Anda di halaman 1dari 17

adalah bagian ilmu kimia fisika yang mempelajari

laju reaksi atau kecepatan reaksi dan faktor yang


mempengaruhinya terhadap mekanisme reaksi.

adalah berkurangnya konsentrasi reaktan


atau bertambahnya konsentrasi produk
tiap satuan waktu
Perubahan posisi x2  x1 x
Laju Gerak   
Perubahan waktu t 2  t1 t

Untuk Reaksi: aA + bB  cC
Perubahan konsentrasi A [A]2  [A]1 d [A]
Laju reaksi A    
Perubahan waktu t 2  t1 dt
1 d  A 1 d  B 1 d  C 
r  
a dt b dt c dt
r = laju reaksi (mol/L.det)
[A] = konsentrasi A (mol/L)
[B] = konsentrasi B (mol/L)
[C] = konsentrasi C (mol/L)
t = waktu (detik)
Reaksi kimia terjadi karena tumbukan antar partikel pereaksi
yang memiliki energi yang lebih besar dari energi
pengaktifan serta arah tumbukan yang tepat.
Laju reaksi akan bergantung pada tiga hal berikut:
1. Frekuensi tumbukan , Z
2. Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel
dengan energi yang lebih besar dari energi
pengaktifan, f
3. Fraksi tumbukan dengan arah molekul
pereaksi yang tepat,

()
Energi pengaktifan adalah energi
minimum yang harus dimiliki
molekul-molekul pereaksi agar raksi
kimia dapat berlangsung.
Persamaan Arhenius
 Ea / RT
Pada tahun 1889, Arhenius k  Ae
mengemukakan persamaan empiris Ea  1 
ln k  ln A   
dimana k (tetapan laju) merupakan R T 
fungsi suhu. Ea  1 
ln k 2  ln A   
R  T2 
Jika suhu dinaikkan, laju reaksi
bertambah karena semakin banyak ln k1  ln A  Ea  1 
R T 
terjadi tumbukan yang memiliki  1
energi lebih besar dari Ea k2 Ea  1 1
ln    
k1 R  T2 T1 
Makin banyak molekul yang bereaksi, makin banyak
kemungkinan terjadi tumbukan untuk menghasilkan
molekul hasil reaksi
Untuk reaksi Dimana :
r = laju reaksi
A+BC
k = konstanta laju reaksi
Hukum laju reaksi adalah : m = orde reaksi untuk A
r =k.[A]m.[B]n n = orde reaksi untuk B
Orde reakasi total = m + n
Grafik antara laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi
r r r
Orde Nol Orde Satu Orde Dua
1 1
 A t  kt   A 0 ln A t  kt  ln A 0  kt 
 A t  A 0
Untuk reaksi Jika m = a dan n = b, maka
aA + bB  cC reaksi disebut reaksi satu
Hukum laju reaksi adalah : langkah/elementer, karena orde
r =k.[A]m.[B]n reaksi = molekularitas

Jika m ≠ a dan n ≠ b, maka reaksi disebut reaksi multi langkah/non


elementer. Reaksi multi langkah memiliki mekanisme reaksi, dan
langkah yang paling lambat merupakan langkah penentu laju reaksi
Bahan :
Tujuan :


1. Amoksisilin
Mengenal sifat bahan 2. Aquadest
hasil penguraian 3. Vitamin C
(Kinetika reaksi) 4. Iodium

 Alat :
1. Alat pelarutan
2. Alat pemanasan
3. Alat titrasi
 Persiapan
› Ruangan dibersihkan
› Peralatan dan wadah dibersihkan
› Kebersihan diperiksa
› Pakai pelindung pernafasan dan jalankan
exhauster
› Beri label identitas tiap wadah & bahan
› Pakai masker, sarung tangan
  
1. Timbang amoksisilin dan vitamin C masing – masing 1 gr (4x)
2. Masukan dalam erlemeyer 100 ml
3. Larutkan masing –masing zat 10 mL dengan aquades dalam
erlemeyer
4. Panaskan selama 1 jam dengan suhu 40oC, 50oC.60oC dan
70oC
5. Panaskan selama 1 jam dengan suhu 40oC, 50oC.60oC dan
70oC
6. Titrasi dengan I2 0.1 N
% = N X kesetaraan x Vol titran
0.1 x mg yang ditimbang
Dilarutkan dalam 10 mL aquades + 2,5 ml lar H2O2 2N , panaskan 1 jam
pada suhu sbb

No Nama bahan I II III IV


1 Larutan 40o 50o 60o 70o
Amoksisilin
Titran (I2) 10.2mL 12,5mL 14,5mL 16.5mL

No Nama bahan I II III IV


2 Larutan Vitamin C 40o 50o 60o 70o

Titran (I2) 9,8 mL 13.5 mL 16.2 mL 18.5mL


Panaskan 1,5 jam pada suhu sbb
No Nama bahan I II III IV

1 Larutan Amoksisilin 40o 50o 60o 70o

Titran (I2) 12 .5mL 15,5mL 18,5mL 20.5mL

No Nama bahan I II III IV

1 Larutan vitamin C 40o 50o 60o 70o

Titran (I2) 12 .5mL 15,5mL 18,5mL 20.5mL


 Hitunglah masing2 kadar amoksisilin dan
Vitamin C pada suhu 40o C, 50oC ,60oC
dan 70oC

Anda mungkin juga menyukai