Anda di halaman 1dari 13

KASUS

Ny. S usia 42 tahun bekerja sebagai pegawai di salah satu perusahaan ternama di
Makassar. Pasien post amputasi pada jari kaki kanan karena Diabetes Mellitus. Hasil pengkajian
didapatkan data pasien tampak murung, tidak mau makan apa yang disajikan. Menurut keluarga
pasien sejak jari pasien diamputasi pasien menjadi pendiam, murung, tidak mau memulai
pembicaraan dan bila menjawab hanya seperlunya. Padahal selama ini pasien merupakan pribadi
yang ceria dan selalu bercerita. Sang anakpun merasakan perubahan perilaku dari ibunya.
Menurut keluarga, pasien sudah dua malam ini susah tidur dan sering menangis secara
seIbuunyi-seIbuunyi. Pasien juga biasa menatap perban yang masih menempel di jari kakinya
dengan tatapan kosong setelah itu pasien menangis. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD
140/100 mmHg, Nadi 90 x permenit. Pasien selalu bertanya bagaimana saya bisa bekerja dengan
jari yang tidak lengkap, bagaimana saya menggunakan sepatu, high hells, bagaimana saya bisa
berjalan normal seperti dulu, apakah saya masih diterima bekerja di perusahaan dengan kondisi
seperti ini, bagaimana saya bisa bertemu dengan teman-teman saya, apa yang akan dikatakan
orang lain kepada saya. Bagaimana nasib saya selanjutnya hancurlah karier dan hidup saya.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa : Nur Fadillah M


NIM : PO714201171091
Nama Pasien : Ny. S
Ruangan : Mawar 3
No.Medrec : 20200727
Hari, tanggal : Senin, 30 Juli 2020
Pertemuan ke- :1

Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
a. Data Subjektif
Pasien menjadi pendiam, murung, tidak mau memulai pembicaraan dan bila menjawab
hanya seperlunya. Padahal selama ini pasien merupakan pribadi yang ceria dan selalu
bercerita. Anak pasien mengatakan merasakan perubahan perilaku dari ibunya. pasien sudah
dua malam susah tidur dan sering menangis secara sembunyi-sembunyi. Pasien juga biasa
menatap perban yang masih menempel di jari kakinya dengan tatapan kosong setelah itu
pasien menangis. Pasien mengatakan bagaimana saya bisa bekerja dengan jari yang tidak
lengkap, bagaimana saya menggunakan sepatu, high hells, bagaimana saya bisa berjalan
normal seperti dulu, apakah saya masih diterima bekerja di perusahaan dengan kondisi seperti
ini, bagaimana saya bisa bertemu dengan teman-teman saya, apa yang akan dikatakan orang
lain kepada saya. Bagaimana nasib saya selanjutnya hancurlah karier dan hidup saya.

b. Data Objektif
Pasien tampak murung, tidak mau makan apa yang disajikan. post amputasi. TD
140/100 mmHg, Nadi 90 x permenit. tidak mau memulai pembicaraan dan hanya menjawab
seperlunya. Melihat perban operasi dengan tatapan kosong.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Citra Tubuh

3. Tujuan Keperawatan

Strategi Pelaksanaan ke-1

Fase Orientasi
” Selamat pagi Ibu!”Saya Suster Nurfadillah, saya senang dipanggil Suster Dila,
saya perawat diruangan ini yang akan memeriksa Ibu ”. “Siapa nama Ibu?” Ibu senang
dipanggil siapa?”Coba Ibu ceritakan apa yang Ibu alami saya akan mendengarkan dengan
baik bu “oh jadi itu yang Ibu rasakan sekarang saya akan memeriksa Ibu dulu ya oh ya
tekanan darah ibu cukup tinggi ya 140/100 mmHg dan nadi Ibu 90 x/menit (jelaskan hasil
observasi data subyektif dan obyektif pasien). Ibu berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah
saya lakukan Ibu takut menghadapi kehidupan selanjutnya karena kondisi saat ini ya ”nah
sekarang bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang Ibu khawatirkan? dimana
kita akan bercakap-cakap”? ”Bagaimana kalau di sini saja”? ”Mau berapa lama kita akan
bercakap-cakap ? Bagaimana kalau 20 menit”? ” Kita akan bercakap-cakap tentang
gangguan citra tubuh yang Ibu alami setelah amputasi jari kaki Ibu ya Ibu.”. ”Tujuannya
agar Ibu lebih tenang dan dapat melakukan cara untuk menambah kepercayaan diri ”

Fase Kerja
Apakah pekerjaan Ibu menuntut untuk selalu tampil prima secara fisik misal karena
beberapa jari kaki Ibu sudah diamputasi apakah mempengaruhi pekerjaan Ibu sebagai
sekretaris? Apakah dengan hanya beberapa jari kaki orang lain tidak mau menjadi teman Ibu
lagi? Selama Ibu dirawat apakah teman sekantor Ibu membesuk Ibu di rumah sakit? Apakah
suami dan anak Ibu sering membesuk Ibu di rumah sakit? Ternyata apa yang Ibu
khawatirkan tidak terjadi bukan? Nah sekarang perlukah Ibu menjadi malu? Bagus sekali?
Apakah ibu memiliki anggota tubuh lain yang masih berfungsi? Bagus sekali bu, ternyata
masih banyak sekali anggota tubuh ibu yang berfungsi. Menurut Ibu apakah ada cara untuk
menutupi kekurangan Ibu? Oh bagus sekali tidak memakai high heels ya Ibu. berarti saat ini
Ibu sudah bisa menerima diri Ibu apa adanya dan tau cara mengatasinya.

Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap. Lebih tenang bagus Ibu coba
Karena kita sudah 20 menit bercakap-cakap saya harus pamit ya Ibu. selamat siang”.

Kontrak yang akan datang :


Nanti siang saya akan datang lagi. Pada saat itu, kita akan belajar latihan yang lain.
Bagaimana kita bertemu jam 13.00 s/d 15.00, di ruangan ini ? Baik Ibu silakan istirahat ya
Bu, Selamat pagi.

Strategi Pelaksanaan ke-2


Fase Orientasi
3. Pengkajian

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

IDENTITAS
1. Nama pasien : Ny. S
2. Umur : 42 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Status perkawinan : Kawin
5. Orang yang berarti : Suami,anak dan orangtua
6. Pekerjaan : Karyawan swasta
7. Pendidikan : S1
8. Tanggal masuk : 23Juli 2020
9. Tanggal pengkajian: 30 Juli 2020
10. Diagnosa medik : Diabetes Mellitus
11. Penampilan : Baik

PERSEPSI DAN HARAPAN


1. Pasien
2. Keluarga

Petunjuk Pengisian:
a. Tanyakan persepsi pasien tenang kondisi saat ini dan harapan pasien saat ini :
Contoh Komunikasi “Bagaimana perasaan ibu/bapak rasakan saat ini”
“Apa yang bapak/ibu pikirkan saat ini”
“Coba ceritakan harapan bapak/ibu saat ini”
b. Tanyakan apa yang dirasakan pasien saat ini
c. Tanyakan persepsi keluarga tentang kondisi pasien dan harapan pasien
d. Tanyakan apa yang dirasakan keluarga saat ini terkait dengan keadaan pasien

STATUS MENTAL
1. Emosi : klien merasa sedih dan khawatir karena kehilangan beberapa jari
kakinya
2. Konsep Diri : klien menganggap dirinya tidak bisa berjalan normal seperti sebelumnya
dan tidak bisa memakai high heels saat bekerja
3. Pola Interaksi :.Interaksi berkurang dan hanya menjawab seperlunya
4. Gaya Komunikasi : Pasien kooperatif saat wawancara

Petunjuk Pengisian
a. Amati emosi pasien apakah sedih, mudah marah, mudah tersinggung, depresi
dan lain-lain
b. Tanyakan mengenai penilaian pasien terhadap diri sendiri
c. Tanyakan gaIburan diri pasien terkait dengan kondisi saat ini
d. Tanyakan apakah kondisi saat ini mengganggu peran pasien sebagai orang
tua/suami/istri atau anak( tergantung status pasien)
e. Amati interaksi pasien selama pengkajian/selama dirawat di RS dengan keluarga,
atau petugas kesehatan lain atau dengan teman satu bangsal atau sesama pasien
f. Apakah ada perubahan yang terjadi dalam berinteraksi dengan orang lain
g. Jika ada tanyakan apa yang menjadi penyebab perubahan tersebut
h. Amati gaya komunikasi pasien apakah mendominasi, tidak peduli atau pasif
i. Amati respons non verbal pasien pada saat berkomunikasi
j. Amati respons verbal saat berkomunikasi

LATAR BELAKANG STATUS SOSIAL BUDAYA


1. Pekerjaan : Pasien bekerja sebagai karyawan swasta memiliki jabatan sebagai
sekertaris
2. Hubungan Sosial : kurang bersosialisasi semenjak sakit.
3. Sosio-budaya : pasien sangat menghargai budaya daerahnya.
4. Gaya Hidup : Suka makan makanan instan dan jarang berolahraga

Petunjuk Pengisian
a. Di mana pasien bekerja dan apa jabatan pasien
b. Apakah pasien bekerja dan siapa yang meIbuyar biaya rumah sakit? Apakah
asuransi atau mandiri
c. Berapa lama pasien telah bekerja di tempat tersebut
d. Tanyakan dengan siapa pasien paling sering berkomunikasi atau bertukar
pendapat
e. Siapa keluarga yang terdekat yang biasa pasien ajak untuk menyelesaikan
masalah
f. Mengapa pasien sangat dekat dengan keluarga tersebut
g. Tanyakan kebiasaan pasien sehari-hari di rumah
h. Apakah gaya hidup tersebut mempengaruhi kesehatan pasien

RIWAYAT KELUARGA
1. Genogram

2. Masalah Keluarga dan Krisis


Semenjak sakit, masalah dikeluarga Ny.A hanya berfokus pada kesehatan Ny.A. Semua
anggota keluarga saling bahu membahu dalam mendukung proses penyembuhan Ny.A.
3. Interaksi dalam Keluarga
Sejak Ny.A sakit, interaksi keluarga semakin terjaga. Mempengaruhi secara positif.

Petunjuk:
a. Buat genogram 3 generasi
b. Jelaskan maslah yang dihadapi keluarga terkait kondisi salah satu anggota keluarga
dirawat/sakit
c. Bagaimana keluarga mengatasi maslah tersebut
d. Apakah kondisi saat ini mempengaruhi fungsi keluarga
e. Tanyakan apakah sejak anggota keluarga mengalami sakit mempengaruhi interaksi anggota
keluarga
f. Bagaimana keluarga mengatasi masalah tersebut.

PENGKAJIAN FISIK

1. Riwayat Penyakit : Ny.A dengan riwayat penyakit keturunan dari sang Ayah,
ditambah dengan pola hidup yang sering memakan makanan
instan dan jarang berolahraga membuat kadar gula dalam tubuh
pasien dan menjadi tidak terkendali. Karena luka yang
penyebarannya lebih pesat, akhirnya mendorong tim dokter untuk
melakukan tindakan amputasi agar tidak sampai menyebar terlalu
luas ke daerah yang lain.
2. Kebiasaan yang Berhubungan dengan Status Kesehatan : sering memakan makanan instan dan
jarang berolahraga
3. Merokok : tidak
4. Alkohol/Obat-obatan : obat-obatan. Sejak 2 tahun belakangan
5. Istirahat dan Tidur : sebelum sakit tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 05.00. setelah
sakit, tidur malam pukul 24.00 dan bangun pagi pukul 06.00
6. Nutrisi : mencukupi
7. Eliminasi : normal
8. Orientasi : baik
9. Tingkat Aktivitas : lesu, lemah
10. Tingkat Energi : kurang dari biasanya

Petunjuk Pengisian
a. Tanyakan riwayat kesehatan pasien saat ini
b. Apakah pasien memiliki kebiasaan merokok/minum alkohol
c. Jika ya sejak kapan menggunakannya dan kapan terakhir menggunakannya
d. Jenis alkohol atau rokok yang dikonsumsi
e. Berapa banyak mengkonsumsi
f. Tanyakan kebiasaan tidur pasien sebelum sakit dan saat ini
g. Apa yang menyebabkan perubahan pola tidur pasien
h. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
i. Apakah pasien mengalami mengalami gangguan orientasi
j. Tanyakan di mana pasien saat ini
k. Amati aktivitas klien selama di rumah sakit apakah klien lesu, lemah atau tidak berdaya
l. Amati tingkat energi pasien
m. Tanyakan kebiasaan makan pasien saat sebelum sakit
n. Tanyakan apakah klien mengalami gangguan dalam selera makan
o. Perbandingkan berat badan sebelum dan sesudah sakit? Apakah terjadi penurunan berat badan
p. Jika ya apa penyebabnya
q. Tanyakan upaya untuk mengatasinya
4. Analisa Data

No Data Masalah
1 Subyektif Gangguan citra
Pasien menjadi pendiam, murung, tidak mau memulai tubuh
pembicaraan dan bila menjawab hanya seperlunya. Padahal
selama ini pasien merupakan pribadi yang ceria dan selalu
bercerita. Anak pasien mengatakan merasakan perubahan
perilaku dari ibunya. pasien sudah dua malam susah tidur
dan sering menangis secara seIbuunyi-seIbuunyi. Pasien
juga biasa menatap perban yang masih menempel di jari
kakinya dengan tatapan kosong setelah itu pasien menangis.
Pasien mengatakan bagaimana saya bisa bekerja dengan jari
yang tidak lengkap, bagaimana saya menggunakan sepatu,
high hells, bagaimana saya bisa berjalan normal seperti
dulu, apakah saya masih diterima bekerja di perusahaan
dengan kondisi seperti ini, bagaimana saya bisa bertemu
dengan teman-teman saya, apa yang akan dikatakan orang
lain kepada saya. Bagaimana nasib saya selanjutnya
hancurlah karier dan hidup saya.

Objektif :
Pasien tampak murung, tidak mau makan apa yang
disajikan. post amputasi. TD 130/90 mmHg, Nadi 90 x
permenit. tidak mau memulai peIbuicaraan dan bila
menjawab hanya seperlunya. Melihat perban operasi dengan
tatapan kosong.

Pohon masalah

Harga diri rendah Akibat

Gangguan citra tubuh Masalah utama (core problem)

Amputasi jari kaki penyebab


kanan
5. Menegakkan Diagnosa Keperawatan

Setelah Anda dapat meIbuuat pohon masalah. Tegakkanlah diagnosa keperawatan.


Berikut ini adalah langkah-langkah menegakkan diagnosa keperawatan.
a. Menyimpulkan masalah utama yaitu masalah yang sedang dialami pasien saat ini yang
mengganggu kehidupan pasien
b. Tentukan penyebab masalah utama
c. Menentukan akibat dari masalah utama
d. Buatlah daftar masalah yang lain.
6. Tindakan Keperawatan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN MASALAH PSIKOSOSIAL


Inisial pasien : Ny. A Nama Mhs : Rezky Ramadhani
No. Medrec : 20200727 NIM : PO714201171044
Ruangan : Mawar 3

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


Tgl No.Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Intervensi
Evaluasi
29 Juli 1. Gangguan citra Gangguan citra - Klien dapat 1. Identifikasi
2020 SP-1 tubuh tubuh klien dapat mengidentifika perasaan pasien
teratasi si citra tentang bagian
tubuhnya tubuh yang
- Klien dapat hilang
mengidentifika 2. Identifikasi
si aspek positif harapan tentang
anggota tubuh citra tubuh saat
yang lain. ini
3. Diskusikan
aspek positif
bagian tubuh
4. Diskusikan
solusi
permasalahan
yang dihadapi
5. Evaluasi
perasaan pasien.

29 Juli 1. Gangguan citra Melatih aktivitas - Pasien dapat 1. Evaluasi SP-1


2020 SP-2 tubuh klien mengkoordinas 2. Minta pasien
ikan fungsi terbuka dengan
tubuhnya perasaannya
- Pasien dapat 3. Latih koordinasi
berlatih fungsi tubuh
berjalan 4. Rencanakan
kegiatan yang
dapat dilakukan
kedepan
5. Evaluasi
perasaan pasien
7. Implementasi dan Evaluasi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA


Nama pasien : Ny. A
Ruangan : Mawar 3
RM.No : 20200727

Tgl/ja Diagnosa Implementasi Tindakan Evaluasi


m Keperawatan Keperawatan
29 Juli Gangguan citra SP-1
2020 tubuh 1. Mengdentifikasi perasaan pasien S: Ny.A mengatakan ia sedih
10.00 tentang bagian tubuh yang melihat kondisi tubuhnya
hilang sekarang
Hasil : pasien merasa sedih O: pasien tampak sedih dan
murung. Mata pasien berlinang
10.05 2. Identifikasi harapan tentang air mata.
citra tubuh saat ini A: Gangguan citra tubuh.
Hasil : pasien berharap masalah P: lanjutkan intervensi
yang dihadapinya sekarang bisa 1. Evaluasi SP-1
segera diatasi 2. Minta pasien terbuka
dengan perasaannya
10.10 3. Diskusikan aspek positif bagian 3. Latih koordinasi fungsi
tubuh tubuh
Hasil : pasien menunjukkan 4. Rencanakan kegiatan
fungsi tangan dan panca indra yang dapat dilakukan
yang masih berfungsi kedepan
5. Evaluasi perasaan pasien
10.15 4. Diskusikan solusi permasalahan
yang dihadapi
Hasil : pasien menyebutkan
untuk tidak menggunakan high
heels selama bekerja dan
menggunakan sepatu tertutup

10.20 5. Evaluasi perasaan pasien.


Hasil : pasien masih merasa
sedih namun sudah berkurang

29 Juli Gangguan citra SP-2


2020 tubuh 1. Mengevaluasi SP-1 S: pasien mengatakan kesedihan
13.05 Hasil : Pasien merasa lebih dan kekhaawatirannya
lapang dada menerima berkurang. Pasien mengatakan
keadaannya sekarang. Dan bisa berdiri secara perlahan
kesedihannya berkurang O: tampak kemandirian pasien
untuk berdiri, kadang dibantu
13.10 2. Meminta pasien terbuka dengan keluarga atau memegang benda
perasaannya sekitar
Hasil : masih ada perasaan A: gangguan citra tubuh teratasi
khawatir akan nasib karirnya P: lanjutkan intervensi.
kedepan. 1. Identifikasi perasaan
pasien
13.17 3. Melatih koordinasi fungsi tubuh 2. Latih koordinasi fungsi
Hasil : koordinasi satu bagian tubuh
dengan bagian yang lain masih 3. Rencanakan kegiatan
berfungsi yang dapat dilakukan
kedepan
13,20 4. Merencanakan kegiatan yang 4. Evaluasi perasaan pasien
dapat dilakukan kedepan
Hasil : membantu menyusun
kegiatan satu minggu kedepan

5. Mengevaluasi perasaan pasien


14.00 Hasil : pasien merasa lebih
tenang dan kesedihannya
berkurang.

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMULIR IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KEPERAWATAN
1. Kolom diagnosa
Tulis nomor dan rumusan diagnosa keperawatan.
2. Kolom Implementasi.
a. Tulis tanggal dan jam dilakukan tindakan keperawatan.
b. Tulis semua tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan rencana:
- Tindakan perawat.
- Tindakan perawat bersama pasien.
- Tindakan perawat bersama keluarga.
- Tindakan perawat bersama pasien dan keluarga.
3. Kolom evaluasi
a. Tulis semua respons pasien/keluarga terhadap tindakan yang dilaksanakan baik
objektif maupun subjektif.
b. Analisa respons pasien dengan mengaitkan pada diagnosa, data, dan tujuan. Jika
ditemukan masalah baru maka dituliskan apakah akan dirumuskan diagnosa
baru.
c. Tuliskan rencana lanjutan, dapat berupa:
- Rencana dilanjutkan jika evaluasi sesuai dengan harapan.
- Selesai jika tujuan telah tercapai.
- Modifikasi tindakan keperawatan jika semua rencana telah dilaksanakan
tetapi tujuan belum tercapai.
- Batal jika hasil evaluasi kontradiksi dengan diagnosa yang ada.
4. Tulis nama jelas dan tAnda tangan setiap selesai melaksanakan tindakan keperawatan
dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai