Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PERTANYAAN KAJI BANDING BAG.

FARMASI

PERENCANAAN
1. Apakah ada SK dan SOP dalam rangka perencanaan kebutuhan sediaan farmasi?
2. Bagaimana cara menentukan jenis dan jumlah sediaan farmasi dalam rangka pemenuhan
kebutuhan puskesmas?
3. Bagaimana alur perencanaan yang dilakukan?
4. Siapa saja yang terlibat dalam rangka perencanaan kebutuhan sediaan farmasi?

PERMINTAAN
5. Apakah ada SK dan SOP dalam rangka permintaan sediaan farmasi yang diajukan ke Dinkes
Kab/Kota?
6. Apa yang digunakan sebagai acuan dalam permintaan kebutuhan?

PENERIMAAN
7. Apakah ada SK dan SOP dalam rangka penerimaan sediaan farmasi?
8. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam penerimaan sediaan farmasi?
9. Apakah ada SK tentang persyaratan petugas yang menerima sediaan farmasi?

PENYIMPANAN
10. Apakah ada SK dan SOP dalam rangka penyimpanan sediaan farmasi?
11. Bagaimana system penyimpanan sediaan farmasi?
12. Apakah ada pelabelan khusus untuk obat-obat LASA, High alert, psiko-narkotik?
13. Bagaimana kondisi penyimpanan gudang farmasi terkait suhu penyimpanan, cahaya dan
kelembaban?
14. Bagaimana penyimpanan untuk B3?
15. Bagaimana kondisi penyimpanan vaksin?
16. Apakah ada SK dan SOP penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan?
17. Apakah ada SK dan SOP penyediaan obat-obat emergensi di unit kerja dan daftar obat
emergensi di unit pelayanan?

PENDISTRIBUSIAN
18. Apakah ada SK dan SOP dalam rangka pendistribusian sediaan farmasi?
19. Bagaimana alur pendistribusian dari gudang farmasi ke :
a. R.Jalan
b. R. Inap
c. UGD
d. Pustu
e. Pusling
f. Posyandu
g. PKD
20. Bagaimana system pendistribusian ke sub unit yang ada di puskesmas?
21. Apakah system floor stock/ individual prescribing/ UDD?

PEMUSNAHAN
22. Apakah ada SK dan SOP dalam rangka pemusnahan sediaan farmasi dan resep?
23. Bagaimana alur pemusnahan?
24. Apakah pernah melakukan pemusnahan sendiri?
25. Bagaimana jika bekerjasama dengan pihak ketiga?
26. Bagaimana pelaporan untuk berita acara pemusnahan?
27. Siapa saja saksi-saksi perlu datang?
PENGENDALIAN
28. Apakah ada SK dan SOP dalam rangka pengendalian sediaan farmasi?
29. Bagaimana cara pengendalian persediaan obat?
30. Bagaimana cara pengendalian penggunaan sediaan farmasi?
31. Bagaimana cara pengendalian sediaan farmasi yang hilang, rusak dan kadaluarsa?

ADMINISTRASI
32. Apa saja jenis laporan yang dibuat dalam rangka pengelolaan obat?
33. Apa saja sumber data yang digunakan untuk pembuatan laporan?

PEMANTAUAN DAN EVALUASI


34. Apa saja yang dilakukan dalam rangka pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat?
35. Bagaimana pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat?

PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP


36. Apakah ada SK dan SOP dalam rangka pengkajian dan pelayanan resep?
37. Bagaimana form skrining resep?
38. Bagaimana jika ada yang tidak sesuai? Apakah yang harus dilakukan petugas farmasi?

PIO, KONSELING, PTO, MESO, EPO


39. Apakah ada SK dan SOP dalam rangka PIO, Konseling, PTO, MESO,EPO?
40. Bagaimana alurpelaksanaan PIO, Konseling, PTO, MESO,EPO?
41. Bagaimana form PIO, Konseling, PTO, MESO,EPO?
42. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk PIO, Konseling, PTO, MESO, EPO?
43. Apakah ada SK tentang persyaratan petugas yang melakukan PIO, Konseling, PTO, MESO,EPO?
44. Bagaimana criteria pasien yang dilakukan Konseling, PTO, MESO?
45. Apakah pernah ada kasus ESO yang dilaporkan?
46. Bagaimana pelaporan PIO, Konseling, PTO, MESO,EPO?

VISITE
47. Apakah ada SK dan SOP dalam rangka visite pasien?
48. Bagaimana form untuk visite pasien?
49. Apakah visite yang dilakukan bersama tim/ mandiri?
50. Apakah yang harus dipersiapkan ketika visite mandiri/ dengan tim?
51. Apakah dilakukan rekonsiliasi obatketika pasien masuk ranap/ pulang?
INSTRUMEN KAJI BANDING UNIT FARMASI
PUSKESMAS GUNUNG PATI

Bagaimana SK dan SOP ada di unit farmasi SK dan SOP yang terdapat di unit farmasi
puskesmas gunung pati sesuai dengan EP,
sedangkan untuk pelayanan kefarmasian dilakukan
sesuai Permenkes 74 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di puskesmas meliputi
kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP.
Namun ada beberapa yang belum dilaksanakan
seperti pemusnahan mandiri dan Evaluasi
Penggunaan Obat
Apakah indikator mutu yang ada di farmasi Indikator mutu dibedakan menjadi 3 bagian
meliputi :
1. Input : Persentase ketersediaan obat yang
dapat dilayani
2. Proses : Waktu tunggu pelayanan resep (obat
jadi <8 menit; obat racikan ≤10menit
3. Output : Persentase kesalahan pemberian obat
Untuk perhitungannya menggunakan sampling,
biasanya di jam-jam awal pelayanan antara jam
(08.00-09.00)
Bagaimana FMEA yang ada di farmasi FMEA dilakukan dengan peninjauan ulang SOP
yang ada. Misal SOP pelayanan di review setiap
langkahnya. Langkah/ prosedur mana yang
mempunyai resiko kemungkinan terjadi kesalahan.
Kemudian diurutkan mulai dari langkah yang
mempunyai resiko terjadi kesalahan paling tinggi.
Setelah itu untuk meminimalkan resiko
dimunculkan langkah/ prosedur tambahan dalam
SOP
Bagaimana visite yang dilakukan oleh Apoteker Visite apoteker dilakukan setiap hari khusus untuk
pasien baru dilakukan secaramandiri, dan hari
jumat dilakukan visite bersama tim medis.
Terdapat form visite untuk catatan apoteker

Bagaimana Pelayanan Informasi Obat dan PIO dan Konseling dilakukan setiap hari. 1 hari
Konseling yang dilakukan apoteker minimal ada 5 pasien yang mendapat PIO dan
Konseling. Kriteria pasien yang mendapat PIO dan
Konseling disesuaikan dengan Permenkes misalnya
pasien geriatric, pediatric, pasien dengan
polifarmasi, dam pasien dengan penyakit kronis.
Laporan PIO dan konseling dilaporkan setiap bulan.
Bagaimana Monitoring Efek Samping Obat yang MESO dilakukan secara pasif dengan menanyakan
dilakukan kepada pasien saat pelayanan dan dengan
menerima laporan/ data dari petugas medis.
Untuk pelaporan apabila tidak ada kejadian
dibulan tersebut ditulis “NIHIL” namun laporan
tetap dikumpulkan

Apakah sudah pernah dilakukan pemusnahan Untuk pemusnahan di lakukan oleh IFK jika
sendiri jumlahnya banyak. Apabila ada obat/ BMHP yang
akan ED maks 6 bulan di informasikan dan
dikembalikan ke IFK untuk dikembalikan ke
distributor (apabila distributor menerima retur)
atau didistribusikan ke puskesmas lain yang
membutuhkan obat tersebut dan diketahui obat
bersifat fast moving. Jika tidak maka IFK akan
memusnahkan obat yang sudah ED.
Bagaimana penyimpanan di farmasi Gudang : Sistem penataan sesuai alfabetis dan
bentuk sediaan.Tiap lemari terdapat daftar obat
yang tersimpan. Dibedakan untuk obat dan BMHP.
Terdapat lemari narkotik-psikotropik, tidak ada
obat yang langsung bersentuhan dengan lantai,
terdapat APAR, suhu dimonitoring setiap hari.
Kartu stok diletakkan di setiap obat.
Ruang pelayanan : Penataan sesuai alfabetis dan
bentuk sediaan. Terdapat kartu stok di ruangan
untuk memantau stok unit. Perhitungan
diakumulasikan perhari.
UGD dan Ranap : Terdapat floorstock yang
ketersediaannya dimonitoring setiap hari.
Penyetokan dilakukan untuk pelayanan satu hari.
Monitoring dilakukan dengan kartu stok.
Vaksin : Penyimpanan oleh unit imunisasi namun
untuk laporan stok vaksin dan pemantauan
kesesuaian penyimpanan (monitoring suhu)
dilakukan oleh farmasi
Bagaimana pelayanan resep yang ada di Resep masuk diinput dalam SIK kemudian dicetak
puskesmas etiket → Pengkajian/ skrinning resep → peracikan
dan pemberianetiket →pengecekan kembali →
penyerahan obat disertai pemberian informasi
obat
DATA PELANGGAN DAN SPESIMEN TANDA TANGAN

NAMA OUTLET UPT PUSKESMAS NALUMSARI


ALAMAT OUTLET JL. RAYA JEPARA - KUDUS, PRINGTULIS, KEC. NALUMSARI,
KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH, INDONESIA 59466
NO IJIN 002/445/OPT-PUS/11.25/2015
NAMA PENANGGUNGJAWAB RINTA ARIFATUL KHOLIDAH, S.FARM., APT
NAMA ASISTEN APOTEKER 1. WIGATI PRAJNA PARAMITA
2. NOVIANA SARI
NAMA APOTEKER PENDAMPING -
KODE SIPNAP -

STEMPEL OUTLET TANDA TANGAN APOTEKER TANDA TANGAN APOTEKER


PENANGGUNGJAWAB PENDAMPING/ ASISTEN APOTEKER

NAMA : NAMA :
RINTA ARIFATUL KHOLIDAH, 1. WIGATI PRAJNA PARAMITA
S.FARM., APT 2. NOVIANA SARI

NO IJIN PRAKTIK : NO IJIN PRAKTIK :

Anda mungkin juga menyukai