0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan3 halaman
Pasien mengalami gangguan psikotik berupa delusi dan halusinasi selama beberapa tahun. Gejala pasien semakin parah menjelang pernikahan sepupunya, dengan keluhan rasa cacing merayap di tubuh dan anggota gerak tidak dapat digerakkan. Rawat inap membuat kondisi pasien membaik walaupun masih sering melamun dan menyendiri.
Pasien mengalami gangguan psikotik berupa delusi dan halusinasi selama beberapa tahun. Gejala pasien semakin parah menjelang pernikahan sepupunya, dengan keluhan rasa cacing merayap di tubuh dan anggota gerak tidak dapat digerakkan. Rawat inap membuat kondisi pasien membaik walaupun masih sering melamun dan menyendiri.
Pasien mengalami gangguan psikotik berupa delusi dan halusinasi selama beberapa tahun. Gejala pasien semakin parah menjelang pernikahan sepupunya, dengan keluhan rasa cacing merayap di tubuh dan anggota gerak tidak dapat digerakkan. Rawat inap membuat kondisi pasien membaik walaupun masih sering melamun dan menyendiri.
Riwayat psikiatri diperoleh dari hasil autoanamnesis pada tanggal 8 Februari
2022 dan alloanamnesis terhadap keluarga pasien (ayah) dengan pasien pada tanggal 9 Februari 2022, pukul 12.30 di Bangsal
a. Sebab dibawa ke Rumah Sakit:
Keluhan Pasien : Pasien merasa tidak nyaman Keluhan Keluarga : Pasien dengan gejala fisik b. Riwayat Penyakit Sekarang: (Onset, stressor, tanda dan gejala, hendaya) Empat tahun SMRS (2018), pasien bekerja di bidang saham/trading bersama dengan pacarnya yang sudah berjalan selama lima tahun, namun kemudian pasien ditipu oleh rekan bisnisnya dan mengalami kebangkrutan. Tidak lama kemudian ditinggalkan pacarnya. Pasien kemudian mendirikan usaha sendiri berupa cafe. Pasien bisa menjalani usahanya dengan cukup baik. Pasien mulai banyak diam dan menyendiri namun masih berhubungan baik dengan teman-temannya. Waktu luang untuk melamun. Perawatan diri seperti makan, minum dan mandi masih pasien lakukan secara mandiri. (GAF 70) Tiga tahun SMRS (2019) pasien yang sebelumnya menutup cafenya karena kendala uang sewa tempat yang naik, kemudian bekerja di EO bagian makanan dan minuman. Namun pasien dianggap kurang konsisten dalam menjalani pekerjaannya dikeluarkan dari pekerjaannya. Setelahnya pasien tidak bekerja lagi, aktivitasnya mengurus kebun milik sendiri di dekat rumahnya. Pasien makin sering menyendiri, banyak diam dan hubungan dengan teman-temannya mulai renggang. Pasien mengisi waktu luangnya dengan melamun dan tidur tiduran. Perawatan diri seperti makan, minum dan mandi masih pasien lakukan secara mandiri. (GAF 60) Dua tahun SMRS (2020) adik bungsu pasien menikah. Pasien mengaku kepikiran mengapa dilangkahi adiknya, sedangkan dirinya sendiri belum menikah. Keluarga merasakan pasien makin banyak diam, menyendiri, dan tampak agak murung setelah pernikahan adik bungsunya. Pasien mengalami kesulitan tidur. Pasien mulai meyakini ada orang-orang yang selalu mengawasinya dan bermaksud jahat hendak mengambil uangnya dan memanfaatkan dirinya. Pasien sudah tidak bekerja. Hubungan pasien dengan orang di sekitarnya merenggang. Waktu luang digunakan pasien untuk melamun. Pasien masih melakukan perawatan diri mandiri atas inisiatif sendiri. (GAF 40) Empat bulan SMRS (September 2021) keluarga pasien mengeluhkan pasien suka marah dan mudah tersinggung. Pasien tidak mau beraktivitas, tidak mau disuruh makan minum mandi, dan semaunya sendiri. Keluarga pasien melihat pasien semakin sulit tidur dan sering mondar mandir. Kondisi dirasakan keluarga makin parah, pasien meyakini ada orang orang yang selalu mengawasinya dan pasien sering memukul siapapun orang yang lewat rumahnya, ketika ditanya alasannya karena pasien merasa tidak suka dengan orang tersebut namun tidak dijelaskan alasannya. Pasien merasakan tangannya terbakar jika bersalaman dengan orang. Pasien menyangkal pernah mendengar bisikan tanpa sumber maupun melihat bayangan. Pasien sudah tidak bekerja. Waktu luang untuk melamun. Hubungan dengan sekitarnya merenggang. Perawatan diri harus disuruh. Pasien lalu dibawa ke (GAF 20) Sebelas hari SMRS (25 Januari 2021) setelah pasien menjalani rawat inap selama hampir tiga minggu di, kondisi pasien membaik. Pasien sudah bisa tidur dan tidak gelisah. Sudah tidak meyakini ada orang orang yang mengawasi dan tidak merasa tangan terbakar saat bersalaman dengan orang. Pasien masih sering menyendiri dan melamun. Pasien dibawakan obat minum berupa Risperidone 3 mg tiap 12 jam dan THP 2 mg tiap 12 jam, pasien mengaku mau minum obat dan rutin kontrol. Pasien kembali mengurus kebun milik keluarganya. Hubungan dengan keluarga dan sekitarnya membaik, namun tidak seakrab dulu karena pasien sering menyendiri. Waktu luang digunakan untuk melamun. Perawatan diri dilakukan mandiri atas inisiatif sendiri. (GAF 60) Sembilan hari SMRS (27 Januari 2021) pasien lalu mendengar kabar bahwa sepupunya akan menikah. Pasien merasa kepikiran karena dirinya masih belum juga memiliki pasangan. Keluarga pasien mengaku setelah pasien mendengar kabar tersebut, pasien kembali terlihat bingung, sering pusing, dan mengaku sesak. Pasien beberapa kali konsumsi obat warung tidak ada perbaikan dan periksa ke dokter umum namun tidak ditemukan penyebabnya. Semakin mendekati hari resepsi, keluhan pasien dirasakan makin parah. Pasien sering merasakan ada cacing yang merayap di dalam tubuhnya dari kepala hingga kaki. Pasien meyakini tubuh bagian kanannya tidak dapat digerakkan dan tenggorokannya tersumbat sulit bernafas. Pasien menyangkal adanya suatu bisikan atau melihat bayangan. Pasien mengalami sulit tidur. Pasien biasanya menghabiskan waktunya di rumah. Pasien tidak dapat beraktivitas karena kondisinya. Waktu luang digunakan untuk melamun. Hubungan dengan keluarga dan sekitarnya merenggang. Perawatan diri harus disuruh. Pasien lalu dibawa ke dan menjalani rawat inap. (GAF 30) Selama dirawat, kondisi pasien membaik. Pasien sudah bisa tidur dan lebih tenang. Pasien masih merasa tangannya sulit digerakkan tapi sudah membaik dibandingkan sebelumnya. Pasien mengaku rasa ada cacing yang merayap di dalam tubuhnya juga sudah berkurang. Pasien di bangsal banyak tidur tiduran, hubungan dengan orang di sekitarnya tidak terlalu dekat, masih banyak diam, waktu luang untuk melamun. Perawatan diri dilakukan sendiri atas inisiatif sendiri. (GAF 40)