Surveilans
Tim Pengulas:
dr. Deddy Herman, SpP(K), FCCP, FAPSR, MCH, FISR
Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K)
Dr. Iswanto Hendrawijaya, SpB(KBD)
dr. Nirwan Satria, SpAn
Dr. Novi Arifiani, MKK, Dipl.ABRAAM, AAK
dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG(K), MPH
Standarisasi Data
• Memungkinkan adanya perbandingan yang bermakna dengan mempertimbangkan berbagai
faktor, seperti jumlah populasi atau distribusi faktor demografis.
Definisi Kasus
COVID-19
10
Kontak Erat:
Seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan
yang sama atau berkunjung (dalam radius 1 m dengan kasus
PDP/konfirmasi)
• Petugas Kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar, dan
membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus tanpa APD
yang standar.
• Orang yang berada dalam satu ruangan yang sama dengan kasus
(termasuk tempat kerja, rumah, tempat keramaian) dalam 2 hari
sebelum gejala hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala)
• Orang yang naik alat transportasi yang sama dengan kasus dalam
2 hari sebelum gejala hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
16
17
Memperkuat Surveilans
Rekomendasi untuk Pengujian Laboratorium
• Semua kasus yang dicurigai harus dilakukan uji untuk infeksi SARS-CoV-2.
Informasi lebih lanjut tentang modalitas pengujian dapat dilihat dalam modul Diagnosis & Manajemen.
Memperkuat Surveilans
Populasi Berisiko Tinggi
Surveilans untuk SARS-CoV-2 dapat dikembangkan pada kelompok berisiko
tinggi tertentu yang tidak sesuai dengan definisi kasus terduga, seperti:
• Penyakit pernapasan akut pada sekelompok petugas medis.
• Infeksi pernafasan akut yang berat atau pneumonia di keluarga, tempat
kerja, atau jejaring sosial.
• Pasien rawat inap yang menderita pneumonia, atau bahkan mungkin
pasien dengan pneumonia yang dievaluasi dalam perawatan primer.
• Pasien ICU yang kemungkinan disebabkan oleh infeksi.
• Kematian akibat infeksi.
21
Memperkuat Surveilans
Pasien Berisiko Tinggi Secara Medis
Selain itu, surveilans untuk SARS-CoV-2 dapat diperluas ke pasien yang
memiliki gejala dari kelompok yang berisiko lebih tinggi yang mengalami
komplikasi medis, seperti:
• Orang tua, khususnya mereka yang tinggal berdekatan dengan ruang
publik seperti tempat rehabilitasi
• Orang yang memiliki kondisi medis kronis yang serius termasuk:
• Penyakit jantung
• Diabetes
• Penyakit paru-paru
• Obesitas
Melaporkan
Data Surveilans
23
Formulir laporan kasus yang telah direvisi untuk Kasus Novel Coronavirus COVID-19 yang Sudah Dikonfirmasi
(laporan ke WHO dalam identifikasi kasus selama 48 jam)
Tanggal pelaporan ke otoritas kesehatan nasional: [H] [H]/[B] [B]/[T] [T] [T] [T]
• Template untuk revisi daftar baris dalam format Excel dan kamus data,
termasuk saran untuk nama variabel dan spesifikasinya, dapat diakses
pada: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-
2019/technical-guidance/surveillance-and-case-definitions
Pelacakan Kontak
(Contact Tracing)
35
Kontak Kontak
Kasus yang
Kasus yang
terkonfirmasi
terkonfirmasi
Kontak Kontak
Kontak
36
Tujuan sekunder yang juga dapat dievaluasi dari data ini adalah:
• Estimasi interval serial dalam rumah tangga.
• Perkiraan masa inkubasi, lamanya infeksi, dan lamanya pelepasan
virus yang terdeteksi.
• Identifikasi karakter durasi dan tingkat keparahan COVID-19.
42
Uji Laboratorium:
• Panduan laboratorium untuk SARS-CoV-2 dapat ditemukan di situs web
WHO pada modul Diagnosis dan Manajemen pelatihan ini.
• Beberapa tes yang digunakan untuk mendeteksi SARS-CoV-2 telah
dikembangkan dan protokol atau prosedur operasi standar (SOP) dapat
ditemukan di situs web WHO.
45
Serologi:
• Di daerah-daerah di mana memungkinkan tersedianya sumber daya yang
cukup, sampel darah beku berpasangan harus diambil.
• Sampel serologis berpasangan dari kasus yang terkonfirmasi akan
membantu dalam pengembangan pengujian serologis, untuk
menentukan tingkat serangan infeksi sekunder yang akurat.
46
Kesimpulan
49
• Definisi kasus COVID-19 oleh Gugus Tugas mencakup PDP, ODP, OTG, dan terkonfirmasi.
• Gugus Tugas meminta agar otoritas nasional melaporkan kasus COVID-19 terduga dan
terkonfirmasi dalam waktu 24 jam sejak identifikasi, diutamakan melalui pelaporan
berbasis kasus.
• Pelacakan kontak meliput proses identifikasi semua kontak yang terkait dengan kasus
yang terkonfirmasi dan memastikan bahwa kontak tersebut mengetahui bahwa mereka
terpapar dan menerapkan tindakan pencegahan.
• Pelacakan kontak dapat mencakup tindak lanjut aktif yang diutamakan untuk COVID-19,
atau tindak lanjut pasif.
Kesimpulan
50
• Kementrian Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease (COVID 19). Maret 2020. https://covid19.kemkes.go.id/download/REV-04_Pedoman_P2_COVID-
19__27_Maret2020_TTD1.pdf
• Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. Tata kelola COVID 19: Pendekatan pelayanan berorientasi pasien dan keluarga, in publishing,
Juni 2020
• WHO. Global Surveillance for COVID-19 disease caused by human infection with novel coronavirus (COVID-19).
https://apps.who.int/iris/rest/bitstreams/1270873/retrieve
• WHO. 2019 Novel Coronavirus (2019‐nCoV): STRATEGIC PREPAREDNESS AND RESPONSE PLAN. https://www.who.int/docs/default-
source/coronaviruse/srp-04022020.pdf
• WHO. Household transmission investigation protocol for 2019-novel coronavirus (2019-nCoV) infection.
https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/20200125-20019-ncov-household-transmission-investigation-protocol-
final.pdf?sfvrsn=bb74cb59_2&download=true
• WHO. Revised case report form for Confirmed Novel Coronavirus COVID-19.
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331234/WHO-2019-nCoV-SurveillanceCRF-2020.2-eng.pdf
• WHO. Coronavirus disease (COVID-19) Situation Report – 139. https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-
reports/20200607-covid-19-sitrep-139.pdf?sfvrsn=79dc6d08_2
• PDKI. Tata Kelola COVID-19, Jakarta, 2020.