuktikan hasil PCR
Karantina di
tambahan (di Pintu masuk tempat/
PCR negatif; atau di Asrama s.d. Rapid fasilitas
• HC Masa berlaku lebih Karantina) Test ulang
Rapid Test non karantina
dari 7 hri; atau atau reaktif
• Tidak membawa HC
 Cek Rapid
Test Rapid Test Rujuk ke RS darurat/
Pemeriksaan kes. Tambahan:
WNI dan WNA wajib membawa reaktif RS rujukan COVID-
wawancara; pmrksaan suhu, 19
health certificate (HC) dalam Bahasa
tanda dan gejala Covid-19; Sat. Inggris yang berlaku maksimal 7
O2; Rapid Test dan/ atau hari. Tidak ditemukan FR
PCR Membawa kesehatan pada Karantina Mandiri, Physical
pemeriksaan Distancing, PHBS

s.d. hasil
Karantina di
 Cek PCR; Menunggu PCR keluar
WNA (di Pintu masuk hasil PCR
tempat/
Tidak Membawa s.d. Rapid fasilitas
Wajib membawa HC atau di Asrama
Rapid Test non Test ulang karantina
dengan bukti PCR negatif Karantina)
reaktif
atau
 Cek Rapid
Rapid Test Rujuk ke RS darurat/
Test
reaktif RS rujukan COVID-19
Penanganan di Pintu Masuk
Kedatangan di Pintu Masuk
Setiap W NA yang masuk ke Indonesia wajib mengikuti prosedur
kekarantinaan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan tambahan yang
berlaku di Indonesia

1 2 3 4 5

Boarding Pesawat 1. Scan Barcode e-HAC. 1. Wawancara dan 1. Pemeriksaan suhu, Desinfeksi
Penyelidikan tanda, dan gejala 1. Alat Angkut
2. Skrining Suhu Tubuh Epidemiologi COVID-19
2. Jalur/Area yang
2. Pemeriksaan dilalui oleh WNA
Saturasi Oksigen
3. Barang Bawaan
3. Pemeriksaan Rapid
Test

4. Penerbitan Surat
Rekomendasi
Perjalanan / Klirens
Kesehatan
Penanganan di Pintu Masuk

1. Setiap WNA yang masuk ke Indonesia wajib mempunyai Health Certificate dalam Bahasa
Inggris
2. Health Certificate berlaku maksimal 7 hari sejak diterbitkan oleh fasilitas kesehatan dari daerah
asal, dan divalidasi oleh dokter Kantor Kesehatan Pelabuhan di pelabuhan/bandara
udara/PLBDN kedatangan
3. Terhadap WNA diberikan pemeriksaan tambahan
a. Wawancara / Penyelidikan Epidemiologi
b. Pemeriksaan suhu, tanda, dan gejala COVID-19
c. Pemeriksaan Saturasi Oksigen
d. Pemeriksaan Rapid Test
Penanganan di Pintu Masuk
WNA dengan Rapid test non reaktif
Dilakukan pemeriksaan kesehatan, Jika
tidak ditemukan penyakit dan/atau
1 faktor risiko pada pemeriksaan
kesehatan, KKP menerbitan klirens
kesehatan kepada yang bersangkutan

Dapat melanjutkan perjalanan ke


2
daerah tujuan dengan membawa surat
jalan (klirens kesehatan)

Melakukan karantina mandiri di tempat


3 tinggalnya selama 14 hari, menerapkan
Physical Distancing, memakai masker,
dan menerapkan PHBS

Klirens kesehatan diserahkan kepada


4
pihak perwakilanperusahaan untuk
selanjutnya diteruskan kepada Dinkes
setempat agar dilakukan pemantauan
selama masa karantina mandiri
Penanganan di Pintu Masuk

WNA dengan Rapid test reaktif


a. Dilakukan pemeriksaan test PCR
b. Jika hasil test PCR negatif dan tidak ditemukan penyakit dan faktor risiko pada pemeriksaan kesehatan
dapat melanjutkan perjalanan ke daerah tujuan
c. Jika test PCR positif, WNA memiliki komorbid atau memiliki gejala deman dan gejala penyakit
pernafasan dilakukan rujukan ke Rumah Sakit Rujukan
Penanganan di Wilayah

Social/Physical
Distancing

1,5-2m
PENANGANAN KARANTINA DI
WILAYAH

Proses pengkarantinaan WNA dilakukan di tempat/fasilitas karantina yang


telah disediakan

Selama proses karantina wajib menerapkan prinsip-prinsip pencegahan dan


pengendalian COVID-19 dengan melakukan:
 Physical Distancing, Selalu memakai masker, Menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat, Tidak keluar kamar, dan Tidak boleh menerima tamu
.

Pemantauan kesehatan selama masa karantina ditempat atau fasilitas karantina


dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan dapat melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan
setempat. Kegiatan pemantauan kesehatan meliputi pemeriksaan suhu harian (pagi-
.
sore), pemeriksaan terhadap tanda dan gejala COVID-19 dan pengawasan lingkungan
dan keamanan pangan

Pengawasan keamanan pada masa karantina kesehatan di tempat/fasilitas karantian


dilakukan oelh TNI-POLRI (Satgas Penanganan COVID-19 setempat)
PENANGANAN PADA TEMPAT
KARANTINA DI WILAYAH
Tempat atau fasilitas karantina wajib menerapkan prinsip-prinsip pencegahan dan
pengendalian COVID-19 dalam pengelolaannya seperti
 APD minimal (masker kain/bedah, gloves/sarung tangan, dan face shield) bagi
.petugas observasi, keamanan, pertugas house keeping, serta pelaksanaan disinfeksi
secara rutin pada area terpapar dan tempat-tempat umum, pengelolaan sampah, dan
laundry

Tempat atau fasilitas karantina tidak menerima tamu lainnya selama masa karantina
.tersebut

Penyajian makanan selama masa karantina disediakan per kamar (tidak disediakan
.secara permanen)

Setelah selesai masa karantina maka pengelola tempat/fasilitas karantina harus


melakukan tindakan disinfeksi pada area dan lingkungan yang terpapar
PENANGANAN KARANTINA DI WILAYAH

01 02 03 04

Petugas karantina Petugas memastikan Selama proses karantina Observasi harian WNA
wilayah melakukan WNA tetap di kamar makanan dan minuman melakukan pemeriksaan
penerimaan dan selama proses disediakan per kamar tanda dan gejala serta
komukasi risiko karantina mandiri, pengukuran suhu tubuh
terhadap WNA yang tidak menerima tamu Petugas yang wna pada pagi dan sore
akan melakukan dari kamar lain melakukan semua
karantina mandiri di ataupun dari luar kegiatan menggunakan Desinfeksi alur area
fasilitas karantina APD (Masker, yang dilalui oleh WNA
Handscoon, Face Shield) selama proses karantina
KETENTUAN
L A I N N YA
1 Untuk kegiatan pengambilan spesimen untuk
pemeriksaan Rapid Test atau PCR menggunakan
APD lengkap

2 Untuk kegiatan pematauan kesehatan dan


penjagaan keamanan di tempat/fasilitas
karantina menggunakan APD berupa masker
bedah, gloves/sarung tangan, dan face shield.

Untuk pengawasan dan pemeriksaan karantina kesehatan di


3 pelabuhan/bandara udara/PLBDN kedatangan menggunakan
APD berupa masker bedah/N95, gloves/sarung tangan, dan
face shield
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai