DIBUAT OLEH : NAMA : ATIKA CRISTINA NIM : 191148201069
Dosen Pembimbing : Susan Linden ,M.Herb.,M.Pharm.,Apt.
LABORATORIUM KIMIA ANALISIS
PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA TAHUN AKADEMIK 2020/2021 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang farmasi khususnya kimia atau analisis farmasi sering dilakukan analisis sediaan farmasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif seperti identifikasi organoleptik, sedangkan analisa kuantitatif digunakan untuk menentukan kadar suatu senyawa. Analisis senyawa amoxicillin ini dianggap penting khususnya bagi mahasiswa farmasi karena sebagaimana diketahui senyawa turunan antibiotik diketahui memiliki beberapa aktivitas farmakologis diantaranya menghambat sintesis peptidoglikan atau proses penting dalam kehidupan suatu mikroorganisme. Meskipun ada efek samping seperti reaksi hipersensitivitas dan menimbulkan resistensi, tetapi itulah pentingnya dilakukan analisis untuk melihat bagaimana kualitas mutu dari sediaan yang dibuat. Amoxicillin adalah Antibakterial, termasuk dalam antibiotik beta lactam dan merupakan aminopenisilin. Amoksisilin bekerja dengan menyerang dinding sel bakteri, dan bersifat bakterisid atau membuhuh bakteri. Dieksresikan 80% dalam bentuk utuh didalam urin. Dieksresikan secara luas disebagian besar cairan tubuh dan tulang. Amoxicillin termasuk dalam factor risiko kehamilan B, dimana tidak ada kejadian tidak diinginkan yang diamati pada studi hewan; Olah karena itu amoksisilin diklasifikasikan sebagai katergori kehamilan B. Tidak ada dokumen meningkatnya risiko kehamilan atau efek teratogenik yang disebabkan amoxicillin. Obat antibiotik Amoxicillin relative aman digunkan untuk pengobatan pada ibu hamil (kahamilan). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori umum Obat adalah zat aktif berasal dari nabati, hewani, kimiawi alam maupun sintetis dalam dosis atau kadar tertentu dapat dipergunakan untuk preventif (profilaksis), rehabilitasi, terapi, diagnosa terhadap suatu keadaan penyakit pada manusia maupun hewan. Namun zat aktif tersebut tidak dapat dipergunakan begitu saja sebagai obat, terlebih dahulu harus dibuat dlam bentuk sediaan seperti pil, tablet, kapsul, sirup, suspensi, supositoria, salep dan lain-lain (Jas, 2007). Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (khususnya dihasilkan oleh fungi) atau dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri dan organisme lain sedangkan Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk memberantas infeksi mikroba pada manusia. Antibiotika merupakan segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yamg mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transporman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutuskan satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup. Antibiotika tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotika sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negative atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut. Ada banyak cara untuk menggolongkan antibiotik, salah satunya berdasarkan struktur kimianya. Berdasarkan struktur kimianya, antibitik dikelompokkan sebagai berikut: 1. Golongan Aminoglikosida Diantaranya adalah amikasin, gentamisin, kanakmisin, neomisin, paromisin, sisomisin, streptomisin, dan tobramisin. 2. Golongan Beta-Laktam Diantaranya golongan karbapenem(ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta- laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin). Salah satu contoh dari golongan beta-laktam ini adalah golongan sefalosporin dan golongan sefalosporin ini ada hingga generasi ketiga dan seftriakson merupakan generasi ketika dari golongan sefalosporin. 3. Golongan Glikopeptida Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin. 4. Kloramfenikol contohnya tiamfenikol 5. Quinolon ontohnya asam nalidiksat, fluroquinolon Berdasarkan sifat (daya hancurnya) antibiotik dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap bakteri. 2. Antibiotik yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat pertumbuhan atau multiplikasi bakteri. Amoxicillin adalah antibiotik dalam kelompok obat penisilin. Memerangi bakteri dalam tubuh. amoxicillin digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti inveksi telinga, infeksi kantong kemih, pneumonia, gonoreae dan infeksi coli/salmonella. Amoxicillin juga kadang-kadang digunakan bersama dengan yang lain. Plaritromisin disebut antibiotik (biaxin) untuk mengobati bisul perut yang disebabkan oleh infeksi belicobacterphilory. Kombinasi ini kadang-kadang digunakan dengan peredam asam lambung disebut tansopiazole (prevacid). BAB III AMOXICILLIN A. Monografi Amoxicillin Pemerian : Serbuk hablur, putih; praktis tidak berbau (FI IV) Kelarutan : Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam benzen, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform. Penyimpanan : - Simpan obat ini pada suhu antara 25-30°C. - Simpan obat ini di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi. - Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung. - Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. - Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini. B. Rumus Empiris: C16H19N3O5S C. Struktur Kimia:
D. Nama Sistematis ( IUPAC ):
(2S,5R,6R)-6-[(2R)-2-amino-2-(4-hydroxyphenyl)acetamido]-3,3-dimethyl-7-oxo-4-thia- 1-azabicyclo[3.2.0]heptane-2-carboxylic acid E. Nama Lain: Amoksisilin F. Nama Dagang: 1. Aclam (Amoxicillin 500 mg) 2. Amoxicillin (Amoxicillin 500 mg) 3. Amobiotic (Amoxicillin trihidrat) 500 mg/ kap, 125 mg/5 ml sirup, 250 mg/5 ml sirup forte, 100 mg/ml drop 4. Amoxsan (Amoxicillin 500 mg) 5. Amoxil (Amoxicillin trihidrat 250 mg, 500 mg) G. Golongan Obat: Obat keras H. Kegunaan: Amoxicillin digunakan untuk mengobati abses gigi, infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, infeksi pada mulut, gonore, infeksi H.Pylori, infeksi saluran pernafasan, pneumonia, faringitis/sakit tenggorokan, tonsilitis (Antibiotik). I. Berat molekul: 419,45 gr/mol J. Data fisik: - Titik lebur : 194°C - Titik didih : 743,2°C pada 760 mmHg - Kelarutan dalam air : Sukar larut dalam air - Kelarutan dalam pelarut organik : Sukar larut dalam metanol, tidak larut dalam benzen, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (khususnya dihasilkan oleh fungi) atau dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri dan organisme lain 2. Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk memberantas infeksi mikroba pada manusia. 3. Amoxicillin adalah Antibakterial, termasuk dalam antibiotik beta lactam dan merupakan aminopenisilin. 4. Amoksisilin bekerja dengan menyerang dinding sel bakteri, dan bersifat bakterisid atau membuhuh bakteri.