Anda di halaman 1dari 19

STEROID

Fitokimia Kelas C
Kelompok 6
Diah Rizqi Amalia 20330746
Rofifah Qurratu’ain 20330747
Ratna Sari 20330752
Steroid
Steroid adalah senyawa organik lemak
sterol tidak terhidrolisis yang dapat
dihasil reaksi penurunan dari terpena
atau skualena.
Steroid merupakan kelompok senyawa
yang penting dengan struktur dasar
sterana jenuh dengan 17 atom karbon
yang membentuk tiga cincin sikloheksana
dan satu cincin siklopentana.
Struktur Steroid
(Sumber: Pubchem,2019)
Sifat fisika kimia:

● Rumus Molekul : C19H28O2


● Nama IUPAC : 3-hydroxy-10,17-dimethyl-
2,3,4,5,6,7,8,9,11,12,14,15-dodecahydro-1H
cyclopenta[a]phenanthren-16-one
● Bobot Molekul : 288.4 g/mol
Biosintesis Steroid
 Steroid dibiosintesis dalam hampir semua jaringan.
Pendahuluan untuk steroid, adalah skulena suatu
tripena yang diperoleh dari kondensasi 2 molekul
farsenol. Rentetan reaksi dimulai dari penyederhanaan
skulena hingga diperoleh lanosterol suatu zat antara
yang apat diubah menjadi kolestrol dan steroid lainnya.
 Versi Sederhana bagian akhir jalur sintesis steroid,
dimana intermediet isopentenyl pirofosfat (IPP) dan
pirofosfat dimethylallyl (DMAPP) bentuk geranyl
pirofosfat (GPP), squalene dan, akhirnya, Lanosterol,
steroid pertama di jalur. Beberapa intermediet
dihilangkan untuk kejelasan.
Tanaman Penghasil
Steroid
1. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Tumbuhan yang berkhasiat sebagai
obat. Akar mengkudu dimanfaatkan
untuk mengobati kejangkejang dan
tetanus, menormalkan tekanan darah
dan obat demam. Kulit batang
digunakan sebagai anti septik pada
luka atau pembengkakan kulit.
Daunnya digunakan sebagai obat
disentri, kejang usus, pusing, muntah-
muntah dan demam. Buah mengkudu
bermanfaat untuk obat peluruh
kencing, pelembut kulit, kejang-kejang,
bengek, gangguan pernafasan dan
radang selaput sendi.
2. Akar Senggunggu
(Clerodendrum serratum L. Moon)
Tumbuhan senggugu (Clerodendron
serratum Spreng) bermanfaat sebagai
obat menurunkan panas, mengurangi
rasa sakit dan mual pada wanita pada
wanita yang sedang menstruasi,
bahkan pada sebagian masyarakat
digunakan untuk menghilangkan virus-
virus yang dapat menyebabkan
penyakit keturunan pada tubuh
manusia
3. Asam Kandis
(Garcinia cowa Roxb. Ex DC)
Tumbuhan Garcinia cowa Roxb. ex DC
oleh masyarakat Sumatera Barat
dikenal dengan nama asam kandis.
Buah dan daun tumbuhan G. cowa
digunakan secara tradisional untuk
memperlancar peredaran darah,
ekspektoran, pencahar, dan akarnya
untuk menurunkan demam. Buah G.
cowa digunakan sebagai penyedap
masakan atau rempah-rempah dan
manisan.
4. Daun Pepaya (Carica papaya L.)
Daun Pepaya (Carica papaya L.)
merupakan salah satu tanaman yang
banyak dibudidayakan di Indonesia.
Itu yang paling signifika senyawa kimia
sebagai obat atau sebagai senyawa
model untuk mendapatkan senyawa
aktif baru. Daun pepaya dapat
dipergunakan untuk mengobati
penyakit malaria, penambah nafsu
makan, jerawat, menambah air susu,
dan untuk mengobati sakit gigi.
Daun pepaya mengandung senyawa
metabolit, salah satunya steroid.
5. Daun Afrika
(Vernonia amygdalina Del.)
Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.)
merupakan umbuhan obat yang
ditemukan di Kalimantan Timur dikenal
dengan nama bitter leaf (daun pahit)
karena daunnya terasa pahit.
Tumbuhan ini banyak digunakan
untuk mengobati malaria dan
diabetes. Tanaman ini juga sebagai
obat anti-cacing, pencahar, dan obat
penurun panas dan untuk
pengobatan luka. Daun afrika masuk
kedalam golongan steroid.
Identifikasi Fitokimia
Steroid
01 Sebanyak 1-2 mL ekstrak
dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
02 Tambahkan dengan asam
asetat glasial sebanyak 10
tetes

03 Tambahkan dengan
2 tetes asam sulfat pekat
dan dikocok
04 Adanya steroid ditandai
dengan, terbentuknya
warna biru atau hijau
Metode Ekstraksi dan Pemurnian
 Sampel kering yang sudah dihaluskan, dimaserasi menggunakan pelarut
etanol 96% selama 3 x 24 jam. Setelah disaring, filtrat yang diperoleh
kemudian dipekatkan menggunakan rotary evaporator sampai diperoleh
maserat kental. Maserat dipartisi dengan n-heksana, kemudian filtrat n-
heksan dipekatkan dengan rotary evaporator dan diperoleh ekstrak n-
heksan.
 Fraksi n-heksana dipisahkan menggunakan kromatografi kolom flash
dengan fase diam silika gel 60 dengan cara gradien menggunakan eluen n-
heksan: etil (1:1). Hasil yang diperoleh sebanyak 33 vial. Berdasarkan hasil
analisis KLT menggunan eluen etil asetat : n-heksan (2 : 8) yang selanjutnya
dimonitoring dengan lampu UV pada λ 254 nm dan 366 nm, diperoleh 8
fraksi. Fraksi-fraksi tersebut di KLT lagi, digabung kemudian dilakukan
rekristalisasi menggunakan pelarut n-heksan dan diperoleh kristal amorf
berwarna putih. Isolat selanjutnya di uji kemurnian dengan KLT
menggunakan tiga eluen yang berbeda. Hasil ini dapat dipastikan bahwa
isolat mempunyai kemurnian yang cukup tinggi.
Identifikasi dengan Spektrofotometer
FTIR
Hasil spektrofotometer FTIR,
Senyawa hasil isolasi
menunjukkan adanya
serapan dari OH (alkohol)
pada daerah 3427,51 cm-1 ,
dugaan ini diperkuat oleh
adanya serapan pada
daerah 1058,92 cm-1 dari C-O
alkohol. Berdasarkan hasil
identifikasi spektrum UV dan
FT-IR maka isolat yang
diperoleh diperkirakan
steroid jenis sterol.
Efek Farmakologi
Antikanker Mencegah penyakit kanker
tertentu, misalnya kanker
ovarium, prostat, payudara
Antioksidan dan kanker usus besar,
hipoglikemik dan mampu.

Menghambat tiroid Mengendalikan metabolisme


menurunkan kolesterol

Menjaga keseimbangan Menurunkan kolesterol


garam
Kesimpulan
 Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang
dapat dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid
mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang
membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana.
 Biosintesis steroid merupakan jalur metabolik yang memproduksi steroid
anabolik dari prekursor sederhana. jalur ini dilakukan dengan cara yang
berbeda pada hewan daripada di organisme lain, membuat jalur target
umum untuk antibiotik dan obat anti infeksi lainnya
 Metode Ekstraksi steroid menggunakan maserasi dipartisi dengan n-
heksana, kemudian filtrat n-heksan dipekatkan menggunakan rotary
evaporator dan diperoleh ekstrak n-heksan. Lalu ekstrak dipisahkan
menggunakan kromatografi kolom flash hingga mendapatkan fraksi,
hasilnya di KLT kemudian dilakukan berulang hingga diperoleh kristal
amorf berwarna putih.
Daftar Pustaka
• Ristia Julhijjah et al, 2016, Kimia Bahan Alam Steroid, Universitas Negeri Makasar,
Makasar
• Sri Benti Etika & Suryelita, 2014, Isolasi Steroid Dari Daun Mengkudu (Morinda citrifolia
L.), Universitas Negeri Padang, Padang
• Qurrota A’yun & Ainun Nikmati Laily, 2015, Analisis Fitokimia Daun Pepaya (Carica
papaya L.) Di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Kendalpayak, Malang,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang
• Darwati, Nurlelasari, dan Tri Mayanti, 2019, Isolasi Senyawa Steroid Dari Akar Tumbuhan
Asam Kandis (Garcinia Cowa Roxb. Ex Dc) Sebagai Obat Penurun Demam (Steroid
Compounds From Root Plant Of Acid (Garcinia Cowa Roxb. Ex Dc) For Fever Relief,
Universitas Padjajaran, Jatinangor
• Nasrudin Et Al, 2017, Isolasi Senyawa Steroid Dari Kukit Akar Senggugu (Clerodendrum
Serratum L.Moon), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
• Mashunah, E., & Sitorus, S. (2020). Isolasi Dan Identifikasi Steroid Dari Ekstrak N-Heksana
Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del.). Kovalen: Jurnal Riset Kimia, 6(1), 18-22.
• A’yun, Q. (2015). Analisis fitokimia daun pepaya (Carica papaya L.) di balai penelitian
tanaman aneka kacang dan umbi, Kendalpayak, Malang. In Seminar Nasional
Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam 2015. Sebelas Maret University.
Thanks!
Do you
CREDITS: have
This any questions?
presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai