Anda di halaman 1dari 5

FITRAH MANUSIA BERTUHAN

TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM

Disusun oleh :
Muhammad Ghozi Farizi (5022201176)
Ilham Yoga Pamungkas (5022201083)
Faisal Thariq Arifin (5024201046)
Muhammad Syaiful Alam (5022201051)
M. Irfan (5022201029)

DOSEN:
H. Miqdarul Khoir Syarofit, Lc., M.Pd.I

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


KOTA SURABAYA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmatNya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan
tepat waktu. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Fitrah Manusi
Bertuhan” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih atas
bimbingan oleh Bapak H. Miqdarul Khoir Syarofit, Lc.,M.Pd.I selaku dosen Pendidikan Agama Islam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Akhir kata, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaaat dan dapat memeberikana
tambahan ilmu serta pengetahuan bagi penuliis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Surabaya, 9 Oktober 2020

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fitrah berasal dari bahasa Arab yang berarti asal kejadian, kesucian, dan agama yang
benar. Al-Qurtubi mengatakan bahwa fitrah bermakna kesucian jiwa dan rohani. Fitrah di sini
adalah firman Allah SWT yang ditetapkan kepada manusia, yaitu bahwa manusia sejak lahir
dalam keadaan suci dalam artian tidak memiliki dosa. Sementara Ibnu Katsir mengartikan fitrah
dengan mengakui ke-Esaan Allah SWT atau tauhid. Bahwasannya manusia sejak lahir membawa
tauhid, atau paling tidak ia berkecenderungan untuk meng-Esakan Tuhannya dan berusaha terus
mencari untuk mencapai ketauhidan tersebut. Dengan itu, fitrah mengandung makna keadaan
yang mana manusia dalam keadaan suci atau tidak berdosa yang tunduk dan patuh kepada Allah
SWT.
Dalam perjalanan hidup dan kehidupannya, manusia sebagai makhluk Allah pada dasarnya
mengemban amanah atau tugas-tugas kewajiban dan tanggungjawab yang dibebankan oleh Allah
kepadanya agar dipenuhi, dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Al-Maraghy menafsirkan
surat An-Nisa ayat 58, ia mengemukakan bahwa amanah tersebut ada bermacam-macam
bentuknya, yaitu Amanah hamba terhadap Tuhannya, amanah hamba tehadap sesame manusia,
dan amanah manusia terhadap dirinya sendiri.
Dari arti kata fitrah dan tugas manusia di bumi ini, dapat diambil kesimpulan bahwa kita
sebagai manusia memiliki fitrah sejak lahir yaitu fitrah mengakui ke-Esaan Allah SWT dan kita
harus menjalani ketentuan-ketentuan Nya. Hal ini, menimbulkan beberapa pertanyaan dari kami,
yaitu apa sebenernya tujuan Allah menciptakan manusia, mengapa kita harus mengakui ke-
Esaannya, dan bagaimana agama islam mengajarkan umatnya untuk mengakui ke-Esaan Allah
SWT.
Dengan timbulnya pertanyaan tersebut yang menurut kami sangat penting untuk diketahui
oleh umat islam agar tidak tersesat dalam hidupnya, sebab agama adalah pegangan hidup
manusia dalam manjalani sebua kehidupan, maka disusunlah makalah dengan judul Fitrah
Manusia Bertuhan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan dalam makalah ini adalah :
1. Apa tujuan Allah SWT untuk menciptakan manusia?
2. Mengapa manusia harus mengakui ke-Esaan Allah SWT?
3. Bagaimana islam mengajarkan umatnya untuk mengakui ke-Esaan Allah SWT?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah :


1. Mengetahui tujuan Allah SWT untuk menciptakan manusia.
2. Mengetahui alasan manusia harus mengakui ke-Esaan Allah SWT.
3. Mengetahui ajaran islam untuk mengakui ke-Esaan Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pendapat Ahli Agama Mengenai Firah Manusia

 Muhammad Quraish shihab


M. Quraish Shihab, fitrah manusia adalah kejadian sejak semula atau bawaan sejak lahirnya. Istilah
fitrah dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi bahasa makna fitrah adalah suatu kecenderungan atau
bawaan alamiah manusia. Dan dari sisi agama kata fitrah bermakna keyakinan agama, yaitu bahwa
manusia sejak lahirnya telah memiliki fitrah bertauhid, mengesakan Tuhan. Dari berbagai pengertian
tersebut, pada dasarnya, asal kejadian manusia itu diciptakan oleh Allah SWT dengan kondisi yang
terbaik daripada makhluk lainnya. Akan tetapi, dalam perjalanannya, terdapat penyimpangan-
penyimpangan dari aturan Allah sehingga tergeser dari kondisi fitrahnya. Oleh sebab itu, manusia
pertama dan periode selanjutnya memerlukan petunjuk pengetahuan dan bimbingan dari Allah yang
disampaikan kepada rasul-rasulnya agar kembali kepada fitrah yang sesungguhnya.1

Nurhusna, L. (2017). Konsep Fitrah Manusi dalam Al-Quran dan implikasinya terhadap tujuan pedidikan anak.
UIN, 6.

Anda mungkin juga menyukai