Depresi Berat
Depresi Berat
Disusun oleh
Danisa Diandra Safarina
NIM 22010114210155
Pengesahan
Residen Pembimbing,
dr. Hadi
Dosen Pembimbing,
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
LEMBAR PENILAIAN
LAPORAN KASUS
SEMARANG
2016
Penilai
Nama Peserta
: Danisa Diandra S
Situasi ruangan : Bangsal RSJAGH
Nama pasien
: Tn.D
Umur
: 28 tahun
Tingkat kerumitan kasus
:
Fokus pertemuan klinik
NIM : 22010114210155
Jeniskelamin : L / P Baru follow up
Rendah
Sedang
Tinggi
Pengumpulan data
Management pasien
Diagnosis
Konseling
1.
I.
c. cukup
d. baik
e.baik sekali
c. cukup
d. baik
e. baiksekali
DATA PRIBADI
Nama
Jenis kelamin
Usia
: Tn. S
: Laki-laki
: 28 tahun
Agama
Pendidikan
Suku / Warganegara
Alamat
Status perkawinan
Pekerjaan
Tanggal pemeriksaan
No. CM
Diperiksa oleh
II.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Islam
SMK
Jawa
Kendal
Belum Kawin
Buruh
29 Mei 2016
RMJ 00036417
Danisa Diandra
RIWAYAT PSIKIATRI
Alloanamnesis diperoleh dari :
Nama
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Umur
Agama
Hubungan
Lama kenal
Sifat perkenalan
Ny. W
Kendal
Buruh Tani
SD
51 tahun
Islam
Ibu kandung
Seumur hidup
Akrab
Pasien merasa
pesimis dengan masa depannya. Pasien juga semakin mudah lelah karena tidak
bisa tidur setiap malam. Setiap hari hanya mengurung diri dikamar, keluar kamar
jika ingin ke kamar mandi. Pasien juga sudah resign dari pekerjaannya. Pasien
mengaku tidak ingin makan, sehingga keluarga harus menyiapkan dan membujuk
untuk makan. Menurut keluarga pasien terlihat linglung, susah berkonsentrasi dan
susah diajak berkomunikasi. Pasien sering mendengar suara tanpa sumber yang
mengejek dirinya. Bisikan tersebut menurut pasien terdengar setiap hari, namun
lebih sering pada malam hari. Tidak ada gagasan untuk bunuh diri. Tidak ada
perasaan senang berlebih. Perawatan diri masih dapat dilakukan atas insiatif
sendiri. Kemudian keluarga membawa pasien ke RSJAGH (GAF: 40)
Saat ini (31 Mei 2016 di Ruang V), pasien dapat diajak komunikasi. Pasien
mengaku sudah lebih tenang dan bahagia. Pasien bisa bersosialisasi dengan pasien
lain dengan baik, rajin senam setiap pagi, dan suka menyiapkan peralatan makan.
Waktu luang dihabiskan dengan istirahat dan ngobrol dengan pasien lain.
Aktivitas perawatan diri dilakukan dengan atas insiatif sendiri. (GAF : 70).
c. Riwayat Sebelumnya
1. Psikiatri
6 tahun SMRS (Juli 2010), pasien mengalami kecelakaan motor saat
balapan bersama teman-temannya dan mengakibatkan pasien kepalanya
terbentur, luka-luka dan motor pasien rusak parah. Setelah kejadian tersebut,
pasien merasa sering sedih, gelisah, sering melamun. Pasien merasa sering
lemas dan malas untuk keluar rumah, tetapi terkadang pasien masih main
sepak bola bersama teman-temannya. Pasien juga merasa sulit tidur, nafsu
makan berkurang. Tidak ada gagasan bunuh diri. Tidak ada perasaan senang
berlebih. Aktivitas perawatan diri dilakukan dengan atas insiatif sendiri.
(GAF:60)
4 tahun SMRS (Juni 2012) kondisi pasien membaik, pasien merasa
senang karena sudah diterima bekerja. Gaji dari bekerja dapat mecukupi
kebutuhannya. waktu luang
sudah tidak dilakukan dengan inisiatif sendiri. Karena merasa kasihan, pasien
di bawa oleh keluarga ke RSJAGH dan dirawat selama 20 hari (GAF : 40).
3 tahun SMRS (Juni 2013) Setelah dirawat selama 20 hari pasien
dipulangkan, setiap dua minggu pasien kontrol ke RSJAGH dan rajin minum
obat. Pasien kembali aktif bekerja dan waktu luang terkadang digunakan
untuk sepak bola dan berkumpul dengan teman-temanya. Aktivitas perawatan
diri (makan dan mandi) dilakukan atas inisiatif sendiri. Kondisi berlangsung
kurang lebih 6 bulan (GAF :70).
3 tahun SMRS (Desember 2013) pasien sudah tidak mau minum
obat karena menurut pasien efek obat tersebut menyebabkan rasa kantuk.
Pasien kembali merasa sering sedih, dan jarang keluar rumah. Nafsu makan
menurun, pasien sering bangun di malam hari. Pasien masih dapat masuk
kerja di Panasonic, tetapi sering merasa mudah lelah. Waktu luang digunakan
untuk tiduran dikamar, pasien jarang berkumpul dengan teman-temannya.
Aktivitas perawatan diri (makan dan mandi) dilakukan atas inisiatif sendiri.
(GAF 60)
2 tahun SMRS (Juni 2014) tanpa sebab yang jelas kondisi pasien
membaik, pasien merasa senang karena gaji bekerja di Panasonic dapat
mecukupi kebutuhannya. waktu luang digunakan untuk bermain sepak bola
dan berkumpul dengan teman-temanya. Aktivitas perawatan diri (makan dan
mandi) dilakukan atas inisiatif sendiri (GAF 70).
2 tahun SMRS
kontrak bekerja di panasonic berakhir. Selain itu, orang tua pasien sering
membanding-bandingkan pasien dengan adik pasien yang diterima bekerja di
PT.Pertamina.
Pasien
kembali
sering
melamun
dan
pesimis
tidak
mendapatkan pekerjaan lagi. Pasien merasa kecil hati dan malu pada adiknya.
Pasien sering terbangun pada malam hari, nafsu makan dirasakan berkurang.
Pasien merasa lemas dan mudah lelah. Waktu luang digunakan untuk berdiam
diri dikamar. Aktivitas perawatan diri (makan dan mandi) dilakukan atas
inisiatif sendiri (GAF 60).
1 tahun SMRS (Februari 2015) pasien kembali menerima pekerjaan
sebagai tukang service AC . Pasien merasa senang karena sering mendapatkan
tips dari pelanggan. Pasien menjadi giat bekerja. Waktu luang digunakan
untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. Aktivitas perawatan
diri (makan dan mandi) dilakukan atas inisiatif sendiri (GAF 70).
2.Medis Umum
Riwayat kejang demam
Riwayat epilepsi
Riwayat trauma kepala
Riwayat hipertensi
Riwayat diabetes mellitus
Riwayat nyeri dada/sakit jantung
Riwayat sakit maag
Riwayat pingsan
Riwayat gegar otak
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
III.
RIWAYAT PRAMORBID
1. Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak ke-1 dari 2 bersaudara. Selama kehamilan, ibu
sehat, tidak ada penyakit kehmilan, tidak ada riwayat minum alkohol, obatobatan
dan
jamu-jamuan.
Kehamilan
merupakan
kehamilan
yang
jurusan mekanik
otomotif. Oleh orang tua pasien disarankan lanjut untuk kuliah, tetapi pasien
tidak mau karena lebih suka balapan motor di jalan.
6. Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Pasien mulai masuk sekolah dasar usia 7 tahun. Selama sekolah,
pasien bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan tidak pernah tinggal
kelas. Pasien sering mendapat rangking I atau II di sekolah.. Pasien tidak
pernah bermasalah dengan teman-teman sekolahnya.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sejak usia 18 tahun, pasien bekerja berpindah-pindah.
Pasien pernah bekerja sebagai security di perusahan swasta, tukang service
ac dan tukang mebel di industri mebel.
c. Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam dan rutin beribadah serta mengikuti
pengajian di lingkungan. Selama sakit pasien jarang shalat karena lebih
suka mengurung di kamar.
d. Riwayat Perkawinan
Pasien belum pernah menikah .
e. Riwayat Militer
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan/pelatihan militer.
f. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien belum pernah melanggar hukum.
g. Riwayat Sosial
Pasien tidak pernah bermasalah dengan tetangga dan lingkungan
sekitar.
h. Situasi Hidup Sekarang
Saat ini pasien tinggal bersama kedua orang tua dan seorang adik
kandung. Hidup dibiayai oleh orang tua dan dengan gaji sendiri.
i. Riwayat Psikoseksual
Pasien
pelecehan seksual
7. Riwayat Keluarga:
Silsilah keluarga
Keterangan :
: penderita
: laki-laki
: perempuan
: tinggal dalam satu rumah
8. Mimpi, Fantasi dan Nilai-nilai
Pasien mempunyai keinginan untuk segera pulang, bekerja kembali dan
mencari pasangan hidup
10
9. Kurva GAF
GAF
IV.
STATUS MENTAL
1. Deskripsi Umum
a. Penampilan Umum
Pria, 28 tahun, penampilan sesuai usia, kulit sawo matang, bentuk
tubuh proposional kebersihan dan kerapihan cukup.
b. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Normoaktif
c. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif, kontak (+), wajar, dapat dipertahankan
d. Mood dan Afek
Mood : eutimik
11
Afek : serasi
2. Pembicaraan (volume suara, intonasi, banyak/sedikit pembicaraan)
Kualitas dan kuantitas kurang
Volume suara kurang
Intonasi kurang
3. Gangguan Persepsi
Ilusi
: tidak ada
4. Pikiran
a. Arus pikir : lancar
Flight of Idea
: tidak ada
Asosiasi longgar
: tidak ada
Pikiran berpacu
: tidak ada
Tangensialitas
: tidak ada
Sirkumstansialitas
: tidak ada
Inkoherensi
: tidak ada
Asosiasi bunyi
: tidak ada
Verbigerasi
: tidak ada
Persevasi
: tidak ada
Blocking
: tidak ada
Pikiran samar-samar : tidak ada
Neologisme
: tidak ada
Retardasi
: tidak ada
b. Isi Pikir
Waham
: tidak ada
Paranoid
: tidak ada
Preokupasi
: tidak ada
Obsesi dan Kompulsi: tidak ada
Fobia
: tidak ada
Gagasan bunuh diri/membunuh: tidak ada
Ide-ide referensi/influence : tidak ada
Kemiskinan isi
: tidak ada
c. Bentuk pikir : non realistis
5. Sensorium dan Kognitif
a. Kesadaran: jernih
b. Orientasi
Personal
: baik
Waktu
: baik
Tempat
: baik
Situasional
: baik
c. Daya ingat
Segera
: baik
Jangka Sedang : baik
Jangka Pendek : baik
Jangka Panjang : baik
d. Konsentrasi dan Perhatian
12
13
Kesadaran
Kepala &l eher
Ekstremitas
Thoraks
Abdomen
2. Status Neurologis
Keadaan
Perasaan Depresi
Perasaan bersalah
Bunuh diri
Insomnia (early)
Insomnia (middle)
Insomnia (late)
Kelambanan
Agitasi
Anxietas psikis
Anxietas somatik
Gejala somatik (umum)
Hipokondriasis
Insight
Depersonalisasi dan derealisasi
Gejala-gejala obsesi dan kompulsi
JUMLAH
14
Skor (0-4)
2
2
0
0
1
0
0
0
3
0
0
0
1
0
0
9
VI.
yang
mengindikasikann
gangguan
medis
umum
yang
dapat
pekerjaan. Kemudian 4 tahun SMRS (Mei 2013) depresi episode berat yag
kemudian mengalami perbaikan setelah 20 hari dirawat di RSJAGH. Desember
2014 pasien sudah tidak rutin minum obat dan kembali mengalami depresi
15
episode ringan. Pada Juni 2014 tanpa sebab yang jelas kondisi pasien membaik
karena gaji yang diterima dapat memenuhi kebutuhan pasien. Desember 2014
pasien merasa sedih karena kontrak bekerja habis, selalu dibanding bandingkan
oleh keluarga karena adik pasien mendapatkan pekerjaan yang layak dan
mengalami episode depresi sedang. Bulan Februari 2015 pasien kembali bekerja
dan mengalami perbaikan.
Pada pemeriksaan mental didapatkan pasien didapatkan perilaku normoaktif,
sikap kooperatif, ada kontak yang wajar dan dapat dipertahankan, mood eutimik ,
afek serasi dan terdapat halusinasi auditorik . Gejala ini sudah berlangsung lebih
dari 2 minggu dan terjadi hendaya.
Dari perkembangan riwayat pramorbid tidak didapatkan data-data yang
bermakna.
Didapatkan stressor tentang masalah psikososial dimana pasien diselingkuhi
dan diputus pacar.
Menurut PPDGJ III dapat disimpulkan :
Aksis I adalah F32.2 Gangguan Depresif Berulang , Episode Kini Berat
Dengan Gejala Psikotik
Aksis II adalah Z032 Tidak Ada Diagnosis
Gambaran Kepribadian Cemas (Menghindar)
Aksis III adalah tidak ada diagnosis
Aksis IV stressor masalah Keluarga : dibandingkan dengan adik pasien
psikososial: diselingkuhi dan diputus pacar
Aksis V dapat diketahui :
GAF 1 tahun terakhir
: 70
: 40
: 70
16
VII.
Aksis II
Aksis III
Aksis IV :
Aksis V
17
70
40
70
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Farmakoterapi (Resep, ECT)
RSJD Dr. Amino Gondo Hutomo
dr. Danisa Diandra S
______________________________
Semarang,30-5-2016
R/ Risperidon tab 2mg no X
S 2 dd tab 2
____________________________
R/Fluoxetin tab 20 mg No. X
S 1 dd tab 1 (pagi hari)
_____________________________
2. Psikoterapi
Pro: Tn DWS
a.Usia:
Terapi
Kelompok
28 tahun
Pembinaan pasien dalam kegiatan kelompok selama rawat inap. Agar
pasien dapat berinteraksi dengan pasien lain dan membangun kemampuan
bersosial serta mengurangi munculnya gejala.
b. Terapi Keluarga
Mengedukasi keluarga mengenai kondisi psikis pasien agar keluarga
lebih memahami kondisi psikis pasien sehingga tidak membedakan pasien
dengan saudara-saudaranya dan dapat lebih menjaga perasaan pasien.
c. Terapi Suportif
Memotivasi pasien agar dapat menerima keadaan dengan lapang
dada dan tetap menjalankan pengobatan secara teratur.
d. Terapi Okupasional
Program rehabilitasi sesuai kegemaran dan keahlian pasien, seperti
melatihnya untuk memasak kembali.
IX.
18
Onset akut
Mempunyai faktor pencetus jelas
Memiliki riwayat premorbid yang baik
Riwayat sosial, seksual, pekerjaan baik
Simptom depresi
Sudah menikah
Memiliki keluarga dengan gangguan
mood
Mempunyai sistem support yang baik
Gambaran klinis adalah simptom
positif
19