Sitoskeleton - Biosel&molekuler

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nabila Dwi Septiana Mohune

NIM : 432419016

Kelas : A-BIOLOGI

SITOSKELETON

Pengertian Sitoskeleton

Sitoskeleton merupakan jaringan serat dan juga kerangka sel dan kemudian
mengorganisasikan struktur dan juga aktivitas didalam sel. Dimana jejaring yang
berbekas protein yang kemudian menyusun sitoplasma didalam sel. Di masa awal
mikroskopi elektron, dimana ahli biologi menduga bahwa organel-organel sel
eukariot yang mengembang bebas didalam sitosol.

Tetapi perbaikan mutu dari mikroskopi cahaya ataupun mikroskopi elektron agar
mengungkapkan keberadaan sitoskeleton. Atau juga sering disebut dalam bahasa
ilmiah Cytoskeleton. Jejaring yang serta membentang di keseluruhan sitoplasma.
Sitoskeleton sendiri yang memainkan peranan yang penting didalam
pengorganisasian struktur dan juga didalam aktivitas sel, yang juga tersusun atas
tiga struktur molekular, mikrofilamen, dan juga filament intermedit.

Fungsi Sitoskeleton

1. Dapat memberikan kekuatan mekanik pada sel

2. Berfungsi sebagai kerangka sel

3. Dapat membantu didalam gerakan substansi dari satu bagian sel kebagian
sel yang lain
Struktur Sitoskeleton

Sitoskeleton memiliki beberapa struktur didalam penyusunan sitoskeleton yaitu :

1. Mikrotubulus

Keseluruhan sel eukariot mempunyai mikrotubulus atau sering disebut dalam


bahasa ilmiahnya microtubule, didalam batang-batang yang berongga dan
memiliki diameter sekitar 25 nm dan juga panjangnya antara 200 mm sampai 25
um. Dan dinding tabung yang berongga tersebut tersusun juga dari protein
globular yang juga disebut dengan tubulin. Mikrotubulus juga membentuk serta
menyokong sel dan juga berperan sebagai jalur yang telah dapat disusuri dengan
organel yang telah dilengkapi oleh protein motorik. Agar dapat memberikan
contoh dan juga berbeda dari mikrotubulus yang memandu vesikel sekresi yang
didapat dari aparatus golgi ke dalam membran plasma. Dan juga mikrotubulus
memisahkan kromosan disaal pembelahan sel.

Fungsi Mikrotubulus

1. Agar dapat mempertahankan bentuk sel atau penopang penahan-kompresi


2. Motilitas sel atau seperti pada silia atau juga flagela
3. Pergerakan yang terjadi pada kromosom didalam pembelahan sel
Pergerakan organel.

2. Filamen Intermediat

Filamen intermediat atau sering juga disebut dalam bahasa ilmiahnya intermediate
filament dan juga memiliki diameter 8 sampai dengan 12 nm. Yang lebih besar
dibandingkan dengan diameter mikrofilamen tetapi lebih kecil dibandingkan
dengan mikrotubulus. Dimana filamen intermediat terspesialisasi supaya menahan
tegangan atau seperti mikrofilamen. Dimana filamen intermediat berguna sebagai
pengukuh sel yang lebih permanen dibandingkan dengan mikrofilamen dan juga
mikrotubulus. Yang dapat diuraikan dan juga dirakit kembali didalam berbagai
bagian sel. Dan bahkan jika terjadi sel mati, jaringan filamen intermediat sangat
sering untuk tetap bertahan, contohnya lapisan terluar dari kulit kita dan terdiri
dari sel-sel kulit mati yang penuh dengan protein keratin.

Fungsi Filamen Intermediat

1. Dapat mempertahankan bentuk dari sel atau unsur penahan-tegangan


2. Tambatan nukleus dan juga organel lain yang tertentu
3. Sebagai pembentukan lamina nukleus

3. Mikrofilamen

Mikrofilamen atau sering disebut dalam bahasa ilmiahnya microfilament


merupakan batang padat yang mempunyai diameter sekitar 7 nm. Mikrofilamen
sering disebut dengan filamen aktin karena tersusun oleh molekul-molekul aktin
atau bahasa ilmiahnya actin. Dan sejenis protein globular, dimana mikrofilamen
adalah seutas rantai ganda atau sub unit-sub unit aktin yang sedang memuntir.
Mikrofilamen dapat terkenal karena peranannya didalam motilitas sel yang
terutama adalah sebagai bagian dari aparatus kontraktil dari sel otot. Tetapi
berbeda dengan peranan dari penahan atau kompresi oleh mikrotubulus, peran
struktual dari mikrofilamen didalam sitoskeleton agar dapat menahan tegangan.

Fungsi Mikrofilamen

1. Untuk mempertahankan bentuk dari sel atau unsur penahan tegangan


2. Perubahan bentuk dari sel
3. Kontraksi pada otot
4. Aliran sitoplasmik
5. Motilitas sel atau seperti pada pseudopodia
6. Pembelahan pada sel

Anda mungkin juga menyukai