Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009, Kesehatan adalah “keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi”. Kesehatan
mencakup sebagian besar aspek kehidupan manusia, mulai dari proses
terbentuknya seseorang sampai dengan akhir kehidupannya. Sistem pelayanan
kesehatan merupakan bagian penting dalam proses peningkatkan derajat
kesehatan. Adanya sistem pelayanan kesehatan ini maka tujuan pembangunan
kesehatan dapat tercapai secara efektif, efisien, dan tepat sasaran. Keberhasilan
sistem pelayanan kesehatan sangat bergantung pada berbagai komponen yang ada
baik berupa dana, fasilitas penunjang maupun sumber daya manusia yang ada.
Komponen lainnya yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi keberhasilan
sistem pelayanan kesehatan adalah budaya. Budaya seringkali menjadi kambing
hitam atas kegagalan pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan di
bidang kesehatan. Masyarakat tradisional dan cenderung konservatif, sering
dianggap tidak mau menerima perubahan, dimana hal ini langsung disimpulkan
sebagai penyebab terhambatnya kemajuan pelayanan kesehatan.1,2
Menurut Kosa dan Robertson, perilaku kesehatan individu cenderung
dipengaruhi oleh kepercayaan orang yang bersangkutan terhadap kondisi
kesehatan yang diinginkan dan kurang berdasarkan pada pengetahuan biologi.
Setiap individu mempunyai cara yang berbeda dalam mengambil tindakan
penyembuhan atau pencegahan yang berbeda meskipun gangguan kesehatannya
yang sama. Pada umumnya tindakan yang diambil berdasarkan penilaian individu
atau mungkin dibantu oleh orang lain terhadap gangguan tersebut. Penilaian
semacam ini menunjukkan bahwa gangguan yang dirasakan individu
menstimulasikan dimulainya suatu proses sosial psikologis.3
Sikap perilaku dalam mencegah, pengobatan sendiri dengan menggunakan
obat tradisional merupakan salah satu perilaku kesehatan. Health belief model
(HBM) digunakan untuk memprediksi perilaku preventif dalam bentuk perilaku
sehat dan juga respon perilaku terhadap pengobatan yang akan dilakukan, dengan
fokus pada sikap dan kepercayaan (belief) pada individu. Konsep mendasar dari
model kepercayaan adalah perilaku kesehatan ditentukan oleh kepercayaan
individu atau persepsi tentang penyakit dan cara yang tersedia untuk mengurangi
kejadiannya.4
Pengobatan di Indonesia mengenal dua sistem pengobatan yaitu pengobatan
medis dan pengobatan tradisional. Pengobatan medis sering menggunakan obat,
dilakukan oleh tenaga yang mendapatkan pendidikan formal kesehatan dengan
menggunakan cara, alat atau bahan yang sudah mendapat standar medis atau
kedokteran.5 Pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara
tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, kepercayaan, atau
kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. 6
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat tetap tidak
mampu menggeser arti pengobatan tradisional. Sistem pengobatan tradisional
bukan hanya sebagai fenomena medis dan ekonomi namun memiliki makna yang
lebih luas yaitu sebagai fenomena sosial budaya.7
1.2. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh kepercayaan dan
tradisi yang dianut masyarakat di Indonesia terhadap derajat kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai